Ketika melihat ke cermin, apakah Parents melihat mata yang tampak mengantuk? Mungkin kelopak mata bagian atas Anda sedikit melorot atau menutupi pupil Anda. Bisa jadi Anda mengalami ptosis.
Ptosis adalah kondisi yang dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa pun. Anak-anak dan orang dewasa dapat mengalami ptosis. Masalah kesehatan mata ini tentu akan mengganggu keseharian Anda dan berisiko menyebabkan komplikasi lainnya.
Untuk mempelajari perihal masalah ‘mata terkulai’ ini lebih dalam, simak selengkapnya di artikel ini.
Artikel terkait: 4 Pilihan Salep Mata untuk Bayi Belekan, Bisa Digunakan Sejak Bayi Baru Lahir
Definisi Ptosis, Masalah ‘Mata Terkulai’ yang Sebaiknya Anda Pahami
Secara istilah, “Ptosis” berarti terkulai. Ketika kelopak mata atas yang terkulai, itu disebut blepharoptosis, atau ptosis kelopak mata atas.
Jadi, ptosis adalah ketika kelopak mata bagian atas terkulai sehingga menutupi pupil (titik hitam di tengah mata Anda yang memungkinkan cahaya masuk). Ptosis dapat membatasi atau bahkan sepenuhnya menghalangi penglihatan normal. Anak-anak dan orang dewasa dapat mengalami ptosis. Untungnya, kondisi ini dapat diobati.
Gejala Ptosis
Mengutip laman WebMD, terdapat gejala dan tanda utama ptosis, yaitu satu atau kedua kelopak mata terkulai. Keadaan ini tidak menyakitkan, tetapi dapat menghalangi pandangan Anda.
Dengan masalah kesehatan ini, Anda mungkin harus menengadahkan kepala ke belakang dan mengangkat dagu untuk melihat lebih baik. Atau Anda mungkin harus melengkungkan alis untuk mengangkat kelopak mata. Seiring waktu, gerakan ini dapat memengaruhi kepala dan leher Anda.
Gejala lain dapat berupa lipatan pada kelopak mata atas tampak tidak simetris dan dapat disertai kelainan pergerakan bola mata.
Penyebab Ptosis
Mengapa seseorang bisa mengalami ptosis? Laman Cleveland Clinic menulis, terdapat beberapa alasan kelopak mata bisa terkulai. Beberapa bayi lahir dengan ptosis pada salah satu atau kedua kelopak mata. Anak-anak ini harus menjalani pemeriksaan kelopak mata secara menyeluruh.
Cedera dan Penyakit
Mata terkulai dapat terjadi di kemudian hari jika otot atau ligamen yang biasanya mengangkat kelopak mata melemah karena cedera atau penyakit.
Kerusakan Saraf
Kelopak terkadang terkulai adalah akibat dari kerusakan saraf yang mengontrol otot kelopak mata.
Penuaan
Kebanyakan mata terkulai hanya terjadi dengan penuaan. Seiring bertambahnya usia, kulit dan otot kelopak mata meregang dan melemah. Terkadang, operasi mata sebelumnya mempercepat perubahan ini karena instrumen yang digunakan untuk menjaga mata tetap terbuka selama operasi dapat meregangkan kelopak mata.
Artikel Terkait: Hindari Kerusakan Mata Anak Sejak Dini, Ikuti 6 Tips Kesehatan Mata Berikut
Mengenal Kondisi Ptosis Kongenital
Anak-anak yang lahir dengan ptosis memiliki apa yang disebut ptosis kongenital. Ini bisa disebabkan oleh masalah pada otot yapng mengangkat kelopak mata (disebut otot levator).
Terkait kasus kesehatan ini, laman AAO menerangkan, tanda yang paling jelas adalah kelopak mata yang terkulai. Tanda lainnya adalah ketika lipatan kelopak mata atas tidak sejajar satu sama lain.
Seorang anak dengan mata terkulai mungkin memiringkan kepalanya ke belakang, mengangkat dagunya, atau mengangkat alisnya untuk mencoba melihat lebih baik. Seperti yang dijelaskan tadi, kebiasaan ini dapat menyebabkan masalah kepala dan leher.
Terkadang, anak yang lahir dengan mata terkulai jenis ini juga dapat memiliki masalah terkait mata lainnya. Mereka dapat mengalami masalah gerakan mata, penyakit otot mata, tumor (pada kelopak mata atau di tempat lain), dan masalah lainnya.
Memiliki ptosis menempatkan anak pada risiko masalah penglihatan. Jika kelopak mata anak terkulai sehingga menghalangi penglihatan, ambliopia (juga disebut “mata malas“) dapat berkembang.
Satu mata akan memiliki penglihatan yang lebih baik daripada yang lain. Seorang anak dengan mata terkulai juga dapat memiliki astigmatisme, di mana mereka melihat gambar buram. Anak juga dapat mengembangkan mata yang tidak sejajar (juling).
Parents perlu merawat sejak dini si kecil dengan keadaan ini agar tidak menyebabkan kehilangan penglihatan jangka panjang.
Ptosis pada Orang Dewasa
Orang dewasa yang mengalami mata terkulai (disebut ptosis involusional atau didapat) ketika otot levator meregang atau terpisah dari kelopak mata mereka. Ini bisa disebabkan oleh penuaan atau cedera mata, demikian sebagaimana dijelaskan AAO.
Terkadang mata terkulai terjadi sebagai efek samping setelah operasi mata tertentu. Jarang, penyakit atau tumor dapat memengaruhi otot kelopak mata, menyebabkan ptosis.
Dokter mata Anda akan menemukan penyebab ptosis Anda untuk merekomendasikan pengobatan. Mereka akan melakukan pemeriksaan mata lengkap, dan mungkin juga ingin Anda menjalani tes darah dan tes pencitraan. Dokter mata kemungkinan akan merekomendasikan operasi untuk membantu otot kelopak mata bekerja lebih baik.
Diagnosis
Untuk menetapkan diagnosis ptosis, perlu dilakukan pemeriksaan menyeluruh yang terdiri dari:
Anamnesis
Pemeriksaan pada tanda dan gejala yang dialami, riwayat ptosis (durasi, faktor yang memperberat atau meringankan gejala, dan lain-lain), riwayat penyakit terdahulu, riwayat keluarga dengan mata terkulai, dan sebagainya.
Pemeriksaan Fisik
Berupa pemeriksaan mata lengkap, terutama difokuskan pada pemeriksaan posisi kelopak mata, fungsi penglihatan, pemeriksaan refraksi, dan posisi kepala.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari tahu penyebab ptosis. Contohnya pemeriksaan pencitraan otak, mata, dan sistem cerebrovaskuler jika ptosis disertai defisit neurologis lainnya atau pemeriksaan serum antibodi terhadap reseptor asetilkolin apabila terdapat kecurigaan adanya myasthenia gravis.
Penanganan pada Anak
Dokter mata mempertimbangkan faktor-faktor berikut ketika memutuskan cara terbaik untuk mengobati mata terkulai pada anak-anak:
- Usia anak
- Apakah salah satu atau kedua kelopak mata terlibat
- Ketinggian kelopak mata
- Kekuatan otot kelopak mata
- Gerakan mata
AAO menulis, dalam kebanyakan kasus, dokter mata merekomendasikan operasi untuk mengobati mata terkulai pada anak-anak. Ini untuk mengencangkan otot levator atau menempelkan kelopak mata ke otot lain yang dapat membantu mengangkat kelopak mata. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penglihatan.
Jika anak juga menderita ambliopia, kondisi itu juga harus diobati. Amblyopia dapat diobati dengan memakai penutup mata atau kacamata khusus, atau menggunakan obat tetes mata tertentu, untuk memperkuat mata yang lebih lemah.
Penanganan pada Orang Dewasa
Untuk perawatan mata terkulai pada orang dewasa, AAO menjelaskan, di pasaran terdapat obat tetes mata yang dapat digunakan, yaitu jenis oxymetazoline. Obat tetes ini menargetkan otot yang mengangkat kelopak mata. Pada beberapa orang dengan mata terkulai, kelopak mata terbuka lebih lebar setelah menggunakan obat tetes. Obat itu perlu digunakan setiap hari untuk tetap bekerja dengan baik.
Oxymetazoline tidak bekerja untuk beberapa jenis kelopak mata yang turun, seperti yang timbul dari cedera atau masalah saraf. Jadi tanyakan dokter mata Anda apakah itu tepat untuk Anda.
Operasi Mata untuk Orang Dewasa
Operasi ptosis biasanya dilakukan sebagai prosedur rawat jalan, yang berarti Anda dapat pulang pada hari yang sama dengan operasi. Anestesi lokal akan digunakan untuk mematikan mata Anda dan area di sekitarnya.
Terkadang, ahli bedah mungkin hanya perlu melakukan sedikit penyesuaian pada otot pengangkat kelopak mata. Untuk mata terkulai yang lebih parah, otot levator mungkin perlu diperkuat dan disambungkan kembali ke kelopak mata.
Seperti semua jenis operasi, ada kemungkinan risiko dan komplikasi dengan perbaikan ptosis. Dokter mata Anda akan mendiskusikannya dengan Anda.
Sebelum operasi kelopak mata, pastikan untuk memberi tahu dokter mata Anda tentang semua obat yang Anda minum. Sertakan semua resep dan obat bebas, vitamin, dan suplemen. Penting bagi ahli bedah mata Anda untuk mengetahui apakah Anda mengonsumsi aspirin (atau obat yang mengandung aspirin) atau pengencer darah, atau jika Anda memiliki masalah pendarahan.
Artikel Terkait: 5 Rekomendasi Klinik dan Rumah Sakit Mata di Jakarta yang Bisa Dipilih
Pencegahan
Tidak ada cara mencegah ptosis. Risiko mengalami kondisi ini dapat dikurangi dengan menjaga kesehatan mata Anda.
Penurunan posisi kelopak mata tidak selalu membahayakan kesehatan Anda. Namun, jika itu menghalangi penglihatan Anda secara berkala, segera konsultasi ke spesialis mata.
**
Demikian hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang gangguan mata terkulai. Segera hubungi dokter jika Anda atau si kecil menjumpai tanda-tandanya, ya, Parents. Semoga membantu.
Baca Juga:
Gangguan Sakit Mata Saat Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasinya
4 Jenis Sakit Mata pada Anak, Gejala, Penyebab, Cara Mengatasinya
Ada Darah di Mata? Waspadai Gejala Hifema yang Mengganggu Penglihatan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.