Bersama dengan vagina, ovarium, dan tuba fallopi, rahim membentuk sistem reproduksi wanita yang cukup vital. Kesehatannya sangat perlu dijaga sehingga berbagai tanda dan gejala rahim rusak perlu diperhatikan.
Rahim memiliki struktur seperti buah pir di panggul yang berada di belakang kandung kemih dan di depan rektum. Rahim membesar selama kehamilan dan umumnya menyusut hampir kembali ke ukuran aslinya dalam beberapa minggu setelah melahirkan.
Tanda dan gejala rahim rusak
Secara umum, ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai sebagai tanda rahim mengalami masalah. Inilah beberapa tanda tersebut:
- Nyeri atau ketidaknyamanan pada panggul
- Periode menstruasi tidak teratur
- Keputihan
- Kesulitan hamil
- Perut yang membesar
- Nyeri punggung bawah
- Kesulitan buang air kecil
Gejala di atas biasanya tidak berdiri sendiri, melainkan berkaitan dan muncul beberapa gejala lain dalam satu kondisi. Terdapat juga beberapa penyakit rahim yang sebaiknya diwaspadai.
Penyakit terkait dengan masalah rahim
Ada beberapa kondisi yang mengkhawatirkan terkatit dengan kesehatan rahim. Penyebabnya bisa berupa faktor eksternal maupun internal seperti hormon.
Sebagian besar kondisi ini dapat ditangani dengan obat-obatan, tetapi beberapa mungkin memerlukan histerektomi, yang merupakan operasi pengangkatan rahim.
1. Prolaps uterus
Kondisi ini bisa terjadi pada banyak wanita, namun risikonya akan lebih meningkat pada wanita yang berusia lebih tua. Prolaps uterus terjadi ketika otot dan ligamen yang menahan uterus menjadi melemah, memungkinkan uterus turun di dekat kandung kemih.
Seringnya, kondisi ini ditandai dengan kebocoran urin. Pada kondisi yang lebih parah, kasus ini bisa menyebabkan rasa sakit juga, terutama selama atau setelah berhubungan seksual.
2. Menorrhagia
Mengalami periode menstruasi yang panjang? Waspadai menorrhagia, Bun. Menorrhagia adalah perdarahan menstruasi yang berkepanjangan atau sangat berat.
Kondisi ini dapat terjadi tanpa adanya kondisi medis apa pun, tetapi juga dapat terjadi akibat masalah hormon hipofisis. Seringkali, menorrhagia menyebabkan anemia (jumlah sel darah merah rendah).
Konsultasikan dengan dokter bila mengalaminya karena Anda mungkin perlu perawatan untuk mengatasi perdarahan serta pengobatan untuk anemia.
3. Penyakit Radang Panggul
Penyakit radang panggul seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri. Ketika bakteri atau organisme memasuki serviks dan menyebar ke atas, infeksi dapat memengaruhi satu atau lebih organ panggul, termasuk rahim, leher rahim, dan tuba falopi.
Gejalanya meliputi ketidaknyamanan, keputihan, bau busuk, dan urgensi atau nyeri kencing. Biasanya gejala lain yang ikut dirasakan ialah infeksi saluran cerna atau infeksi kandung kemih.
Segeralah berkonsultasi bila rasa sakit yang dirasakan bertambah buruk.
4. Kanker rahim
Kanker rahim atau biasa disebut sebagai kanker endometrium ini menjadi momok bagi setiap wanita karena angka kejadiannya yang cukup tinggi. Seperti kanker lainnya, ini bisa terjadi hingga stadium 4 yang bisa merambat ke organ lainnya.
Ciri utama penyakit ini ialah perdarahan vagina yang tidak normal. Tentunya, ini membutuhkan perawatan secepatnya jika telah menyebar ke luar rahim.
Bunda, yuk waspadai berbagai tanda dan gejala yang sudah disebutkan di atas.
Sumber : www.verywellhealth.com
Baca Juga :
Catat! 5 Kebiasaan ini dapat mencegah kanker serviks
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.