Orang tua seharusnya bisa menjadi sosok pelindung bagi anak-anaknya. Namun, kisah bocah 5 tahun disiksa ibu kandung sendiri ini akan membuat siapa saja bergidik ngeri.
Bagaimana tidak? LL, gadis kecil asal Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Selatan ini disiksa ibu kandung dan kekasih ibunya hingga mengalami sejumlah luka berat. Bagaimana LL melewati masa-masa mengerikan itu? Berikut kisahnya.
Kisah LL, Bocah 5 Tahun Disiksa Ibu Kandung hingga Lebam dan Patah Tulang
Sumber: Instagram/@lambe_turah
Sungguh tragis nasib LL, gadis kecil berusia 5 tahun itu tiba di sebuah warung di Jalan Borneo Timur dalam kondisi yang mengenaskan. Wajahnya lebam penuh luka, tangan kirinya tak bisa digerakkan, dan ia kesulitan berjalan.
LL tiba di warung gorengan itu bersama tiga orang dewasa yang terdiri dari dua orang laki-laki dan satu orang perempuan yang tak lain adalah ibu kandungnya sendiri.
Namun, kedatangan mereka di warung tersebut ternyata punya misi khusus, ibu kandung LL dan ayah tirinya ingin membuang LL untuk menghilangkan jejak.
LL yang masih dalam keadaan terluka tak bisa berbuat apa-apa ketika orangtuanya kabur begitu saja usai menitipkan dirinya ke pemilik warung.
Bocah 5 Tahun Disiksa Ibu Kandung, Dititipkan ke Warung Gorengan
Sumber: Beritasampit.co.id
Sri Hartini, pemilik warung yang berusia 41 tahun itu kemudian menjelaskan duduk perkara bagaimana LL bisa dititipkan di warung gorengannya. Ia mengaku tak pernah mengenal Yanti, ibu kandung LL, maupun Anto, kekasih Yanti.
Mulanya, ketiga orang tersebut datang ke warung Sri Hartini mengendarai dua sepeda motor dan langsung menitipkan LL kepadanya. Padahal, mereka tak saling kenal.
Namun, sebelum pergi, ibu LL sempat menyebutkan sebuah nama yang tidak asing di telinga Hartini. Ia meminta agar LL diantarkan ke rumah orang tersebut.
“Saat itu, mereka sempat menyebutkan nama salah seorang warga di sana dan minta supaya anaknya diserahkan kepada warga yang namanya disebutkan itu. Namun usai berkata demikian ketiga orang tersebut langsung kabur menaiki sepeda motor,” kata Hartini, Minggu (23/8/2020) seperti dikutip dari Sindonews.com.
Pengakuan Bocah 5 Tahun Disiksa Ibu Kandung: “Saya Disiksa Setiap Saat”
Sumber: iNews TV/Norman Syah
Kondisi LL yang penuh luka lebam dan luka berdarah di kening serta pipi membuat warga setempat berdatangan. Ia kemudian menceritakan hal mengerikan yang dia alami ketika bersama ibunya.
LL mengaku luka di wajahnya diperoleh dari Anto, ayah tirinya, yang memukulinya tanpa ampun. Sementara itu, tangan kirinya yang tidak bisa digerakkan diduga terkilir dan mengalami patah tulang karena dipelintir oleh ibunya.
“Wajah saya dipukul oleh Yanto [ayah tiri], belakang saya di tendang. Kalau tangan mama Yati [ibu] yang mau patahin,” kata LL, Minggu (23/8/2020) seperti dikutip dari Beritasampit.co.id.
LL mengatakan, ia mengalami penyiksaan setiap saat. Yang terakhir, ia disiksa oleh kedua orangtuanya hanya karena meminta diantarkan untuk buang air kecil ke kamar mandi.
“Penyiksaan terakhir pada hari Sabtu [22/8/2020] malam karena orang tua marah saat minta diantarkan buang air kecil ke kamar mandi,” katanya.
Berhasil Ditangkap, Ini Motif Para Pelaku yang Menyiksa LL
Sumber: iNews TV/Norman Syah
Tak lama setelah LL ditelantarkan di warung gorengan, polisi langsung memburu ibu kandung LL dan kekasihnya. Keduanya berhasil ditangkap pada Senin (24/8/2020) malam saat hendak kabur dari Kota Sampit menuju Banjarbaru di Kalimantan Selatan.
Kepada petugas kepolisian, Yanti mengaku menyiksa anaknya karena kesal sang anak kerapkali bandel ketika ditegur. Sementara itu, Anto menyiksa LL agar Yanti membencinya dan memutuskan hubungan asmara mereka.
“Dari keterangannya, YT mengaku kesal menganiaya sang anak karena kerap bandel saat ditegur. Sedangkan pelaku AT mengaku menganiaya korban agar YT membencinya dan mengakhiri hubungan mereka,” kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin, Senin (24/8/2020).
Kini, kedua pelaku tengah menjalani pemeriksaan intensif guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sementara itu, LL telah dilarikan ke Rumah Sakit (RS) guna mendapatkan perawatan. Ia juga akan mengikuti konsultasi psikologi guna mengobati trauma psikis yang ia derita akibat disiksa oleh orang tua kandung sendiri.
Sungguh malang nasib LL ya Parents. Kita doakan semoga ia bisa segera pulih dan kembali ceria. Yuk jaga anak-anak dari kekerasan fisik dan verbal. Kalau Parents melihat tanda-tanda kekerasan pada anak, segera cari bantuan terdekat ya!
Baca juga:
Tak berhenti menangis, bayi ini disiksa sang ayah hingga buta
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.