Tali pusat merupakan saluran tempat nutrisi dan oksigen dialirkan kepada bayi Anda selama berada di dalam kandungan. Namun, tali pusat ini bisa menimbulkan salah satu risiko, yaitu ketika leher bayi mengalami lilitan tali pusat ketika ia sedang berkembang di dalam kandungan.
Apa yang biasanya menyebabkan bayi alami lilitan tali pusat dan apa saja gejalanya yang harus Anda ketahui?
Apa itu lilitan tali pusat pada bayi?
Lilitan tali pusat pada bayi mungkin akan membuat Anda khawatir karena leher bayi yang terlilit oleh tali pusatnya sendiri.
Namun dilansir dari laman theAsianparent Singapura, kasus lilitan tali pusat pada leher bayi ini memang kerap terjadi sebagai bagian dari ‘cara alaminya’ agar tidak kusut.
Tali pusat yang sehat biasanya dilindungi oleh zat lunak dan licin, yang dikenal sebagai Wharton Jelly. Saat lilitan tali pusat terjadi, Wharton Jelly akan tetap melindungi pembuluh darah di dalam tali pusat, untuk membantu mencegah simpul yang kencang.
Faktanya, memang cukup normal jika tali pusar kusut, terpilin, dan melilit bagian tubuh bayi dalam banyak kehamilan. Namun terkadang, tali pusat ini ‘membungkus’ leher bayi selama kehamilan atau kelahiran. Simpul inilah yang dikenal sebagai lilitan tali pusat.
Sebuah artikel yang diterbitkan dalam BMC Pregnancy Childbirth mengungkap bahwa lilitan tali pusat terjadi ketika tali pusar melilit leher janin sebesar 360 derajat. Lilitan ini cukup umum dan terjadi pada sekitar satu dari tiga kelahiran.
Bayi yang lahir dengan lilitan tali pusat juga banyak yang dinyatakan sehat, kecuali jika terdapat komplikasi serius terkait dengan tali pusar.
Penyebab lilitan tali pusat di sekitar leher
Kita tahu begitu banyak gerakan bayi di dalam rahim, maka tak heran bahwa tali pusar menjadi kusut dan terlilit.
Namun selain gerakan bayi, ada alasan lain yang menyebabkan terjadinya lilitan tali pusar, seperti:
-
Kehamilan kembar
Dengan pergerakan lebih dari satu bayi di dalam rahim, tentu saja peluang terjadinya lilitan tali pusat lebih tinggi.
-
Kurangnya Wharton Jelly
Wharton Jelly sebagai pelumas tali pusar dan meminimalkan risiko terjadinya simpul. Ketika zat ini tidak cukup, lilitan tali pusat bisa terjadi.
-
Panjang tali pusar
Panjang tali pusar rata-rata adalah 50-60 cm. Para peneliti kesehatan menunjukkan bahwa tali pusar bayi yang lebih panjang meningkatkan kemungkinan terjadinya simpul dan lilitan.
Lilitan tali pusar di sekitar leher
Ada beberapa gejala yang mungkin menunjukkan adanya lilitan tali pusar di sekitar leher, yaitu:
- Gerakan bayi yang berkurang: Jika gerakan bayi lebih sedikit setelah kehamilan 37 minggu, faktor ini bisa menjadi salah satu gejala lilitan tali pusar di leher. Seorang bayi pada usia kehamilan ini normalnya menendang sekitar lima kali setiap 30 menit.
- Denyut jantung tidak normal: Selama persalinan, denyut jantung bayi dipantau secara konsisten. Jika ada kelainan pada detak jantung, itu bisa menunjukkan tali pusar terlilit di bagian leher.
- Bayi tiba-tiba bergerak spontan dan berjeda: Menurut artikel BMC Pregnancy and Childbirth, gerakan bayi hiperaktif yang tiba-tiba dan berjeda dapat mengindikasikan bayi sedang mencoba memposisikan dirinya untuk mengurangi tekanan yang disebabkan oleh lilitan tali pusat.
- Pemindaian USG: Umumnya, USG tidak bisa menunjukkan adanya lilitan tali pusar. Namun sekitar 70 persen pemindaian USG, dokter bisa saja mendeteksinya selama pemeriksaan kehamilan rutin.
Komplikasi lilitan tali pusat
Lilitan tali pusar memang merupakan kasus yang umum yang tidak banyak menimbulkan gangguan pada bayi. Namun terkadang, komplikasi bisa saja terjadi jika tali pusar terlilit sangat erat di bagian leher bayi.
Kasus terburuk adalah ketika tali pusar melilit tubuh dengan sangat erat, hingga menyumbat aliran darah di pembuluh darah pusar. Menurut Stillbirth Collaborative Research Network, sekitar 10 persen kelahiran mati disebabkan oleh komplikasi tali pusat tersebut.
Mengatasi lilitan tali pusar
Jika lilitan terdeteksi selama pemindaian, sayangnya tidak banyak dokter yang dapat memperbaikinya. Jika tali pusar terlilit terdeteksi oleh denyut jantung bayi yang abnormal selama persalinan, dokter akan mencoba mengatasinya sampai bayi lahir.
Tim dokter mungkin akan menambah oksigen pada ibu, atau menggulingkannya untuk mengurangi kompresi dan tekanan.
Jika denyut jantung bayi benar-benar menurun, maka operasi caesar darurat dapat dilakukan.
Pada beberapa kasus lilitan tali pusar yang terdeteksi ketika sang ibu hampir melahirkan bayinya, dokter biasanya dapat menyuntikkan cairan ke dalam rahim (amnioinfusion) yang dapat membantu meringankan beberapa tekanan.
Ketika dokter menemukan lilitan tali di sekitar leher bayi, maka mereka hanya akan melepaskan lilitan tali saat kepala bayi keluar.
Jika tali lilitan terlalu erat di leher bayi, dokter mungkin akan menjepit dan memotong tali pusar sebelum bayi benar-benar dilahirkan.
Anda tidak perlu terlalu khawatir atau panik tentang lilitan tali pusat ya, Bun! Ada baiknya, Anda bisa mencari terlebih dahulu tentang kondisi ini sehingga Anda tahu apa yang harus dilakukan.
Baca juga:
https://id.theasianparent.com/prolaps-tali-pusat
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.