Plasenta Inkreta Adalah Plasenta yang Menempel Terlalu Dalam, Berpotensi Membahayakan Ibu dan Janin

Kondisi ini dapat membahayakan ibu dan juga janin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Buah hati Anda mendapatkan cadangan makanan dan oksigen melalui plasenta. Namun, terdapat beberapa kondisi yang tidak biasanya pada bagian tubuh ini, salah satunya adalah plasenta inkreta. Plasenta inkreta adalah ketika plasenta menempel lebih dalam ke dinding otot rahim.

Biasanya, plasenta tumbuh ke bagian atas rahim dan tetap berada di posisinya sampai bayi Anda lahir. Setelah melahirkan, plasenta akan terpisah dari dinding rahim, dan kontraksi Anda membantu mendorongnya ke dalam vagina (jalan lahir). 

Artikel Terkait: Mengenal Ruptured Plasenta atau Plasenta Lepas

Definisi Plasenta Inkreta

Plasenta inkreta didefinisikan sebagai penetrasi plasenta yang agak lebih dalam (derajat 2) ke dalam dinding rahim. Dinding rahim hampir sepenuhnya ditembus tetapi masih gagal menempel pada otot. 

Istilah inkreta sendiri adalah jenis perlekatan plasenta abnormal kedua yang paling umum. Terhitung 15% dari kasus terkait plasenta yang menimpa ibu hamil mengalami kondisi ini. Sedangkan, kondisi yang paling banyak dialami adalah plasenta akreta dan yang paling jarang adalah plasenta perkreta.

Penyebab Plasenta Inkreta

Tidak ada penyebab pasti dari kondisi plasenta yang dialami ibu hamil. Namun biasa, ini akan Anda alami ketika memiliki bekas luka operasi, seperti operasi caesar sebelumnya atau setelah pengangkatan tumor yang tumbuh di dinding rahim (fibroid).

Faktor risiko lainnya yang meningkatkan kemungkinan Anda mengalami plasenta inkreta adalah jika Anda pernah mengalami operasi caesar sebelumnya. Bila persalinan Anda sebelumnya dilakukan secara normal, risiko Anda mengalaminya lebih kecil.

Semakin banyak operasi caesar yang Anda lakukan, semakin besar kemungkinan Anda mengalami masalah plasenta ini. Selain itu, ada beberapa hal lainnya yang membuat Anda memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami plasenta inkreta di antaranya:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Merokok
  • Pernah melakukan c-section sebelumnya
  • Pernah mendapatkan tindakan pembedahan di rahim 
  • Dilatasi dan kuretase sebelumnya
  • Berusia 35 tahun ke atas
  • Pernah hamil sebelumnya
  • Radiasi masa lalu ke panggul Anda, mungkin selama perawatan kanker
  • Mengalami plasenta previa
  • Mengalami endometriosis
  • Hamil dengan fertilisasi in vitro (IVF)

Gejala Plasenta Inkreta

Untuk mengetahui apakah Anda mengalami tanda-tanda plasenta inkreta baru dapat terlihat di trimester ketiga. Menjelang persalinan gejalanya baru akan tampak dan jika terjadi harus segera mendapatkan penanganan dokter.

Kondisi plasenta inkreta atau permasalahan plasenta lainnya biasanya ditandai dengan adanya pendarahan vagina di trimester ketiga. Apabila Anda mengalami pendarahan vagina baik di trimester ketiga ataupun di trimester sebelumnya, segera konsultasikan dengan dokter.

Pendarahan bisa jadi tanda dari kondisi kehamilan lainnya. Jika Anda mengalami pendarahan parah, segera minta bantuan orang terdekat untuk membawa Anda ke rumah sakit terdekat.

Artikel Terkait: Sulit merasakan tendangan janin bisa jadi tanda plasenta anterior, bahayakah?

Dampak Plasenta Inkreta pada Ibu

Plasenta inkreta adalah kondisi pada plasenta yang tentu saja tidak ingin dialami oleh setiap ibu yang mengandung. Karena bila ini terjadi, terdapat beberapa dampak yang dirasakan oleh ibu di antaranya:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pendarahan Parah

Salah satu dampak yang paling umum terjadi pada ibu dengan masalah plasenta adalah pendarahan parah. Ini dapat terjadi dari plasenta previa yang terkait, atau ketika dilakukan upaya untuk mengeluarkan plasenta yang menempel di rahim. 

Keluarnya darah dalam jumlah yang tidak sedikit ini harus segera ditangani dengan hati-hati. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi ini dapat mengancam jiwa ibu.

Tidak Dapat Melahirkan Pervaginam

Kondisi plasenta inkreta dapat menghalangi ibu untuk melakukan persalinan secara normal atau pervaginam. Karena untuk persalinan pervaginam, Bunda perlu menjalani prosedur khusus untuk mengeluarkan plasenta dan mengontrol pendarahan.

Lebih cepat mengetahui diagnosis plasenta inkreta akan lebih baik. Karena jika Anda sudah didiagnosis plasenta inkreta sebelum persalinan, dokter kandungan mungkin akan merekomendasikan operasi caesar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Histerektomi (Pengangkatan Rahim)

Masalah plasenta yang menempel kuat dengan rahim ini bisa jadi berdampak sangat parah. Jika setelah melahirkan, Bunda terus kehilangan darah dalam jumlah besar, prosedur pengangkatan rahim mungkin diperlukan. Ini juga bertujuan untuk mengeluarkan plasenta. 

Keguguran

Kemungkinan buruk lainnya yang bisa terjadi pada ibu hamil dengan plasenta inkreta adalah keguguran. Janin dalam rahim tidak bisa bertahan dan akhirnya meninggal dalam kandungan atau saat proses persalinan.

Dampak pada Janin

Bukan hanya pada ibu, masalah pada plasenta juga bisa berdampak pada janin. Berikut beberapa kondisi yang mungkin dialami janin:

Lahir Prematur

Ketika permasalahan plasenta ini datang bersamaan dengan plasenta previa, persalinan Anda mungkin akan dijadwalkan sebelum waktunya. Ini biasanya akan terjadi pada usia kehamilan sekitar 34 dan 37 minggu (3-6 minggu lebih awal), tergantung pada tingkat keparahan plasenta.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Memerlukan Perawatan Intensif

Bayi yang lahir prematur atau tidak pada waktu kelahiran seharusnya seringkali memerlukan perawatan khusus. Biasanya bayi akan dirawat di unit perawatan intensif bayi baru lahir. Prognosis keseluruhan bayi dalam setelah perawatan ini biasanya akan membaik.

Cacat Lahir

Dampak lainnya yang bisa menimpa bayi adalah cacat lahir. Ini merupakan kelainan struktur atau fungsi tubuh yang terjadi sejak ia berada dalam kandungan.

Masalah Pertumbuhan

Ibu yang mengalami permasalahan plasenta bisa jadi memberikan dampak pada pertumbuhan janin di dalam rahim. Bayi Anda memiliki kemungkinan untuk tidak tumbuh sebaik yang seharusnya saat dalam kandungan.

Artikel Terkait: Bagaimanakah posisi normal plasenta selama kehamilan?

Langkah Penanganan

Jika Anda telah mendapatkan diagnosis dari dokter bahwa Anda mengalami plasenta inkreta, tidak banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengobatinya. Meski demikian, ada beberapa tindakan penanganan yang mungkin diambil oleh penyedia layanan kesehatan Anda. Berikut di antaranya:

Operasi Caesar dan Pengangkatan Rahim

Ketika kondisi ini ditemukan sebelum kelahiran, dokter Anda dapat merekomendasikan operasi caesar yang segera diikuti dengan histerektomi. Ini dapat membantu mencegah pendarahan parah yang mungkin Anda alami agar tidak mengancam nyawa. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

C-section atau caesar adalah operasi di mana bayi Anda lahir melalui sayatan yang dibuat oleh dokter di perut dan rahim Anda. Sedangkan histerektomi adalah ketika rahim Anda diangkat dengan operasi. Tanpa rahim, Anda tidak bisa hamil lagi di masa depan.

Melahirkan Lebih Awal

Jika Anda memiliki kondisi plasenta, waktu terbaik bagi untuk Anda melahirkan tidak dapat diketahui. Namun, dokter mungkin akan menyarankan agar Anda melahirkan pada usia kehamilan 34 hingga 38 minggu untuk membantu mencegah pendarahan yang berbahaya.

Tenaga medis juga akan mempersiapkan prosedur darurat lain yang dapat terjadi, seperti transfusi darah. Jika Anda ingin memiliki kehamilan di masa depan, dokter mungkin menggunakan perawatan khusus sebelum operasi caesar untuk mencoba mengendalikan pendarahan dan menyelamatkan rahim Anda.

Operasi Mengeluarkan Plasenta

Jika dokter kandungan Anda mengetahui bahwa plasenta tidak terlepas setelah melahirkan, ia dapat mencoba mengeluarkan plasenta dalam operasi untuk menghentikan pendarahan.

Ada beberapa metode seperti jahitan khusus untuk mengikat pembuluh darah besar yang berdarah yang dapat ditempatkan di dalam rahim untuk menghentikan pendarahan. Jika metode ini tidak menghentikan pendarahan, histerektomi diperlukan.

Langkah Pencegahan

Salah satu cara untuk mengurangi risiko Anda mengalami kondisi plasenta seperti plasenta inkreta di kehamilan berikutnya adalah melahirkan bayi Anda melalui persalinan pervaginam, jika memungkinkan. 

Lakukan operasi caesar hanya jika ada masalah kesehatan dengan Anda atau bayi Anda yang membuatnya diperlukan secara medis. Bagi sebagian ibu dan bayi, masalah kesehatan membuat operasi caesar lebih aman daripada persalinan pervaginam.

Jika Anda memiliki kehamilan yang sehat, sebaiknya lakukan persalinan saat tiba waktunya. Jangan menjadwalkan operasi caesar karena alasan non-medis, seperti ingin melahirkan pada hari tertentu atau karena Anda tidak nyaman dan ingin melahirkan lebih awal dari hari perkiraan lahir

Jangan khawatir jika sebelumnya Anda sudah pernah menjalani operasi caesar. Ini tidak menutup kemungkinan bagi Anda untuk bisa melahirkan secara normal pada kehamilan berikutnya. Ini disebut persalinan pervaginam setelah operasi caesar (juga disebut VBAC).

Anda mungkin dapat memilih VBAC tergantung pada jenis sayatan yang Anda miliki di operasi caesar dan kesehatan kehamilan Anda secara keseluruhan. Bicaralah dengan dokter Anda jika menurut Anda VBAC adalah pilihan yang tepat bagi Anda. 

Perbedaan dengan Plasenta Perkreta dan Akreta

Letak perbedaan antara kondisi plasenta inkreta, perkreta dan akreta adalah pada tingkat keparahannya. Perlekatan plasenta abnormal diklasifikasikan sebagai akreta, inkreta, atau perkreta berdasarkan seberapa dalam plasenta masuk ke dinding rahim dan yang paling serius situasinya.

Jika plasenta inkreta berada pada derajat 2, plasenta perkreta ada pada derajat 3 atau merupakan jenis yang paling parah. Ini terjadi ketika plasenta benar-benar menembus dinding rahim dan otot dan menempel pada organ lain yang berdekatan. Hanya 5% kasus yang dikategorikan sebagai plasenta perkreta sehingga merupakan bentuk yang paling tidak umum.

Sedangkan, plasenta akreta merupakan yang paling ringan karena seperti perlekatan plasenta abnormal tingkat pertama. Ini terjadi ketika perlekatan plasenta ke rahim lebih dalam dari biasanya tetapi tidak cukup dalam untuk benar-benar menembus otot rahim. Plasenta akreta adalah jenis perlekatan plasenta abnormal yang paling sering terjadi. 

Permasalahan plasenta bisa menyerang siapa saja. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan mengurangi faktor risiko yang kita punya. Semoga artikel ini bermanfaat.

***

 

Baca Juga:

Waspadai Plasenta Lepas pada Trimester Kedua dan Ketiga

Kenali plasenta perkreta, kelainan plasenta paling bahaya bagi ibu hamil dan janin

Bila Anda Mengalami Plasenta Previa