Ibu tangguh. Mendengar kata ini apa yang terbersit di dalam benak Parents? Mampu memberikan semua hak yang dibutuhkan anak hingga pertumbuhannya optimal dan sesuai dengan usianya?
Yang jelas, salah satu hal penting yang bisa menjadikan kita sebagai orang tua atau ibu tangguh tentu saja kondisi kesehatan yang prima. Benar bukan?
Setidaknya hal inilah yang diingatkan DR.dr. Ariani Widodo. SpA (K) dalam sesi Webinar Dukungan Nutrisi dan Cinta dari Ibu Tangguh untuk melindungi #SiKecilTangguh. Event ini digagas Nutren Junior dan theAsianparent dalam dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2022.
DR.dr. Ariani Widodo mengatakan, salah satu kunci untuk membesarkan dan mendidik agar si Kecil tubuh menjadi sosok yang tangguh tentu saja dengan memerhatikan nutrisi yang cukup.
“Kita sebagai orang tua tentu saja juga perlu sehat lebih dulu, baik secara fisik dan psikis. Dari sini kita bisa menjadi ibu tangguh dan membesarkan anak yang tangguh juga.”
Ibu Tangguh ‘Melahirkan’ Anak yang Tangguh
Sama seperti ibu lainnya, Irish Bella pun memiliki keinginan agar buah hatinya bisa tumbuh sehat dan menjadi sosok yang tangguh. Meski bukan hal yang mudah, bersama sang suami terus bekerja sama dan menghadapi berbagai tantangan.
Irish Bella mengaku, memasuki usia 2 tahun, Air Rumi Akbar sedang aktif dan mulai banyak bereksplorasi. “Saat ini Air Rumi memang sedang ingin mencoba banyak hal, punya rasa ingin tahu yang besar. Saat ini saya mencoba nggak banyak ngelarang, apalagi yang bisa mengajarkan kreativitas. Bagi saya dan suami, yang penting diawasi,” paparnya.
Lebih lanjut, Irish Bella mengatakan bahwa salah satu tantangan yang sedang ia hadapi adalah GTM. “Kayaknya ini jadi masalah seluruh ibu deh, ya. Mencari tahu bagaimana caranya anak mau makan? Mungkin anak GTM ini karena memang nggak mood makan, bosen, tumbuh gigi atau hal lainnya. Kalau sudah begini, ibu harus bisa sekreatif mungkin untuk memastikan nutrisinya tetap terjaga.
Dalam hal ini Dr. dr. Ariani menjelaskan, anak-anak setelah usia 1 tahun memang mulai banyak bereksplorasi. “Perkembangan fisik dan motorik anak makin berkembang, ini memang perlu ditunjang dengan nutrisi yang baik. Nutrisi ini ibarat modal buat anak-anak agar tumbuh kembangnya bisa optimal. Di mana sel-sel sedang bertumbuh, termasuk sel sarafnya. Makanya nutrisi ini sangat penting dan harus bisa dipenuhi.”
Cara Membesarkan Anak yang Tangguh
Ditegaskan Dr. dr. Ariani, sebagai ibu tangguh tentu ingin agar buah hatinya bisa tumbuh menjadi anak tangguh. “Tangguh di sini bisa diartikan sebagai tidak mudah sakit, secara psikologi anak juga perlu tangguh.”
Berikan Cinta dan Perhatian
Biar bagaimanapun, mengajarkan anak untuk bisa tangguh memerlukan rasa sayang dan perhatian yang besar lebih dulu. Pada saat anak merasa dicintai dan disayangi tentu dirinya akan menumbuhkan rasa kepercayaan diri.
Untuk menjaga kesehatan mental atau psikis anak sehat, Dr. dr. Ariani mengingatkan pentingnya membangun bonding sejak dini. “Banyak penelitian yang membuktikan kalau bonding anak dan orang tua baik, anak akan tumbuh lebih percaya diri dan lebih tangguh pula. Itulah mengapa orang tua perlu membangun hubungan yang positif dengan buah hatinya.”
Pastikan Nutrisi Terpenuhi
Selanjutnya, Dr. dr. Ariani menegaskan jumlah nutrisi harus cukup. Jika menghadapi tantangan anak mulai melakukan GTM, atau picky eater, ibu tangguh perlu memastikan bahwa nutrisi yang dibutuhkan anak harus cukup.
“Saat kita memberikan makanan tentu saja harus komplet, mulai dari karbohidrat, protein, dan lemak. Serat juga perlu tapi tidak perlu banyak. Kualitas makanan juga harus dilihat kandungannya, misalnya saat memberikan lemak, yang perlu diberikan tentu saja lemak baik, bukan lemak jahat.”
Dijelaskan Dr. dr. Ariani, kebutuhan harian ini harus dicukupi, dan dilengkapi mulai dari makanan padat, camilan, dan bisa ditambahkan dengan susu. Tentunya dengan memerhatikan komposisinya, dalam arti makanan harus diberikan sesuai jadwal, 3 kali makan besar, dua kali snack dan tambahan susu, serta harus mengikuti feeding rules.
“Anak yang kurang nutrisi, maka bisa berdampak pada stunting. Biasanya, di awal berat badan akan terganggu, jika orang tua tidak segera menyadari lama-lama akan pengaruh pada tinggi badannya. Coba bayangkan saja tanaman, tanaman yang diberi pupuk tentu akan bertumbuh lebih baik. Bagaimana dengan anak-anak yang nutrisinya tidak dicukupi dengan baik?”
Sebagai pelengkap, susu tentu saja bisa diberikan. Dalam hal ini kandungan susu juga menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan, di mana nutrisinya perlu lengkap untuk mendukung anak bertumbuh. Mulai dari protein, omega, berbagai vitamin dan mineral.
Eka Herdiana, Nestlé Corporate Nutritionist menjelaskan bahwa Nutren Junior bisa melengkapi kebutuhan nutrisi anak. “Ada kebaikan nutrisi Nutren Junior, mulai dari protein, di mana di Nutren Junior terdapat protein whey, protein ini yang dikenal sebagai sumber protein dengan kualitas yang sangat baik. Bisa membantu mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak.”
Dilengkapi juga dengan zat gizi lainnya seperti Omega 3, Omega 6 dan DHA untuk membantu mengoptimalkan kognitif anak. Dan yang tidak kalah penting adalah serat pangan dan vitamin dan mineral, di mana kandungan ini baik untuk menjaga pencernaan dan daya tahan tubuh anak. Termasuk dengan adanya 13 vitamin dan 9 mineral, kandungan mikronutrien ini tentu akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Kabar baiknya lagi, selain bisa dikonsumsi sebagai minuman, Nutren Junior ini juga bisa bisa dimanfaatkan dan diolah menjadi berbagai camilan. Pada saat anak mulai GTM atau picky eater, ibu tangguh bisa berkreasi membuat pudding atau susu lolipop. Camilan yang terbuat dari susu ini ini tentu saja bisa melengkapi kebutuhan si Kecil. Yuk, ikuti info seputar Nutren Junior di Instagram @nestlehealthscience_id atau dapatkan berbagai kreasi resep di https://www.nestlehealthscience.co.id/resep .
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.