Pernah mendengar istilah ombrophobia?
Jika banyak yang senang menikmati hujan di sore hari sambil menyeruput segelas kopi atau teh panas. Belum lagi kalau pasangan ikut menemani. Berdua sambil mengobrol ringan. Tapi tidak dengan mereka yang mengalami ombrophobia.
Ya, nyatanya hujan tak selalu menyenangkan bagi beberapa orang. Jangankan mendengar suara rintiknya, melihat butiran air yang jatuh dari langit saja membuat mereka merasa ketakutan.
Ada beberapa orang yang merasa gelisah dan takut dengan hujan. Kondisi ini disebut ombrophobia. Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai ombrophobia atau fobia hujan berikut ini.
Ombrophobia atau Fobia Hujan: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi
Apakah Itu Ombrophobia?
Ombrophobia adalah fobia atau ketakutan tidak rasional terhadap hujan, gerimis, atau suasana langit mendung. Ketahui apa itu fobia hujan, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.
Ombrophobia atau disebut juga pluviophobia merupakan fobia pada hujan, termasuk juga suasana mendung dan gerimis. Beberapa orang mungkin menyukai suasana tenang saat hujan, tapi bagi penderita pmbrophobia, ia merasa terancam, ketakutan, dan gelisah yang tak rasional terhadap hujan, meski hujan yang dihadapinya tidak deras dan tidak membahayakan.
Ketakutannya itu juga disertai akan ketakutan pada angin kencang, petir, guntur, kilat, dan aquaphobia (ketakutan akan tenggelam).
Siapa Saja yang Bisa Ombrophobia atau Fobia Hujan?
Penderita bisa siapa saja, mulai dari anak-anak dan orang dewasa. Tapi biasanya lebih rentan jika dialami pada anak-anak. Mengapa? Karena reaksi takut pada anak lebih berlebihan, dan dimulai pada skala yang sangat kecil seperti takut pada gerimis kecil.
Gejala yang Ditunjukkan Penderita Ombrophobia
Sering kali penderita ombrophobia menunjukkan rasa takut, panik, dan gelisah yang berlebihan atau tidak terkontrol saat hujan. Rincinya seperti ini:
- Untuk skala yang esktrim, biasanya si penderita sudah merasa takut saat langit baru saja mendung (hujan belum turun). Dan ia akan langsung merasa gelisah, stres, dan panik tak terkendali selama hujan turun.
- Berpikiran negatif atau irasional kalau dirinya akan kebanjiran atau tenggelam.
- Tidak mau berada di luar ruangan saat hujan. Juga menghindari berada dekat jendela agar tak perlu melihat hujan.
- Penderita merasa mual, muntah, mulut kering, dan nyeri dada. Ada juga yang tubuhnya gemetar, sesak napas, otot-ototnya menegang, dan jantung berdetak lebih kencang. Yang parahnya, bisa menangis histeris selama hujan.
Sebenarnya orang dengan ombrophobia sadar akan fobia yang dialaminya, tapi mereka hanya tidak tahu bagaimana cara mengatasinya.
Biasanya, Apa Penyebab Omnrophobia atau Fobia Hujan?
Berikut ini beberapa penyebab ombrophobia:
- Kejadian traumatis. Seperti halnya fobia lain, ombrophobia juga sering kali disebabkan oleh kejadian traumatis masa lalu yang terkait dengan hujan yang kemudian bermanifestasi menjadi sebuah ketakutan berlebihan. Misalnya, mengalami kebanjiran yang sangat parah hingga kehilangan harta atau surat-surat berharga.
- Kesedihan mendalam. Si penderita kehilangan orang yang sangat dicintainya saat hujan, dan sejak itu hujan selalu mengingatkan ia akan kenangan pahit tersebut.
- Gangguan kesehatan mental. Mendung atau hujan kerap membuat suasana menjadi lebih gelap, sendu, dan mellow. Bagi orang yang mengalami depresi, suasana itu dapat meningkatkan efek depresi dan merasa terganggu karena ketidakseimbangan mentalnya.
- Bencana alam. Ini hampir sama dengan penyebab ‘kejadian traumatis’. Bedanya, si penderita merasa trauma bakal mengalami bencana yang sama –bukan pada apa yang mungkin akan hilang pascabencana. Misalnya, kejadian hujan badai, tanah longsor, tsunami, atau bencana lain terkait air hujan.
Perlukah ke Dokter?
Jika fobia akan hujan sudah sangat mengganggu aktivitas sehari-hari seperti mengganggu pekerjaan, hubungan sosial si penderita dengan orang sekitarnya, dan kegiatan akademik (pada anak-anak), tentu saja butuh konsultasi dokter atau psikiater. Kondisi yang dialami mereka sudah tidak wajar dan membutuhkan pemeriksaan dan perawatan lanjutan.
Fobia ini harus ditangani dengan serius, karena jika ketakutan yang dirasakan semakin besar, si penderita mungkin akan mengalami gejala yang lebih parah lagi –gejalanya berkembang.
Si Penderita Mungkin Mengalami Komplikasi Fobia
Orang dengan ombrophobia parah akan sangat kesulitan menjalani aktivitas normalnya, terutama di musim hujan seperti sekarang ini atau mereka yang tinggal di wilayah dengan curah hujan tinggi. Jika tak segera diatasi, fobia yang dialami penderita ombrophobia juga cenderung bisa berkembang ke fobia lain, loh, Bunda. Misalnya saja, fobia tenggelam, fobia air (aquaphobia), depresi, dan gangguan kecemasan.
Mengantisipasi agar orang terkasih Anda tidak terkena ombrophobia mungkin sulit, karena tak ada yang tahu pasti kapan peristiwa traumatis akan terjadi. Namun jika orang yang Anda kasihi mengalami fobia ini, Anda bisa membangu mengurangi tingkat keparahannya atau mengontrolnya memeriksakan kondisi psikologi dan kesehatan mentalnya ke dokter atau psikiater secepat mungkin.
Inilah sekilas pembahasan tentang ombrophobia. Semoga bacaan ini bermanfaat bagi Anda.
Baca juga:
Kerap Takut Berhadapan dengan Orang Lain? Hati-hati Gejala Antrofobia!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.