theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
  • Ramadan 2021
  • Gizi & Stimulasi
  • Hidrasi Keluarga
  • Cek Alergi
  • Sukses ASI Eksklusif
  • Cari nama bayi
  • Kehamilan
    • Project Sidekicks
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Pilihan Parents
    • Plesiran Ramah Anak
    • Kisah Keluarga
    • Event
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja

Terlahir Tanpa Rahim, Ibu Ini Berhasil Memiliki Bayi Melalui Transplantasi Rahim

Bacaan 5 menit
•••
Terlahir Tanpa Rahim, Ibu Ini Berhasil Memiliki Bayi Melalui Transplantasi RahimTerlahir Tanpa Rahim, Ibu Ini Berhasil Memiliki Bayi Melalui Transplantasi Rahim

Mengidap penyakit langka dan lahir tanpa rahim, perempuan ini dapatkan transplantasi rahim dari ibu kandungnya. Kini ia berhasil melahirkan bayi yang sehat.

Berkat kemajuan teknologi dan bidang medis, transplantasi rahim dapat dilakukan untuk mereka yang terlahir tanpa rahim atau mengalami kerusakan pada rahimnya. Prosedur operasi transplantasi rahim membawa harapan baru untuk mereka yang menginginkan rahim yang sehat.

Seorang perempuan asal Paris, Perancis yang bernama Deborah diketahui terlahir tanpa rahim karena mengidap Sindrom Mayer Rokitansky Kuster Hauster atau MRKH.

Mengutip dari Detik Health, kondisi ini sangat langka dan hanya dialami oleh 1 dari 4.500 perempuan. Ia pun mendapatkan rahim cangkokan dan berhasil melahirkan bayi yang sehat.

Artikel Terkait: Catat! 7 Gejala Rahim Rusak yang Harus Diwaspadai Semua Wanita

Lahir Tanpa Rahim, Perempuan Asal Paris Berhasilkan Lahirkan Bayi dari Transplantasi Rahim

Terlahir Tanpa Rahim, Ibu Ini Berhasil Memiliki Bayi Melalui Transplantasi Rahim

Mengutip dari Hello Sehat, sindrom MRKH menyebabkan vagina, serviks, dan rahim tidak bisa berkembang dengan sempurna sebagaimana mestinya. Bahkan ada mereka yang tidak memiliki rahim sama sekali seperti Deborah. Pada umumnya, pengidap sindrom MRKH yang tidak memiliki rahim tidak bisa juga mengalami menstruasi sehingga mustahil untuk hamil.

Penyebab terjadinya sindrom MRKH secara pasti masih belum diketahui, namun sindrom ini terjadi karena kelainan pembentukan saluran Mullerianus dalam tubuh ketika masih dalam kandungan. Para ahli menduga hal ini berkaitan dengan faktor genetik dan juga lingkungan.

Deborah yang berusia 36 tahun melahirkan bayi perempuan sehat seberat 1845 gram pada usia kandungan 33 minggu. Pada Maret 2019, ia mendapatkan transplantasi rahim dari ibunya yang berusia 57 tahun. Tim medis yang sama menangani baik persalinannya dan juga transplantasi rahim yang dilakukannya.

Terlahir Tanpa Rahim, Ibu Ini Berhasil Memiliki Bayi Melalui Transplantasi Rahim

Kepala Ginekologi, Obstetri, dan Reproduksi di Foch Hospital, Jean-Marc Ayoubi yang menangani persalinan Deborah menyatakan Deborah dan bayinya dalam kondisi yang baik.

Kelahiran bayi dari rahim hasil cangkok bukan merupakan hal yang baru. Pada tahun 2014 seorang wanita di Swedia pertama kali melahirkan bayi setelah melakukan transplantasi rahim.

Tak hanya itu, di tahun 2017, di Brazil tercatat kelahiran bayi dari perempuan yang mendapatkan transplantasi rahim. Uniknya, sang pendonor transplantasi rahim telah meninggal dunia. Hingga saat ini, terdapat 20 bayi yang lahir dari transplantasi rahim.

Berhasil melahirkan bayi yang sehat dari transplantasi rahim adalah harapan bagi mereka yang tidak bisa hamil alami karena tidak memiliki rahim.

Artikel Terkait: Rahim Kering Bikin Susah Hamil, Catat 7 Penyebabnya Berikut Ini!

Seperti Apa Prosedur Operasi Transplantasi Rahim?

Melansir dari Very Well Health, transplantasi rahim adalah prosedur penggantian rahim pada perempuan yang mengalami infertilitas faktor uterus absolut (AUFI) karena kondisi bawaan atau malformasi yang berhubungan dengan rahim. Berikut adalah beberapa tahap yang harus dilalui dalam melakukan prosedur transplantasi rahim.

1. Pemeriksaan Pendonor dan Penerima Donor

Operasi transplantasi rahim

Pertama, perempuan yang memutuskan untuk menerima transplantasi rahim harus dalam kondisi usia subur atau produktif. Kemudian, dilakukan proses seleksi rahim donor. Rahim donor diskrining untuk penyakit sistemik, infertilitas, ketebalan, polip, fibroid, pembuluh darah dan arteri yang berfungsi, adhesi, dan infeksi.

Pendonor, baik yang masih hidup atau sudah meninggal idealnya sudah terbukti kesuburannya dan belum pernah mengalami operasi rahim sebelumnya yang dapat mempengaruhi proses transplantasi.

Beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan termasuk golongan darah, ukuran organ, dan seberapa cocok sistem kekebalan tubuh donor dan penerima. Risiko infeksi dan penolakan organ transplantasi cenderung lebih tinggi jika penerima menerima rahim dari donor yang telah meninggal karena adanya perubahan anatomis dan vaskuler.

Artikel Terkait: Rahim Retro, Kelainan Posisi Rahim yang Membuat Bunda Susah Punya Anak

2. Prosedur Sebelum Operasi

prosedur transplantasi rahim

Sebelum operasi perlu dilakukan prosedur eksplorasi pada donor dan penerima untuk menentukan anatomi panggul dan keadaan pembuluh darah. Penerima donor akan diberi obat kesuburan untuk membantu memanen telurnya.

Sel telur kemudian dibuahi dan embrio dibekukan untuk diawetkan. Hal ini dilakukan untuk memungkinkan penerima membawa anak yang secara biologis adalah anaknya sendiri.

3. Proses Operasi

Operasi transplantasi rahim

Rahim dan serviks (leher rahim) dikeluarkan dari donor dan ditanamkan ke penerima. Begitu rahim berada di tubuh penerima, dokter akan menghubungkan otot, tulang rawan, tendon, arteri, vena, dan pembuluh darah lainnya agar rahim dapat berfungsi. Proses operasi transplantasi rahim akan memakan waktu yang cukup lama.

4. Pasca Operasi Transplantasi Rahim

Operasi transplantasi rahim

Penerima dan donor tetap harus dipantau dalam unit perawatan intensif selama beberapa hari setelah transplantasi. Dokter juga harus mengobservasi bagaimana penerima donor merespon obat-obatan penekan imun dan mencegah infeksi.

5. Komplikasi

Operasi transplantasi rahim

Risiko potensial yang terjadi selama transplantasi termasuk kehilangan darah dalam jumlah besar yang membutuhkan transfusi. Selain itu, infeksi, penolakan organ, atau reaksi negatif terhadap obat atau anestesi imunosupresif dapat terjadi.

***

Prosedur transplantasi rahim dapat membantu mereka yang tak memiliki rahim untuk hamil dan melahirkan secara alami. Mengacu pada kasus-kasus yang sudah terjadi sebelumnya, bayi hasil transplantasi rahim pun terlahir dengan sehat dan sempurna. Selama kehamilan, ibu diharapkan menjaga kandungan dengan sebaik-baik mungkin. Mengatur asupan nutrisi, aktif bergerak, serta manajemen stress yang baik akan membantu memperlancar kehamilan serta persalinan.

Baca Juga:

Bayi pertama hasil cangkok rahim telah lahir di Brazil

Tak kunjung hamil bisa disebabkan karena rahim dingin, ketahui gejalanya!

Cara menghindari kehamilan di luar rahim yang wajib di ketahui ibu

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img

Penulis

Annisa Pertiwi

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Terlahir Tanpa Rahim, Ibu Ini Berhasil Memiliki Bayi Melalui Transplantasi Rahim
Bagikan:
•••
  • Inilah 5 Perlengkapan Ibadah yang Jangan Sampai Parents Lewatkan

    Inilah 5 Perlengkapan Ibadah yang Jangan Sampai Parents Lewatkan

  • Perjuangan Seorang Ibu, Tak Lelah Mengurus Anak hingga Rumah

    Perjuangan Seorang Ibu, Tak Lelah Mengurus Anak hingga Rumah

  • 10 Hal yang Perlu Diperhatikan Parents dalam Membesarkan Anak Autisme

    10 Hal yang Perlu Diperhatikan Parents dalam Membesarkan Anak Autisme

app info
get app banner
  • Inilah 5 Perlengkapan Ibadah yang Jangan Sampai Parents Lewatkan

    Inilah 5 Perlengkapan Ibadah yang Jangan Sampai Parents Lewatkan

  • Perjuangan Seorang Ibu, Tak Lelah Mengurus Anak hingga Rumah

    Perjuangan Seorang Ibu, Tak Lelah Mengurus Anak hingga Rumah

  • 10 Hal yang Perlu Diperhatikan Parents dalam Membesarkan Anak Autisme

    10 Hal yang Perlu Diperhatikan Parents dalam Membesarkan Anak Autisme

  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Sitemap
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami


  • Singapore
  • Thailand
  • Indonesia
  • Philippines
  • Malaysia
  • Sri Lanka
  • India
  • Vietnam
  • Australia
  • Japan
  • Nigeria
  • Kenya
Merek Mitra
Influencer Partner Brand LogoMama's Choice Partner Brand Logo
© Copyright theAsianparent 2021. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan
Artikel
  • img
    Komuniti
  • img
    Ramadan 2021
  • img
    Gizi & Stimulasi
  • img
    Hidrasi Keluarga
  • img
    Cek Alergi
  • img
    Sukses ASI Eksklusif
  • img
    Cari nama bayi
  • img
    Kehamilan
  • img
    Tumbuh Kembang
  • img
    Parenting
  • img
    Kesehatan
  • img
    Gaya Hidup
  • img
    Nutrisi
  • img
    Videos
  • img
    Belanja
Fitur
  • ?Komunitas Para Bunda
  • Pemantau Kehamilan
  • Pemantau Perkembangan Bayi
  • Resep
  • Makanan
  • Jajak
  • img
    VIP Parents
  • Kontes
  • Photobooth

Unduh aplikasi kami

  • Beriklan Dengan Kami
  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Pedoman Komunitas
  • Hubungi Kami
  • Syarat dan Ketentuan
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Fitur
  • Artikel
  • ?Beranda
  • Jajak
Buka di aplikasi