Kebingungan akan dirasakan seorang ibu yang memiliki payudara besar. Mungkin Bunda akan merasa khawatir payudara menghalangi hidung bayi selama menyusui. Padahal, ada cara menyusui dengan puting besar yang dapat dilakukan.
Mengetahui Bentuk Puting
Setiap perempuan itu unik, kita semua pastinya memiliki bentuk puting payudara berbeda. Mengutip dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), terdapat beragam bentuk puting, yaitu:
- Puting terbenam (inverted nipple). Bentuk puting ini terbagi lagi menjadi dua, yakni larva depressed nipple dan true depressed nipple. Bila puting menonjol ke luar, maka inverted nipple masuk ke dalam.
- Puting datar (flat nipple). Bentuk puting payudara datar membuat sebagian puting masuk ke dalam. Beberapa kasus memungkinkan puting menonjol dengan stimulasi.
- Puting normal. Layaknya namanya, puting payudara normal ukurannya tidak terlalu besar maupun kecil, selain itu juga tidak terbenam dalam areola. Puting bisa mengeras jika ada stimulasi.
- Puting terlalu besar (oversized nipple). Puting jenis ini berukuran lebih besar dan puffy dibanding bentuk lainnya. Puting jenis ini juga memiliki daerah sekitar puting (areola) yang lebih besar.
- Puting terlalu kecil (under sized nipple). Sesuai namanya, diameter puting payudara jenis ini cenderung lebih kecil, yakni hanya sekitar 4-5 centimeter termasuk daerah areola.
Artikel terkait: Teknik dan Cara Ampuh Mengatasi Puting Datar Pada Ibu Menyusui
Problematika Puting Besar
Agar anak berhasil menyusui, bayi harus menempel ke payudara dengan tepat. Sejatinya, si kecil haruslah mengcover seluruh area payudara dengan mulut mungilnya. Stimulasi yang diberikan bayi akan membuat ASI mengalir dari payudara.
Mengutip laman Verywell Family, ada beberapa kesulitan menyusui yang umum dialami oleh ibu dengan payudara besar. Anda mungkin akan sukar menemukan posisi yang nyaman di mana Anda dapat melihat mulut bayi dan puting Anda sendiri.
Untuk memastikan apakah perlekatan menyusu (latch on) sudah benar atau belum pun akan lebih sukar dengan payudara yang besar. Rasa aneh akan terasa bila Anda harus memegang payudara dan bayi bersamaan.
Kekhawatiran lain adalah payudara menghalangi hidung bayi dan membuatnya sulit bernapas. Nyatanya, kemungkinan bayi tercekik payudara tergolong kecil. Bayi secara otomatis akan berhenti menyusui, melepaskan mulutnya dari payudara, lalu bernapas.
Masalah lain adalah besarnya puting susu membuat tidak banyak ASI yang keluar karena bayi kesulitan meraih areola. Jika ASI tertahan tentunya akan mengakibatkan masalah lain. Mulai dari pembengkakan payudara, saluran susu tersumbat, mastitis, dan suplai ASI yang rendah. Bra yang kurang tepat juga bisa menyebabkan puting menjadi sakit, pecah, lecet, bahkan berdarah.
Artikel terkait: 6 Faktor Penyebab yang Membuat Puting Payudara Bunda Terasa Sakit
5 Cara Menyusui dengan Puting Besar
Kendati begitu, bukan berarti Bunda dengan puting besar akan seterusnya sulit menyusui. Semuanya mungkin jika dipraktikkan terus menerus. Berikut kiat yang perlu diperhatikan.
1. Mempersiapkan Diri
Bunda tentunya sudah menyadari bagaimana bentuk payudara Anda. Bagi Anda yang cenderung berputing besar, bekali diri dengan kelas menyusui saat masih hamil. Kelas ini sangat bermanfaat untuk melekatkan dan memosisikan bayi dengan tepat.
Anda juga bisa membaca buku menyusui atau mencari informasi melalui forum diskusi terpercaya. Dengan pengetahuan yang cukup, Anda akan merasa lebih nyaman dan percaya diri selama proses menyusui.
Artikel Terkait: 5 Nursing Cover Terbaik, Nyaman dan Anti Gerah
2. Posisi C-hold (Menopang Payudara Membentuk Huruf C)
Ketika Anda memiliki payudara yang besar, posisi c-hold dapat membantu menopang payudara dan mengarahkan puting ke mulut bayi. Posisi c-hold merupakan posisi tangan yang paling umum digunakan ibu menyusui agar puting berada di posisi yang tepat.
- Tempatkan payudara Anda di telapak tangan
- Letakkan jempol Anda di atas payudara, dan jari-jari di bagian bawah payudara
- Tangan Anda harus terlihat membentuk huruf C
- Pastikan jempol dan jari-jari Anda tidak menutup areola (area gelap di sekitar puting) sehingga tidak menghalangi mulut bayi untuk menyedot ASI.
Memanfaatkan cermin juga dapat dicoba untuk membantu Anda melihat apakah posisi menyusui sudah betul atau belum, dan apakah penempatan mulut bayi sudah sempurna.
Artikel terkait: Puting Hitam saat Menyusui, Normal atau Tidak?
3. Manfaatkan Pompa
Lembutkan terlebih dulu payudara Anda jika sudah terasa keras dan penuh ASI. Anda dapat menggunakan pompa ASI atau memerah ASI dengan tangan sebelum mulai menyusui.
Dengan mengeluarkan ASI sebelum menyusui, hal tersebut akan melunakkan payudara dan memudahkan bayi menyusui. Jika puting berakhir dengan perih, oleskan beberapa tetes ASI di atas puting. Anda juga bisa bertanya kepada dokter tentang krim puting susu yang aman untuk ibu menyusui.
4. Gunakan Nipple Shield
Dokter atau konsultan laktasi Anda mungkin akan merekomendasikan pelindung puting. Pelindung puting susu memudahkan bayi baru lahir atau bayi prematur menempel pada payudara.
Mereka juga dapat melindungi puting yang sakit. Saat digunakan di bawah pengawasan langsung seorang profesional, alat ini bisa sangat membantu.
Artikel Terkait: 7 Rekomendasi Pelindung Puting Silikon (Nipple Shield), Aman dan Berkualitas
5. Konsultasi Dokter Secara Rutin
Karena masalah menyusui seperti suplai ASI yang sedikit atau justru terlalu banyak bisa terjadi pada ibu berpayudara besar, pertumbuhan bayi harus dipantau rutin oleh dokter.
Hal ini penting memastikan bayi Anda mendapatkan ASI yang cukup dan berat badannya tidak naik terlalu banyak. Seorang ahli menyusui dapat mengajari Anda teknik yang paling efektif untuk berhasil menyusui.
Parents, semoga informasi ini bermanfaat.
***
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
10 Tips Menyusui Bayi bagi Bunda yang Mengalami Puting Datar
Puting Payudara Busui Sakit Bila Tersentuh, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
7 Cara Mengobati Puting Lecet Saat Menyusui dan Penyebab yang Harus Diwaspadai
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.