Perkembangan Janin 29 Minggu dan Gejala yang Dirasakan Bunda, Cek!

Yuk, cari tahu perkembangan janin 29 minggu serta perawatan kehamilan yang perlu Bunda lakukan di sini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents, ada banyak hal menakjubkan yang terjadi pada bayi di perkembangan janin 29 minggu, lho. Ini juga termasuk perkembangan otaknya yang begitu cepat.

Penasaran dengan perkembangan janin 29 minggu, serta kira-kira apa saja ya, gejala kehamilan yang dirasakan Bunda? Yuk, baca penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Perkembangan Janin 29 Minggu

Memasuki minggu 29 kehamilan, perkembangan tubuh janin dalam rahim sudah sebesar labu lho, Bun. Berat ideal janin 29 minggu adalah 1,1 kilogram dengan panjang dari kepala sampai kaki sekitar 38 cm.

Saat janin kian membesar, tentu saja jangan lupa untuk memperhatikan asupan makanan bergizi dan bernutrisi. Misalnya, makanan yang mengandung zat besi.

Begitu juga jika dokter memberikan suplemen, jangan sampai  lupa mengonsumsinya, ya, Bun!

Penting untuk diingat, jika asupan nutrisi tidak tercukupi, akan timbul beberapa risiko, seperti anak yang akan mengalami stunting di kemudian hari. Kondisi ini tentu saja tidak ingin Bunda alami, bukan?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gerakan Janin Usia 29 Minggu

Di awal trimester ketiga kehamilan ini, janin yang sehat akan terus aktif menendang dan bergerak di dalam rahim.

Untuk memantau gerakan janin, pastikan Bunda memperhatikan tendangan bayi dan amati jam-jam kapan bayi aktif bergerak. Pasalnya, tendangan bayi yang berkurang atau bahkan menghilang, sebenarnya bisa menjadi salah satu tanda adanya risiko terjadinya stillbirth atau bayi lahir mati.

Risiko ini bisa terjadi saat usia kehamilan sudah melewati usia 20 minggu, atau lebih. Untuk itu, jika merasa gerakan bayi berkurang, jangan lupa untuk menghitung tendangan janin. Normalnya, si kecil harus bergerak minimal 10 kali dalam dua jam.

Jika gerakannya berkurang di kehamilan usia 29 minggu, jangan ragu untuk segera konsultasikan dengan dokter kandungan untuk memastikan apakah ada gangguan dalam perkembangan janin.

Perkembangan Organ Dalam Janin

Pada usia kehamilan 29 minggu, organ dalam janin seperti paru-paru, hati, dan ginjal terus mengalami perkembangan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Paru-paru janin pada usia ini memang belum sempurna, tetapi alveoli atau kantung udara di paru-paru sudah memproduksi zat surfaktan. Ini merupakan zat yang berfungsi melumasi paru-paru agar berkembang lebih baik lagi nantinya. 

Perkembangan Pancaindra

Pada usia kehamilan 29 minggu, janin dalam kandungan juga sudah bisa membuka dan menutup mata.

Indra pendengarannya juga sudah berkembang baik sehingga ia akan lebih sering merespon stimulasi yang Bunda berikan. Misalnya, janin mungkin akan bergerak atau menendang perut Bunda saat diajak ngobrol. 

Pertumbuhan Tulang

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pada usia ini, pertumbuhan tulang janin sudah dalam tahap bisa menyerap banyak kalsium dari ibu.

Maka itu, ini saat yang tepat bagi Bunda mengonsumsi susu tinggi kalsium atau suplemen kalsium tambahan yang direkomendasikan dokter.

Di usia kehamilan 29 minggu, setidaknya Bunda membutuhkan 200-250 miligram kalsium setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan tulang janin. 

Artikel terkait: Perkembangan Janin Minggu ke-20, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

Posisi Janin

Jika bayi Anda laki-laki, testikelnya mulai tampak bergerak turun ke selangkangan, dari lokasi awalnya yang terselip di dekat ginjal.

Jika bayi Anda adalah perempuan, klitorisnya terlihat cukup jelas, sementara labianya yang berukuran kecil belum menyelimuti bagian ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perubahan Tubuh Bunda di Usia Kehamilan 29 Minggu

Perubahan pada Kaki

Selama hamil, Bunda biasanya akan mengalami kaki bengkak. Namun, tidak perlu khawatir, mengingat kondisi ini adalah hal yang wajar.

Studi juga menunjukkan, kaki Bunda selama hamil bisa saja berubah menjadi lebih lebar dan panjang. Serta, perubahan ini biasanya permanen atau bertahan bahkan setelah melahirkan. 

Kulit Sensitif

Hormon kehamilan dapat membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap hal-hal yang sebelumnya tidak pernah mengganggu Bunda, seperti sinar matahari, panas, deterjen, klorin, dan bahkan makanan tertentu.

Bunda mungkin akan merasakan gatal, kemerahan dan bahkan ruam pada kulit yang sensitif. Berita baiknya, hal ini akan menghilang atau mereda setelah melahirkan nanti.

Varises

Varises adalah pelebaran atau pembengkakan pembuluh darah vena akibat penumpukan darah di dalam pembuluh tersebut. Ini dapat menyebabkan pembuluh darah vena tampak menonjol, serta terlihat bewarna biru gelap atau keunguan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Faktanya, hampir 20 persen ibu hamil mengalami varises mulai pada minggu ke-29 kehamilan ini, Bun. Varises ini muncul karena volume darah memang akan meningkat selama kehamilan, sehingga berpotensi terjadinya penumpukan darah di dalam pembuluh darah vena. 

Payudara Mulai Mengeluarkan Kolostrum

Di usia kehamilan ini, payudara Bunda kemungkinan akan mulai mengeluarkan cairan kekuningan yang disebut kolostrum.

Kolostrum merupakan ASI yang diproduksi pertama kali oleh Bunda, saat menjelang melahirkan atau setelah melahirkan.

Kolostrum disebut juga sebagai makanan super untuk bayi lho, Bun. Kenapa? Sebab, kolostrum menyediakan semua nutrisi dan mineral penting yang dibutuhkan bayi di awal kehidupannya.

Di dalam kolostrum terdapat protein, karbohidrat, lemak, serta berbagai vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk bayi.

Gejala Kehamilan dan Keluhan Hamil 29 Minggu

Pada usia kehamilan 29 minggu, Bunda biasanya mengalami beberapa keluhan seperti:

1. Gangguan Pencernaan

Hormon kehamilan progesteron akan melemaskan jaringan otot polos di seluruh tubuh Bunda, termasuk di saluran pencernaan.

Kondisi ini akan membuat perut Bunda terasa sesak dan pencernaan jadi melambat. Pencernaan yang lambat dapat menyebabkan munculnya gas dan heartburn, yang berisiko juga menimbulkan sembelit.

2. Wasir

Rahim yang membesar bisa menimbulkan risiko wasir pada ibu hamil. Pembengkakan pembuluh darah di daerah dubur ini memang rentan terjadi selama kehamilan, Bun. Wasir yang terjadi ini biasanya sembuh dalam beberapa minggu setelah melahirkan.

3. Alami Sindrom Hipotensi Telentang

Beberapa ibu hamil mengalami sesuatu yang disebut sindrom hipotensi telentang (supine hypotensive syndrome) selama kehamilan.

Hal ini terjadi ketika Bunda mengalami perubahan detak jantung dan tekanan darah saat berbaring telentang. Perubahan detak jantung dan tekanan darah itu biasanya akan membuat Bunda merasa pusing selama kehamilan.

4. Sesak Napas

Tendangan dan pukulan si kecil akan mulai terasa kencang. Kadang-kadang, hal ini membuat Bunda sulit bernapas atau sesak napas saat hamil, dan bahkan menimbulkan rasa sakit yang cukup parah di bagian perut.

5. Sindrom Kaki Gelisah

Restless Legs Syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah adalah suatu kondisi yang menyebabkan dorongan yang tidak terkendali untuk menggerakkan kaki, biasanya karena adanya sensasi yang tidak nyaman pada kaki. Kondisi ini sering terjadi pada trimester ketiga kehamilan.

Sensasi tidak nyaman yang dirasakan penderita RLS akan berkurang atau mereda dengan gerakan seperti meregangkan, menggoyangkan kaki, mondar-mandir, atau berjalan.

RLS juga bisa saja disertai sindrom lainnya seperti gerakan tungkai periodik (periodic limb movement) saat tidur, yang menyebabkan kaki berkedut dan menendang sepanjang malam saat sedang tidur. Hal ini dapat menyebabkan ibu hamil sering terbangun dan tidak bisa tidur nyenyak.

Artikel terkait: Perkembangan Janin 25 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

Tips dan Cara Meringankan Gejala Kehamilan 29 Minggu

Sumber: Freepik

1. Hindari Berdiri dalam Waktu Lama

Hindari berdiri atau duduk untuk waktu yang lama agar sirkulasi darah menjadi lancar.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa berdiri dalam waktu lama saat hamil dapat mengurangi tingkat pertumbuhan bayi dan meningkatkan kemungkinan kelahiran prematur.

Untuk mengatasi hal ini, Bunda bisa menggerakkan kaki secara berkala dengan berjalan-jalan, berjalan di tempat, atau sekadar berpindah dari satu sisi ke sisi lainnya.

Kegiatan ini juga akan membantu mengurangi risiko pembekuan darah, mengurangi pembengkakan pada kaki, serta mencegah varises selama hamil.

2. Minum Suplemen Zat Besi

Selama kehamilan, volume darah dalam tubuh Bunda meningkat, begitu juga jumlah zat besi yang Bunda butuhkan.

Tubuh menggunakan zat besi dalam membuat lebih banyak darah untuk memasok oksigen ke bayi. Jika Bunda tidak memiliki simpanan zat besi yang cukup atau mendapatkan cukup zat besi selama kehamilan, Bunda bisa mengalami anemia defisiensi besi.

Selain itu, kebutuhan zat besi yang tercukupi dengan baik juga bisa membantu mencegah dan meredakan sindrom kaki gelisah.

Bunda bisa mengonsumsi makanan seperti bayam, brokoli, kacang edamame, daging ayam dan sapi, dan sebagainya untuk mencukupi kebutuhan zat besi harian.

Suplemen zat besi juga bisa Bunda konsumsi. Namun, konsultasikan dulu ke dokter sebelum memutuskan minum suplemen apa pun termasuk suplemen zat besi, ya. 

3. Perhatikan Asupan Makanan

Untuk mencegah heartburn, hindari makan makanan pedas dan asam terutama saat makan malam. Selain itu, hindari langsung berbaring atau tidur setelah makan malam. Biarkan makan malam tercerna sempurna kurang lebih tiga jam sebelum tidur.

4. Gunakan Krim Pelembap

Kulit yang sensitif dapat mengganggu aktivitas sehari-hari karena terasa gatal dan tidak nyaman. Jangan lupa untuk menggunakan krim pelembap agar kulit tidak mengalami iritasi.

Perawatan Kehamilan

  • Kebutuhan zat besi Bunda meningkat. Maka itu, minumlah paling tidak 30 mg setiap harinya dari dosis vitamin prenatal atau sumber diet
  • Berbaringlah miring (biasanya ke sisi kiri lebih baik) untuk membuat Anda dan si kecil merasa nyaman dan guna meningkatkan sirkulasi darah.

Cara Menjaga Perkembangan Janin 29 Minggu Kehamilan agar Tetap Sehat

Makan Makanan yang Mengandung Kalsium

Tulang bayi akan menyerap banyak kalsium karena mereka sedang dalam proses untuk mengeras. Bayi juga membutuhkan kalsium untuk membantu perkembangan gigi, jantung, saraf, dan ototnya.

Sekitar 250 miligram kalsium akan diserap kedalam kerangka bayi setiap harinya. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan agar ibu hamil berusia 19 tahun ke atas mendapatkan 1.000 mg kalsium setiap hari.

Ketika Bunda tidak memiliki cukup kalsium dalam makanan untuk memenuhi kebutuhan ini, bayi akan mendapatkan kalsium yang mereka butuhkan dengan mengambilnya dari tulang ibunya.

Kalsium yang tidak memadai dapat meningkatkan risiko hipertensi akibat kehamilan (tekanan darah tinggi) dan kelahiran prematur.

Pastikan untuk minum susu setiap hari atau cari sumber kalsium lain yang baik, seperti keju atau yoghurt.

Istirahat yang Cukup

Jika Bunda merasa mudah lelah di usia kehamilan ini, tak perlu khawatir, karena itu normal.

Cara mengatasinya, cobalah istirahat atau tidur di siang hari jika memungkinkan. 

Buat rutinitas tidur yang baik. Tidur dan bangunlah pada waktu yang sama setiap harinya. Misalnya, Bunda harus sudah tidur pada jam 9 malam, serta sudah bangun pada jam 6 pagi setiap harinya.

Selain itu, hindari mengonsumsi kafein agar siklus tidur Bunda tidak terganggu, ya.

Menghitung Tendangan

Menghitung tendangan bayi atau gerakan lainnya penting karena perubahan gerakan pada trimester ketiga sering kali merupakan tanda awal dari stres pada bayi.

Setelah melewati minggu ke-28, Bunda harus memantau gerakan bayi setiap hari. Hitung setiap tendangan dan semua gerakan sampai Bunda mencapai 10. Jika Anda belum mencapai 10 dalam satu jam, si kecil mungkin sedang istirahat.

Cobalah makan makanan ringan dan coba lagi menghitung gerakannya. Setelah makan, biasanya gula darah akan naik dan bayi pun akan kembali bergerak.

Waspada jika gerakan bayi kurang dari 10 dalam dua jam pemantauan. Apabila ini terjadi, berkonsultasilah pada dokter.

Artikel terkait: Perkembangan Janin 31 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

Makanan yang Baik Dikonsumsi Ibu

Sumber: Freepik

Protein

Protein membantu tumbuh kembang janin yang sehat. Bunda bisa mendapatkan protein dari:

  • Daging merah
  • Makanan laut
  • Daging unggas
  • Keju
  • Putih telur
  • Kacang-kacangan
  • Biji-bijian
  • Produk kedelai

Lemak Baik

Porsi dari lemak dan minyak harus sekitar 30% atau kurang dari total kalori harian. Lemak memiliki manfaat penting, yaitu mendapatkan energi dan membantu organ bayidan plasenta tumbuh.

Lemak dan minyak yang baik bisa didapatkan dari:

  • Minyak zaitun
  • Kacang-kacangan (dan minyaknya)
  • Alpukat

Zat Besi

Zat besi membantu sel darah merah memberi bayi oksigen yang dibutuhkan. Konsumsi makanan berikut ini untuk mendapatkan asupan zat besi:

  • Daging merah tanpa lemak
  • Daging unggas
  • Makanan laut
  • Bayam
  • Kacang-kacangan
  • Kacang polong
  • Jus buah
  • Sereal dan roti

Kolin

Kolin membantu otak dan sumsum tulang belakang janin Bunda terbentuk dengan baik. Sayangnya, banyak vitamin prenatal tidak mengandung zat ini. Namun, Bunda bisa mendapatkannya dari:

  • Susu
  • Daging
  • Ikan
  • Telur
  • Unggas
  • Kacang kacangan
  • Kentang
  • Produk kedelai
  • Sayuran silangan seperti kubis dan kembang kol

Vitamin A

Vitamin A membantu tulang bayi untuk tumbuh dan mendukung penglihatan mereka. Pada trimester ketiga, mata bayi akan terbuka dan mulai mendeteksi cahaya. Bunda dapat menemukan vitamin A pada:

  • Ikan
  • Produk susu
  • Wortel
  • Blewah
  • Bayam
  • Ubi jalar
  • Sereal

Vitamin C

Vitamin C membantu tubuh untuk menyerap zat besi. Selain itu, vitamin ini juga membantu membuat gigi, gusi, dan tulang bayi sehat. Sistem kekebalan Bunda juga sangat membutuhkannya.

Pilihan yang baik untuk vitamin C meliputi:

  • Buah jeruk seperti jeruk, jeruk keprok, dan jeruk bali
  • Kiwi
  • Stroberi
  • Tomat
  • Paprika merah dan hijau
  • Brokoli

Vitamin B6

Vitamin B6 merupakan nutrisi penting untuk perkembangan sel darah merah dan otak bayi yang dapat diperoleh dari:

  • Pisang
  • Daging unggas
  • Daging sapi
  • Ikan
  • Hati dan lidah
  • Sayuran bertepung seperti kentang
  • Sereal gandum utuh

Checklist Bunda di Usia Kehamilan 29 Minggu

  • Mulailah melakukan riset kecil mengenai kelas persalinan yang ingin Bunda datangi, dan lebih cepat booking lebih baik, agar Bunda kebagian tempat.
  • Berencana untuk pijat setelah proses persalinan? Ada baiknya untuk mulai berburu paket-paket terbaik dan langsung melakukan booking. Anda tentunya ingin memanjakan diri setelah bersalin.
  • Dalam beberapa kasus, urat varises mulai terbentuk dari kaki. Gunakanlah stocking pengencang dan sering-seringlah mengangkat kaki untuk meminimalisasi efek ini.
  • Pastikan asupan makanan kaya zat besi terpenuhi, untuk membantu Bunda mendapatkan produksi sel darah merah.

***
Itulah beberapa hal yang perlu diketahui Bunda seputar perkembangan janin 29 minggu. Semoga bermanfaat!

Kehamilan Anda minggu depan: Kehamilan 30 minggu

Kehamilan Anda minggu lalu: Kehamilan 28 minggu

****

Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi

Baca juga:

Janin Merasa Sakit di Dalam Kandungan, Memangnya Bisa?

Hydrops Fetalis: Pengertian, Penyebab, Cara Mencegah dan Mengatasinya

Penyebab Hasil USG Janin 6 Minggu Belum Terlihat, Apa Saja yang Perlu Diwaspadai?