Ibu yang malas olahraga saat hamil akan menurunkan kemalasan olahraganya pada anak. Sebaliknya, ibu yang melakukan olahraga ketika sedang hamil akan melahirkan anak-anak yang saat dewasanya senang olahraga.
Peneliti dari Baylor College of Medicine melakukan percobaan pada sejumlah tikus yang sedang hamil. Tikus tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tikus yang saat hamilnya melakukan banyak gerakan dan tikus yang tidak banyak bergerak.
Hasilnya, tikus yang bergerak aktif saat masih hamil memiliki anak-anak yang 50% lebih aktif bergerak daripada tikus yang tidak olahraga. Bahkan, keaktifan gerakannya akan bertahan hingga anak tersebut menjadi dewasa.
“Kendati riset yang lain menyatakan bahwa kondisi genetik akan mempengaruhi keaktifan seseorang dalam hal olahraga, namun penelitian kami memperlihatkan bahwa hal tersebut juga tergantung kondisi janin saat ia masih di kandungan,” terang penulis jurnal senior, Dr. Robert A. Waterland.
Penelitian tersebut memang dilakukan kepada tikus. Namun, berdasarkan observasi yang dilakukan oleh tim peneliti, ibu hamil yang senang olahraga akan melahirkan anak-anak yang seolah ditakdirkan untuk mencintai kegiatan fisik, berlari misalnya.
Tentu saja, hasil ini dapat dikaitkan dengan hal-hal seperti kecenderungan genetik untuk senang dengan aktivitas fisik, atau pengaruh seorang ibu pada anak-anaknya setelah mereka lahir.
Itulah sebabnya Waterman mengatakan, jika model pada tikus tersebut diterapkan dan efek yang sama dapat dikonfirmasi pada manusia, maka hal itu bisa jadi strategi yang efektif untuk melawan epidemi obesitas di seluruh dunia saat ini.
Artikel terkait: Orangtua yang obesitas akan membuat anak lambat belajar
Dokter Robert menyatakan bahwa hasil penelitiannya mengandung pesan penting kepada ibu hamil untuk lebih aktif bergerak. Keuntungan yang didapat bukan hanya baik untuk kesehatan ibu hamil, tapi juga baik untuk kesehatan bayi saat mereka dilahirkan nantinya.
Lagipula, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa suka berolahraga saat hamil akan memberi keuntungan jangka panjang pada bayi.
“Saya berharap penelitian ini dapat memotivasi para ibu hamil agar tak malas berolahraga,” ujarnya.
Di sebuah jurnal berjudul Experimental Physiology tahun 2013 menuliskan bahwa ibu yang rajin melakukan olahraga aerobik saat hamil akan membuat anak terhindari dari sakit jantung.
latihan aerobik selama kehamilan dapat membuat bagian arteri anak menjadi lebih tangguh dan efisien. Hal ini juga akan mengurangi kerentanan anak terhadap penyakit kardiovaskular sepanjang hidup.
Selain baik untuk kesehatan jantung bayi, olahraga saat masa kehamilan akan membuat otak bayi lebih sehat, Hal ini dibicarakan pada pertemuan para ahli bedah saraf otak pada pertemuan rutin tahunannya yang berlangsung di San Diego tahun 2013.
Dalam pertemuan itu juga disebutkan bahwa keaktifan ibu ketika hamil akan membuat bayi di dalam kandungan lebih aktif. Saat bayi lahir dan dewasa nanti, ia juga cenderung akan memiliki mental yang lebih sehat daripada ibu yang malas olahraga saat hamil.
Nah, dari penelitian-penelitian di atas, apakah Bunda masih punya alasan untuk jadi ibu yang malas olahraga? Yuk bergerak, sekedar jalan-jalan keliling kompleks lumayan juga lho Bun.
Demi kesehatan dan masa depan anak, jangan jadi ibu yang malas olahraga ya, Bunda.
Baca juga:
Penelitian: Olahraga saat hamil bermanfaat bagi kesehatan anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.