Perkembangan yang pesat dan menakjubkan terjadi selama tahun pertama kehidupan bayi. Tidak heran, banyak orang tua begitu antusias mengamati tumbuh kembang si kecil di fase tersebut. Bahkan dalam perkumpulan sesama orang tua, topik seputar perkembangan motorik bayi jadi pembahasan yang seru.
‘Bayiku sudah bisa duduk di usia 4 bulan’. ‘Anakku sudah bisa panggil mama-papa’. Mungkin Parents juga familier dengan ungkapan semacam ini. Kebanyakan orang tua memang ingat persis kapan bayi mereka menunjukkan senyum pertama, langkah pertama, atau kata pertama.
Di sisi lain, orang tua sering kali bertanya-tanya dan khawatir jika perkembangan si kecil tidak sama dengan anak-anak sebayanya. Alih-alih terjebak dalam persaingan yang tidak perlu, lebih penting Parents memastikan perkembangan si kecil sudah sesuai dengan tahapan usianya. Dengan begitu, potensi dan kemampuan si kecil bisa mendapat dukungan optimal.
Tahapan Perkembangan Motorik Bayi
Kemampuan motorik si kecil terdiri atas dua bagian, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Lantas, apa bedanya?
Motorik kasar berkaitan dengan gerakan otot besar seperti duduk, berjalan, berlari, atau melompat. Sejak bayi lahir, bagian otak yang mengatur fungsi vital seperti mengisap, menelan, dan bernapas sudah siap digunakan. Namun bagian yang mengontrol otot leher, lengan, dan kaki masih dalam perkembangan.
Adapun motorik halus melibatkan perkembangan otot-otot kecil tubuh yang ditunjukkan dengan kemampuan menggenggam, menyusun puzzle, atau memasukkan balok ke dalam wadah. Keterampilan motorik halus yang dikembangkan sejak bayi berlanjut sepanjang masa kanak-kanak.
Artikel terkait: Pentingkah Stimulasi Sensorik, Motorik dan Kreativitas Sejak Dini? Simak Penjelasan Psikolog Anak Ini!
Usia 0-2 Bulan
Meskipun mungkin bayi yang baru terlihat tidak dapat melakukan banyak hal sendiri, ketahuilah tubuh dan otak kecilnya sedang bekerja keras. Semua pengalaman gerakan kecil yang didapat bayi pada usia ini sangat penting sebagai dasar keterampilan motorik yang lebih kompleks di kemudian hari.
Pada usia ini, bayi tidak memiliki banyak kendali atas kepala mereka melawan gravitasi, tetapi ia dapat memutar kepala dari satu sisi ke sisi lain saat diposisikan telentang. Gerakan kecil ini membantu mereka mendapatkan mobilitas yang mereka butuhkan di otot leher yang nantinya akan digunakan untuk kontrol kepala.
Usia 2-4 Bulan
Selama rentang usia ini, bayi akan mulai mengangkat kepala mereka dan bahkan sedikit mendorong lengan mereka selama tummy time. Bayi dapat menggerakkan tangan dan kaki saat mereka diposisikan terlentang. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut tahapan perkembangan si kecil di usia 2-4 bulan.
Perkembangan emosional:
- Tenang saat diajak berbicara
- Tampak senang saat Parents berjalan mendekatinya
- Tersenyum saat Parents berbicara atau tersenyum kepadanya
Perkembangan bahasa atau komunikasi:
- Menciptakan suara selain menangis
- Bereaksi terhadap suara keras
Perkembangan kognitif (belajar, berpikir, pemecahan masalah):
- Mengawasi saat Parents bergerak
- Melihat mainan selama beberapa detik
Gerakan/perkembangan fisik:
- Mengangkat kepala saat tengkurap
- Menggerakkan kedua tangan dan kedua kaki
- Membuka tangan sebentar
Tips mendukung perkembangan si kecil:
Untuk mendukung perkembangan si kecil di fase ini, selalu tanggapi bayi secara positif. Bersikaplah bersemangat, tersenyum, dan bicaralah padanya saat dia mengeluarkan suara.
Artikel terkait: Stimulasi Kemampuan Motorik Anak dengan 5 Aktivitas Sederhana, Bisa Coba di Rumah!
Usia 4-6 Bulan
Di fase ini, bayi mendapatkan kontrol yang lebih terarah terhadap tubuhnya. Si kecil dapat mengangkat kepala dengan mudah dan mereka mulai belajar cara berguling.
Perkembangan emosional:
- Tersenyum sendiri untuk mendapatkan perhatian
- Tertawa (belum sepenuhnya tertawa) ketika Parents mencoba membuatnya tertawa
- Melihat Parents, bergerak, atau membuat suara untuk mendapatkan atau mempertahankan perhatian
Perkembangan bahasa atau komunikasi:
- Membuat suara seperti “oooo”, “aahh”
- Membuat suara kembali ketika Parents berbicara dengannya
- Memalingkan kepala ke arah suara
Perkembangan kognitif (belajar, berpikir, pemecahan masalah):
- Jika lapar, ia akan membuka mulut ketika melihat payudara atau botol susu
- Melihat tangannya dengan penuh minat
Gerakan/perkembangan fisik:
- Menegakkan kepala dengan stabil
- Memegang mainan saat diletakkan di tangannya
- Menggunakan lengan untuk mengayunkan mainan
- Membawa tangan ke mulut
- Mendorong siku/lengan ke bawah saat tengkurap
Tips mendukung perkembangan si kecil:
Biarkan bayi memasukkan benda-benda yang aman ke dalam mulutnya untuk bereksplorasi. Berikan kesempatan bagi si kecil untuk meraih mainan, menendang mainan, dan menjelajahi apa yang ada di sekitarnya.
Usia 6-9 Bulan
Ada begitu banyak hal yang dapat ditemukan oleh bayi dan selama tahap ini. Secara umum, si kecil bereksplorasi dengan cara melihat dan menyentuh.
Perkembangan emosional:
- Mengenali orang yang biasa berinteraksi dengannya
- Suka melihat diri sendiri di cermin
- Tertawa
Perkembangan bahasa atau komunikasi:
- Bergiliran membuat suara dengan Parents
- Menjulurkan lidah dan membuat gelembung dengan liur (blowing raspberries)
- Membuat suara memekik
Perkembangan kognitif (belajar, berpikir, pemecahan masalah):
- Menempatkan sesuatu di mulutnya untuk menjelajahinya
- Bergerak meraih mainan yang dia inginkan
- Mengatupkan bibir untuk menunjukkan bahwa ia tidak menginginkan lebih banyak makanan
Gerakan/perkembangan fisik:
- Berguling dari posisi tengkurap ke terlentang
- Mendorong ke atas dengan tangan lurus saat tengkurap
- Bersandar pada tangan untuk menopang dirinya sendiri saat duduk
Tips mendukung perkembangan si kecil:
Sebagai guru pertama bayi, Parents dapat membantu si kecil belajar dan mengembangkan kemampuan otaknya. Tunjukkan hal-hal baru di sekitarnya dan beri tahu apa namanya. Ajak si kecil membaca buku bergambar dan beri tanggapan ketika ia mengoceh.
Artikel terkait: Kumpulan Permainan Melatih Motorik Si Kecil yang Sudah Siap Cetak
Usia 9-11 Bulan
Bayi akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengamati dunia di sekitar mereka, menyerap informasi, terlibat langsung, dan menggabungkan sentuhan dan penglihatan.
Perkembangan emosional:
- Merasa malu atau takut saat berada di sekitar orang asing
- Menampilkan beberapa ekspresi wajah, seperti senang, sedih, marah, dan terkejut
- Menoleh ketika namanya dipanggil
- Bereaksi ketika Parents pergi (ia akan menatap, berusaha meraih, atau menangis)
- Tersenyum atau tertawa ketika diajak bermain ciluk-ba
Perkembangan bahasa atau komunikasi:
- Membuat banyak suara yang berbeda seperti “mamamama” dan “bababababa”
- Mengangkat lengan saat minta digendong
Perkembangan kognitif (belajar, berpikir, pemecahan masalah):
- Mencari benda ketika hilang dari pandangannya (seperti sendok atau mainannya)
- Menyatukan dua benda
Gerakan/perkembangan fisik:
- Mampu duduk sendiri
- Memindahkan barang dari satu tangan ke tangan lainnya
- Menggunakan jari untuk mengambil makanan
Tips mendukung perkembangan si kecil:
Perkembangan motorik bayi di usia ini dapat didorong melalui permainan sederhana. Misalnya, coba letakkan mainan di lantai sedikit di luar jangkauan kemudian dorong si kecil untuk merangkak, berguling, atau berguling untuk mendapatkannya.
Usia 12 Bulan
Di fase ini, bayi mulai belajar berjalan. Ia juga sudah bisa menikmati finger food atau camilan dengan tangannya sendiri.
Perkembangan emosional:
- Bisa diajak memainkan suatu permainan sederhana, seperti Pat a Cake atau Sim-sim Terima Kasim
Perkembangan bahasa atau komunikasi:
- Melambaikan tangan sebagai isyarat bye-bye
- Memanggil Parents dengan “mama” atau “dada” atau nama khusus lainnya
- Memahami kata “tidak”, ia berhenti sebentar atau berhenti saat Parents mengatakannya
Perkembangan kognitif (belajar, berpikir, pemecahan masalah):
- Memasukkan sesuatu ke dalam wadah, seperti balok di dalam cangkir
- Mencari benda-benda yang dia lihat Parents sembunyikan, seperti mainan di bawah selimut
Gerakan/perkembangan fisik:
- Menarik tubuhnya untuk berdiri
- Berjalan, sambil berpegangan pada benda-benda di sekitarnya
- Minum dari gelas/cangkir
- Mengambil sesuatu di antara ibu jari dan jari telunjuk, seperti sedikit makanan
Tips mendukung perkembangan si kecil:
Di usia ini, Parents sudah bisa menanamkan perilaku baik kepada si kecil. Tunjukkan padanya apa yang harus dilakukan dan gunakan kata-kata positif, serta berikan pelukan dan ciuman saat ia melakukannya.
Parents, itu dia perkembangan motorik bayi usia 0-12 bulan. Namun perlu diingat, ini hanyalah patokan umum yang tidak berlaku mutlak. Faktanya, perkembangan anak bisa berbeda satu sama lain.
Baca juga:
3 Cara Mudah Melatih Motorik Kasar Bayi 2-3 Bulan di Rumah, Sudah Coba?
3 Aktivitas ini bantu perkembangan motorik anak, latih di rumah, yuk!
id.theasianparent.com/mainan-alat-musik
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.