Jangan terkejut, ternyata penis mengecil atau menyusut bisa dialami oleh pria dewasa. Dalam istilah medis, kondisi penis mengecil ini juga disebut sebagai atrofi penis .
Parents pernah mendengar?
Dikutip dari laman Alodokter, dr. Yan William menjelaskan, dalam kondisi normal penis pria dewasa tentu saja bisa membesar ketika mengalami ereksi, ukurannya berkisar sekitar 12-19 cm.
“Sedangkan saat keadaan lemas (mengecil) ukuran penis umumnya sekitar 5-10 cm. Ukuran penis ini dapat bervariasi antar individu,” tulis dr. Yan.
Namun, WebMD menyebutkan bahwa sebenarnya mengukur penis yang paling tidak cara dilakukan saat ereksi, tapi saat layu. Teknik ini disebut dengan SPL (Stretched Penis Length), metode ini justru dapat diandalkan.
Untuk mengukur panjangnya bisa dilakukan saat penis sedang ‘layu’, yang dihitung mulai dari pangkal tulang kemaluan sampai ujung kepala penis untuk mengukur panjangnya. Jangan hanya mengukur dari persimpangan penis dan buah zakar untuk mendapatkan angka akuratnya.
Namun, penting untuk digarisbawahi bahwa penis yang menyusut dengan konsisten atau atrofi penis tentu saja berbeda dengan dengan kondisi mikropenis.
Artikel terkait: 7 Fakta tentang Mr.P, nomor 4 pasti bikin Bunda terkejut!
Apa itu penile atrophy?
Menurut Numalem Medical, atrofi penis merupakan penurunan ukuran penis, yang disebabkan oleh hilangnya jaringan penis yang luas.
Meskipun penis biasanya membesar selama ereksi, kemudian bisa menyusut selama suhu ekstrem, atau faktor lainnya, namun pada kasus atrofi, penyusutan penis sudah bersifat permanen.
Kehilangan jaringan dan otot sering terjadi ketika aliran darah ke organ terbatas dan gejala disfungsi ereksi lainnya dibiarkan tidak diobati.
Pada dasarnya, jika seseorang tidak menggunakannya alias tidak melakukan seks, mereka bisa mengalami atropi penis.
Penyebab penis mengecil
Ada beberapa penyebab yang bisa mengakibatkan atropi penis. Penyebab khas hilangnya panjang penis meliputi:
1. Penuaan
Seiring bertambahnya usia, penis dan testis menjadi sedikit lebih kecil. Salah satu alasannya adalah penumpukan timbunan lemak di arteri yang mengurangi aliran darah ke penis.
Penis bisa menciut hingga 5 atau 5 1/2 inci ketika mencapai usia 60-an atau 70-an.
2. Kegemukan
Jika berat badan bertambah, terutama di sekitar perut bagian bawah, penis mungkin mulai terlihat lebih pendek. Itu karena lapisan lemak yang tebal mulai menyelimuti batang penis.
Ketika melihat ke bawah, penis mungkin tampak semakin kecil. Apalagi bila pria yang sangat gemuk. Lemak ini dapat menutupi sebagian besar penis.
Artikel terkait: Penis suami bengkok, apa pengaruhnya pada hubungan seks dan kesehatan?
3. Operasi prostat
Hingga 70 % pria mengalami pemendekan penis setelah operasi pengangkatan kelenjar prostat kanker. Prosedur ini disebut prostatektomi radikal.
Akan tetapi, para ahli tidak yakin mengapa penis lebih pendek setelah prostatektomi. Salah satu penyebab yang mungkin adalah kontraksi otot abnormal pada selangkangan pria yang menarik penis lebih jauh ke dalam tubuh mereka.
4. Penyakit Peyronie
Pada penyakit Peyronie, penis bisa sangat melengkung yang membuat hubungan seksual terasa menyakitkan bahkan tidak mungkin dilakukan.
Peyronie tidak hanya bisa mengecilkan pens, tetapi juga ketebalannya.
5. Luka kecil yang berulang
Luka kecil bisa terjadi saat aktivitas seksual atau olahraga terlalu ekstrem. Akhirnya bisa menyebabkan jaringan parut menumpuk. Kondisi ini juga dapat mengurangi ukuran penis bahkan ukuran ereksi.
Cara mengatasi penis mengecil
Sebagian besar penyebab penyusutan penis yang disebabkan karena merokok dan penambahan berat badan masih bisa diatasi dengan melakukan perubahan pola gaya hidup. Namun, jika obat-obatan menyebabkan penis menyusut tentu saja diperlukan evaluasi dengan melakukan penyesuaian dalam pengobatan dapat mengatasi penis yang mengecil.
Untuk beberapa pria yang mengalami penyusutan penis setelah pengangkatan prostat, kondisinya dapat membaik dengan sendirinya dalam beberapa bulan hingga satu tahun.
Umumnya setelah operasi, dokter akan menganjurkan untuk melakukan rehabilitasi penis (suatu bentuk terapi fisik) yang bisa membantu pria mendapatkan kembali fungsi ereksi, atau bisa memanfaatkan obat-obatan, seperti viagra dan cialis karena dapat meningkatkan aliran darah ke penis.
Sedangkan jika kondisi penis mengecil dikarenakan adanta penyakit peyronie akan lebih fokus pada menghilangkan jaringan parut dari dalam penis, baik dengan pengobatan, operasi, atau teknologi ultrasound.
Sayangnya, penyusutan penis ini memang tidak dapat dipulihkan secara total, namun tentu jadi bisa dilakukan beragam upaya untuk memperbaiki kelengkungan sehingga dapat membantu meningkatkan fungsi seksual dan mengurangi rasa sakit.
Semoga bermanfaat.
Referensi: Healthline, Medical News Today
Baca juga:
Impotensi juga bisa disebabkan karena diabetes tipe 2, ini faktanya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.