Baru-baru ini publik di ramaikan kembali dengan kasus penculikan anak. Sebanyak 10 korban penculikan anak berasal dari Jabodetabek. Korban penculikan ini merupakan anak-anak dengan usia dibawah 15 tahun. Belum lama, polisi telah berhasil membongkar kasus penculikan anak di Jabodetabek.
Penculikan Anak di Jabodetabek Terbongkar oleh Polisi
Sumber: mediaindonesia.com
Pada tanggal 12 Mei 2022, pihak kepolisian telah berhasil membongkar kasus penculikan anak yang beberapa waktu ini terjadi di wilayah Jabodetabek. Pelaku penculikan anak tersebut telah ditangkap oleh pihak kepolisian.
Dilansir dari situs Tribunnews.com, Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin menjelaskan bahwa pihak kepolisian juga berhasil menyelamatkan 10 anak yang telah diculik sang pelaku. “Dari yang bersangkutan, Alhamdulillah kami menyelamatkan 10 orang anak yang saat ini kami lakukan pengembangan.” ujar AKBP Iman.
Pelaku penculikan anak merupakan warga Depok, Jawa Barat. Pelaku ini ditangkap oleh tim gabungan dari Polres Jakarta Selatan dan Bogor di kawasan Senayan pada tanggal 12 Mei 2022.
Melansir dari situs Tribunjakarta.com, penangkapan pelaku penculikan terjadi di jalan umum. Pada saat itu, pelaku juga sempat melawan pihak kepolisian terlebih dahulu. “Ya, melawan petugas, berusaha menabrak petugas yang mengamankan.” Jelas AKP Siswo DC Tarigan. Karena pelaku melawan, maka pihak kepolisian terpaksa menembakkan timah panas kepada pelaku.
Rupanya, pelaku telah menjalani tiga kali hukuman pidana. Kasus sebelumnya adalah terorisme. Sebelumnya sang pelaku pernah mengikuti pelatihan di Poso, Sulawesi Tengah dengan durasi 7 bulan.
Dilansir dari situs Kompas.com, Polres Bogor dan Jakarta pun melibatkan Detasemen Khusus atau Densus 88 untuk membongkar kasus tersebut. “Kami akan bekerja sama dengan Densus 88 untuk melakukan pendalaman dan pengembangan terhadap permasalahan ini.” Kata Iman.
Artikel terkait: Anak Diculik di Surabaya, Bisa Kabur Setelah Ada Kesempatan
Korban Kasus Penculikan adalah Anak-anak Usia di Bawah 15 Tahun
Sumber: Pexels
Kasus penculikan anak ini dilakukan terhadap anak-anak dengan usia dibawah 15 tahun. 10 korban penculikan berasal dari Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Bogor dan Tangerang Selatan. Bahkan pelaku melakukan tindakan asusila terhadap salah satu korban penculikan.
“Kami lihat modus dari pelaku ujung-ujungnya adalah penyimpangan seks. Ada dugaan pelaku ini melampiaskan nafsu bejat kepada anak di bawah umur.” Ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto di Mapolres Jakarta Selatan.
Pelaku penculikan pun sempat membawa salah satu korban berinisial KDP (12) untuk berkeliling ke wilayah Cianjur, Jawa Barat.
Kronologi Penculikan Anak
Sumber: Pexels
Dilansir dari situs Kompas.com, Kasus penculikan anak ini bermula dari hilangnya korban dengan inisial FF yang berasal dari Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Pada saat itu, FF sedang berolahraga. Orang tua korban, Rizal Nasution pun mengatakan, anaknya diduga hilang karena dibawa orang tidak dikenal.
Pada saat itu sang anak dibawa orang yang mengaku polisi karena anak tersebut tidak menggunakan masker yang berkaitan dengan protokol kesehatan.
“Jadi, anak saya olahraga pagi ke perumahan Telaga Kahuripan bersama teman-temannya. Sampai di sana mereka kenalan sama 2 orang sepantaran. Dari sini berangkat sekitar 5 orang. Kemudian sekitar pukul 08.00 WIB, ada seorang anak muda menggunakan sepeda motor menegur mereka karena tidak pakai masker melanggar protokol kesehatan kalian akan di penjara melanggar pasal sekian. Jadi namanya anak kecil pasti down.” Jelas Rizal.
Artikel terkait: 3 Anak Hilang di Palembang Berhasil Ditemukan, Diduga Korban Penculikan
Rizal juga menjelaskan bahwa saat meninggalkan rumah untuk berolahraga, sang anak menggunakan pakaian olahraga. “Anak saya usia 11 tahun kelas 5 SD. Saat pergi, anak saya menggunakan pakaian kaos biru dan celana training abu-abu.” kata Rizal.
Pada tanggal 10 Mei 2022, setelah dilakukan pencarian, FF yang hilang di Desa Jampang, Gang Rambutan RT 3/1, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor itu ditemukan di wilayah Fatmawati, Jakarta Selatan. FF diduga termasuk kedalam korban penculikan anak berantai yang mana korbannya lebih dari satu dengan pelaku penculikan anak yang sama.
Setelah FF diculik, korban dengan inisial KDP juga telah menghilang dari tanggal 10 Mei 2022. Dugaan penculikan anak tersebut diketahui setelah dua teman KDP (12), ZA (13) dan RF (14) telah pulang karena ditinggalkan oleh terduga pelaku di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan.
Penculikan bermula saat ketiga anak tersebut tengah bermain di wilayah Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ketiga anak tersebut datang dengan menggunakan satu sepeda motor. Setelah itu, mereka didatangi oleh terduga pelaku yang menggunakan motor matik.
Saat itu sang pelaku datang berboncengan dengan motor bersama seorang anak lain yaitu FF yang tengah diculik. Sang pelaku lalu menegur ZA, RF dan KDP karena tidak menggunakan masker. Pelaku mengaku sebagai polisi. Selanjutnya, ZA, RF dan KDP, serta satu anak lain yang tak dikenal dibawa untuk berkeliling oleh pelaku. Namun, ZA dan RF bersama satu anak lainnya berinisial FF diturunkan terduga pelaku di depan Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
ZA, RF, dan FF pun dibawa warga ke pos polisi dan akhirnya berhasil diantar pulang. Sedangkan KDP, masih dibawa oleh pelaku.
Artikel terkait: Peristiwa Anak Diculik di Pesanggrahan Terekam CCTV
Tips Melindungi Anak dari Penculikan
Maraknya kasus penculikan anak membuat Parents harus ekstra dalam melindungi anak pada setiap aktivitas yang dilakukannya. Berikut beberapa tips melindungi anak agar terhindar dari penculikan.
1. Beri Batasan pada Aktivitas Anak
Sumber: Pexels
Parents, jika anak akan melakukan aktivitas di luar rumah, berilah batasan untuk mereka. Ajari mereka untuk mengetahui apa yang harus merela lakukan jika tersesat pada saat di tempat umum. Jangan lupa untuk mengajarkan sang anak meminta pertolongan kepada pihak keamanan yang berada di tempat yang ia datangi.
2. Ajari Anak Untuk Tidak Asal Menumpang Kendaraan
Sumber: Pexels
Jika sedang beraktivitas diluar ajarkan anak untuk tidak asal menumpang kendaraan orang lain. Terlebih jika orang tersebut tidak dikenal. Parents harus menjelaskan bahwa biasanya orang asing yang mengajak anak untuk pergi menggunakan kendaraannya memiliki kemungkinan seorang penculik anak.
3. Awasi Kegiatan Anak di Dunia Maya
Sumber: Pexels
Saat ini, selain di dunia nyata, penculik juga dapat melakukan aksi di dunia maya. Untuk melindungi anak dari penculikan, Parents harus mengawasi aktivitas anak di dunia maya. Jika sang anak sudah diberikan akses untuk bermain media sosial, ingatkan juga mereka untuk tidak memberikan informasi pribadi secara berlebih di media sosial.
4. Menolak Ajakan dan Pemberian Dari Orang yang Tidak Dikenal
Sumber: Pexels
Ajarkan juga anak-anak untuk menolak ajakan dan pemberian dari orang yang tidak dikenal. Modus dari penculik biasanya akan menawarkan hadiah menarik atau ajakan pergi ke suatu tempat yang menurut anak-anak menarik. Penting bagi Parents untuk mengajarkan anak bahwa hal-hal menarik yang ditawarkan oleh orang yang tidak dikenal harus ditolak.
5. Memberikan Kartu Pengenal
Sumber: Pexels
Parents, ada baiknya untuk membuatkan si kecil kartu pengenal. Kartu pengenal tersebut berisi, nama, tanggal lahir, alamat rumah, dan nomor telepon orang tua. Ajarkan si kecil untuk memberikan kartu pengenal kepada orang yang tepat agar tidak disalahgunakan. Kartu pengenal tersebut dapat Parents simpan di tas si kecil.
Semoga penculikan anak di Jabodetabek ini bisa jadi pembelajaran bagi kita semua ya, Parents.
Baca juga:
7 Cara Umum yang Sering Digunakan Dalam Penculikan Anak
Kasus penculikan anak- Setelah diculik balita ini dipaksa jadi pengemis
Penculikan Anak Lewat Internet Mulai Marak, Peringatan untuk Parents!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.