Parents, setiap anak tentunya memiliki karakter dan sifat berbeda satu sama lain. Ada yang bilang, pola asuh yang kita berikan pada anak kedua biasanya lebih menantang. Mengapa bisa demikian, ya?
Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Child Development, urutan kelahiran anak memang memainkan peranan penting dalam pembentukan kepribadian. Jadi, jangan heran jika masing-masing anak kita memiliki sifat dan karakter berbeda satu sama lainnya.
Anak kedua, misalnya. Berdasarkan penelitian, anak kedua atau anak tengah ini biasanya memiliki kepribadian sebagai seorang pemberontak.
Salah satu penyebabnya adalah, si anak tengah ini tumbuh ketika perhatian orangtua harus terbagi dengan sang kakak dan adiknya. Maka itu, mengasuh anak kedua juga merupakan hal yang lebih menantang dibandingkan dengan si sulung.
Namun, jangan khawatir dulu, Parents. Tidak selamanya anak kedua bakal punya sifat pemberontak, kok. Selalu ingat, karakter dan sifat seseorang itu sebenarnya terbentuk dari berbagam faktor, bukan hanya urutan kelahiran saja. Faktor eksternal seperti lingkungan, teman bermain, dan tentunya pola asuh kita sebagai orangtua kepada mereka juga sangat menentukan.
Jadi, kalau pola asuh yang kita berikan pada si anak tengah sudah tepat dan baik, maka ia juga akan tumbuh sebagai seorang yang memiliki kepribadian positif.
Lalu, seperti apa tips mengasuh anak kedua yang katanya lebih menantang ini? Melansir berbagai sumber, yuk langsung saja simak tips selengkapnya sebagai berikut!
Tips Pola Asuh untuk Anak Kedua yang Bisa Parents Terapkan
1. Berilah Kasih Sayang yang Sama Rata
Memiliki anak lebih dari satu memang susah-susah gampang. Perhatian Anda pada anak-anak mungkin akan terbagi. Namun, sebisa mungkin berikanlah kasih sayang yang sama besar terhadap mereka.
Tunjukkan bahwa rasa cinta Parents kepada anak kedua tidak ada bedanya dengan si sulung atau si bungsu. Hal ini dilakukan agar di antara mereka tidak muncul rasa saling cemburu atau bahkan terasingkan.
2. Luangkan Waktu Khusus
Sebagai orangtua, tentunya kita perlu melakukan waktu berkualitas bersama. Namun, ketika anak-anak Anda berkumpul di waktu bersamaan, beberapa dari mereka mungkin merasa kurang memiliki waktu atau perhatian yang cukup dengan orangtuanya.
Maka itu, tidak ada salahnya Anda juga menyediakan waktu luang khusus untuk dihabiskan bersama si anak kedua. Contohnya, ketika si kakak sekolah, Anda bisa menyediakan waktu spesial untuk bermain bersama anak kedua Anda.
3. Bangun Komunikasi yang Baik
Anak-anak biasanya belum bisa mengungkap perasaannya dengan baik secara verbal. Ketika anak kedua marah atau pun cemburu, mungkin ia akan meluapkannya dengan bersikap rewel atau bahkan tantrum.
Untuk menghadapinya, cobalah untuk bangun komunikasi yang baik dengan si kecil. Ajak ia bicara secara perlahan. Dengarkan dan pahami perasaannya. Misalnya dengan bertanya seperti:
“Adek kenapa? Kayaknya sedih sama marah, ya, sama Bunda?”
“Cerita, yuk, ke Bunda. Apa yang ngebuat Adek nangis? Biar Bunda paham dan bisa bantu Adek nantinya.”
4. Pola Asuh Anak Kedua, Jangan Membandingkan Dia dengan Saudaranya
“Adek tuh kalau disuruh belajar suka enggak nurut, ya. Enggak kayak si kakak. Tuh, lihat, si kakak rajin jadi nilainya bagus terus.”
Beberapa orangtua mungkin masih sering membandingkan anak secara tidak sengaja selayaknya contoh di atas. Biasanya, anak kedua juga kerap menerima hal ini dari orangtuanya.
Selalu ingat, karakter setiap anak berbeda-beda. Serta, sama seperti individu lainnya, setiap anak juga tidak akan suka jika mereka dibandingkan dengan orang lain, terlebih dengan kakak atau saudaranya sendiri.
Maka itu, sebisa mungkin hindari membandingkan anak Anda dengan siapa pun. Jika si anak tengah rewel atau tantrum, Anda bisa memberinya pengertian tanpa harus membandingkan. Bujuk ia secara perlahan dan demi kebaikannya semata. Misalnya;
“Adek mainnya udahan, yuk. Sekarang belajar dulu sebentar. Belajar juga asik, loh. Bisa nambah pengetahuan Adek juga biar makin pinter.”
5. Jangan Terlalu Memanjakan Anak
Selanjutnya, Anda juga sebaiknya tidak terlalu memanjakan anak kedua, terlebih jika dalam keluarga ia juga merupakan anak bungsu. Hindari memenuhi keinginan anak agar ia berhenti tantrum.
Terapkan disiplin positif pada anak, karena hal itu juga merupakan bentuk kasih sayang Anda padanya. Tidak ada salahnya Anda menegurnya secara lembut tapi tetap tegas saat ia berbuat salah. Namun, hindari memarahi secara berlebihan atau bahkan sampai melakukan kekerasan fisik seperti memukul, ya, Parents.
6. Pola Asuh Anak Kedua, Latih Dia untuk Mandiri
Parents tentunya tidak bisa selamanya berada di samping si kecil, terlebih saat Anda memiliki anak lebih dari satu. Maka itu, melatih kemandirian pada anak pun diperlukan.
Berikan kepercayaan pada anak untuk melakukan sesuatu sendiri. Misalnya, merapikan tempat tidur, merapikan bekas makan, dan sebagainya. Jangan lupa berikan apresiasi jika ia berhasil melakukannya, ya!
7. Jadilah Contoh yang Baik bagi Si Kecil
Bukan cuma untuk anak kedua, poin ini sebenarnya perlu diterapkan saat mengasuh anak pertama, ketiga, hingga anak bungsu. Pasalnya, orangtua merupakan teladan atau sosok yang kerap ditiru oleh anak. Jadi, ketika Anda memberikan contoh baik dan senantiasa menanamkan karakter positif, maka anak pun akan menyerap hal serupa.
Pada dasarnya, mengasuh anak kedua tidak berbeda jauh dengan anak pertama. Saat mengasuh dan mendidiknya untuk menjadi pribadi yang positif, tetap diperlukan kesabaran tersendiri bagi kita sebagai orangtua.
Demikianlah tips pola asuh yang bisa Anda terapkan pada anak kedua. Semoga bermanfaat!
***
Baca juga:
7 Ide Quality Time di Tengah Pandemi, Usir Bosan dan Eratkan Bonding
Jangan Panik, Ini 4 Doa Saat Anak Sakit yang Bisa Dilafalkan agar Si Kecil Cepat Sembuh
Mengenal Lonely Death, Fenomena Meninggal Sendirian Tanpa Keluarga
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.