Istilah overthinking merupakan istilah yang sedang banyak dibicarakan akhir-akhir ini di media sosial. Istilah ini juga dialami oleh banyak orang. Namun, apa itu overthinking? Melansir dari The Awareness Centre, overthinking adalah kebiasaan berpikir terlalu banyak dan/atau terlalu lama tentang suatu hal.
Overthinking juga dikenal sebagai ‘analysis paralysis’ karena dengan berpikir terlalu banyak Anda terjebak dalam pikiran Anda dan menghentikan diri untuk melakukan tindakan tertentu.
Penelitian menunjukkan bahwa overthinking sering dialami oleh kalangan muda (25-35 tahun) dan orang dewasa paruh waktu (45-55 tahun). Selain itu, overthinking banyak dialami oleh wanita daripada pria. Di samping itu, terlalu banyak berpikir dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, tekanan emosional, dan perilaku merusak diri sendiri.
Artikel terkait: Jangan Diabaikan, Ini Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental sejak Dini
Tanda-tanda overthinking
Jika seseorang mengalami overthinking, biasanya ada beberapa tanda yang tampak. Berikut ini beberapa tanda ketika seseorang mengalami overthinking, seperti dilansir dari Very Well Mind.
1. Anda Tidak Berfokus pada Solusi
Tanda-tanda orang overthinking adalah dia hanya memikirkan masalah yang dia hadapi. Masalah tersebut terus-menerus ada di kepalanya, tetapi dia tidak memikirkan solusi atau cara yang bisa dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Sebagai contoh untuk menggambarkan perbedaan overthinking dan memecahkan masalah adalah sebagai berikut.
- Orang yang overthinking biasanya akan memikirkan mengenai badai yang akan datang, kerusakan yang ditimbulkan, dan nasibnya dan keluarganya.
- Kemudian, orang yang berpikir mengenai solusi akan memikirkan hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.
2. Memikirkan Hal yang Sama Berulang
Biasanya, orang yang overthinking akan sibuk merenungkan dan memikirkan masalah yang sama secara berulang-ulang. Meskipun dipikirkan terus-menerus, ia tidak pernah memikirkan solusi yang bisa dilakukan untuk menangani masalah yang dipikirkannya.
Menurut sebuah studi tahun 2013, memikirkan masalah secara berulang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental. Saat kesehatan mental seseorang menurun, bisa jadi Anda akan terjebak pada memikirkan masalah tersebut secara terus-menerus.
3. Tidak Bisa Tidur karena Cemas
Ketika mengalami overthinking, Anda akan merasa otak mau mati. Namun, ketika ingin mencoba tidur, Anda tidak bisa melakukannya karena otak terus bekerja memikirkan masalah yang sama berulang-ulang. Selain itu, berbagai skenario pun akan muncul di kepala dan menyebabkan Anda berkutat membayangkan hal-hal buruk terjadi.
Penelitian pun menunjukkan bahwa orang yang overthinking memang akan sulit untuk tidur. Selain itu, ia akan kesulitan untuk menenangkan pikiran. Akibatnya, keesokan harinya ia kurang tidur dan kecemasan yang ia alami akan semakin memburuk.
4. Sulit mengambil keputusan
Selain beberapa tanda di atas, tanda lain Anda mengalami overthinking adalah kesulitan dalam mengambil keputusan. Anda mungkin berjuang meyakinkan diri untuk berpikir lebih keras dan lama mengenai keputusan yang akan diambil. Anda mungkin lebih fokus dalam menganalisis masalah tanpa memikirkan solusi.
Selain itu, beragam skenario pun muncul di kepala tanpa ada penyelesaian yang berarti. Jika Anda ragu-ragu tentang segala sesuatu mulai dari apa yang harus dimakan untuk makan malam hingga hotel mana yang harus Anda pesan, Anda mungkin mengalami overthinking.
Artikel terkait: Sering diabaikan! Ini gejala awal gangguan mental pada remaja yang perlu Parents tahu
Cara mengatasi overthinking
Jika Anda mengalami overthinking, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Berikut ini beberapa cara yang mungkin bisa Anda praktikkan, seperti dilansir dari Forbes.
1. Sadari Ketika Anda Mengalami Overthinking
Kesadaran adalah langkah pertama dalam mengakhiri overthinking. Mulailah memperhatikan cara Anda berpikir. Ketika Anda menyadari bahwa Anda memutar ulang peristiwa dalam pikiran Anda berulang-ulang, atau mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat Anda kendalikan, akui bahwa pikiran Anda tidak produktif. Setelah itu, pikirkan apakah itu ada dalam kontrol Anda atau tidak. Jika hal yang Anda pikirkan ada di luar kontrol Anda, segera tinggalkan.
2. Tantang Pikiran Anda
Sangat mudah untuk terbawa oleh pikiran negatif. Jadi sebelum Anda menyimpulkan sesuatu, akui bahwa pikiran Anda mungkin terlalu negatif. Belajarlah untuk mengenali dan mengganti kesalahan berpikir sebelum mereka membuat Anda menjadi gila.
3. Tetap Fokus pada Pemecahan Masalah
Memikirkan masalah Anda tidak membantu, tetapi mencari solusi membantu Anda terhindar dari overthinking. Tanyakan pada diri Anda langkah apa yang dapat Anda ambil untuk belajar dari kesalahan atau untuk menghindari masalah di masa depan. Alih-alih bertanya mengapa ini terjadi? Tanyakan pada diri sendiri, apa yang bisa Anda lakukan?
4. Jadwalkan Waktu untuk Refleksi
Memikirkan masalah Anda untuk jangka waktu yang lama tidak produktif, tetapi refleksi singkat dapat membantu. Memikirkan tentang bagaimana Anda dapat melakukan sesuatu secara berbeda atau mengenali potensi jebakan pada rencana Anda, misalnya, dapat membantu Anda menjadi lebih baik di masa depan. Masukkan 20 menit “waktu berpikir” ke dalam jadwal harian Anda.
Selama waktu itu, biarkan diri Anda khawatir, merenungkan, atau memikirkan apa pun yang Anda inginkan. Kemudian, ketika waktu Anda habis, beralihlah ke sesuatu yang lebih produktif. Ketika Anda melihat diri Anda terlalu memikirkan hal-hal di luar waktu yang dijadwalkan, ingatkan diri Anda bahwa Anda akan memikirkannya nanti.
5. Lakukan Mindfulness
Tidak mungkin untuk mengulang hari kemarin atau mengkhawatirkan hari esok ketika Anda hidup di masa sekarang. Berkomitmen untuk menjadi lebih sadar di sini dan sekarang atau yang dikenal sebagai mindfulness. Sama seperti keterampilan lainnya, perhatian membutuhkan latihan, tetapi seiring waktu, itu dapat mengurangi pemikiran berlebihan.
6. Alihkan pikiran
Mengatakan pada diri sendiri untuk berhenti memikirkan sesuatu bisa menjadi bumerang. Semakin Anda mencoba untuk menghindari pikiran memasuki otak Anda, semakin besar kemungkinan untuk terus bermunculan. Menyibukkan diri dengan suatu aktivitas adalah cara terbaik untuk mengubah perhatian. Berolahraga, terlibat dalam percakapan tentang topik yang sama sekali berbeda, atau kerjakan proyek yang akan mengalihkan pikiran Anda dari rentetan pikiran negatif.
Artikel terkait: Waspada, Kesehatan Mental Dapat Pengaruhi Kesehatan Reproduksi
***
Demikianlah penjelasan mengenai overthinking. Secara garis besar, overthinking adalah kebiasan berpikir yang dialami oleh seseorang. Otak terus-menerus memikirkan hal yang sama, tetapi tidak ada pemecahan solusi yang dilakukan. Apabila dibiarkan terus-menerus, hal ini akan menjadi sesuatu yang dapat mengganggu kesehatan mental.
Baca juga:
Menjaga Kesehatan Mental Ibu Hamil, Si Ayah Punya Peran Penting!
Agar kesehatan mental tetap terjaga, tanamkan 5 kebiasaan sederhana ini dalam keluarga
5 Jenis Gangguan Kesehatan Mental saat Hamil yang Membahayakan Ibu dan Janin
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.