8 Pemeriksaan Setelah Melahirkan yang Harus Bunda Perhatikan

Pemeriksaan setelah melahirkan bermanfaat untuk memastikan kondisi ibu sehat dan pulih dengan benar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pemeriksaan setelah melahirkan harus segera diberikan kepada ibu dan bayi dalam jangka waktu 24 jam setelah melahirkan hingga beberapa bulan setelah kelahiran bayi. Tak hanya itu, ibu pun harus rutin kontrol atau memeriksakan kesehatannya selama beberapa waktu setelah melahirkan untuk mencegah komplikasi atau hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Menurut rekomendasi dari World Health Organization (WHO) tentang Perawatan Pascamelahirkan untuk Ibu dan Bayi Baru Lahir di tahun 2013, periode pascakelahiran merupakan masa kritis fase kehidupan ibu dan bayi baru lahir.

Kematian ibu dan bayi terbanyak terjadi pada bulan pertama setelah kelahiran. Hampir separuh dari kematian ibu pascamelahirkan terjadi dalam 24 jam pertama dan 66% terjadi selama minggu pertama.

Pada tahun 2013, terdapat 2,8 juta bayi baru lahir yang meninggal di bulan pertama kehidupan mereka, sementara 1 juta dari bayi baru lahir meninggal pada hari pertama.

Oleh karena itu, pemeriksaan dan perawatan pascamelahirkan sangat diperlukan oleh ibu dan bayi.

Artikel Terkait: Pahami 5 Perubahan Vagina Setelah Melahirkan

Pemeriksaan klinis lengkap harus dilakukan sekitar 1 jam setelah kelahiran bayi dan diperiksa lagi sebelum dipulangkan.

Jika bayi lahir di rumah atau tempat nonfaskes lainnya, pemeriksaan postnatal harus dilakukan sedini mungkin dalam waktu 24 jam setelah kelahiran.

Semua ibu dan bayi akan membutuhkan setidaknya empat pemeriksaan postnatal dalam 6 minggu pertama, yaitu pada:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Hari pertama (24 jam)
  • Hari ke-4 (48-72 jam)
  • Antara hari ke-7 dan ke-14
  • Minggu ke-6

Berbagai gejala yang dirasakan akibat perubahan tubuh dan menimbulkan ketidaknyamanan kerap terjadi pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan. Namun dalam beberapa kasus, gejala postpartum yang dirasakan bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang membutuhkan perawatan.

Lebih cepat dan lebih sering berkonsultasi kepada dokter dapat membantu Bunda dan tenaga medis untuk menemukan gejala-gejala tersebut dan membantu mencegah masalah medis yang lebih serius.

Parents, berikut adalah beberapa jenis pemeriksaan yang sebaiknya didapatkan oleh ibu dan bayi untuk meminimalisasi berbagai risiko dan komplikasi pascamelahirkan.

8 Pemeriksaan Setelah Melahirkan

1. Pemeriksaan Fisik

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Shutterstock

Dokter akan mengukur tekanan darah dan berat badan ibu, kemudian memeriksa perut untuk mengetahui status fisik ibu.

Apabila Bunda menjalani persalinan dengan operasi caesar, pemeriksaan untuk bekas sayatan operasi caesar disarankan untuk dilakukan 2 minggu setelah melahirkan. Sebagian besar luka caesar sembuh tanpa masalah, tetapi tidak menutup adanya risiko infeksi.

Pemeriksan kelenjar tiroid juga mungkin diperlukan karena kelenjar tiroid dapat membesar selama memproduksi hormon kehamilan dan menyebabkan tiroiditis pascapersalinan yang dapat meniru gejala tiroid yang terlalu aktif.

WHO juga menyarankan pemberian suplementasi zat besi dan asam folat untuk ibu minimal 3 bulan setelah melahirkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Pemeriksaan Vagina

Sumber: Shutterstock

Dokter juga akan memeriksa vagina, rahim, dan leher rahim. Jika Bunda mengalami episiotomi atau robekan saat lahir, pastikan untuk melakukan pemeriksaan luka untuk memastikannya sudah sembuh.

Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul dan memeriksa ukuran rahim apakah sudah menyusut dan dekat dengan dimensi sebelum hamil.

Bunda juga bisa berkonsultasi kepada dokter mengenai waktu yang tepat untuk dapat berhubungan seks kembali pascamelahirkan.

3. Pemeriksaan Payudara dan Konsultasi Laktasi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Shutterstock

Menyusui sangat penting untuk ibu dan bayi. Dokter akan memeriksa payudara secara fisik dan bertanya apakah Bunda mengalami kesulitan dalam proses menyusui bayi. Benjolan, puting pecah-pecah, rasa nyeri, dan kemerahan merupakan masalah yang umum ditemui oleh ibu yang baru melahirkan.

Risiko infeksi bakteri yang menyebabkan saluran susu tersumbat juga cukup tinggi pasca melahirkan, sehingga pastikan Bunda mendapatkan pemeriksaan payudara secara menyeluruh.

Ibu dan bayi memerlukan waktu dan latihan agar bisa menyusui dengan nyaman. Jangan takut untuk meminta bantuan. Bunda dapat meminta bantuan konsultan laktasi atau bergabung dengan grup ibu menyusui.

Artikel Terkait: Ini 5 Perlengkapan Setelah Melahirkan yang Wajib Bunda Miliki

4. Gejala Postpartum

Sumber: Shutterstock

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Diskusikan dengan dokter mengenai gejala postpartum yang umum lainnya yang dialami oleh Bunda. Contohnya seperti masalah kandung kemih, perdarahan postpartum dan kram rahim, sulit buang air dan wasir, kelelahan, dan lain sebagainya.

Pastikan gejala yang Bunda alami normal dan tidak menunjukkan tanda-tanda serius atau berbahaya seperti infeksi dan komplikasi lainnya.

5. Komplikasi Kehamilan

Sumber: Shutterstock

Konsultasikan kepada dokter mengenai masalah-masalah yang dialami selama kehamilan, persalinan, dan kelahiran yang dapat memengruhi kesehatan setelah kehamilan.

Menurut Central of Disease (CDC), dari tahun 2011 hingga 2014 ditemukan penyebab paling umum kematian yang terkait kehamilan adalah sebagai berikut:

  • Penyakit kardiovaskular
  • Infeksi atau sepsis
  • Perdarahan berlebih setelah melahirkan (postpartum hemorrhage)
  • Kardiomiopati, penyakit otot jantung yang mempersulit jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh
  • Emboli paru trombotik, penyumbatan salah satu arteri paru-paru yang disebabkan gumpalan darah
  • Stroke
  • Gangguan tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Emboli cairan ketuban, kondisi langka dimana cairan ketuban atau sel-sel janin memasuki aliran darah ibu
  • Komplikasi anestesi

Perhatikan pula apakah Bunda mengalami beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya komplikasi pasca melahirkan seperti berikut:

  • Hipertensi
  • Obesitas
  • Diabetes
  • Masalah hormon tiroid
  • Penyakit ginjal
  • Gangguan mental atau suasana hati

6. Penggunaan Alat Kontrasepsi

Sumber: Shutterstock

Rencana kelahiran sebaiknya segera dipertimbangkan setelah Bunda melahirkan. Apakah Bunda masih ingin hamil lagi atau ingin menunda kehamilan setelah melahirkan? Diskusikan bersama dokter kandungan atau bidan mengenai rencana penggunaan alat kontrasepsi.

Waktu terbaik untuk hamil lagi setelah melahirkan setidaknya 18 bulan atau 1 setengah tahun. Jarak yang terlalu sempit antar kehamilan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur untuk kehamilan berikutnya.

Konsultasikan pula untuk memilih alat kontrasepsi yang sesuai untuk kondisi medis dan gaya hidup. Kebanyakan merekomendasikan IUD dan implan sebagai alat kontrasepsi yang paling efektif setelah melahirkan.

7. Pendampingan Cara Merawat Bayi

Sumber: Shutterstock

Bagi ibu baru, merawat bayi adalah pengalaman baru yang tidak disertai dengan buku panduan. Saat melakukan pemeriksaan setelah melahirkan, dokter atau bidan juga bisa memberikan pendampingan kepada ibu mengenai cara-cara merawat bayi

Sebagai contoh, pola tidur bayi, tangisan bayi, kapan jadwal bayi harus disusui, cara merawat tali pusar bayi, posisi menggendong yang benar, bagaimana menenangkan bayi yang rewel, tips memandikan, dan lain sebagainya.

Parents bisa bertanya mengenai apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan kepada bayi. Ini juga merupakan waktu yang tepat untuk berkonsultasi perihal mitos-mitos yang beredar di masyarakat mengenai ibu dan bayi baru, bagaimana mitos tersebut dinilai secara medis dan apakah benar atau salah.

Apabila Parents memiliki kekhawatiran tertentu seputar perawatan bayi dan cara-cara yang selama ini sudah dilakukan, konsultasikanlah kepada ahlinya dibandingkan mendengar apa yang ‘katanya’ benar.

Artikel Terkait: Hati-Hati! Preeklampsia Setelah Melahirkan Bisa Terjadi, Kenali Gejalanya!

8. Kondisi Mental Ibu

Sumber: Shutterstock

Depresi pascapersalinan atau postpartum depression (PPD) dan kecemasan pascapersalinan adalah beberapa kondisi kesehatan mental pascamelahirkan yang umum terjadi dan dapat diatasi.

Dokter mungkin akan melakukan skrining PPD pada ibu yang baru melahirkan, yaitu seputar suasana hati dan kehidupan secara keseluruhan pada pemeriksaan pascapersalinan.

Pemeriksaan tersebut juga meliputi bagaimana Bunda merasa terikat dengan bayi, kewalahan dan kecemasan tentang menjadi orang tua baru dan beberapa masalah lain yang dihadapi misalnya bayi enggan menyusu atau lingkungan yang kurang baik untuk kondisi mental ibu.

Jangan takut untuk terbuka dengan dokter. Jika Bunda jujur, dokter akan dapat menyarankan tindakan dan pengobatan yang tepat. Apabila muncul kecemasan berlebih bahkan depresi pascamelahirkan yang serius, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk menangani hal tersebut.

***
American College of Obstetricians dan Gynecologist (ACOG) merekomendasikan perawatan persalinan menjadi proses berkelanjutan daripada hanya satu kali kunjungan. Berkonsultasilah rutin selama tiga minggu pertama setelah melahirkan. Kemudian 12 minggu setelah melahirkan Bunda dapat menemui dokter atau bidan untuk evaluasi pascapersalinan yang komprehensif.

Kesehatan ibu tidak kalah pentingnya dengan kesehatan bayi setelah proses persalinan. Oleh karena itu, penting untuk menjadwalkan konsultasi dan bertemu dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan.

Pemeriksaan setelah melahirkan adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa ibu mendapatkan dukungan dan perawatan yang dibutuhkan pasca persalinan. Proses pemulihan tubuh setelah melahirkan juga harus dipastikan sesuai ke arah yang baik.

 

Postnatal Care for Mothers and Newborns
Highlights from the World Health Organization 2013 Guidelines
www.who.int/docs/default-source/mca-documents/nbh/brief-postnatal-care-for-mothers-and-newborns-highlights-from-the-who-2013-guidelines.pdf

Your Postnatal Examination – What to Expect
parenting.firstcry.com/articles/your-postnatal-examination-what-to-expect/

YOUR POSTPARTUM CHECKUPS
www.marchofdimes.org/pregnancy/your-postpartum-checkups.aspx

Your Postpartum Checkups – When You’ll Go and What to Know
www.whattoexpect.com/first-year/six-week-postpartum-checkup.aspx

 

 

Si Kecil sudah lahir? Pantau perkembangannya dan update profil kamu sekarang di:

Baca Juga:

Menghidupkan kembali gairah seksual setelah melahirkan, lakukan hal ini yuk Parents!

6 Perubahan Tubuh Setelah Melahirkan yang Dialami Semua Ibu

10 Larangan Setelah Melahirkan Normal yang Perlu Bunda Hindari