Puting Pecah-Pecah Saat Menyusui, Kenali Penyebab dan Cara Mengobatinya

Puting pecah-pecah merupakan kondisi yang sering terjadi pada ibu menyusui.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Puting pecah-pecah sering kali terjadi pada ibu menyusui. Gejalanya pun beragam, ada yang ringan sampai berat, di mana semuanya itu bisa membuat Bunda merasa tidak nyaman, lho.

Nah, untuk mencegah puting pecah-pecah terjadi, cara mencegahnya, dan bagaimana cara mengobati jika sudah kejadian, mari simak artikel di bawah ini.

Artikel Terkait: 8 Cara Atasi Masalah Puting Sakit Saat Menyusui, MengASIhi Jadi Lancar!

Penyebab Puting Pecah-Pecah

Sebenarnya ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab puting Bunda pecah-pecah. Salah satunya lecet yang disebabkan menyusui.

Melansir dari situs Medical News Today, diperkirakan sekitar 38 persen ibu mengalami masalah dengan menyusui atau puting pecah-pecah yang disebabkan menyusui.

Menurut sebuah artikel di jurnal BMC Pregnancy and Childbirth, kemungkinan besar ini terjadi di bulan pertama pascapersalinan.

Tentu saja kondisi ini membuat sesi menyusui di waktu-waktu berikutnya menjadi sangat tidak nyaman.

Kondisi seperti ini biasanya paling sering disebabkan oleh trauma puting yang terjadi akibat gesekan pada pakaian atau kerusakan jaringan akibat luka atau pukulan. Biasanya terjadi pada posisi puting yang menonjol.

Selain gesekan, yang terjadi pada puting hingga mengalami masalah pecah-pecah ini antara lain:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Masalah dengan pelekatan bayi saat menyusu
  • Tidak menemukan posisi optimal
  • Tidak menemukan teknik yang ideal
  • Menggunakan pompa payudara, terutama jika flensa pompa terlalu kecil.

Saat bayi belajar menyusu, mereka membutuhkan waktu dan upaya tambahan untuk bisa menempelkan mulutnya ke payudara.

Gesekan dapat mengiritasi dan membuat puting menjadi sensitif. Puting juga bisa menjadi kering, menyebabkan kulit pecah-pecah dan sesekali berdarah.

Menggunakan botol untuk memberi ASI pada bayi sebelum ia mencoba menyusui secara alami juga dapat meningkatkan kemungkinan puting pecah-pecah.

Mengapa demikian?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ini karena bayi biasanya akan menggunakan teknik mengisap yang berbeda saat menggunakan botol dibandingkan dengan payudara.

Jika mereka lebih terbiasa dengan botol, mereka mungkin lebih cenderung menyebabkan trauma puting.

Jika bayi membutuhkan susu tambahan pada hari-hari atau minggu-minggu awal kehidupan, konsultan laktasi biasanya akan cenderung merekomendasikan pemberian ASI dengan sendok, cangkir, atau jarum suntik, daripada menggunakan botol.

Sebab, menggunakan sendok, cangkir, atau jarum suntik cenderung tidak memiliki efek buruk pada pelekatan bayi dan keberhasilan menyusui jangka panjang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 5 Cara Menyusui dengan Puting Besar

Tanda atau Gejala Puting Pecah-Pecah

Masalah puting pecah-pecah ini ditandai dengan:

  • Kulit merah
  • Iritasi
  • Keropeng pada atau di sekitar puting.

Pencegahan agar Puting Tidak Pecah-Pecah Saat Menyusui

Kondisi puting pecah-pecah tentu saja bisa Bunda cegah, termasuk dengan melakukan cara-cara ini.

Ketidaknyamanan saat menyusui biasanya terjadi di momen pertama menyusui.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, dengan memperhatikan panduan berikut ini Bunda akan mampu melakukan pencegahan puting pecah-pecah tidak sampai terjadi:

  • Pastikan bayi menempel dengan baik ke payudara. Puting susu harus sepenuhnya berada di dalam mulut bayi, dengan sebagian besar areola di dalam mulut juga.
  • Perah sedikit ASI sebelum menyusui bayi, agar payudara tidak membesar (penuh dan keras). Pembengkakan payudara dapat membuat bayi lebih sulit untuk menyusu dengan baik.
  • Cuci payudara dengan air hangat saja dan hindari menggunakan sabun keras untuk mencegah kekeringan.
  • Oleskan salep puting susu atau biarkan ASI mengering pada payudara.
  • Pertimbangkan untuk memakai bantalan payudara yang terbuat dari bahan alami, karena dapat mengurangi gesekan pada payudara.
  • Selalu biarkan bayi menyelesaikan menyusui secara alami.

Artikel Terkait: 7 Nipple Cream Terbaik, Aman Atasi Puting Lecet Ibu Menyusui

Cara Mengobati Puting Pecah-Pecah Saat Menyusui

Untuk pengobatannya Bunda perlu mengonsultasikannya dengan dokter karena setiap gejala memiliki cara berbeda dalam hal perawatan dan pengobatan. Yang pasti masalah itu tidak bisa sembuh dengan cepat, butuh waktu untuk menyembuhkannya.

Untuk mengobati puting pecah-pecah, Bunda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini:

  • Oleskan krim emolien, seperti krim berbasis lanolin atau minyak kelapa, ke puting susu setelah menyusui. Ini dapat melembutkan kulit dan mengurangi keretakan atau pecah-pecah.
  • Mengoleskan ASI. ASI mengandung sifat antibakteri di mana bila Bunda mengoleskannya pada puting yang sakit yang disebabkan menyusui, susu alami itu akan membuat puting Bunda cepat mengering dan mencegah keretakan.
  • Oleskan krim kortikosteroid segera setelah menyusui. Namun, penggunaan krim kortikosteroid ini tidak boleh lebih dari 2 minggu, karena jika diterapkan dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan penipisan kulit puting. Dan obat ini hanya boleh digunakan sesuai resep dokter.
  • Hindari memakai bra yang terlalu ketat, karena dapat meningkatkan gesekan pada puting. Pakailah bra katun agar udara di sekitar payudara bisa bersirkulasi.
  • Hindari penggunaan sabun keras, deodoran, bedak, dan zat lain pada puting karena dapat mengeringkan puting.

Artikel terkait: Krim Puting Lecet: Manfaat, Tips, dan Cara Penggunaannya

Konsultasikan ke Konsultan Laktasi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berkonsultasi jugalah dengan seorang konsultan laktasi untuk membantu Bunda menyusui dan menghindari masalah puting pecah-pecah di kemudian hari.

Konsultan laktasi akan membantu Bunda mengevaluasi beberapa hal, seperti:

  • Bagaimana bayi menempelkan mulutnya ke payudara (latch on)
  • Posisi bayi yang benar saat menyusu
  • Posisi ibu yang benar saat menyusui
  • Penampilan puting setelah menyusui

Artikel Terkait: 6 Posisi Menyusui yang Benar Agar Bayi Tidak Gumoh, Cek Bun!

Konsultan laktasi dapat memberikan Anda rekomendasi setelah mengamati cara pemberian ASI.

Mereka mungkin akan menyarankan Anda untuk mencoba hal-hal berikut ini:

  • Duduk di kursi atau di tempat tidur, bersandar sedikit ke belakang dengan posisi yang terasa nyaman. Gunakan bantal sebanyak yang Anda perlukan untuk membuat Anda merasa nyaman.
  • Pegang bayi “perut ke perut”, sehingga bagian depan tubuhnya berhadapan dengan bagian depan (perut) Anda. Bayi tidak harus menoleh ke samping untuk mencapai payudara.
  • Sebelum menempelkan bayi, posisikan mereka agar hidungnya sejajar dengan puting susu.
  • Gosokkan puting dengan lembut ke depan dan ke belakang di atas mulut bayi. Ini untuk mendorong mereka untuk membuka mulutnya. Memencet sedikit ASI atau kolostrum dari payudara juga dapat membantu menarik perhatian bayi.
  • Setelah mulut bayi terbuka, mereka harus memasukkan seluruh areola ke dalam mulutnya, bukan hanya ujung putingnya saja. Umumnya dalam posisi ini, dagu bayi akan menyentuh payudara terlebih dahulu.
  • Jika perlekatan bayi mulai terasa sakit, masukkan jari kelingking Anda ke sudut mulutnya, gerakkan sedikit untuk membuka ‘segel’ mulutnya.

Artikel Terkait: 4 Makanan Ibu Menyusui yang Wajib Dijauhi Demi Kesehatan Bayi

Tips Menyusui Saat Menderita Kondisi Ini

Duh, membayangkannya saja sudah sakit, ya, Bunda. Apalagi kalau menyusui langsung ketika puting masih dalam kondisi terluka seperti itu.

Rasa sakit yang terkait dengan menyusui merupakan penyebab umum dari berhenti menyusui lebih awal. Bahkan jika memiliki puting yang pecah-pecah, Bunda tetap dapat terus menyusui hingga payudara Anda sembuh.

Bagaimana cara melakukannya, ya? Begini, Bunda!

  • Variasikan posisi menyusui. Cara ini dapat mengurangi tekanan pada puting dan membantu Anda menemukan posisi yang paling cocok untuk Anda dan si kecil.
  • Mulailah dengan menyusui pada sisi yang tidak terlalu sakit hingga ASI di payudara tersebut habis. Setelah itu, beralihlah ke payudara yang lain yang terluka. Di payudara kedua ini, karena perutnya sudah setengah kenyang- ia tidak perlu lagi mengisap payudara terlalu keras karena ASI akan lebih mudah keluar.
  • Oleskan ASI atau lanolin ke puting susu setelah menyusui dan biarkan mengering.

Artikel terkait: Teknik dan Cara Ampuh Mengatasi Puting Datar Pada Ibu Menyusui

Jadi, jika puting Anda pecah-pecah pascamenyusui, jangan gentar dan kapok, Bunda.

Sebab, Bunda tetap bisa menyusui bayi karena ASI yang keluar dari puting yang sakit layaknya obat alami yang akan membantu Anda menyembuhkannya.

Perbaiki cara menyusui Anda, salah satunya dengan melakukan pelekatan mulut bayi yang tepat untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan keberhasilan menyusui secara keseluruhan.

Jangan stres dan merasa sendiri menghadapi masalah puting pecah-pecah. Bila Bunda tidak punya teman untuk sharing, Bunda bisa berkonsultasi dengan konsultan laktasi atau bidan untuk meminta nasihat mereka.

Baca juga:

Puting Lecet Saat Menyusui? Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya

10 Penyebab Payudara Sakit Selama Menyusui dan Cara Mengatasinya, Wajib Tahu!

ASI-Ku Kok Bercampur Darah, Bahayakah untuk Bayi?