Penis merah tentu mengkhawatirkan bagi siapa pun yang mengalaminya. Namun, kemerahan yang terlihat pada penis, tidak selalu merupakan pertanda sesuatu yang serius. Dalam beberapa kasus, kemerahan pada alat kelamin dapat disebabkan oleh kebersihan yang buruk atau iritasi ringan. Kemerahan tersebut biasanya akan hilang dalam 1 atau 2 hari.
Meski bisa jadi hanya gangguan ringan, Anda tidak boleh mengabaikan bintik atau kulit merah pada penis. Ada berbagai masalah kesehatan serius yang menunjukkan gejala alat kelamin kemerahan. Penting untuk memantau perkembangan penyakit dan mewaspadai gejala lain yang mengikuti.
Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan alat kelamin pria kemerahan? Simak artikel ini sampai akhir untuk mendapatkan informasinya, ya.
Penyebab Penis Merah yang Bisa Terjadi
Kondisi penis merah bisa jadi merupakan gejala dari sebuah penyakit yang tidak Anda sadari. Melansir dari Healthline, beberapa penyebab terjadinya penis merah di antaranya adalah:
1. Herpes Genital
Sumber: Pexels
Herpes genital adalah infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan munculnya kemerahan pada penis. Selain itu juga bisa muncul kemerahan pada:
- Skrotum
- Pangkal penis
- Paha
- Pantat
- Mulut
Herpes genital terjadi akibat virus herpes simpleks (HSV-2 atau HSV-1). Virus ini masuk ke dalam tubuh saat berhubungan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang sudah terinfeksi. Selain muncul kemerahan pada alat kelamin, herpes genital juga menimbulkan gejala, seperti:
- Rasa sakit atau ketidaknyamanan
- Rasa gatal
- Bisul yang berdarah atau muncul lecet
- Pembentukan jaringan parut ketika bisul pecah
Bila Anda menemukan gejala-gejala tersebut dan mencurigai telah terjadi herpes genital, segera hubungi dokter untuk melakukan pemeriksaan. Penyakit ini memang tidak dapat disembuhkan secara total, namun dokter bisa memberikan obat antivirus. Pemberian obat tersebut bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegahnya menyebar kepada pasangan Anda.
Baca juga: Dokter Kelamin Bagikan 3 Tips Cegah Herpes Genital pada Pria dan Wanita
2. Sifilis
Sumber: Pexels
Sifilis adalah salah satu jenis infeksi menular seksual. Infeksi ini disebabkan oleh Treponema Pallidum. Bakteri tersebut bisa menyebar melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi.
Gejala pertama seringkali berupa luka melingkar, merah, tidak nyeri pada penis dan area genital Anda. Jika tidak diobati, ini dapat menyebar ke bagian lain tubuh Anda.
Saat infeksi berkembang, Anda mungkin juga mengalami:
- Ruam di bagian lain tubuh Anda
- Demam
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Sakit kepala
- Kelumpuhan
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mencurigai terjadinya sifilis. Semakin lama tidak diobati, maka sifilis bisa menjadi semakin parah dan sulit disembuhkan. Pada tahap awal, sifilis bisa diatasi dengan pemberian antibiotik. Anda dilarang untuk berhubungan seksual sampai pemeriksaan darah menunjukkan bahwa infeksi telah sembuh.
3. Scabies
Sumber: Pexels
Scabies terjadi saat tungau masuk ke dalam kulit untuk hidup, memakan sel-sel kulit, dan bertelur. Tungau ini menyebar melalui kontak dekat, biasanya aktivitas seksual dengan seseorang yang sudah memilikinya. Gejala yang paling khas adalah gatal dan iritasi kemerahan di mana tungau masuk ke dalam kulit.
Selain kemerahan pada alat kelamin, scabies juga bisa menimbulkan gejala seperti:
- Kulit kering bersisik
- Melepuh
- Garis berwarna putih di kulit tempat tungau bersembunyi
Cara mengatasi scabies umumnya adalah pemberian krim topical untuk mengobati dan membersihkan tungau. Pastikan Anda menggunakannya berdasarkan resep dokter dan ikuti petunjuk pemakaiannya untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Baca juga: Bahaya Hand Job, Berisiko Penularan Infeksi Menular Seksual
4. Moluskum Kontagiosum
Moluskum Kontagiosum adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh poxvirus. Ini menyebar melalui kontak kulit ke kulit atau dengan berbagi handuk, pakaian, tempat tidur, atau bahan lain dengan seseorang yang terinfeksi. Ini biasanya menghasilkan benjolan merah dan gatal pada penis dan area lain yang terkena.
Menggaruk dapat mengiritasi benjolan dan menyebabkan infeksi menyebar ke area lain di tubuh. Penyakit ini sering hilang dengan sendirinya sehingga Anda tidak perlu buru-buru berobat.
Untuk meredakan gejala, dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa pengobatan, seperti:
- Pemberian obat topikal untuk menghilangkan benjolan
- Cyrosurgery untuk membekukan dan menghilangkan benjolan
- Kuretase untuk memotong benjolan dari kulit
- Operasi laser untuk menghancurkan benjolan
5. Balanitis
Sumber: Freepik
Balanitis adalah iritasi pada kepala penis. Ini biasanya disebabkan oleh kebersihan yang tidak terjaga dengan baik atau bisa juga karena infeksi. Anda lebih berisiko untuk mengalami balanitis jika Anda tidak disunat. Bintik-bintik merah, bengkak, dan gatal adalah gejala umum yang bisa terjadi. Gejala lainnya termasuk:
- Nyeri saat buang air kecil
- Penumpukan cairan di bawah kulup
- Ketidakmampuan untuk menarik kembali kulup atau fimosis
Dalam kasus yang ringan, balanitis dapat diatasi dengan memperbaiki praktik kebersihan. Anda harus menjaga kebersihan penis Anda dengan mencuci area bawah kulup secara teratur . Gunakan sabun alami tanpa pewangi dan tepuk-tepuk penis serta area di bawah kulup hingga kering.
Jika gejala tidak membaik setelah beberapa hari, segera konsultasikan ke dokter, bisa saja Anda telah mengalami infeksi. Dokter mungkin akan meresepkan krim steroid, krim antijamur, atau antibiotik.
6. Dermatitis Kontak
Sumber: Freepik
Dermatitis kontak adalah reaksi kulit yang terjadi akibat menyentuh sesuatu yang menimbulkan alergi. Gejalanya adalah:
- Pembengkakan
- Gatal
- Kulit kering bersisik
- Lepuh berisi nanah yang pecah dan mengeluarkan cairan
Jika benjolan mulai pecah dan terinfeksi, Anda mungkin juga akan mengalami gejala seperti kelelahan dan demam. Dermatitis kontak biasanya akan hilang sendirinya. Anda mungkin bisa melakukan hal berikut ini:
- Berikan kompres dingin
- Duduk di bak mandi dengan air hangat dan campuran oatmeal
- Mengonsumsi antihistamin
Sementara itu, Anda harus segera ke dokter jika mengalami:
- Luka lepuh yang pecah
- Demam
- Ruam menyebar ke area di luar penis
Dokter selanjutnya akan mengevaluasi perjalanan dermatitis kontak yang Anda alami dan meresepkan obat yang lebih cocok dengan gejala yang Anda rasakan.
7. Infeksi Jamur
Infeksi jamur adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur candida. Biasanya disebabkan oleh kebersihan yang buruk atau berhubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi. Gejala paling umum yang biasa terjadi adalah bintik-bintik merah atau iritasi di area genital. Area tersebut juga mungkin akan terasa gatal. Sementara gejala lainnya adalah:
- Bau
- Fimosis
- Zat putih atau tebal di ujung penis atau di bawah kulup
Infeksi jamur dapat hilang sendirinya dengan kebersihan yang lebih baik dan penggunaan pakaian yang lebih longgar. Jika gejala semakin parah dan berlangsung selama beberapa hari, segera konsultasikan ke dokter. Mungkin dokter akan meresepkan krim antijamur atau obat oral untuk meringankan gejala yang Anda alami.
Baca juga: 10 Penyakit Menular Seksual Beserta Gejala dan Penyebabnya, Yuk Waspada!
8. Tinea Cruris
Sumber: Pexels
Tinea cruris adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur dermatofita. Ini biasanya terjadi ketika Anda banyak berkeringat atau tidak membersihkan area genital Anda dengan baik. Adapun gejala yang paling banyak terjadi adalah ruam kemerahan di alat kelamin. Selain itu kulit juga tampak kering dan bersisik.
Peningkatan kebersihan dapat membantu meringankan gejala. Jika gejala Anda parah atau berlangsung selama lebih dari beberapa hari, segera konsultasikan ke dokter. Mereka mungkin akan meresepkan krim atau salep antijamur.
9. Eksim Kelamin
Eksim kelamin adalah kondisi kulit yang dapat menyebabkan iritasi pada alat kelamin pria. Ini biasanya merupakan hasil dari faktor genetik dan lingkungan seperti stres, merokok, dan paparan alergen. Umumnya gejala berupa merah, bintik-bintik iritasi atau ruam di area kelamin. Selain itu juga bisa menimbulkan gejala:
- Kulit kering bersisik
- Gatal terus menerus
- Lepuh berisi nanah yang mengeras
Bila Anda didiagnosis mengalami eksim kelamin, dokter mungkin akan menyarankan pengobatan:
- Pemberian krim antibiotik
- Kortikosteroid topikal
- Suntikan biologic
Di samping itu, dokter juga biasanya akan menyarankan Anda untuk mengompres area yang terinfeksi dan mengoleskan losion atau pelembap.
10. Psoriasis Genital
Sumber: Pexels
Psoriasis terjadi ketika sel-sel kulit tumbuh terlalu cepat dan menyebabkan iritasi. Ini kemungkinan disebabkan oleh kondisi sistem kekebalan di mana sel darah putih secara keliru menyerang sel-sel kulit. Benjolan merah, gatal atau ruam di area genital adalah gejala umum yang bisa terjadi. Gejala lainnya meliputi:
- Kulit kering atau sakit dan berdarah
- Persendian terasa kaku atau bengkak
- Kuku jari tangan atau kaki tebal atau bergerigi
Saat didiagnosis menderita psoriasis genital, dokter mungkin akan meresepkan:
- Kortikosteroid topikal
- Fototerapi yang memaparkan kulit pada sinar UV
- Pemberian retinoid
Anda juga perlu melakukan beberapa perawatan seperti mandi setiap hari, mengoleskan pelembap, serta mengindari rokok dan alkohol.
Nah, itulah 10 penyebab penis merah dan cara mengatasinya. Semoga Anda tetap waspada atas apa pun gejala yang mungkin Anda alami dan segera berkonsultasi ke dokter.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
8 Kelainan Penis, Ini Gejala dan Dampaknya bagi Kesehatan Reproduksi
Ternyata 5 faktor ini sebabkan penis mengecil, Parents perlu tahu!
Penis Bau Tak Sedap Indikasi Masalah Kesehatan Serius, Jangan Diabaikan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.