Seringkali terlintas di media sosial bagaimana artis Indonesia yang tengah menjalankan ibadah puasa di negara lain. Mulai dari Ario Bayu di Selandia Baru hingga Nikita Willy di Amerika Serikat. Ternyata, tradisi puasa di negara lain juga menarik untuk disimak lo, Parents!
Puasa di Negara Lain Memiliki Beberapa Konsep Serupa
Sumber: Unsplash
Secara garis besar, tradisi unik yang diadakan oleh masing-masing daerah memiliki makna yang serupa. Konsep-konsep Ramadan sebagai bulan suci untuk menahan diri selalu hadir di seluruh pelosok dunia.
Mulai dari mengajak anak-anak belajar berpuasa hingga merayakan suka cita kembalinya bulan suci yang selalu ditunggu setiap tahunnya.
Selain itu, berbagai tradisi puasa di negara lain juga membawa nilai-nilai Islam serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Baik kegiatan keagamaan maupun kemasyarakatan membawa nilai untuk selalu bersyukur atas rahmat yang diterima.
Apa Saja Tradisi Merayakan Ramadan di Berbagai Negara?
1. Ledakan Meriam di Lebanon Merayakan Buka Puasa
Bagaimana rasanya mendengar dentuman meriam saat pertama kali berbuka puasa di Lebanon?
Tentu bakal kaget, ya, Parents! Namun, ternyata simbol ini merupakan tradisi turun temurun di Lebanon. Bahkan Cultural Infusion menyebut tradisi ini sebagai budaya Ramadan tertua di dunia.
Tradisi ini bermula ketika penguasa Mesir Khosh Qadam tidak sengaja menembakkan meriam saat buka puasa. Warga pun mengartikan tembakan periam itu sebagai simbol berbuka puasa.
Kejadian ini akhirnya diabadikan hingga sekarang. Unik banget, ya!
Artikel terkait: Mengulik Akar Tradisi Pawang Hujan Nusantara, Masih Eksis Hingga Kini
2. Haq al Laila, Perayaan Mencari Permen Bagi Anak di Uni Emirat Arab
Sumber: Instagram/cda_dubai
Pada hari ke-15 bulan Sya’ban, sebulan sebelum Ramadan, para bocah di Uni Emirat Arab akan berlarian sambil mengenakan pakaian yang cerah. Mereka akan mengumpulkan berbagai permen sambil bernyanyi lagu tradisional Uni Emirat Arab.
Dilansir dari The Culture Trip, tradisi ini merupakan pengingat bagi masyarakat Uni Emirat Arab untuk tetap mengutamakan hubungan sosial dan keluarga yang kuat. Hal ini dikarenakan masyarakat Uni Emirat Arab sudah mulai bergeser menjadi individualistik.
3. Di Moroko, Parents Bisa Temukan Seorang Nafar Membangunkan Sahur Setiap Hari
Jika Parents berkesempatan merayakan puasa di negara lain seperti Moroko, maka Parents harus bersiap menahat kaget! Di Moroko, seorang Nafar akan membangunkan sahur dengan dentuman drum dan terompet setiap harinya.
Nafar adalah julukan bagi pemuda yang mengenakan pakaian tradisional serta melantunkan irama dari drumnya. Nafar sendiri dipilih oleh warga sekitar dan bertanggung jawab membangunkan saat sahur.
4. Festival Chaand Raat di Pakistan Mengistimewakan Perempuan Saat Idul Fitri
Sumber: Unsplash
Puasa di negara lain seperti Pakistan, Bangladesh, dan India rupanya memiliki kesamaan tradisi. Chaand Raat mengajak para wanita untuk berbelanja dengan gembira.
Jalanan di ketiga negara tersebut dipenuhi oleh hiasan berwarna serta wanita yang keluar rumah sambil menari. Banyak juga penjual yang menawarkan henna atau perhiasan di pinggir jalan.
Artikel Terkait: Sekura, Tradisi Idul Fitri Asal Lampung yang Pererat Persaudaraan
5. Muslim Albania Tidak Ketinggalan Memiliki Keunikan Puasa
Terhitung sejak kekaisaran Turki Utsmani, para warga muslim di Albania senantiasa menyambut awal dan akhir puasa dengan nyanyian. Setiap hari, mereka memainkan musik dari lodra atau gendang tradisional Albania.
Tidak jarang, para pemuda ini bahkan diundang beberapa warga untuk bermain musik di rumahnya, lo!
6. Bersantai Bermain mheibes di Iraq Setelah Berbuka
Sumber: Twitter/iraquesque
Para laki-laki di Iraq setelah berbuka umumnya akan berkumpul untuk bermain sebuah game yang asik. Game bernama mheibes ini mengajak 2 kelompok berisi 20-25 orang untuk bergantian menyelipkan sebuah cincin ke masing-masing anggotanya. Masing-masing tim kemudian menebak siapa yang memiliki cincin tersebut.
Game ini sudah ada sejak beratus-ratus generasi silam bahkan menjadi sebuah pertandingan nasional, lo!
Artikel terkait: 5 Makanan Khas Ramadan dari Berbagai Daerah di Indonesia
7. Riuh Cantik Fanous, Lampu Warna-warni di Mesir
Sumber: Unsplash
Bagi Parents yang ingin melihat kemeriahan puasa di negara lain, maka Mesir bisa menjadi salah satu destinasi yang bisa dikunjungi.
Setiap Ramadan, masyarakat Mesir akan berbondong-bondong menyalakan lampu cantik berwarna-warni. Lampu ini disebut fanous.
Lampu ini dibuat dari metal dan juga kaca dengan ukiran beragam yang sangat indah!
Di Indonesia Sendiri, Ternyata Ada Sebuah Tradisi Unik, Lo!
Foto: Masal Gurusinga/koranbernas.id
Di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ada tradisi Padusan dalam menyambut bulan suci Ramadan.
Kegiatan ini mengajak seluruh masyarakat untuk mandi dan menyucikan diri baik jiwa dan raga sebelum masuk ke bulan Ramadan.
Tradisi ini dilakukan di berbagai pemandian alami yang disebut umbul.
Keunikan tradisi ini menjadikannya daya tarik wisata tersendiri. Parents sudah pernah menyaksikan Padusan?
Itulah beberapa tradisi puasa di negara lain yang unik dan juga atraktif. Kalau disuruh memilih, Parents mau menyaksikan yang mana, nih?
***
Baca Juga:
Mengenal Tradisi Puasa Weton Beserta Manfaat dan Tata Caranya
Hati-hati, Ini 13 Amalan Makruh Saat Puasa yang Perlu Dihindari
Mengenal Dandangan Kudus, Tradisi Kuno Menyambut Ramadan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.