Tiroiditis postpartum (postpartum thyroiditis) merupakan kondisi di mana kelenjar tiroid (kelenjar yang berada di leher) mengalami peradangan dan pembengkakan setelah melahirkan. Penyakit tiroid ini termasuk salah satu komplikasi yang bisa terjadi setelah melahirkan.
Mayo Clinic mengatakan, tiroiditis pasca persalinan sering dialami selama beberapa minggu sampai berbulan-bulan.
Sebagian besar ibu yang baru melahirkan dan mengalami tiroiditis postpartum, fungsi tiroid akan kembali normal dalam 12 hingga 18 bulan setelah adanya gejala. Tetapi beberapa wanita ada pula yang mengalami komplikasi permanen.
Sayangnya untuk mengetahui gejalanya bisa sulit dikenali karena sering dianggap sebagai stres biasa atau perubahan mood yang kerap dirasakan ibu pasca melahirkan.
Artikel terkait: Waspada hipotiroid pada bayi, ini tanda dan gejalanya!
Gejala penyakit tiroid yang termasuk tiroiditis postpartum
Nyatanya, tiroiditis postpartum bisa mengarah pada munculnya hipotiroidisme (tiroid yang kurang aktif) ringan. Namun juga bisa mengarah pada penyakit tiroid hipertiroidisme (tiroid yang terlalu aktif).
Gejala ringan yang mengarah pada munculnya hipertiroidisme, bisa dilihat jika mengelami beberapa tanda seperti di bawah ini:
- Kegelisahan
- Cepat marah
- Detak jantung berdebar cepat
- Penurunan berat badan yang wajar
- Lebih peka pada suhu panas
- Kelelahan
- Getaran
- Insomnia
Tanda dan gejala ini biasanya terjadi satu hingga empat bulan setelah melahirkan dan bertahan satu hingga tiga bulan.
Artikel terkait: Kanker Tiroid Tak Membuatku Berhenti Berkarya
Kemudian, ketika sel-sel tiroid mulai terganggu, tanda dan gejala tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) juga dapat berkembang, seperti:
- Energi menurun
- Sensitivitas meningkat terhadap dingin
- Sembelit
- Kulit kering
- Berat badan bertambah
- Depresi
Tanda-tanda atau gejala ini biasanya mulai dirasakan empat sampai enam minggu setelah gejala-gejala hipertiroidisme sembuh dan dapat bertahan enam sampai 12 bulan.
Tapi, beberapa perempuan hanya merasakan salah satu gejala dari hipertiroidisme dan hipotirodisme.
Penyebab tiroiditis postpartum
Sampai saat penyebab tiroiditis postpartum masih belum diketahui secara pasti. Namun, perempuan yang mengalami tiroiditis postpartum seringkali memiliki tingkat antibodi anti-tiroid yang tinggi pada awal kehamilan dan setelah melahirkan.
Akibatnya, perempuan yang mengembangkan tiroiditis postpartum cenderung memiliki kondisi tiroid autoimun yang mendasari setelah melahirkan setelah fluktuasi fungsi kekebalan tubuh.
Kondisi yang mendasari ini tampaknya sangat mirip dengan tiroiditis hashimoto, di mana sistem kekebalan menyerang kelenjar tiroid.
Faktor risiko tiroidisme postpartum
Ada beberapa perempuan yang memang lebih rentan atau memiliki risiko lebih besar mengalami tiroiditis pascapartum apabila mengalami beberapa kondisi seperti ini :
- Gangguan autoimun, seperti diabetes tipe 1
- Riwayat tiroiditis postpartum
- Antibodi anti-tiroid konsentrasi tinggi
- Ada riwayat masalah tiroid sebelumnya
- Riwayat keluarga masalah tiroid
Sementara penelitian lebih lanjut diperlukan, beberapa penelitian juga menunjukkan hubungan antara tiroiditis postpartum dan depresi postpartum.
Akibatnya, jika Anda mengalami depresi pascapersalinan, dokter kemungkinan akan memeriksa untuk melihat bagaimana tiroid Anda berfungsi.
Komplikasi yang bisa terjadi
Bagi sebagian besar perempuan yang mengalami tiroiditis postpartum, fungsi tiroid nantinya kembali normal – umumnya dalam kurun waktu 12 hingga 18 bulan setelah dimulainya gejala.
Meskipun begitu, beberapa perempuan yang mengalami tiroiditis postpartum tidak sembuh dari fase hipotiroid. Akibatnya, mereka mengembangkan hipotiroidisme, suatu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon-hormon tertentu yang penting bagi tubuh.
Pencegahan tiroiditis postpartum
Meskipun kondisi tiroiditis postpartum tidak bisa dicegah, namun Anda bisa mengambil langkah-langkah untuk merawat diri sendiri di bulan-bulan setelah melahirkan.
Jika memiliki tanda atau gejala yang tidak biasa setelah melahirkan, jangan anggap sepele. Terlebih jika memang memiliki faktor risiko yang lebih tinggi untuk mengalami tiroiditis postpastum, oleh karenanya jangan lupa untuk konsultasikan dengan tenaga medis terkait tentang bagaimana cara memantau kesehatan setelah melahirkan.
Referensi: Mayo Clinic, thyroid.org
Baca juga:
Kanker tiroid yang dialami Rachel Amanda bisa sembuh total, kenali gejalanya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.