Di samping pegal dan mual, gangguan penglihatan menjadi keluhan lain yang kerap dirasakan ibu hamil. Perubahan hormon kehamilan dan fluktuasi sirkulasi darah umumnya menjadi pemicu sakit mata saat hamil.
Kebanyakan gangguan penglihatan saat hamil sifatnya ringan dan hanya sementara, namun penting untuk Bunda mengetahui gejala awal sejak dini agar dapat ditangani dengan tepat.
Jenis Gangguan Sakit Mata Saat Hamil
Ragam penyakit mata yang kerap mengenai ibu hamil, apa saja?
Penglihatan menjadi kabur dan mata berair merupakan gangguan mata yang cenderung dialami selama kehamilan. Berikut ini beberapa gangguan mata yang juga rentan menyerang ibu hamil dan sebaiknya diwaspadai.
1. Dry Eyes
Mata kering atau dry eyes merupakan suatu kondisi dimana mata hanya memproduksi sedikit air selama hamil, biasanya perubahan kadar hormon menjadi penyebab utamanya. Jangan khawatir, kondisi ini biasanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan.
Bumil yang menderita mata kering akan merasakan beberapa gejala subjektif seperti mata terasa kering, mengganjal, warna mata kemerahan, buram, gatal dan adanya sensasi terbakar. Penurunan sensitivitas kornea juga akan membuat mata terasa perih saat terkena cahaya.
Beberapa penyebab mata kering selain karena lonjakan hormon adalah:
- Penggunaan lensa kontak
- Melihat layar komputer atau ponsel untuk waktu yang lama tanpa istirahat
- Menghabiskan waktu di lingkungan ber-AC atau berpemanas
- Mata terkena angin, udara dingin, kering, atau berdebu
- Anda merokok atau minum alkohol
- Minum obat-obatan tertentu (misalnya, beberapa antidepresan atau obat tekanan darah)
Cara mengatasi mata kering saat hamil
Terkait hal ini, dokter biasanya akan memberikan obat tetes mata buatan tanpa bahan pengawet dan aman untuk ibu hamil. Selain itu, ibu hamil dianjurkan untuk mengurangi kontak langsung dengan gadget untuk meminimalkan dampak lebih lanjut. Beberapa cara sederhana yang bisa Bunda coba adalah:
- Bersihkan kelopak mata Anda setiap hari
- Istirahatkan mata kurang lebih setelah menatap layar komputer atau ponsel setelah 20 menit.
- Pastikan layar komputer Anda tepat di bawah ketinggian mata
- Gunakan pelembab udara agar udara tidak kering
- Jika Anda memakai lensa kontak, lepaskan dan kenakan kacamata untuk mengistirahatkan mata.
2. Penglihatan Lemah
Gangguan penglihatan saat hamil lain yang juga sering dialami yaitu visual melemah. Kondisi ini biasanya akan terasa selama trimester kedua kehamilan. Kemampuan Bunda untuk melihat pun perlahan menjadi lemah dan mudah lelah jika terlalu lama melihat sesuatu.
Retensi cairan yang meningkat di seluruh tubuh dan fluktuasi hormon kehamilan menjadi pemicunya.
Cara mengatasi penglihatan lemah
Untuk mengatasinya, penggunaan kacamata lebih disarankan dibandingkan lensa kontak, apalagi bagi Bunda yang bekerja di depan komputer dalam waktu lama. Beberapa cara sederhana lainnya adalah:
- Konsumsi air mineral paling tidak 2 liter per hari
- Cukup tidur dan beristirahat. Bila Bunda sudah cukup tidur, tubuh Bunda akan lebih fit dan penglihatan pun tidak mudah lelah
- Makan makanan bernutrisi
- Hindari menatap layar komputer atau ponsel terlalu lama
Jika dirasa mengkhawatirkan, Bunda juga bisa berkonsultasi ke dokter untuk alternatif lain yang lebih aman. Seperti halnya mata kering, penglihatan menurun akan membaik dengan sendirinya setelah proses persalinan.
3. Mata Merah (Conjunctivitis)
Conjunctivitis adalah radang yang mengenai conjunctiva, membran di bagian mata yang melindungi bola mata. Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kondisi ini selama kehamilan misalnya infeksi virus atau bakteri, alergi, benda asing yang masuk ke mata, penyumbatan saluran air mata, mata yang tergores, mata kering kronis dan faktor lainnya.
Saat terkena radang, mata akan terlihat kemerahan dan pembuluh darah akan terlihat menonjol dibanding biasanya. Penderita mata merah juga akan merasakan sakit di mata, iritasi, sensasi terbakar dan gatal, berair dan bengkak jika mata sudah terinfeksi.
Cara mengatasi infeksi conjuctivitis menyebar
- Cuci tangan secara teratur dengan air sabun hangat
- Cuci sarung bantal dan kain wajah dengan air panas dan deterjen
- Tutup mulut dan hidung saat bersin dan buang tisu bekas ke tempat sampah
- Jangan berbagi handuk dan bantal
- Jangan menggosok mata
Cara mengatasi conjunctivitis atau mata merah
Berbeda dari dua gangguan sebelumnya, conjunctivitis sangat menular sehingga membutuhkan perhatian khusus. Untuk mengatasi kondisi ini, Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter karena dokter mata akan meresepkan obat antibiotik untuk meredakan iritasi dan mencegah infeksi. Mengingat Bunda sedang hamil, pastikan obat yang direkomendasikan aman untuk Bumil.
Cara lain yang bisa Bunda lakukan sebelum benar-benar meminta obat dari dokter adalah:
- Kompres mata dengan kapas air hangat dan diamkan selama beberapa menit.
- Kemudian kompres dengan air dingin beberapa menit untuk mendinginkannya.
- Jangan memakai lensa kontak sampai kondisi mata merah sudah mereda
4. Mata Bengkak
Bengkak adalah masalah lain yang biasa dialami ibu hamil karena retensi air yang meningkat. Asupan garam dan kopi yang berlebihan juga bisa menyebabkan bengkak pada ibu hamil. Jadi sebaiknya, Bunda perhatikan asupan garam dan kopi.
Cara mengatasi mata bengkak
Disarankan Bunda mengunjungi spesialis mata untuk mengetahui penyebab pasti mata bengkak yang dialami. Apakah karena infeksi bakteri atau karena hal lain. Terlebih bila ada gejala lain seperti nyeri, perih, atau sakit yang tak kunjung mereda. Beberapa cara yang bisa Bunda lakukan adalah:
- Kompres mata dengan kapas air dingin, diamkan selama beberapa menit
- Gunakan salep atau obat yang sudah diresepkan oleh dokter kandungan atau dokter mata
- Kurangi asupan garam dan kopi
- Hindari dari paparan
Cara Mencegah Sakit Mata Saat Hamil
Pemberian obat tetes mata atau salep mata menjadi solusi untuk mengobati penyakit mata tertentu. Namun, sebenarnya ada beberapa langkah preventif yang bisa dilakukan.
1. Makan Makanan yang Sehat dan Bernutrisi
Kesehatan mata yang baik dimulai dengan makan makanan yang sehat. Nutrisi seperti asam lemak omega-3, lutein, seng, dan vitamin C dan E dapat membantu menangkal masalah penglihatan terkait usia seperti degenerasi makula dan katarak. Untuk mendapatkannya, isi piring Anda dengan:
- Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, dan sawi
- Salmon, tuna, dan ikan berminyak lainnya
- Telur, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan sumber protein non-daging lainnya
- Jeruk dan buah atau jus jeruk lainnya
- Tiram
Asupan seimbang juga dapat menurunkan risiko diabetes gestasional dan obesitas, yang merupakan penyebab utama kebutaan pada orang dewasa.
2. Perbanyak Minum Air Putih
Konsumsi air putih minimal 2 liter per hari sangat membantu tubuh Bunda tetap terhidrasi. Kecukupan air di dalam tubuh juga membantu mata tetap fit dan mencegah kekeringan.
3. Perhatikan Kebersihan Mata
Mempraktikkan higienitas menjadi hal pertama dan utama yang terbukti dapat membantu mencegah infeksi mata saat hamil. Selalu ingatkan diri sendiri untuk mencuci tangan secara berkala sebelum menyentuh wajah. Hindari terlalu sering menyentuh atau menggosok mata untuk menghindari iritasi.
4. Basuh dengan Air Dingin
Mencipratkan atau mencuci mata dengan air dingin adalah hal lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko sakit mata saat hamil. Lakukan hal ini beberapa kali dalam sehari untuk melindungi mata dari benda asing yang memungkinkan masuk ke dalam mata.
Selain itu, taruhlah kompres dingin jika Bunda sedang mengalami mata merah agar pembuluh mata yang menonjol mereda.
5. Kompres dengan Air Hangat
Di samping mencipratkan air dingin, mengaplikasikan kompres hangat secara berkala juga dapat menjadi pertolongan pertama meredakan sakit dan peradangan di mata. Selalu gunakan kacamata saat bepergian ke luar rumah agar mata terjaga dari bahaya radikal bebas dan polusi.
6. Libur Sejenak dari Perias Mata
Menjadi hal lumrah jika Bunda ingin terlihat cantik dan menawan. Pensil alis, eyeshadow dan eyeliner untuk membingkai mata menjadi senjata mata terlihat memesona. Namun jika memang mata sedang sensitif, ada baiknya menjauh sejenak dari penghias mata untuk menjauhi infeksi tak diharapkan.
7. Gunakan Kacamata Hitam Saat Keluar Ruangan
Kacamata hitam yang tepat akan membantu melindungi mata dari sinar ultraviolet (UV) matahari. Terlalu banyak paparan sinar UV meningkatkan kemungkinan katarak dan degenerasi makula.
Pilih kacamata yang menghalangi 99% hingga 100% sinar UVA dan UVB. Lensa sampul juga membantu melindungi mata dari samping. Lensa terpolarisasi mengurangi silau saat Anda mengemudi, tetapi tidak selalu menawarkan perlindungan tambahan.
Jika Bunda memakai lensa kontak, beberapa menawarkan perlindungan UV. Itu masih ide yang baik untuk memakai kacamata hitam untuk lapisan ekstra.
8. Memandang Jauh dari Layar Komputer
Menatap layar komputer atau ponsel terlalu lama dapat menyebabkan ketegangan mata, penglihatan kabur, kesulitan fokus pada jarak, mata kering, sakit kepala, sakit leher, punggung, dan bahu. Karenanya, lindungi penglihatan Bunda dengan cara:
- Pastikan kacamata atau lensa kontak sesuai dan nyaman untuk melihat layar komputer.
- Jika ketegangan mata tidak hilang, bicarakan dengan dokter tentang penggunaan kacamata komputer.
- Pindahkan layar sehingga mata Anda sejajar dengan bagian atas monitor. Itu memungkinkan Anda melihat layar sedikit ke bawah.
- Cobalah untuk menghindari silau dari jendela dan lampu. Gunakan layar anti-silau jika diperlukan.
- Pilih kursi yang nyaman dan mendukung. Posisikan agar kaki Anda rata di lantai.
- Jika mata Anda kering, lebih banyak berkedip atau coba gunakan air mata buatan.
- Istirahatkan mata Anda setiap 20 menit. Lihatlah sejauh 20 kaki selama 20 detik. Bangun setidaknya setiap 2 jam dan istirahat 15 menit.
Apakah Obat Tetes Mata Aman untuk Bumil?
Mengutip dari eyeworld.org, mata kering bisa menjadi masalah pada ibu hamil yang memakai lensa kontak dan mereka yang mengalami mual dan muntah, kata John D. Sheppard, M.D., profesor oftalmologi, mikrobiologi, dan imunologi, Eastern Virginia Medical School, Norfolk.
Mual dan muntah menyebabkan dehidrasi, yang dapat menyebabkan mata lebih kering. Obat-obatan tertentu yang mungkin dikonsumsi pasien untuk mencegah mual juga menyebabkan mata kering, katanya.
Banyak para dokter yang tampaknya setuju bahwa obat tetes mata adalah pilihan pengobatan yang aman untuk melumasi mata. Solusi mudah lainnya adalah meminta pasien untuk mengurangi pemakaian lensa kontak atau tidak memakainya sama sekali.
Dr. Sheppard mengatakan dia lebih menyarankan cara alami untuk mengatasi keluhan mata selama hamil. Ini termasuk mengonsumsi suplemen seperti minyak ikan, minyak biji rami, dan minyak biji kismis hitam. Penelitian awal dan bukti anekdotal menunjukkan bahwa asam omega-3 yang ditemukan dalam suplemen ini dapat membantu permukaan mata.
Pasien yang memakai lensa kontak dan memiliki alergi mungkin menemukan gejala yang ringan jika mereka menghindari kontak mereka untuk sementara, kata Dr. Sheppard.
Menggunakan tetes mata yang direkomendasikan dokter, serta menggunakan kompres dingin adalah cara yang aman untuk dilakukan ibu hamil. Dengan catatan masalah mata yang dialami memang ringan. Bila kondisi tidak kunjung membaik dan ada gejala lain, sebaiknya periksakan diri dan mintalah obat yang aman untuk konsumsi ibu hamil.
Perlu diingat, beberapa obat tetes mata tertentu tidak disarankan untuk digunakan selama kehamilan.
Ini termasuk obat tetes mata glaukoma seperti Brinzolamide, Xalatan, Xalacom, Lumigan dan Travatan. Tetapi yang lain, seperti Miotik, mungkin tidak menimbulkan efek buruk ketika dipakai selama kehamilan.
Karena ketidakpastiaan ini, Bumil sebaiknya tidak menggunakan obat tetes mata sampai benar-benar berkonsultasi dan direkomendasikan oleh dokter mata, dokter kandungan atau apoteker.
Itulah penjelasan yang perlu diketahui jika Bunda mengalami sakit mata saat hamil. Semoga membantu.
***
Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah
Baca juga :
4 Penyakit kronis yang bisa diungkap lewat pemeriksaan mata, Parents wajib tahu!
3 Alasan Bunda Tidak Wajib Melakukan Vaksin Toksoplasma saat Hamil
11 Manfaat terong Belanda untuk ibu hamil, rugi jika diabaikan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.