Saat mendapati pasangan selingkuh, seseorang mungkin akan mengalami gejolak perasaan yang tidak terjelaskan, seperti mati rasa, perasaan di luar kendali, hingga merasa gila. Hal tersebut merupakan bentuk dari Post Infidelity Stress Disorder (PISD), sebuah luka psikis akibat perselingkuhan.
Perasaan semacam itu seringkali dialami oleh korban perselingkuhan sebagai reaksi atas situasi abnormal yang berbeda dari yang selama ini dirasakan. Oleh karenanya, perlu diketahui lebih dalam tentang penyebab, gejala, dan cara mengatasinya agar bisa melanjutkan hidup dengan perasaan yang lebih tenang.
Apa Itu Post Infidelity Stress Disorder (PISD)?
Sumber : unsplash
Perselingkuhan dalam hubungan tidak hanya menghancurkan fisik tetapi juga emosional korbannya. Mengutip Psychology Today, gejolak emosi setelah mengalami perselingkuhan. disebut sebagai Post-Infidelity Stress Disorder (PISD).
Psikolog Dennis Ortman, penulis Transcending Post-Infidelity Stress Disorder, mengungkapkan PSID mirip dengan gangguan stres pasca-trauma atau Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). Pertama, orang yang mengalami PTSD seringkali mengingat kembali hal-hal traumatis dalam hidupnya, seperti kecelakaan hingga pelecehan seksual yang pernah dialaminya. Demikian juga dalam PSID, orang yang mengalaminya akan terus mengingat pengkhianatan yang dilakukan pasangannya. Imbasnya, dia mungkin akan berpikir ulang untuk menjalin hubungan baru atau bertemu pasangan lain.
Gejala PTSD yang kedua adalah mati rasa. Hal ini juga terlihat dalam PISD. Kemarahan atau keterkejutan setelah menemukan perselingkuhan justru memunculkan rasa hampa atau bahkan tanpa emosi.
Selanjutnya orang yang mengalami PSID juga mungkin bisa mengalami insomnia, pola tidur menjadi tidak menentu dan sulit konsentrasi. Hal ini mungkin akan mempengaruhi performa kerja dan kehidupan keluarga.
Artikel terkait : Mengatasi Stres Menurut Tipe Kepribadian
Gejala Gangguan Stres Pasca Perselingkuhan
Sumber : unsplash
PSID merupakan reaksi pascaperselingkuhan yang membuat orang enggan untuk memulai hubungan kembali. Mengutip Perspective of Troy, gejala PSID sama seperti PTSD, yakni:
1. Pikiran yang tidak diinginkan muncul secara tiba-tiba (Intrusi)
Tanda-tandanya kadang mengalami kilas balik pengalaman traumatis, mimpi, dan obsesi. Misalnya saat seseorang menonton TV atau mendengar lagu, tiba-tiba pikiran mengingat tentang rasa sakit pengkhianatan. Hal ini mungkin membuat penderitanya memegang tangan dengan kencang, napas, terobsesi, bahkan merasa di luar kendali. Menjadi gila bahkan tidak mengenali diri sendiri.
2. Membatasi Diri
PSID seringkali memunculkan Emotional Constriction atau penyempitan emosi yang menghambat pikiran, perasaan, dan aktivitas karena selalu mengingat pengkhianatan. Bentuknya seperti mati rasa, penarikan diri dari orang lain dan tidak menunjukkan minat pada hubungan baru, penghindaran pada aktivitas normal atau yang biasa dilakukan.
3. Hyperarousal
Sumber : unsplash
Hyperarousal merupakan sekelompok gejala yang dialami oleh penderita PTSD. Penderita PSID mungkin juga mengalami hal ini. Contohnya lekas marah, ledakan kemarahan, kesulitan tidur, kesulitan berkonsentrasi, dan perubahan pola makan. Selain itu, mereka jadi paranoid dan waspada sebagai bentuk perlindungan diri karena takut perselingkuhan terulang kembali.
Artikel terkait : Cara Menghilangkan Stres
Cara Mengatasi Post Infidelity Stress Disorder
Sumber : unsplash
Meminta bantuan ahli seperti psikolog menjadi cara terbaik untuk mengatasi PSID. Namun, beberapa cara berikut ini mungkin bisa membantu mengatasinya.
1. Menormalisasikan Pengalaman
Saat ingin mengambil langkah baru untuk menerima kenyataan, pikiran obsesif mungkin muncul. Percayalah bahwa hal ini merupakan reaksi normal terhadap trauma.
2. Mengidentifikasi Pemicu Post Infidelity Stress Disorder
Cobalah untuk mengidentifikasi ‘pemicu’ PSID kemudian validasi pengalaman tersebut. Hal ini bisa membantu diri untuk bersiap menghadapi pemicu tersebut.
3. Alihkan Pikiran Kepada Hal yang Lebih Positif
Bayangkan pikiran sebagai sesuatu yang dapat dikontrol dengan remote control. Setiap kali pikiran dipenuhi kilasan tentang perselingkuhan, segera ganti kenangan yang positif.
4. Alihkan Kemarahan ke Pikiran yang Lebih Tenang
Ketika pikiran dipenuhi emosi atau Kemarahan, cobalah pikirkan kembali apa tujuan di balik kemarahan tersebut. Renungkan dan pikirkan, apakah hal tersebut membantu mengatasi situasi.
Artikel terkait : Stres Mengganggu? Lakukan 8 Cara Alami dan Mudah ini untuk Mengatasinya
5. Cobalah Menenangkan Diri
Alih-alih melawan ingatan menyakitkan cobalah untuk menghadapinya dengan menenangkan diri. Caranya dengan mengambil pernapasan diafragma dalam, relaksasi otot progresif, olahraga, makan makanan seimbang, pijat, meditasi, doa, beribadah, atau hal lain yang bisa menyenangkan diri.
6. Cari Dukungan, Jangan Mengisolasi Diri
Setelah dikhianati, mereka justru mengisolasi dan menarik diri dari orang lain karena berbagai alasan. Ini juga yang kerap dilakukan oleh orang yang mengalami PTSD. Menghadapinya sendiri tak akan membuat keadaan semakin membaik. Penting untuk mencari dukungan orang lain yang positif untuk membantu proses penyembuhan. Dukungan positif dapat membantu terlepas dari perasaan traumatis dan luka batin.
Tentu saja yang paling tepat adalah dengan melakukan konseling dengan ahli. Mereka anak membantu penderita PSID menemukan cara untuk sembuh.
Itulah penjelasan tentang PSID, semoga bermanfaat dan menambah wawasan!
***
Baca juga :
Tips Mengatasi Stres Pada Anak
Sering Dianggap Remeh, Ini Cara Menghilangkan Stres!
Pemicu dan Cara Menghilangkan Stres Menurut Dr. Sonia Lupien
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.