Penyebab perut buncit ternyata tidak selalu terjadi karena terlalu banyak makan. Perut buncit memang menjadi masalah yang sering dihadapi oleh sejumlah pria dan juga perempuan. Tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga membuat perut terasa tidak nyaman. Penumpukan lemak pada perut membuat perut terasa berat dan penuh.
Perut buncit yang dikenal juga sebagai obesitas sentral alias obesitas abdominal, terjadi karena kumpulan lemak berlebih di area perut (abdominal). Selain mengganggu penampilan, penumpukan lemak di perut dapat meningkatkan risiko tubuh terkena penyakit yang berbahaya.
Lemak di dalam perut dapat mengganggu metabolisme tubuh. Lebih lanjut, hal tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi.
Untuk menghindari perut buncit, tentu Parents perlu mengetahui berbagai hal yang menjadi penyebabnya. Berikut penyebab perut buncit yang perlu dihindari seperti yang dilansir dari berbagai sumber.
Artikel Terkait: Dibanding pria, perempuan desa lebih banyak yang memiliki perut buncit
10 Penyebab Perut Buncit yang Perlu Diketahui
Melansir laman Science Direct, obesitas abdominal atau perut buncit didefinisikan sebagai lingkar pinggang lebih dari 88 cm (35 inci) pada perempuan dan lebih dari 102 cm (40 inci) pada pria. Ada berbagai faktor yang menyebabkan masalah tersebut. Pola makan menjadi hal utama yang menyebabkan perut menjadi buncit.
Beberapa masalah kesehatan juga dapat menimbulkan perut buncit, seperti adanya ketidakseimbangan bakteri di dalam usus dan juga stres. Berikut penyebab perut buncit yang lebih rinci!
1. Konsumsi Makanan dan Minuman Mengandung Gula Tambahan
Sumber: unsplash
Banyak orang mengonsumsi lebih banyak gula tambahan setiap hari tanpa disadari. Makanan yang mengandung gula tambahan seperti, kue kering, muffin, yoghurt berperisa, sereal, makanan kemasan, dan minuman berpemanis dikaitkan dengan peningkatan lemak perut.
Melansir Healthline, lonjakan gula dalam darah dapat membuat cepat lapar sehingga mengakibatkan asupan kalori berlebihan setiap harinya.
2. Alkohol Menjadi Salah Satu Penyebab Perut Buncit
Konsumsi alkohol yang tinggi (lebih dari dua minuman per hari) dikaitkan dengan penambahan berat badan dan lemak perut.
Alkohol mengandung kalori yang tinggi (7 kalori per gram). Banyak minuman beralkohol yang juga mengandung gula tinggi.
Konsumsi makanan dengan kadar gula tinggi dapat meningkatkan nafsu makan dan memicu asupan kalori yang berlebihan. Selain itu, konsumsi alkohol pun dapat mengurangi oksidasi lemak dan membuatnya tersimpan lebih lama dalam tubuh. Akibatnya, terjadi penumpukan lemak terutama di bagian perut.
Artikel Terkait: Nggak suka melihat perut suami buncit? Ini 5 cara alami mengecilkannya
3. Lemak Trans Juga Menjadi Penyebab Perut Buncit
sumber: Unsplash
Lemak trans adalah lemak yang terbentuk saat minyak menjadi lemak padat. Baik di Amerika Serikat dan Kanada telah melarang lemak trans dalam makanan komersial.
Adapun lemak trans artifisial sering digunakan dalam produk yang dipanggang dan makanan kemasan sebagai pengganti mentega agar biaya produksinya bisa lebih murah. Lemak trans artifisial sangat berkaitan dengan beberapa risiko kesehatan jantung dan juga dapat menyebabkan peningkatan lemak perut.
American Heart Association merekomendasikan untuk membatasi atau melarang penggunaan lemak trans buatan. Banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan Kanada, telah melarang penggunaan lemak trans dalam produk makanan karena efek buruknya terhadap kesehatan.
4. Malas Bergerak dan Kurang Aktivitas Fisik
Sumber: unsplash
Gaya hidup malas bergerak atau mager menjadi salah satu faktor risiko terbesar untuk beberapa kondisi kesehatan.
Tak hanya gaya hidup mager, kebiasaan kurang gerak karena beberapa aktivitas juga menjadi salah satu penyebab perut membuncit. Kebiasaan kurang gerak yang kerap ditemui antara lain adalah; menonton TV, duduk di meja kerja dalam jangka waktu lama, perjalanan panjang, bermain video game yang dilakukan dalam waktu berjam-jam atau sepanjang hari.
Gaya hidup semacam itu menyebabkan minimnya aktivitas fisik yang dikaitkan dengan sejumlah risiko kesehatan, termasuk penambahan berat badan dan peningkatan lemak perut. Oleh sebab itu, disarankan untuk melakukan paling tidak 150 menit aktivitas fisik sedang hingga berat dalam setiap minggunya.
4. Kurang Mengonsumsi Protein
Kurang mengonsumsi protein atau melakukan diet tinggi protein bisa menjadi salah satu penyebab perut buncit. Pasalnya, asupan protein yang cukup dapat membantu mengatur berat badan. Protein sendiri dapat mencegah peningkatan berat badan karena mampu menciptakan rasa kenyang yang lebih lama karena protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan dengan makronutrien lainnya.
Beberapa penelitian menunjukkan, bahwa orang yang mengonsumsi jumlah protein tinggi, kecil kemungkinannya memiliki lemak perut berlebih.
6. Ketidakseimbangan Bakteri Pada Usus
Sumber: unsplash
Ada ratusan jenis bakteri yang hidup di dalam usus manusia terutama di usus besar. Beberapa bakteri baik memang bermanfaat bagi usus tetapi beberapa bakteri dapat menyebabkan penyakit.
Mengutip laman WebMD, penelitian menunjukkan bahwa memiliki keseimbangan bakteri usus yang tidak sehat dapat meningkatkan berat badan, termasuk lemak perut. Diperkirakan bahwa perubahan keragaman bakteri dapat menyebabkan perubahan energi dan metabolisme nutrisi, merangsang peradangan, dan mengubah regulasi hormon, yang menyebabkan penambahan berat badan.
7. Stres Merupakan Salah Satu Penyebab Perut Buncit
Saat seseorang stres, hormon kortisol pada tubuh juga ikut meningkat. Hormon tersebut rupanya berperan dalam peningkatan lemak pada perut. Tingkat kortisol yang tinggi membuat seseorang cenderung memilih makanan berkalori tinggi untuk menenangkan hati. Hal tersebut memicu penambahan berat badan yang tidak diinginkan.
Mempraktikkan perilaku gaya hidup sehat merupakan salah satu cara untuk mengelola stres kronis. Saat stres dapat teratasi peningkatan hormon kortisol pun dapat terkendali.
Artikel Terkait: Benarkah tidur setelah makan bisa membuat perut buncit? Ini penjelasannya!
8. Kurang Konsumsi Serat
Sumber: Unsplash
Serat sangat penting untuk kesehatan dan ampuh untuk manajemen berat badan. Beberapa jenis serat dapat membantu merasa kenyang, menstabilkan hormon rasa lapar, dan mengelola rasa lapar. Mengonsumsi makanan rendah serat tampaknya memiliki efek meningkatkan nafsu makan dan penambahan berat badan, termasuk peningkatan lemak perut.
Diet yang rendah serat dan konsumsi biji-bijian olahan dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan dan tingkat lemak perut yang lebih tinggi. Konsumsi makanan tinggi serat disarankan untuk mengelola berat badan seperti kacang-kacangan, sayuran, buah-bauahan, dan biji gandum.
9. Penyebab Perut Buncit Karena Faktor Genetik
Genetika mungkin memainkan peran terhadap penyimpanan lemak dalam tubuh. Hal ini memang masih perlu dikaji lagi. Namun, faktor genetik diduga turut berperan meningkatkan risiko obesitas khususnya penumpukan lemak di perut .
Seseorang yang memiliki riwayat obesitas dari keluarganya cenderung menyimpan lemak di perut ketimbang bagian tubuh lainnya. Gen tertentu juga dapat memengaruhi pelepasan dan aksi leptin, hormon yang bertanggung jawab untuk pengaturan nafsu makan dan manajemen berat badan.
10. Kurang Tidur yang Berkualitas
Tidur berkualitas rendah dapat menyebabkan penambahan berat badan, termasuk akumulasi lemak perut. Kurang tidur meningkatkan merangsang tubuh untuk meningkatkan asupan makanan. Tujuannya untuk mengimbangi kekurangan energi. Kurang tidur menyebabkan perubahan hormon lapar, peradangan, dan kurangnya aktivitas fisik karena tubuh selalu merasa kelelahan.
Itulah sepuluh penyebab perut buncit pada laki-laki. Ternyata buncit tidak hanya bersumber dari pola makan yang kurang baik tetapi juga karena gaya hidup dan faktor kesehatan lain. Hati-hati dengan risiko kesehatan yang ditimbulkan juga, ya, Parents!
***
Baca Juga:
13 Cara Mengecilkan Perut Buncit yang Bisa Dilakukan di Rumah!
Jangan Sampai Terkecoh, Begini Perbedaan Perut Buncit dan Hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.