X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
  • Hidrasi Keluarga
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
    • Korea Update
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Aku Hamil
    • Tips Kehamilan
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Anaknya di-bully, ayah murka dan kasih pelajaran ke bocah 10 tahun hingga patah tulang

Bacaan 3 menit
Anaknya di-bully, ayah murka dan kasih pelajaran ke bocah 10 tahun hingga patah tulangAnaknya di-bully, ayah murka dan kasih pelajaran ke bocah 10 tahun hingga patah tulang

"Karena kamu sudah mem-bully anakku, akulah yang akan membalaskan dendamnya."

Seorang Ayah asal Singapura murka ketika mengetahui anaknya menjadi korban bullying di sekolah secara berulang. Ia kemudian menyerang pelaku bully yang masih berusia 10 tahun, hingga mengalami patah tulang.

"Karena kamu telah mem-bully anakku, sekarang saya bisa mem-bully kamu", ia mengucapkan tepat saat mendorong pelaku bully yang malang ini ke tembok.

Balas dendam karena anak menjadi korban bullying di sekolah, ia membuat anak usia 10 tahun alami patah tulang

Menurut pengacara ayahnya (Tan Chin Tai), anaknya yang duduk di bangku sekolah dasar kelas 4 telah mengalami bullying di sekolahnya selama lebih dari 2 tahun lamanya.

Anak ini ternyata sering mem-bully anak Tan dengan kata-kata kasar termasuk juga menghina ibunya. Tak hanya itu, ia juga mengancam untuk memukul teman-temannya yang lain jika berbicara dengan putra Tan.

Menurut pengacara Tan, sebelumnya ia sudah melaporkan tindakan ini ke guru putranya, namun tak ada satupun tindakan nyata yang diambil untuk permasalahan ini. Semakin hari bullying terhadap putra Tan kian memburuk, hingga ia berpikir untuk memindahkan anaknya ke sekolah lain.

Pada tanggal 7 Juli 2017, Tan melihat pelaku bully ketika menjemput anaknya di sekolah sekitar pukul 1:15 pm. Ia mendekati anak itu, lalu mengangkatnya lalu mendorongnya ke dekat tempat sampah. Kemudian ia menghimpitnya ke tembok dan melampiaskan amarahnya.

"Hanya karena ukuran tubuhmu lebih besar, kamu pikir boleh menindas orang lain. Karena kamu sudah mem-bully anakku, sekarang sayalah yang akan membalasnya", teriaknya kepada bocah malang itu.

Setelah kejadian itu, korban merasakan sakit di bagian kiri dadanya dan memeriksakannya segera ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan x-ray menunjukkan ia mengalami patah tulang di salah satu rusuknya.

Ia dipulangkan dari rumah sakit di hari yang sama dan diberi obat nyeri oleh dokter.

Insiden ini tentu tak juga membuat hidup putra Tan di sekolahnya membaik. Bahkan, cercaan dari teman-teman lain datang lebih parah. Sebab korban menyebarkan siapapun yang bermain dengannya, akan mengalami patah tulang yang sama seperti yang dialami korban.

korban bullying di sekolah

Ayah membalaskan dendam korban bullying di sekolah: apakah ini tindakan yang tepat dilakukan?

Pada 29 April 2019, Tan Chin Tai dipenjara selama 7 minggu lamanya karena melakukan kekerasan terhadap anak-anak.

Jaksa penuntut umum menggarisbawahi, ada alasan mengapa kita tak bisa mencari keadilan dengan cara sendiri.

"Kasus ini terjadi ketika orang dewasa mengambil keuntungan dari korban yang lemah." ungkapnya.

Ia kemudian juga menambahkan, sebaiknya Tan melaporkan permasalahan ini kepada guru konseling atau kepala sekolahnya dan bukan malah menyerang pelaku seperti itu.

Hakim distrik, Christopher Tan berpendapat kasus bullying dan perselisihan  di sekolah sudah sangat umum terjadi. Namun bukan berarti kita bisa membenarkan perilaku orang dewasa yang datang ke sekolah mengancam keselamatan anak-anak, hanya karena merasa anak kita diperlakukan tidak adil.

Coba bayangkan berapa banyak orangtua yang ingin sekali membalaskan dendam anak-anaknya yang menjadi korban bullying di sekolah jika kita membenarkan hal ini terjadi?

Hal yang perlu dilakukan saat anak menjadi korban bullying

Koordinasi dengan pihak sekolah

Mengetahui anak menjadi korban bully tentu saja membuat hari orangtua ikut terluka. Namun, hal yang perlu dilakukan adalah mengajak pihak sekolah untuk mencari solusi bersama. Harapannya, suasanya di sekolah pun bisa kembali nyaman.

Melatih anak untuk tidak diam

Sebagai korban bullying, memang tidak mudah menghadapi pelaku bullying yang merasa memiliki power. Untuk mencegah hal yanglebih buruh terjadi, selalu ingatkan pada anak untuk bisa mengutarakan perasaannya.

Katakan jika memang dirinya tidak nyaman. Latih anak untuk bisa memberikan respon yang tepat, dengan mengatakan, "Diam...", "Aku tidak suka...", "Berhenti mengejek aku,"

Setidaknya dengan memberikan respon, anak sudah bisa memberikan reaksi yang tepat.

Lapor pada pihak berwajib

Jika pihak sekolah tidak memberikan respon untuk melakukan mediasi, dan kondisi bullying semakin parah, tidak ada salahnya untuk melaporkan pada pihak berwajib.

Cerita mitra kami
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Stimuno Timo Land di Kota Kasablanka hadirkan 4 wahana seru untuk anak beraktivitas!
Stimuno Timo Land di Kota Kasablanka hadirkan 4 wahana seru untuk anak beraktivitas!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Tiara Iraqhia

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Anaknya di-bully, ayah murka dan kasih pelajaran ke bocah 10 tahun hingga patah tulang
Bagikan:
  • Bila anak jadi korban bullying, ini 5 hal yang harus dilakukan orangtua

    Bila anak jadi korban bullying, ini 5 hal yang harus dilakukan orangtua

  • Anak berpenyakit langka nyaris tewas dililit tali skipping oleh temannya

    Anak berpenyakit langka nyaris tewas dililit tali skipping oleh temannya

  • Kepala Bayi Sudah Terlihat, Ibu Ini Melahirkan di Mobil Dibantu Suami

    Kepala Bayi Sudah Terlihat, Ibu Ini Melahirkan di Mobil Dibantu Suami

  • Harga Hampersnya Luar Biasa! Ini Kemewahan Ultah Putri Tasya Farasya

    Harga Hampersnya Luar Biasa! Ini Kemewahan Ultah Putri Tasya Farasya

app info
get app banner
  • Bila anak jadi korban bullying, ini 5 hal yang harus dilakukan orangtua

    Bila anak jadi korban bullying, ini 5 hal yang harus dilakukan orangtua

  • Anak berpenyakit langka nyaris tewas dililit tali skipping oleh temannya

    Anak berpenyakit langka nyaris tewas dililit tali skipping oleh temannya

  • Kepala Bayi Sudah Terlihat, Ibu Ini Melahirkan di Mobil Dibantu Suami

    Kepala Bayi Sudah Terlihat, Ibu Ini Melahirkan di Mobil Dibantu Suami

  • Harga Hampersnya Luar Biasa! Ini Kemewahan Ultah Putri Tasya Farasya

    Harga Hampersnya Luar Biasa! Ini Kemewahan Ultah Putri Tasya Farasya

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.