Tummy time merupakan salah satu aktivitas penting yang tidak boleh dilewatkan. Sebab, momen ini dapat membantu perkembangan bayi dengan lebih optimal. Sayangnya, masih ada orang tua yang menunda-nunda bahkan jarang melakukannya. Hati-hati, ternyata ada risiko yang bisa muncul akibat kurang tummy time pada bayi.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan tummy time segera dilakukan beberapa hari setelah bayi lahir. Tummy time pun menjadi penting untuk dilakukan saat bayi memasuki usia 3-4 bulan. Sebab, pada saat itu bayi mulai berlatih untuk tengkurap dan mengangkat kepalanya sendiri.
Aktivitas tummy time penting untuk perkembangan fisik dan motoriknya. Sebaliknya, akibat kurang tummy time pada bayi juga memiliki risiko tertentu. Berikut penjelasannya.
Artikel Terkait: 5 Hal yang Perlu Dilakukan Saat Mengajarkan Bayi Tummy Time
3 Risiko Akibat Bayi Kurang Tummy Time
Sumber: freepik
Menengkurapkan bayi merupakan aktivitas penting yang dapat membantu perkembangan kepala dan memperkuat otot leher, lengan, serta bahu. Tentu saja hal itu juga baik untuk perkembangan motoriknya.
Saat bayi ditengkurapkan, ia akan berlatih mengangkat kepalanya sendiri bahkan menggerakkan tangannya. Ia pun akan belajar melatih koordinasi tangan dan lengannya saat mulai belajar merangkak.
Itulah sebabnya, melewatkan tummy time juga memiliki sejumlah risiko, di antaranya yaitu:
1. Sindrom Kepala Datar (Peyang)
Kepala peyang merupakan hal yang paling ditakutkan oleh sebagian besar ibu. Meski tidak berbahaya, hal tersebut dapat memengaruhi penampilannya. Segala cara pun dilakukan untuk menghindarinya seperti , menggunakan bantal antipeyang.
Akan tetapi, sindrom kepala datar atau dalam istilah medis disebut plagiocephaly (flat skull) juga bisa disebabkan oleh kurangnya tummy time. Bayi yang bermain dan beraktivitas dalam posisi berbaring terus-menerus bisa membuat tengkorak kepalanya menjadi datar.
2. Risiko Gangguan Kesehatan pada Otot Leher
Menurut Coulter O’Berry, fisioterapis di Children’s Healthcare of Atlanta, Amerika Serikat, bayi yang jarang melakukan tummy time memiliki risiko kesehatan pada bagian otot lehernya. Bayi yang jarang tummy time berisiko kesulitan menggerakan atau mendorong sikunya.
Ia juga tidak dapat mengangkat kepalanya karena otot leher dan punggungnya belum kuat. Tentu saja tummy time dapat menghindari hal tersebut. Sebab, salah satu manfaat tummy time dapat memperkuat otot leher dan punggung.
Artikel Terkait: Memberikan Stimulasi Agar Anak Cepat Jalan, Ini yang Saya Lakukan
3. Akibat Jarang Tummy Time Berisiko Bayi Mengalami Keterlambatan Motorik
Ketika bayi menghabiskan waktu untuk tengkurap, ia menggunakan dan mengembangkan otot-otot yang memungkinkannya mengangkat kepala, berguling, dan akhirnya merangkak.
“Tummy time pada bayi membantu mengembangkan kekuatan otot inti serta punggung, leher, dan lengan mereka,” ungkap dokter anak Ei Ye Mon, MD, meansir dari Celevand Clinic.
Penelitian menunjukkan, bahwa bayi yang jarang melakukan tummy time lebih mungkin mengalami keterlambatan perkembangan motorik.
Panduan Melakukan Tummy Time
Sumber: nytimes
Setelah mengetahui risiko yang terjadi jika mengabaikan tummy time, tentu Parents langsung ingin membiasakan bayi untuk tengkurap secara rutin. Bagaimana cara melakukannya?
Cara paling mudah untuk melakukan tummy time tentu dengan memosisikan bayi tengkurap pada permukaan yang datar. Parents bisa menggelar selimut yang lembut atau matras untuk membuat bayi lebih nyaman. Selain itu, tummy time juga bisa dilakukan di perut, dada, maupun pangkuan orang tua.
Pastikan bayi dalam kondisi segar dan benar-benar bangun saat dia ditengkurapkan. Letakkan beberapa mainan untuk membuatnya tertarik dan terhibur. Untuk bayi baru lahir dapat menggunakan bantuan bantal untuk menopang dada dan bahunya. Yang paling penting awasi terus buah hati saat sesi ini berlangsung.
Artikel Terkait: Baru Lahir, Anak Zaskia Sungkar Sudah Dilatih Tengkurap, Amankah?
Durasi Bayi Tummy Time
Lantas, berapa durasi yang tepat untuk bayi melakukan tummy time? Inilah durasi tummy time sesuai dengan usia bayi.
- Bayi usia 0 bulan: 1-5 menit setiap sesi, dilakukan 2-3 kali sehari.
- Bayi usia 1 bulan: Maksimal 10 menit setiap sesi yang dapat dilakukan 2-3 kali sehari.
- Usia 2 bulan: Maksimal 20 menit setiap harinya dan bisa dibagi ke beberapa sesi.
- Bayi umur 3 bulan: Maksimal 30 menit setiap harinya dan bisa dibagi ke beberapa sesi.
- Bayi umur 4 bulan: Maksimal 40 menit setiap harinya dan bisa dibagi ke beberapa sesi.
- Serta, bayi umur 5-6 bulan: Biasanya bayi sudah bisa berguling, tengkurap sendiri, bahkan duduk. Waktu tummy time pun cukup panjang yakni maksimal 1 jam setiap sesi selama bayi tidak rewel.
Nah, setelah mengetahui berbagai risiko akibat bayi kurang tummy time, mulai sekarang jangan lupa untuk sempatkan si kecil tummy time, ya. Jangan sampai menyesal di kemudian hari.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca Juga:
Hebat! Baru 9 bulan, Vechia, anak Franda sudah lepas diapers
5 Tanda Bayi akan Merangkak dan Cara Menstimulasinya
Normalkah Bayi 4 Bulan Belum Bisa Tengkurap? Ini Penjelasan dan Tips Menstimulasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.