“Apa wajar kalau rambut bayi rontok? Bayiku usia 1 bulan dan rambutnya rontok,” tanya seorang ibu bernama Dzulaikha di Aplikasi theAsianparent Indonesia. Jangan dulu panik, Bun. Karena rambut rontok pada bayi merupakan hal yang normal.
Secara alami, rambut rontok pada bayi disebut telogen effluvium, dan biasanya berlangsung selama enam bulan pertama setelah bayi dilahirkan.
Mengapa rambut rontok pada bayi bisa terjadi?

Melansir dari laman Baby Center, dijelaskan bahwa rambut bayi memiliki tahap pertumbuhan dan tahap istirahat.
Tahap pertumbuhan berlangsung sekitar tiga tahun, dan tahap istirahat berlangsung sekitar tiga bulan (berkisar antara 1 – 6 bulan masih dalam tahap normal). Selama tahap istirahat, rambut tetap berada di folikel sampai rambut baru mulai muncul.
Sekitar 5 hingga 15 persen rambut di kulit kepala biasanya dalam fase istirahat pada satu waktu. Tetapi stres, demam, atau perubahan hormon dapat menyebabkan banyak rambut berhenti tumbuh sekaligus.
Rambut mulai muncul ketika tahap pertumbuhan berikutnya dimulai sekitar tiga bulan kemudian.
Biasanya, kadar hormon bayi baru lahir turun tepat setelah ia menghirup oksigen pertamanya. Hal ini menyebabkan dia kehilangan rambut yang ada saat ia dilahirkan. Sama halnya dengan ibu yang baru melahirkan.
Artikel terkait: 6 Cara Alami Mengatasi Rambut Rontok Sesudah Melahirkan
Penyebab lain rambut rontok pada bayi

Jika Parents melihat bayi memiliki bercak botak atau pitak pada bagian tertentu, amati cara dia bersandar dan tidur.
Bila ia selalu tidur dalam posisi yang sama atau cenderung duduk dengan kepala menghadap kursi bayi, ia mungkin kehilangan rambut di daerah itu. Ia juga bisa mengalami pitak di rambut jika ia menggosok kepalanya ke kasur.
Beberapa penyebab utama kerontokan rambut pada anak-anak adalah:
- Alopecia areata. Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh menempelkan folikel rambut ke seluruh tubuh. Ini bisa menyebabkan bercak botak halus di seluruh kulit kepala dan diketahui berdampak pada kecepatan pertumbuhan rambut.
- Gangguan tiroid seperti hipotiroidisme diketahui menyebabkan kerontokan rambut yang berlebihan.
- Kurang aktifnya kelenjar pituitari. Jika kelenjar pituitari bayi Anda kurang aktif, mereka mungkin memiliki kondisi yang disebut hipopituitarisme yang dikenal sebagai penyebab kerontokan rambut yang ekstrem.
- Trikotilomania. Ini adalah kondisi yang diamati pada bayi yang sedikit lebih tua di mana mereka secara kompulsif mencabut rambut mereka. Ini bisa menjadi alasan rambut rontok.
- Kerusakan fisik. Mengikat rambut bayi Anda terlalu erat atau bentuk kerusakan fisik lainnya pada rambut mereka dapat menyebabkan kerontokan rambut yang tidak dapat diperbaiki.
- Infeksi. Infeksi kurap yang sangat menular yang disebut tinea capitis dapat menyebabkan kerontokan rambut, kulit kepala yang bersisik dan gatal serta kemerahan pada kulit kepala.
- Masalah rambut. Kutu dan ketombe dapat menyebabkan rambut rontok.
Kebanyakan orang tua berpikir rambut bayi baru lahir jatuh bisa menjadi tanda sesuatu yang lebih serius. Jika terbatas dalam jumlah kecil, kerontokan rambut diperkirakan terjadi pada semua umur. Bicaralah dengan dokter Anda untuk informasi dan kejelasan lebih lanjut.
Kapan rambut rontok pada bayi perlu diperiksakan ke dokter?

Kerontokan rambut yang berlebihan bisa disebabkan oleh banyak masalah. Ini bisa menunjukkan masalah gizi, infeksi seperti kerak topi di kulit kepala bayi, atau masalah medis lainnya.
Disarankan agar Parents mengamati si kecil dari dekat dan berbicara dengan dokter jika rambut rontok terus menerus dan berlebihan. Apalagi terjadi setelah lebih dari 6 bulan.
Nantinya, dokter akan memastikan bahwa tidak ada kondisi medis yang mendasari dan membantu dengan perawatan jika ada masalah.
Bila dokter mencurigai adanya masalah kulit di kepala bayi, Parents mungkin dirujuk ke dokter kulit untuk evaluasi lebih lanjut.
Baca juga:
Rambut anak rontok hebat, waspadai 4 gangguan kesehatan ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.