X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Waspadai Post Concert Depression Setelah Nonton Konser, Apa Saja Gejalanya? 

Bacaan 5 menit

Post Concert Depression seringkali melanda setelah pulang menonton konser. Euforia menyaksikan idola bernyanyi di atas panggung segera berganti jadi perasaan sedih seolah tidak rela kenikmatan tersebut berakhir. Untuk kembali ke dunia nyata, tanpa alunan musik dan idola menjadi sangat berat bagi sebagian orang. 

Bahkan beberapa orang mungkin menunjukkan gejala depresi yang nyata, seperti kehilangan motivasi, putus asa, kehilangan minat terhadap sesuatu, hingga sulit berkonsentrasi. Layaknya bentuk depresi yang lain, keadaan ini tentunya perlu diatasi demi kesejahteraan mental yang lebih baik. 

Mengenal Post Concert Depression

Post Concert Depression

Sumber : Unsplash

Meskipun bukan termasuk diagnosis klinis, fenomena depresi setelah konser memang nyata dirasakan oleh beberapa orang. Menurut Choosing Therapy, Post Concert Depression merupakan jenis depresi yang terjadi setelah seseorang menghadiri konser yang menyebabkan mereka merasa sedih, terutama setelah menyaksikan pertunjukkan yang diimpikannya. 

Saat seseorang menonton konser banyak sekali energi yang timbul hingga memunculkan rasa  lebih termotivasi, penuh harapan, dan lebih bahagia. Apalagi beberapa orang membuat berbagai persiapan yang matang, seperti perjalanan, hotel, hingga pakaian spesial saat menyaksikan sang idola di panggung. 

Ketika tiba waktunya konser berakhir, kembali ke dunia nyata menjadi sebuah kejutan yang sama sekali tidak diharapkan. Adrenalin yang muncul saat menonton konser akan berkurang secara drastis. Perasaan tersebut mungkin mirip ketika seseorang pulang liburan atau setelah pesta pernikahan. Euforia yang dirasakan sebelumnya berubah menjadi perasaan murung yang sulit dijelaskan. 

Artikel terkait : Kenali Post Weaning Depression atau Depresi Pasca Menyapih, Jangan Abaikan!

Berbagai Gejala Depresi Pasca Konser

Waspadai Post Concert Depression Setelah Nonton Konser, Apa Saja Gejalanya? 

Sumber : Unsplash

Gejala depresi pasca konser seringkali mirip dengan gejala depresi pada umumnya. Berikut beberapa gejala yang mungkin dialami oleh seseorang dengan Post Concert Depression. 

  • Perenungan (pikiran negatif terus menerus)
  • Kesedihan yang luar biasa
  • Ingin menghidupkan kembali konser berulang kali
  • Kerinduan untuk kembali ke sebuah pertunjukan
  • Khawatir bahwa sesuatu yang menarik tidak akan terjadi lagi
  • Terus-menerus menonton gambar dan video pertunjukan
  • Mengalami tahapan kesedihan
  • Merasa seolah-olah tidak ada yang penting

Artikel terkait : “Aku merasa gagal jadi ibu”: Serena Williams ungkap alami depresi setelah melahirkan

Fase-Fase Post Concert Depression

Post Concert Depression

Sumber : Unsplash

Depresi pasca konser tidak langsung terjadi begitu saja. Ada fase-fase yang dilewati seseorang sebelum mencapai tahapan yang menunjukkan gejala depresi. Mengutip Altpress, inilah fase-fase depresi setelah konser. 

1. Fase 1 (Euforia) Post Concert Depression

Begitu sang idola menutup konser, para penonton pada akhirnya harus meninggalkan venue. Pada tahap ini, seseorang masih merasakan euforia yang begitu kuat. Terkadang, ada orang yang sengaja menunggu di luar gedung konser berharap sang idola keluar untuk menyapanya. 

2. Fase 2 (Refleksi)

Biasanya  orang akan mulai menulis ulasan atau mengunggah foto selama fase ini. Seseorang mungkin akan menceritakan betapa luar biasanya konser tersebut bisa mengubah hidupnya.  

3. Fase 3 (Realisasi)

Setelah merasa konser itu mampu mengubah hidup, seseorang harus bersiap menghadapu kenyataan. Di sinilah kesedihan mulai muncul. Seseorang mungkin menyadari bahwa semua foto dan video tidak dapat mendeskripsikan momen luar biasa yang baru dialami saat nonton konser. 

4. Fase 4 (Realitas)

Keesokan hari setelah konser, seseorang kembali ke kehidupan sehari-harinya. Dia mungkin tidak bersemangat lagi melakukan aktivitas lain dan hanya konser yang bisa membuatnya bahagia. 

5. Fase 5 (Merasa Dicampakkan)

Pada fase ini seseorang mungkin akan kembali ke fase refleksi. Ia akan mulai bercerita ke orang-orang yang tidak datang, tentang betapa kerennya konser itu. Hingga pada akhirnya dia menyadari, orang lain tidak akan bisa memahami euforia yang dirasakan olehnya. Apalagi saat mereka hanya mendapat tanggapan setengah hati, seperti “Oh, gitu,”

6. Fase 6 (Stalking) Post Concert Depression

Saat orang lain tidak mengerti, ia akan merasa teman di fanbase mungkin akan lebih memahami. Dia menginginkan kesenangan menonton konser itu lagi.  Beberapa orang  akan mencari-cari dokumentasi  konser di media sosial, melalui tagar foto, bahkan ada yang mendatangi venue. 

7. Fase 7 (Kurangnya Kontrol Impuls)

Mereka mulai berpikir rasa hampa dan kesedihan yang dirasakan itu hanya bisa diatasi dengan menonton konser lagi. Seperti kecanduan, orang-orang akan rela menghabiskan uang demi membeli tiket konser agar merasa hidup kembali. 

8. Fase 8 (Penerimaan)

Dalam fase ini, seseorang mungkin sudah sadar dirinya kecanduan. Ia menyadari bahwa keadaan berada di luar kendali. Menonton konser lagi hanya akan mengulang fase kesedihan yang sama.

9. Fase 9 (Kembali ke Kehidupan)

Pada akhirnya gejala depresi pasca-pertunjukan akan memudar. Seseorang akan mulai terbiasa melihat foto dan video konser sebagai sebuah kenangan. Di lain waktu, saat nonton konser lagi bisa merasa lebih mampu untuk mengatasi emosi-emosi yang timbul setelahnya. 

Artikel terkait : Stop hakimi ibu depresi, ibu ini ajak kita berempati pada kasus ibu bunuh diri bersama

Tips Mengatasi Post Concert Depression

Post Concert Depression

Sumber : Unsplash

Jika kesedihan melanda saat konser, ada banyak sekali cara untuk kembali bahagia. Strategi koping yang sehat bisa membuat seseorang lebih mudah mengatasi depresi semacam ini. Berikut sejumlah tips yang bisa dilakukan. 

  • Cobalah bersyukur: hal ini bisa membantu seseorang lebih menghargai momen yang dimiliki. Akan ada kesempatan lain untuk melihat idola lagi kapan saja sepanjang hidup. 
  • Berinteraksi dengan sesama penggemar: orang lain tidak akan memahami kesedihan tersebut. Mungkin hanya sesama penggemar yang bisa memahaminya. Menjalin relasi dengan penggemar dan berbagi cerita menjadi cara yang baik untuk mengatasi depresi. 
  • Temukan hal menyenangkan lain: misalnya dengan kembali menekuni hobi lama. Hal ini bisa membantu mengatasi stres dan membuat merasa lebih bahagia. 
  • Buatlah jadwal untuk bersenang-senang: seperti halnya menonton konser, melakukan hal menyenangkan bisa membangkitkan motivasi. Ini membantu membuat suasana hati menjadi lebih baik dan bersemangat. 

Itulah penjelasan tentang depresi setelah nonton konser. Hal ini nyata dan mungkin sering dirasakan oleh banyak orang. Apakah anda pernah merasakan hal ini juga? 

Cerita mitra kami
Aktivitas Anak Anda Sangat Padat? Penuhi Energinya dengan Sarapan Sehat!
Aktivitas Anak Anda Sangat Padat? Penuhi Energinya dengan Sarapan Sehat!
5 Hal yang Perlu Dilakukan Saat Mengajarkan Bayi Tummy Time
5 Hal yang Perlu Dilakukan Saat Mengajarkan Bayi Tummy Time
Melatih Otot Leher Bayi Bisa Mengoptimalkan Tumbuh Kembangnya
Melatih Otot Leher Bayi Bisa Mengoptimalkan Tumbuh Kembangnya
Perawatan Terbaik untuk Kulit Bayi Baru Lahir yang Masih Sensitif
Perawatan Terbaik untuk Kulit Bayi Baru Lahir yang Masih Sensitif

Post Concert Depression: Symptoms, Causes, & How to Cope

https://www.choosingtherapy.com/post-concert-depression/

The 9 Phases Of Post-Concert Depression

https://www.altpress.com/the_9_phases_of_post_concert_depression/

***

Baca juga :

"Tak Hanya Aku, Suamiku Tertular Postpartum Depression"

Kenali Post Weaning Depression atau Depresi Pasca Menyapih, Jangan Abaikan!

Bunda, Waspadai 5 Tanda Gangguan Kecemasan Akibat Postpartum Depression

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Faizah Pratama

Diedit oleh:

Shafa Nurnafisa

  • Halaman Depan
  • /
  • TAPpedia
  • /
  • Waspadai Post Concert Depression Setelah Nonton Konser, Apa Saja Gejalanya? 
Bagikan:
  • Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

    Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

  • Mengenal Inferiority Complex Beserta Kiat-kiat Mengatasinya

    Mengenal Inferiority Complex Beserta Kiat-kiat Mengatasinya

  • People Pleaser: Penyebab, Tanda, & Cara Berani Bilang "Tidak"

    People Pleaser: Penyebab, Tanda, & Cara Berani Bilang "Tidak"

  • Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

    Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

  • Mengenal Inferiority Complex Beserta Kiat-kiat Mengatasinya

    Mengenal Inferiority Complex Beserta Kiat-kiat Mengatasinya

  • People Pleaser: Penyebab, Tanda, & Cara Berani Bilang "Tidak"

    People Pleaser: Penyebab, Tanda, & Cara Berani Bilang "Tidak"

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.