Sakit maag atau dispepsia adalah penyakit yang ditandai rasa nyeri dan panas pada lambung. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk ibu menyusui. Untuk mengatasinya, ada beberapa obat maag untuk ibu menyusui yang aman dikonsumsi.
Artikel terkait: Amankah Obat Maag Mylanta untuk Ibu Menyusui dan Ibu Hamil? Ini Penjelasan Dokter
Daftar isi
Gejala
Sebagian besar sakit maag sifatnya ringan dan dapat ditangani tanpa perlu ke dokter. Namun, hati-hatilah dan segera periksakan bila sakitnya terjadi terus-menerus dan disertai dengan gejala seperti berikut ini:
- Muntah
- Sulit menelan
- Nyeri ulu hati
- Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
Bagi penderita yang sudah berusia lebih dari 55 tahun juga dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Gejala bisa memburuk bila disertai stres. Sakit maag juga dapat disebabkan kebiasaan makan yang terlalu banyak dan cepat, atau terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas dan berlemak.
Artikel Terkait: Amankah Obat Maag Mylanta untuk Ibu Menyusui dan Ibu Hamil? Ini Penjelasan Dokter
Obat Maag untuk Ibu Menyusui
Sebagian besar obat dalam dosis biasa, tidak berpengaruh sama sekali pada bayi yang menyusui. Namun sebagian yang lain, memiliki efek sementara yang ringan dan sangat sedikit yang bisa berbahaya.
Meski demikian, karena tidak cukup diketahui tentang efek jangka panjang dari obat-obatan pada bayi yang menyusui, yang terbaik adalah berhati-hati saat menggunakan obat bebas atau resep saat Anda menyusui.
Anda juga sebaiknya menghindari obat apa pun kecuali telah diresepkan oleh dokter atau merupakan daftar obat bebas yang aman. Berikut beberapa obat maag yang aman untuk ibu menyusui:
1. Antasida
Salah satu jenis obat yang sering diresepkan dokter untuk mengatasi maag atau sakit lambung adalah antasida.
Obat ini dijual bebas dan tersedia dalam bentuk cair dan tablet kunyah. Di samping itu, obat ini aman dikonsumsi ibu hamil dan menyusui dengan anjuran dokter.
Antasida merupakan obat yang mengandung kombinasi kalsium, magnesium, dan garam aluminium sebagai bahan aktif.
Obat ini bekerja dengan menetralkan asam di lambung dan penghambat pepsin yang berperan dalam mencerna protein.
Selain itu, antasida juga mengandung beberapa zat disebut alginat untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
Kendati demikian, penggunaan antasida haruslah tepat. Bagi ibu yang sedang hamil dan menyusui, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Pasalnya, antasida dapat menimbulkan efek samping pada kesehatan saluran pencernaan. Diare, perut kembung, mual dan muntah akan dirasakan karena adanya kandungan kalsium dan aluminium di obat ini. Selain itu, Bunda juga bisa mengalami retensi cairan bila obat ini mengandung natrium karbonat.
Menurut laman Baby Center, Bunda boleh mengonsumsi antasida bahkan saat menyusui, asalkan dengan petunjuk dokter. Kandungan kalsium dan magnesium tidak berdampak signifikan terhadap ASI ibu.
2. Simeticone (Dimeticone)
Simeticone (Dimeticone) biasa digunakan untuk meredakan perut kembung dan perut tidak nyaman akibat masuk angin. I
ni menyebabkan gelembung gas di usus menyatu, membantu penyebaran angin.
Obat ini sering dikombinasikan dengan antasida. Nama merek: Altacite Plus® , Asilone®, Windcheaters® Maalox Plus®, Rennie Deflatine®, Remegel Wind Relief®.
3. Alginat
Banyak ibu yang mengonsumsi alginat selama kehamilan.
Alginat dapat membentuk rakit pH netral di atas kandungan makanan yang ada di lambung untuk mencegah regurgitasi dan mulas akibat iritasi kerongkongan.
Obat ini dapat dengan aman dikonsumsi selama menyusui. Misalnya Gaviscon ®, Gaviscon Advance ®
4. Cimetidine atau Ranitidine
Jika sakit pada lambung yang Anda rasakan tidak juga berubah, padahal Anda sudah mulai mencoba berbagai cara.
Mulai dari mengubah gaya hidup, dan juga mengkonsumsi alginat atau antasida, Anda mungkin akan diberikan resep yang lebih kuat lagi.
Cimetidine atau Ranitidine menjadi opsi obat yang tetap bisa dikonsumsi kala Anda menyusui.
Artikel Terkait: Amankah Minum Ibuprofen untuk Ibu Menyusui? Ini Penjelasannya, Bun!
5. Omeprazole
Kandungan pada ranitidine dan omeprazole mempengaruhi ASI pada tingkat yang jauh lebih rendah.
Bahkan, lebih rendah dibandingkan dengan obat yang digunakan untuk mengobati refluks pada bayi.
Pencegahan Maag pada Ibu Menyusui
Lebih baik mencegah daripada mengobati, beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan untuk mengatasi maag.
1. Mengatur Pola Makan
Bagi Anda yang rentan mengalami maag, cobalah mengonsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi sering.
Biasakan untuk tidak langsung berbaring segera setelah makan. Tunggulah setidaknya 2-3 jam sebelum memutuskan berbaring.
Selain itu, hindari mengkonsumsi makanan pedas dan makanan yang terlalu asam seperti tomat dan jeruk.
Tahan diri untuk tidak mengonsumsi minuman bersoda, kafein, dan minuman beralkohol, serta makanan pemicu sakit maag seperti coklat dan mint.
2. Ubah Kebiasaan
Selain memerhatikan pola makan, jalani pola hidup sehat berikut:
- Tidak merokok
- Tidak banyak minum saat larut malam
- Rutin berolahraga
- Tidak langsung berolahraga segera setelah makan
- Tidak mengenakan pakaian ketat yang dapat menekan lambung dan memicu penyakit asam lambung.
- Tidak mengonsumsi obat-obatan yang bisa menyebabkan iritasi pada lambung, seperti obat antiinflamasi non-steroid (OAINS).
Artikel terkait: Amankah Minum Susu Penggemuk untuk Ibu Menyusui? Simak Penjelasan Ini
3. Mengelola Stres
Stres juga bisa menjadi pemicu sakit maag. Untuk itu, kelola rasa stres dengan baik.
Lakukan aktivitas menyenangkan seperti bermeditasi, latihan relaksasi, dan konseling. Hal ini dapat mendorong obat maag bekerja dengan baik.
Awali meredakan stres dengan mengoleskan aromaterapi atau minyak untuk menghangatkan tubuh.
Pilih aroma favorit yang aman dan nyaman agar bisa menekan stres yang datang menghampiri.
Namun, bila maag yang Anda alami dipicu oleh masalah psikologis yang lebih serius, dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk menjalani psikoterapi dan menggunakan obat-obatan untuk mengatasi masalah psikologis tersebut.
Tak kalah penting, konsultasikan dengan dokter jika sakit maag yang dialami lebih dari 2 minggu.
Terlebih jika disertai dengan penurunan berat badan, mual dan muntah, tubuh terasa lemas, sulit mengunyah, BAB berwarna hitam, sesak napas, atau nyeri dada.
4. Konsumsi Almond
Almond merupakan salah satu jenis kacang yang bisa membantu mengatasi maag. Pun cemilan favorit ini mengandung minyak alami yang akan membuat pencernaan menjadi lebih sehat.
Selain dikudap langsung, Busui bisa mengolahnya dalam bentuk susu sehingga lebih nyaman.
Tak hanya mengatasi maag, almond juga sudah terkenal khasiatnya dalam meningkatkan produksi ASI dan MPASI yang baik untuk bayi.
Hal yang Harus Diperhatikan saat Memilih Obat
Dikutip dari what to expect, bahwa hampir setiap obat over the counter (OTC) yakni obat yang dapat dikonsumsi tanpa resep dokter dan juga obat yang mengharuskan adanya resep dokter mencantumkan peringatan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum meminumnya jika Anda sedang menyusui.
Itu berarti sumber informasi terbaik Anda adalah dokter anak atau praktisi pranatal.
Dokter dapat memberi Anda daftar singkat obat-obatan umum yang cocok untuk menyusui (dan yang dapat Anda konsumsi sesuai kebutuhan tanpa harus mendapatkan izin terus menerus), serta memberi tahu Anda apakah obat atau suplemen yang telah diresepkan atau dikonsumsi secara teratur yang perlu disesuaikan sampai Anda menyapih si Kecil.
Beberapa studi terakhir menunjukkan bahwa hampir setiap pengobatan bisa digunakan dengan aman selama menyusui.
Namun, beberapa lainnya jelas dapat berbahaya bagi Anda. Berikut sebagian obat-obatan yang dapat Anda hindari saat sedang menyusui:
- Obat kanker
- Beberapa beta blocker (digunakan untuk mengobati detak jantung tidak teratur dan tekanan darah tinggi)
- Obat epilepsi dan kejang tertentu
- Ergots (obat yang digunakan untuk mengobati migrain)
- Dan beberapa obat harus dihindari karena dapat mengurangi suplai ASI Anda, termasuk (namun tidak terbatas pada): Pseudoephedrine dan antihistamin
Para ahli di bidang ini belum mempublikasikan studi untuk kelas antihistamin tertentu, misalnya, atau beberapa antidepresan.
Meski demikian, obat-obatan lainnya dianggap aman selama hanya digunakan sementara.
Tetap pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter anak Anda untuk informasi terbaru tentang kondisi mana yang aman dan tidak bagi Anda dan si kecil.
8 Obat Maag Alami untuk Ibu Menyusui
Bunda yang masih ragu-ragu untuk mengkonsumsi obat untuk meredakan sakit maag, berikut 8 obat maag alami yang bisa langsung dicoba di rumah dikutip dari healthline.
1. Teh Kamomil
Kamomil dengan aroma khasnya yang menenangkan adalah anggota keluarga Asteraceae.
Keluarga tumbuhan ini termasuk aster, bunga matahari, dan krisan. Bunga kamomil digunakan untuk membuat teh dan juga dimanfaatkan ekstraknya.
Teh kamomil dikenal untuk mengurangi kecemasan dan membantu kesulitan tidur.
Selain itu, teh ini juga digunakan untuk menenangkan sakit perut dan masalah pencernaan lainnya. Bunda dapat mencobanya untuk meringankan sensasi sakit di perut saat asam lambung mulai naik.
2. Jahe
Penderita maag seringkali merasakan sensasi terbakar di dada hingga tenggorokan yang disebabkan oleh refluks asam.
Jahe dapat menjadi salah satu tanaman yang bisa Anda konsumsi untuk meredakan sensasi tersebut.
Jahe adalah bahan utama dalam pengobatan Tiongkok. Dalam dosis kecil, jahe dapat digunakan sebagai anti-inflamasi di sistem Anda.
Namun, hindari mengonsumsi terlalu banyak karena justru dapat memperburuk gejala yang Anda rasakan.
3. Kunyit
Kunyit telah digunakan sebagai pengobatan alternatif selama ribuan tahun. Tanaman ini juga digunakan untuk mengobati banyak penyakit dan kondisi, termasuk masalah perut dan pencernaan.
Kunyit kaya akan senyawa anti inflamasi dan antioksidan.
Dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan Ayurveda, kunyit telah digunakan untuk meredakan nyeri radang sendi dan mengatur menstruasi. Ini juga telah digunakan untuk meningkatkan pencernaan dan fungsi hati.
4. Madu
Pernahkah Anda mengalami aliran balik asam lambung ke kerongkongan setelah makan? Kondisi ini dikenal dengan istilah refluks.
Madu telah digunakan dalam pengobatan Ayurveda selama ribuan tahun untuk mengobati berbagai penyakit.
Beberapa penelitian dan menunjukkan bahwa madu dapat menenangkan tenggorokan dan meredakan gejala asam lambung.
5. Adas
Beberapa bagian dari tanaman adas dapat digunakan untuk memasak, dan Anda biasanya dapat menemukan bijinya dikeringkan dalam bentuk utuh atau bubuk.
Biji adas berbentuk panjang dan berwarna hijau pucat atau coklat. Mereka memiliki rasa dan aroma manis seperti licorice.
Di beberapa bagian dunia, orang mengunyah biji adas secara langsung atau dengan lapisan gula setelah makan. Mengunyah biji adas dianggap dapat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah gas di lambung.
Artikel Terkait: Busui, Kenali 9 Penyebab ASI Berkurang dan Cara Mengatasinya
6. Akar Marshmallow
Akar Marshmallow (Althaea officinalis) adalah ramuan abadi yang berasal dari Eropa, Asia Barat, dan Afrika Utara.
Ini telah digunakan sebagai obat tradisional selama ribuan tahun untuk mengobati kondisi pencernaan, pernapasan, dan kulit.
Kekuatan penyembuhannya sebagian disebabkan oleh lendir yang berada dalam kandungannya.
Tanaman ini biasanya dikonsumsi dalam bentuk kapsul atau teh. Tidak jarang bahan ini juga digunakan dalam produk pengobatan kulit dan sirup obat batuk.
7. Peppermint Oil
Peppermint oil sering ditemukan pada permen dan daun teh. Namun, peppermint secara tradisional dapat digunakan untuk mengurangi:
- masuk angin
- sakit kepala
- gangguan pencernaan
- mual
- masalah perut
Beberapa penelitian juga menunjukkan gejala yang membaik pada penderita GERD yang mengonsumsi peppermint oil.
Namun, penting agar Anda tidak pernah mengonsumsi antasida dan peppermint oil secara bersamaan. Karena hal ini justru dapat meningkatkan risiko sakit maag.
8. Air Lemon
Efek alkali dari air lemon dapat menetralkan asam lambung dan meningkatkan pencernaan. Campurkan satu sendok makan jus lemon dalam air panas atau hangat dan minum beberapa menit sebelum makan.
Selain meredakan gangguan pencernaan, air lemon juga merupakan sumber vitamin C yang baik untuk kesehatan Anda.
Artikel Terkait: 6 Posisi Menyusui yang Benar Agar Bayi Tidak Gumoh, Cek Bun!
Namun, terlalu banyak air lemon dapat merusak email gigi dan menyebabkan peningkatan intensitas buang air kecil. Untuk melindungi gigi Anda, bilas mulut Anda dengan air setelah minum air lemon.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Parents!
***
Indigestion and Breastfeeding
www.breastfeedingnetwork.org.uk/indigestion/
Medications While Breastfeeding: What’s Safe and What’s Not
www.whattoexpect.com/first-year/medications-breastfeeding/#how-to-tell
Fennel Seeds for Fighting Gas
www.healthline.com/health/fennel-seeds-for-gas
Can You Use Honey to Treat Acid Reflux?
www.healthline.com/health/digestive-health/honey-for-acid-reflux
Can You Use Turmeric to Treat Acid Reflux?
www.healthline.com/health/digestive-health/turmeric-acid-reflux
Can You Use Ginger to Treat Acid Reflux?
www.healthline.com/health/digestive-health/ginger-for-acid-reflux
Can You Use Chamomile Tea to Treat Acid Reflux?
www.healthline.com/health/digestive-health/chamomile-tea-acid-reflux
Everything You Need to Know About Marshmallow Root
www.healthline.com/health/food-nutrition/marshmallow-root
Herbs and Supplements for Acid Reflux (GERD)
www.healthline.com/health/gerd-herbs-supplements
How to Treat Indigestion at Home
www.healthline.com/health/home-remedies-for-indigestion#_noHeaderPrefixedContent
Baca juga:
Folamil Genio, Suplemen Penting untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Bolehkah Ibu Menyusui Minum Obat Hipertensi? Begini Penjelasannya