Parents, pertumbuhan tulang anak berlangsung sejak dalam kandungan yang berupa tulang rawan, dan semakin berkembang sampai masa kanak-kanak. Bayi dapat mengalami patah tulang saat proses kelahiran, setelah lahir, atau bahkan saat masih dalam rahim.
Mari kita simak beberapa informasi mengenai patah tulang pada bayi.
Artikel Terkait : Osteogenesis Imperfecta: Jenis, Gejala, Diagnosis dan Cara Merawat
Definisi Patah Tulang Pada Bayi
Patah tulang adalah kondisi tulang patah, bengkok atau retak terjadi ketika lebih banyak kekuatan diterapkan pada tulang daripada yang dapat ditahan oleh tulang.
Patah tulang pada bayi banyak yang disebabkan hal-hal yang tidak dapat dijelaskan, namun ada dua penyakit dasar yang paling sering diketahui menyebabkan kerapuhan tulang pada masa bayi, yaitu penyakit tulang metabolik pada prematuritas dan osteogenesis imperfecta, demikian dilansir dari laman web NCBI.
Jenis dan Tipe Patah Tulang Pada Bayi
Perkembangan tulang bayi merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua. Bayi mungkin mengalami patah tulang setelah proses persalinan akibat berbagai macam hal yang menyebabkan tekanan atau benturan keras.
Bayi yang mengalami benturan keras pada perut ibu saat hamil bisa saja menyebabkan patah tulang pada janin. Bayi juga bisa mengalami kelainan genetik yang cukup langka, seperti Osteogenesis imperfecta.
Dilansir dari laman web Raising Children, inilah beberapa jenis patah tulang pada anak-anak
Greenstick fracture adalah saat tulang bengkok, bukan patah. Fraktur greenstick sering terjadi pada anak kecil, yang tulangnya lebih lunak daripada tulang orang dewasa.
Fraktur yang tidak bergeser adalah saat tulang retak tetapi masih dalam posisi yang benar untuk penyembuhan.
-
Open or compound fracture
Fraktur terbuka atau majemuk yaitu ujung tulang tidak sejajar dan salah satu ujung tulang yang patah menembus kulit. Fraktur semacam ini dapat dengan mudah terinfeksi.
Artikel Terkait : Kanker tulang rentan terjadi pada anak, waspadai gejala dan penyebanya
Gejala dan Tanda Patah Tulang Pada Bayi
Bayi biasanya belum bisa memberitahukan lokasi secara detail bagian mana yang sakit.
Dilansir dari laman web Children’s Hospital, tanda dan gejala patah tulang meliputi:
- rasa sakit atau bengkak pada anggota tubuh yang terluka
- kelainan bentuk yang jelas di daerah yang terluka
- kesulitan menggunakan atau memindahkan area yang cedera dengan cara normal
- kehangatan, memar atau kemerahan di area yang cedera
Parents bisa segera menghubungi dokter atau layanan kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Diagnosis Patah Tulang Pada Bayi
Tulang anak-anak lebih lentur dan memiliki potensi penyembuhan yang lebih besar daripada tulang orang dewasa.
Dokter akan selalu memastikan bahwa anak Anda mengalami patah tulang dengan melakukan rontgen. Jika ada keraguan, dokter mungkin akan mengirim anak Anda untuk pemeriksaan lain, seperti CT scan atau bone scan, demikian dilansir dari laman web Raising Children.
Cara Mengatasi Patah Tulang pada Bayi
Jika Parents bayi mengalami patah tulang, belat dengan mengistirahatkannya di atas sesuatu yang padat sampai Anda dapat menemui dokter.
Perawatan akan didasarkan pada jenis patah tulang, tingkat keparahannya, dan usia si kecil. Bayi berada dalam masa pertumbuhan yang cepat, maka bila bayi cukup nutrisi dan sehat, patah tulang kemungkinan besar dapat sembuh dengan baik.
Dalam kebanyakan kasus, patah tulang pada anak-anak ditangani dengan selempang, bidai/penahan, gips, atau sepatu bot berjalan. Dalam beberapa kasus, si kecil mungkin perlu dioperasi.
Perawatan Patah Tulang pada Bayi
Penyembuhan patah tulang pada anak-anak mulai saat lahir sangat cepat dan berangsur-angsur berkurang setelah anak bertambah usianya. Biasanya sekitar 8-12 minggu, setelah garis-garis patah telah hilang atau setelah tulang yang patah sudah tersambung kembali.
Waktu penyembuhan tergantung pada jenis patah tulang dan seberapa parah patah tulang tersebut. Namun, secara umum, tulang anak sembuh dalam waktu sekitar 4 minggu, biasanya tanpa komplikasi.
Artikel Terkait : Alasan Anak Membutuhkan Vitamin D dalam Jumlah Cukup, Parents Jangan Abai!
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Patah tulang umumnya terkait dengan kecelakaan olahraga, jatuh dari ketinggian, dan kecelakaan sepeda dan mobil. Gizi buruk, pola makan rendah kalsium, dan obesitas semuanya dapat meningkatkan risiko patah tulang pada anak.
Anak Anda memerlukan perhatian medis jika menurut Parents mereka memiliki salah satu gejala patah tulang, terutama jika mereka jatuh atau terbentur sangat keras.
Jika si kecil mengalami patah tulang tengkorak, mereka memerlukan perhatian medis yang cermat karena jaringan otak yang halus di bawahnya.
Pertanyaan Populer Terkait Patah Tulang pada Bayi
Apakah tulang bayi mudah patah?
Bayi yang mengalami benturan keras pada perut ibu saat hamil bisa saja menyebabkan patah tulang pada janin. Bayi juga bisa mengalami kelainan genetik yang cukup langka, seperti Osteogenesis imperfecta.
Apakah patah tulang pada anak bisa sembuh sendiri?
Perawatan akan didasarkan pada jenis patah tulang, tingkat keparahannya, dan usia si kecil. Bayi berada dalam masa pertumbuhan yang cepat, maka bila bayi cukup nutrisi dan sehat, patah tulang kemungkinan besar dapat sembuh dengan baik.
Berapa lama proses pertumbuhan tulang patah?
Waktu penyembuhan tergantung pada jenis patah tulang dan seberapa parah patah tulang tersebut. Namun, secara umum, tulang anak sembuh dalam waktu sekitar 4 minggu, biasanya tanpa komplikasi.
Demikian artikel terkait patah tulang pada bayi yang bisa Parents ketahui, semoga bermanfaat.
Baca juga:
id.theasianparent.com/anak-celine-evangelista-dioperasi
Tega! Bocah 5 Tahun Disiksa Ibu Kandung hingga Patah Tulang
Anaknya di-bully, ayah murka dan kasih pelajaran ke bocah 10 tahun hingga patah tulang
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.