17 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Anak Bayi dan Balita

Ada beberapa cara sederhana untuk mengatasi perut kembung pada bayi dan balita, apa saja?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perut kembung pada bayi dan balita kerap membuat mereka rewel. Pasalnya, si kecil bisa saja merasa tidak nyaman akibat gas dalam perutnya sehingga ia sering menangis. Lalu, bagaimana cara mengatasi perut kembung pada anak? Sebaiknya simak artikel ini ya, Bun!

Ciri-ciri Perut Kembung pada Anak

Perut kembung merupakan kondisi terdapatnya gas atau udara yang berlebih dalam saluran pencernaan. Karena saluran pencernaan bayi belum berfungsi optimal, maka si kecil masih perlu bantuan untuk mengeluarkan gas tersebut. Ia pun cenderung akan lebih rewel dan tiba-tiba menangis saat kesulitan mengeluarkan gas yang membuat perutnya tidak nyaman,

Namun, jangan khawatir, Parents. Perut kembung pada bayi dan balita sebenarnya merupakan kondisi yang wajar, kok. Selain karena saluran pencernaannya belum sempurna, kondisi ini juga bisa saja terjadi ketika si kecil mulai mengonsumsi makanan padat untuk pertama kali.

Bahkan, bayi biasanya kerap buang angin sebanyak 13-21 kali setiap harinya. Ini disebabkan oleh udara yang ditelan bayi ketika ia mengisap dot, menangis, atau pun ketika ia sedang menyusu.

Lebih lanjut, si kecil yang mengalami perut kembung biasanya akan menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Lebih sering bersendawa
  • Mulai rewel dan menangis tanpa sebab
  • Bayi sering kentut, kadang ia menangis ketika mengeluarkan gas
  • Perutnya tampak membesar dan keras
  • Terdengar suara dari perut
  • Sering melengkungkan punggung.

Cara Mengatasi Perut Kembung pada Anak Bayi dan Balita

Perut kembung pada bayi dan balita bisa diatasi dengan cara sederhana yang bisa dilakukan di rumah. Berikut beberapa cara mengatasi perut kembung pada anak bayi yang telah kami rangkum untuk Parents:

1. Perbaiki Posisi Menyusui

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat menyusui langsung ataupun melalui botol, usahakan agar posisi kepala bayi lebih tinggi dari perutnya. Dengan begitu, air susu akan lebih mudah dicerna dan gas yang ada di perut akan naik ke atas sehingga mudah dikeluarkan dengan cara sendawa.

Supaya lebih nyaman, Bunda juga bisa menggunakan bantal menyusui sebagai penyangga.

2. Tenangkan Bayi

Gas yang berlebih dalam perut pasti akan membuat bayi merasa tidak nyaman. Maka, Bunda bisa membuat ia nyaman dengan cara mengusap-usap punggungnya. Caranya, letakkan bayi di atas kedua paha dengan posisi telungkup, lalu usap punggungnya secara perlahan hingga ia tenang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk membantu mengeluarkan gas dalam perut bayi, Anda juga bisa membaringkan bayi di atas kasur. Angkat kedua kakinya lalu gerakanlah secara bergantian seperti sedang mengendarai sepeda.

3. Perhatikan Asupan Makanan 

Jika si kecil sudah mulai MPASI, maka asupan makanan juga perlu diperhatikan. Makanan yang dikonsumsi pun bisa saja membuat perut anak kembung. Salah satunya adalah brokoli. Jika diberikan dalam jumlah berlebih, ini akan meningkatkan risiko perut kembung pada bayi.

4. Mandikan atau Kompres dengan Air Hangat

Air hangat bisa membantu meringankan perasaan tidak nyaman akibat perut kembung. Parents bisa memandikan atau mengompres bagian perut dan punggungnya menggunakan air hangat. Cara ini juga bisa membantu agar bayi bisa lebih mudah mengeluarkan gas dalam perutnya.

5. Sendawakan Bayi Dua Kali setelah Menyusui

Perut kembung pada balita dan bayi baru lahir disebabkan oleh menelan udara selama menyusui. Selain bersendawa setelah menyusui, cobalah memberi bayi tepukan lembut di tengah-tengah menyusui untuk membuang udara yang tertelan sebelum masuk ke usus bayi. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Salah satu tanda bayi perlu bersendawa di tengah menyusui adalah ia berpaling dari payudara atau botol dengan rewel setelah hanya beberapa menit menyusu. Ini mungkin tanda adanya gas di perut bayi. Jika si kecil minum dari botol, Bunda dapat mencoba menyendawakannya setiap 20 atau 30 ml dan jika Anda menyusui setiap lima hingga 10 menit.

6. Perhatikan Bila Ada Udara saat Minum Susu

Apakah si kecil minum ASI langsung dari payudara atau botol susu, cobalah menyusuinya dengan posisi yang lebih tegak untuk mengurangi udara yang ia telan. Jika Anda menyusui, pastikan bayi menempel dengan benar. Untuk bayi yang minum dengan botol, pastikan dot dan botol anti-gas, yang dapat mengubah aliran susu dan mengurangi jumlah udara yang ditelan bayi. 

Pastikan puting selalu penuh dengan susu, sehingga bayi Anda tidak mengejar susu formula dengan udara. Dan cobalah untuk menghindari mengocok botol terlalu banyak, yang dapat menambah gelembung berlebih pada susu. Bunda juga dapat mencoba susu cair daripada susu formula bubuk, bila si kecil minum susu formula.

7. Segera Beri Makan Bayi Sebelum Rewel 

Semakin sering bayi menangis, semakin banyak udara yang ia telan (dan semakin kembung juga perutnya). Jadi, sebisa mungkin, pelajari isyarat lapar sejak dini pada bayi untuk mewaspadai si kecil yang kelaparan. 

8. Coba Cara untuk Meredakan Kolik 

Baringkan bayi dengan posisi tengkurap di atas lutut, kemudian pijat punggungnya dengan lembut. Tekanan pada perutnya dapat membantu meringankan tekanan dari gas (plus sentuhan bisa menjadi alat yang ampuh dalam menenangkan bayi yang rewel).

9. Tawarkan Obat Tetes Gas untuk Bayi

Meskipun belum tentu berhasil untuk setiap bayi, obat tetes untuk meredakan kembung dianggap aman untuk bayi. Periksa label dan pilih komposisi yang sedikit mengandung bahan pengawet. Jangan lupa pastikan berkonsultasi dengan dokter bayi sebelum memberikan obat ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

10. Lakukan Gerakan Mengayuh Sepeda

Baringkan bayi di punggungnya dan dengan lembut putar kakinya dengan gerakan bersepeda ke arah perutnya untuk membantu mendorong keluar udara yang terperangkap. Atau dorong perlahan lutut bayi hingga ke perutnya dan tahan selama 10 detik, lalu lepaskan dan luruskan kaki bayi. Ulangi beberapa kali.

11. Lakukan Tummy Time

Tummy time baik memperkuat otot-otot yang dibutuhkan bayi untuk mengangkat kepalanya dan, akhirnya, merangkak dan berjalan. Tetapi tekanan lembut pada perut bayi juga dapat membantu meredakan perut kembung. Karena beberapa bayi bisa gumoh jika mereka langsung tengkurap setelah menyusui, tunggulah setidaknya 20 hingga 30 menit sebelum melakukan tummy time

Selalu awasi bayi selama tummy time. Dan jangan pernah menidurkan bayi di tempat tidur dengan posisi tengkurap. Ini karena tidur tengkurap membuat bayi berisiko lebih tinggi mengalami sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

12. Lakukan Pijatan Lembut pada Bayi

Pijat dapat membantu bayi mengeluarkan udara penyebab perut kembung. Mulailah dengan perut bayi, lalu usapkan lembut ke seluruh bagian bahu, punggung, kaki. Ini mungkin membantunya cukup rileks untuk mengeluarkan gas.

Beberapa ahli menyarankan agar Parents melakukan pijat I Love You atau pijat ILU untuk bayi kembung. Gerakannya mudah. Cukup pijat bagian perut atas ke perut bawah membentuk huruf “I”. Lalu, pijat dari perut bagian kiri ke perut bagian kanan bawah seperti membentuk huruf “L”. Kemudian, pijat bagian perut kiri bawah ke perut kanan bawah seperti setengah lingkaran atau membentuk huruf “U”. pijatan ini membantu gas keluar dari perut anak.

13. Periksa Asupan Makanan Bunda Bila Si Kecil Masih Menyusui ASI 

Jika si kecil masih menyusui secara eksklusif, bicarakan dengan dokter apakah Anda harus mencoba mengurangi makanan yang berpotensi menyebabkan kembung pada bayi. Beberapa yang dapat menyebabkan bayi kembung termasuk produk susu, kafein, bawang dan kubis.

14. Coba Ganti Susu Formula Bayi 

Beberapa susu formula dipasarkan untuk mengurangi kembung pada bayi. Tanyakan kepada dokter apakah perlu mencoba formula baru.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

15. Bicaralah dengan Dokter Tentang Teh Chamomile 

Tanyakan kepada dokter anak terlebih dahulu, terkadang dokter menyarankan untuk memberi bayi teh chamomile dingin atau hangat (tidak panas) melalui pipet atau mencampurnya ke dalam susunya jika Anda memberi susu botol. Ini karena mungkin akan efektif untuk meredakan nyeri akibat perut kembung dan kolik. 

16. Pertimbangkan Minuman Probiotik

Probiotik adalah bakteri yang mendukung sistem pencernaan dan secara alami ditemukan dalam makanan fermentasi seperti kimchi dan yogurt serta dalam suplemen dan susu formula yang dipasarkan untuk masalah perut pada bayi. Penelitian pada orang dengan kondisi usus seperti irritable bowel syndrome (IBS) telah menemukan bahwa probiotik dapat membantu mengurangi perut kembung, kemungkinan dengan mendukung kesehatan usus – meskipun lebih banyak penelitian sedang dilakukan untuk membuktikan bahwa probiotik bekerja untuk bayi yang mengandung gas. 

Sementara itu, meskipun probiotik umumnya dianggap aman, pastikan untuk berbicara dengan dokter sebelum memberikan produk probiotik apa pun kepada bayi ya, Bun.

17. Gunakan Essential Oil

Menggunakan essential oil juga bisa menjadi alternatif meringankan perut kembung pada bayi maupun balita. Bunda bisa menambahkan sedikit essential oil lalu memijat perut bayi secara perlahan. Atau, perut kembung juga bisa diatasi dengan cara meletakkan diffuser yang telah diisi essential oil sebagai aromaterapi.

Essential oil atau minyak atsiri sendiri memiliki beragam manfaat. Untuk meringankan perut kembung, Anda bisa menggunakan minyak esensial varian peppermint, tanaman adas (fennel), maupun jahe (ginger). Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa ketiga bahan alami tersebut dinilai efektif untuk meringankan kondisi perut kembung.

Lebih lanjut, menggunakan obat tradisional seperti minyak peppermint dapat menjadi metode yang aman dan efektif untuk mengurangi gejala dari gangguan pencernaan. Peppermint oil ini bertindak sebagai antispasmodik, berperan untuk melemaskan otot-otot halus di usus, serta membantu meminimalkan gejala gangguan pencernaan seperti perut kembung atau gejala apapun terkait dengan kondisi sembelit yang dialami.

Sementara itu, Adas (fennel) bersifat antiseptik, yakni dapat membantu mengurangi atau bahkan mengatasi kondisi perut kembung dan masalah pencernaan secara keseluruhan. Minyak adas atau Fennel Oil ini memiliki efek detoksifikasi yang bagus untuk kesehatan tubuh.

Selain peppermint dan tanaman adas (fennel), jahe (ginger)  juga memiliki peran yang tidak kalah penting. Jahe (ginger) menjadi salah satu herbal yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi pencernaan dan dinilai ampuh mengurangi rasa mual.

Menurut penelitian yang diterbitkan di National Center for Biotechnology, jahe (ginger) juga bisa meningkatkan motilitas lambung, seperti mencegah dan mengatasi perut kembung dan sembelit.

Beragam manfaat yang telah disebutkan pun bisa didapatkan sekaligus dari essential oil yang mengandung ketiga bahan dasar tersebut.

Namun, Parents juga tentunya perlu memilih essential oil yang aman digunakan untuk bayi. Salah satu produk essential oil yang bisa menjadi pilihan adalah Happy Tummy dari Bonnels. Essential oil ini mengandung bahan alami peppermint, tanaman adas (fennel), dan juga jahe (ginger) untuk mengatasi perut kembung pada bayi.

Happy Tummy dari Bonnels juga memiliki kegunaan ganda. Selain membantu meringankan perut kembung, essential oil ini juga bisa bantu mengatasi permasalahan perut lainnya yang kerap terjadi pada bayi seperti sembelit dan diare.

Bunda bisa menggunakan 3 – 5 tetes essential oil ini ke dalam diffuser dengan menggunakan air 100 ml sebagai aroma terapi. Atau, bisa juga campurkan 1-2 tetes Happy Tummy dari Bonnels dengan 1 sdm Soothing Massage Oil sebagai carrier oil untuk memijat bayi secara perlahan dan lembut pada area perut. Hal ini juga secara tidak langsung akan meningkatkan bonding antara Bunda dan si Kecil.

Penyebab Perut Kembung pada Anak

Biasanya, pola makan atau menyusui si kecil adalah penyebab perut kembung tersering yang dialami anak. Makanan tertentu seperti kacang-kacangan, brokoli, dan kembang kol bisa menjadi penyebabnya. 

Beberapa anak mungkin sensitif terhadap makanan berserat tinggi, seperti sereal, dan makanan berlemak, seperti kentang goreng. Minuman berkarbonasi dan kafein – bahkan dalam cokelat – juga bisa menjadi penyebabnya. Jus, yang tinggi gula, dapat menyebabkan gas dan diare. Dan faktanya, American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk membatasi jus yang diberikan kepada si kecil berdasarkan usia:

  • Di bawah usia 12 bulan: Belum boleh diberikan jus
  • Usia 1 hingga 3 tahun: Tidak lebih dari 1/2 cangkir sehari
  • Usia 4 hingga 6 tahun: Tidak lebih dari 1/2 hingga 3/4 cangkir sehari

Selain pemberian makanan dan minuman di atas, bayi atau balita yang kurang minum juga dapat menyebabkan gas berlebih di perut. Meskipun air minum tidak akan menghilangkan gejalanya, menambah asupan cairan pada si kecil dapat membantu meringankan sembelit, yang seringnya dirasakan bersamaan dengan perut yang kembung.

Faktor lain yang menyebabkan nyeri gas meliputi:

1. Sistem Pencernaan yang Sedang Berkembang

Tubuh si kecil mungkin belum sepenuhnya bisa menyerap makanan, contohnya seperti gula dalam minuman manis. Makanan itu berakhir di usus besar mereka, di mana itu difermentasi oleh bakteri. Proses ini dapat menyebabkan gas, sakit perut, diare, mual, atau muntah.

2. Makanan Manis

Bila si kecil sudah di atas 2 atau 3 tahun, dan sering makan permen, pemanis buatan dalam permen bebas gula sulit dicerna oleh beberapa anak. Pemanis ini terjebak di usus besar dan difermentasi menjadi gas di usus. Mengunyah permen karet juga meningkatkan kemungkinan menelan udara berlebih.

3. Banyak Bergerak Saat Makan

Ketika si kecil bergerak dan makan sambil bermain, mereka cenderung bersemangat, mengunyah dan menelan lebih cepat, yang akhirnya dapat meningkatkan udara di saluran usus mereka. Bergerak sambil makan juga meningkatkan risiko tersedak.

4. Makan Sambil Menonton atau Melihat Layar

Jika si kecil makan sambil melakukan aktivitas lain, seperti menonton video, mereka mungkin mengabaikan sinyal tubuh mereka bahwa mereka kenyang dan makan berlebihan, yang akhirnya dapat menyebabkan gas.

5. Kondisi Kesehatan Tertentu

Sembelit adalah penyebab umum gas pada anak-anak. Jika gas disertai dengan masalah perut lainnya – seperti nyeri, muntah, atau perubahan buang air besar – kemungkinan si kecil memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti intoleransi laktosa atau sindrom iritasi usus besar (IBS).

Kapan Harus ke Dokter?

Perut kembung pada bayi maupun balita merupakan hal yang wajar. Namun, kita tetap perlu waspada karena bisa saja hal tersebut merupakan tanda atau gejala dari masalah pencernaan yang lebih serius. Maka, apabila bayi mengalami perut kembung berkepanjangan yang disertai muntah-muntah, demam, sembelit, diare, kehilangan nafsu makan, berat badan berkurang, sakit perut berkelanjutan, atau feses berdarah, jangan ragu untuk segera konsultasi ke dokter.

Pertanyaan Populer Terkait Cara Mengatasi Perut Kembung pada Anak

Perut kembung pada anak sering terjadi pada anak-anak, tapi banyak orangtua yang masih panik. Meski demikian, Parents mungkin memiliki cara mengatasi perut kembung pada anak. Namun, tak sedikit pula orangtua yang bertanya-tanya seputar kondisi tersebut. Misalnya: 

Bagaimana cara mengatasi perut kembung agar bisa kentut?

Peregangan, tummy time, pijat ILU, dan melakukan gerakan mengayuh sepeda dipercaya dapat mengeluarkan gas yang terjebak dalam perut, sehingga anak yang mengalami perut kembung bisa kentut. Mengompres perut bayi dengan benda hangat juga dapat membantu mengeluarkan gas dari perut. Selain itu, makanan seperti susu, biji-bijian, bawang, kol, kacang polong, brokoli, dan kacang-kacangan memang dinilai bisa menjadi pemicu kembung, tetapi dapat membantu mengeluarkan gas dalam perut lewat kentut. Sebelum mengonsumsinya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Perut anak sering kembung gejala penyakit apa?

Umumnya, kembung sementara tidak berbahaya. Namun kembung secara terus-menerus juga dapat menandakan kondisi yang berpotensi serius, seperti muntah, demam, pembesaran salah satu organ perut, atau penyakit yang berbahaya. Pada anak-anak, perut bergas terkadang bisa menjadi tanda intoleransi laktosa dan intoleransi makanan lainnya, beberapa infeksi saluran pencernaan, penyakit Celiac, atau sindrom iritasi usus besar.

Apakah minyak kayu putih bisa mengobati perut kembung?

Beberapa essential oil memang dipercaya dapat membantu mengobati perut kembung. Misalnya, minyak lavender, serai, lemon, peppermint, bahkan minyak kayu putih dapat membantu menenangkan otot yang sakit, membantu meredakan sembelit, dan mungkin bermanfaat untuk mendukung pencernaan yang sehat. Dengan catatan, anak di bawah 2 tahun tidak boleh menggunakan minyak kayu putih karena dapat bereaksi di kulit mereka.

Berapa lama perut kembung sembuh pada anak?

Gas yang terperangkap dalam perut dapat menyebabkan ketidaknyamanan, biasanya akan keluar dengan sendirinya setelah beberapa 24 jam. Tetapi terkadang, bisa hilang dalam 1-2 hari. Jika anak mengalami kembung lebih dari 2 hari, segera konsultasikan ke dokter.

Makanan apa yang bisa mendorong gas keluar?

Makan nasi bisa menjadi salah satu cara mengurangi gas dalam perut, karena nasi menghasilkan lebih sedikit gas dibanding gandum atau kentang. Yoghurt yang mengandung mikroorganisme baik juga dapat membantu membangun kembali lingkungan fisiologis normal usus dan mendorong gas keluar. Selain itu, alpukat, buah beri, pisang, pepaya, kiwi, dan oatmeal yang mengandung cukup serat dapat membantu mengatasi perut kembung pada anak.

Minum apa biar cepat kentut?

Air lemon, air jeruk nipis, air jahe, air kelapa, yoghurt, dan jus mangga tanpa gula tambahan merupakan minuman ramah usus. Minuman tersebut membantu pencernaan, mencegah kembung, dan dapat mengeluarkan gas di perut. Alangkah baiknya untuk konsultasi ke dokter anak sebelum memberikannya kepada si Kecil.

Nah, itulah beberapa cara mengatasi perut kembung pada anak bayi maupun balita yang bisa Parents lakukan di rumah. Semoga bermanfaat!

***

Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah & Nikita Ferdiaz

 

Baca juga:

Waspadai 13 Penyebab Bayi Kembung, Kapan Bunda Harus Khawatir?

6 Penyebab Perut Bayi Bunyi, Normalkah Kondisi Ini?

Bayi Sering Kentut dan Terlihat Sakit Perut? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya