X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Product Guide
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Cari nama bayi
  • Bumbu MPASI
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Jangan Salah Kaprah, Inilah Perbedaan Healing dan Liburan yang Perlu Diketahui

Bacaan 4 menit
Jangan Salah Kaprah, Inilah Perbedaan Healing dan Liburan yang Perlu Diketahui

Sering salah kaprah, berikut ini perbedaan antara healing dan liburan. Jangan disalahartikan lagi, ya, Parents!

Beberapa tahun terakhir kata “healing” menjadi tren di berbagai platform media sosial. Kata ini biasa digunakan oleh orang-orang yang butuh menyegarkan kembali pikirannya setelah lelah dengan rutinitasnya. Aktivitas ini pun sering kali disamakan dengan liburan, padahal terdapat perbedaan signifikan antara healing dan liburan. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Artikel terkait: Jangan Abai! Ini Gejala Awal Gangguan Mental pada Remaja yang Perlu Diketahui

Perbedaan healing dan liburan

Perbedaan healing dan liburan

Dalam bahasa Inggris, healing bisa diartikan sebagai ‘penyembuhan’. Apabila ditarik definisinya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “penyembuhan” bisa diartikan sebagai ‘proses, cara, perbuatan (untuk) menyembuhkan; pemulihan’. Sementara itu kata “liburan” bisa diartikan sebagai ‘masa libur; vakansi’.

Apabila dilihat dari penjelasan gramatikal di atas, dapat dilihat bahwa keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Hal yang sama juga dikatakan oleh para psikolog yang melihat perbedaan makna keduanya dari sisi psikologi. Dilansir dari Kompas.com, psikolog Hayinah Ipmawati menjelaskan bahwa healing bertujuan mengembangkan keutuhan diri, baik fisik maupun mental.

“Jadi sebenarnya healing adalah sebuah usaha pengembangan keutuhan diri, baik secara fisik maupun mental,” kata Hayinah.

Lebih lanjut, Hayinah pun menjelaskan bahwa terdapat beberapa tanda seseorang memerlukan healing, di antaranya kepala merasa penuh dengan berbagai pikiran, merasa masalah menumpuk, dan merasa diri tidaklah utuh. Hal ini biasanya akan mengganggu aktivitas orang dalam kesehariannya. Oleh karena itu, orang tersebut membutuhkan healing.

Ia juga menekankan bahwa perbedaan healing dan liburan terletak pada aktivitasnya. Apabila di dalamnya terdapat proses penyembuhan diri, hal itu bisa dikatakan sebagai healing. 

“Yang perlu ditekankan dalam proses healing adalah adanya proses penyembuhan diri,” jelas Hayinah.

Artikel terkait: Jangan Diabaikan, Ini Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental sejak Dini

Perbedaan healing dan liburan

Kemudian, Hayinah menyebut bahwa liburan merupakan salah satu bentuk healing. Meski demikian, pihaknya menjelaskan bahwa tidak semua liburan bisa dikatakan sebagai healing.

“Jadi tujuan dan inti dari healing itu penyembuhan diri, kalau memang liburan bisa jadi sarana untuk menyembuhkan diri baru bisa disebut healing,” jelasnya.

“Namun sekarang banyak juga muncul excuse liburan, atau shopping dengan boros, yang ditutupi dengan kedok healing. Padahal bukan seperti itu,” lanjutnya.

Senada dengan Hayinah, psikolog Enlightmind, Nirmala Ika, juga berpendapat serupa. Seperti dikutip dari Liputan6.com, Nirmala menjelaskan bahwa setiap orang memiliki kebutuhan healing yang berbeda-beda. Hal ini bergantung pada akar masalah yang menyebabkan seseorang memiliki masalah kesehatan mental.

“Healing itu banyak caranya, salah satunya dengan konseling. Sebagian orang mungkin melakukan teknik-teknik meditasi, pendekatan agama, apapun sebenarnya bisa, banyak caranya lah,” kata Nirmala.

Artikel terkait: Waspada, Kesehatan Mental Dapat Pengaruhi Kesehatan Reproduksi

Tips healing yang baik

Perbedaan healing dan liburan

Untuk melakukan healing, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan, bahkan tidak harus menghabiskan biaya yang mahal. Dilansir dari Very Well Mind, berikut ini beberapa langkah healing yang dapat dipraktikkan.

  • Latihlah welas asih terhadap diri sendiri. Banyak orang yang terlalu keras terhadap dirinya sendiri. Mereka diliputi rasa bersalah atas apa yang terjadi pada dirinya. Hal ini merupakan hal yang kurang baik dan menyebabkan proses penyembuhan semakin susah. Oleh karena itu, melatih welas asih terhadap diri sendiri merupakan praktik yang disarankan.

  • Terima diri sendiri. Menerima diri sendiri memang suatu proses yang cukup sulit. Namun hal ini penting karena menyadarkan kita untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri. Di samping itu, proses ini juga membuka mata bahwa sejatinya manusia bukan makhluk sempurna.

  • Jangan pergi sendirian. Saat kondisi mental terpuruk, sebuah studi mengungkapkan bahwa sebaiknya kita tidak sendirian. Cobalah bersosialisasi dengan teman atau keluarga dan ceritakan masalah yang dihadapi. Menceritakan apa yang terjadi membuat kita menjadi lebih lega. 

  • Jangan mencoba untuk “menyembuhkan” semuanya sekaligus. Pemulihan terhadap kesehatan mental tidak sederhana dan apa pun yang terjadi kemungkinan besar memiliki akar yang lebih dalam. Jangan terburu-buru, semuanya membutuhkan waktu.

  • Terima segala perasaan sakit yang dirasakan. Mengalami berbagai perasaan yang mendalam, seperti kesedihan, kemarahan, kecewa, dan lain sebagainya memang cukup sulit. Namun, kita perlu mengakui dan membiarkan perasaan tersebut alih-alih menolaknya dan melarikan diri. Perlu disadari bahwa semua perasaan pada dasarnya bersifat sementara.

Demikian penjelasan mengenai perbedaan healing dan liburan beserta beberapa tips healing yang baik. Namun, untuk mencari teknik dan metode healing yang cocok, lebih baik Parents berkonsultasi terlebih dahulu kepada psikolog atau psikiater. 

Baca juga:

Anak rentan alami gangguan kesehatan mental, orangtua jadi salah satu pemicunya

Agar kesehatan mental tetap terjaga, tanamkan 5 kebiasaan sederhana ini dalam keluarga

Menjaga Kesehatan Mental Ibu Hamil, Si Ayah Punya Peran Penting!

Cerita mitra kami
Ramah Lingkungan dan Bernutrisi, Ini Cara Siapkan Makanan Nabati yang Lezat
Ramah Lingkungan dan Bernutrisi, Ini Cara Siapkan Makanan Nabati yang Lezat
Sering merasa lemas saat haid? Kontrasepsi ini bisa kurangi gejala anemia
Sering merasa lemas saat haid? Kontrasepsi ini bisa kurangi gejala anemia
Ciri-Ciri Bayi Alergi Susu Sapi yang Harus Bunda Ketahui
Ciri-Ciri Bayi Alergi Susu Sapi yang Harus Bunda Ketahui
Rahasia di Balik Kesuksesan Seorang Ibu Jalankan Usaha dan Mengurus Keuangan dengan Lancar
Rahasia di Balik Kesuksesan Seorang Ibu Jalankan Usaha dan Mengurus Keuangan dengan Lancar

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Galih Pangestu Jati

  • Halaman Depan
  • /
  • TAPpedia
  • /
  • Jangan Salah Kaprah, Inilah Perbedaan Healing dan Liburan yang Perlu Diketahui
Bagikan:
  • Apa Arti Support System? Ini Penjelasan dan 5 Manfaatnya untuk Kesejahteraan Mental

    Apa Arti Support System? Ini Penjelasan dan 5 Manfaatnya untuk Kesejahteraan Mental

  • Obat Diclofenac Sodium: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

    Obat Diclofenac Sodium: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

  • Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

    Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

  • Apa Arti Support System? Ini Penjelasan dan 5 Manfaatnya untuk Kesejahteraan Mental

    Apa Arti Support System? Ini Penjelasan dan 5 Manfaatnya untuk Kesejahteraan Mental

  • Obat Diclofenac Sodium: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

    Obat Diclofenac Sodium: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

  • Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

    Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti