Pernahkah Parents meraba perut lalu mendapati ada aroma tak sedap berasal dari pusar? Kondisi pusar bau yang terasa menggangu semacam ini memang dialami beberapa orang. Lantas, apa, ya, penyebabnya?
Pusar adalah bagian dari sisa-sisa dari tali pusar yang menghubungkan ibu dengan janin saat masa kehamilan. Tak sedikit orang yang menganggap pusar bukan merupakan bagian penting yang perlu diperhatikan, sehingga banyak yang mengabaikan kebersihannya.
5 Penyebab Pusar Bau yang Sering Tidak Disadari
Merangkum dari laman Healthline dan Medical News Today, inilah beberapa faktor yang bisa menyebabkan pusar berbau tak sedap.
1. Kebersihan yang Tidak Terjaga
Penyebab pusar bau yang pertama adalah kebersihan yang tidak terjaga. Faktanya, sebuah penelitian pada 2012 menunjukkan bahwa pusar menjadi rumah bagi 67 jenis bakteri. Tak hanya itu, jamur dan kuman lain juga bisa terperangkap di dalamnya.
Mikroba memakan zat yang terperangkap di pusar, seperti minyak, sel kulit mati, kotoran, dan keringat. Kemudian mikroba tersebut berkembang biak dan menciptakan bau tak sedap. Semakin dalam pusar, maka semakin banyak pula kotoran dan kuman yang menumpuk di dalamnya.
Artikel terkait: Pusar gatal saat hamil, ini penyebab dan cara mengatasinya!
2. Infeksi Jamur
Candida adalah jenis jamur yang suka tumbuh lingkungan yang gelap, hangat, dan lembap. Contohnya seperti bagian pusar dan selangkangan. Pusar menyediakan habitat yang sempurna untuk makhluk kecil ini, terutama jika Anda tidak menjaga kebersihannya.
Infeksi jamur yang terjadi pada bagian lipatan kulit seperti pusar dikenal sebagai sebagai candida intertrigo. Orang dengan diabetes dan mereka yang mengalami obesitas sangat rentan mengalami infeksi semacam ini.
3. Infeksi karena Tindik dan Operasi Bisa Sebabkan Pusar Bau
Tindakan tertentu pada area pusar juga bisa memicu infeksi. Misalnya, tindik pusar dan operasi hernia umbilikalis dapat meningkatkan risiko pusar mengalami infeksi. Pasalnya, pembuatan lubang di kulit pusar karena kedua tindakan tersebut memungkinkan bakteri untuk masuk.
Gejala infeksi dapat dikenali dari penampakan pusar. Antara lain kulit akan tampak merah dan bersisik, bernanah, serta dapat disertai demam.
4. Kista Epidermoid dan Pilar
Kista epidermoid adalah benjolan yang dimulai di lapisan atas kulit, sementara kista pilar dimulai di dekat folikel rambut. Kedua kista ini dapat terjadi pada pusar.
Baik kista epidermoid dan pilar keduanya mengandung sel di dalam membran dan menghasilkan keratin yang tebal. Jika salah satu kista membesar dan pecah, akan keluar cairan tebal, kuning, dan berbau busuk. Kista ini juga dapat berkembang menjadi infeksi.
Artikel terkait: Waspada Hepatitis C, si Silent Killer yang Bisa Menular Melalui Darah
5. Kista Sebasea, Salah Satu Penyebab Pusar Bau
Penyebab pusar bau selanjutnya adalah kista sebasea. Ini adalah jenis kista yang jauh lebih jarang daripada kista epidermoid dan kista pilar. Kista sebasea berasal dari kelenjar sebaceous yang biasanya menghasilkan sebum, yaitu campuran lemak berlilin yang berfungsi untuk melumasi kulit dan melindunginya.
Kista sebasea bisa saja mengalami infeksi sehingga menimbulkan rasa gatal, kemerahan, dan nyeri. Jika terjadi radang, maka akan keluar nanah dengan bau yang menyengat.
Cara Mengatasi Pusar Bau
Menjaga kebersihan merupakan cara utama untuk mengatasi masalah pusar yang berbau. Rutin membersihkan pusar akan menyingkirkan kuman, mencegah penumpukan kulit mati, keringat, dan minyak yang diproduksi tubuh secara alami.
Berikut ini beberapa tips yang bisa Parents lakukan saat membersihkan area pusar:
- Gunakan air hangat dan sabun yang lembut.
- Usap dengan waslap untuk membersihkan area sekitar dan bagian dalam pusar.
- Bilas dengan air bersih dan hangat kemudian keringkan dengan handuk bersih untuk memastikan semua air telah dikeluarkan dari pusar.
- Mandi secara teratur dapat membantu mencegah masalah kulit dan bau tak sedap. Area tubuh seperti pusar atau kaki kerap kali terlewatkan, padahal bagian ini juga ini memerlukan pembersihan rutin seperti bagian tubuh lainnya.
Artikel terkait: Beginilah Cara Merawat Tali Pusat Bayi yang Benar!
Kapan Harus Menemui Dokter?
Jika pusar terinfeksi, Maka Parents harus menemui dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut. Adanya infeksi ini dapat dikenali dari sejumlah gejala, seperti kemerahan, gatal, dan bengkak. Terkadang mungkin pula disertai cairan atau nanah yang bisa mengeras membentuk kerak di sekitar area tersebut.
Dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur dan antibiotik topikal untuk mengatasi infeksi. Sedangkan jika bau tak sedap pada pusar disebabkan oleh kista yang mengganggu, dokter akan menyuntikkan obat-obatan atau membuang kista tersebut.
****
Parents, itulah tadi ulasan tentang penyebab pusar bau hingga cara mengatasinya. Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan area tersebut agar terhindar dari bau tak sedap.
Baca juga:
Janin terlilit tali pusar, apa penyebab dan seberapa bahayanya?
Kenali Apa Itu Prolaps Tali Pusat, Bahaya, Faktor Risiko, dan Cara Penanganannya
Mengapa pusar bayi ada yang bodong dan tidak? Ini jawabannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.