Rasa kemanusiaan kita memang diuji di tengah wabah ini. Berbagai penggalangan dana dan donasi dibuka untuk saling tolong menolong. Salah satunya Kara Michael, perempuan asal Texas yang berhasil mengumpulkan donasi ASI perah hingga lebih dari 100 liter.
ASI adalah nutrisi yang terbaik bagi bayi, oleh karena itu penting bagi bayi untuk mendapatkan ASI di tahun-tahun pertama kehidupannya.
Tak terkecuali untuk bayi yang terpaksa harus menginap di NICU setelah dilahirkan karena adanya komplikasi atau kelahiran prematur, ASI masih bisa tetap diberikan melalui metode ASI perah.
Kumpulkan Donasi ASI Perah Untuk Bayi di NICU
Ilustrasi bayi di NICU
Sebelum wabah Virus Corona menyerang, Kara Michael menghabiskan hari-harinya dengan mengasuh dua anak dan mengurus bisnisnya. Anak bungsunya belum berusia satu tahun, sementara anak sulungnya sudah mulai sibuk dengan aktifitas di preschool.
Tinggal di Austin, Texas, Kara yang berprofesi sebagai terapis dan konsultan laktasi membuka klinik laktasi Best Fed Beginnings. Kliniknya memberikan support dan dukungan untuk ibu menyusui agar bisa memberikan ASI dengan baik untuk bayinya.
Namun setelah pandemi, Kara memutuskan untuk menutup sementara kliniknya demi kesehatan klien dan juga keluarganya.
Melihat kebutuhan ASI yang meningkat tinggi karena pandemi COVID-19 di Neonatal Intensive Unit (NICU) setempat, ibu dua anak itu bekerja sama dengan Mother’s Milk Bank, sebuah Bank ASI di kota Austin untuk memfasilitasi layanan antar gratis untuk donasi ASI ke beberapa rumah sakit.
“Pandemi telah membuat kebutuhan ASI perah di NICU meningkat. Hal ini disebabkan oleh para ibu yang terpaksa terpisah dari bayi-bayinya karena protokol kesehatan. Sangat sulit untuk bisa memproduksi ASI dengan baik tanpa melihat, menyentuh, dan menggendong bayi.” Kara menjelaskan.
Bayi-bayi yang terlahir prematur harus menginap di NICU. Berdasarkan ketentuan baru yang ditetapkan pemerintah setempat selama pandemi, mereka tidak boleh dikunjungi siapapun karena sistem imunnya masih lemah dan khawatir bisa terpapar virus.
Donasi ASIP Terkumpul Lebih Dari 100 Liter
Ilustrasi donasi ASI Perah
“Setelah mendengar langkanya stok susu formula di toko-toko lokal, saya mencoba mengumpulkan donasi ASI perah dari para ibu untuk para bayi di NICU lewat Facebook. Saya merasa terharu karena mendapatkan banyak sekali respon positif. Banyak juga yang membagikan postingan saya sehingga jangkauannya bisa sangat luas,” ceritanya.
Kelangkaan susu formula di kota setempat terjadi karena panic buying yang dilakukan sekelompok orang di awal masa pandemi. Untungnya, para ibu yang ada kota tersebut bersedia untuk menyumbangkan ASI perah ekstra yang mereka miliki.
Bahkan jumlah donasi yang terkumpul dari pertengahan Maret tersebut mencapai lebih dari 100 liter.
Kara terkejut dan tidak menyangka bisa mengumpulkan donasi sebanyak itu, terutama para ibu baru yang menyumbangkan ASInya.
“Saya tidak mempersiapkan apa-apa, sementara pandemi mengubah segalanya,” katanya. “Saya sendiri memiliki bayi yang baru lahir. Kondisi isolasi saat ini sangat berat khususnya untuk para ibu baru dan ada banyak tantangan lainnya untuk kami di tengah wabah ini.”
Hingga saat ini, Kara terus memberikan dukungan dan kesempatan untuk tetap terhubung dengan para klien dari klinik laktasi miliknya.
“Ketika klinik saya terpaksa harus ditutup, saya tetap yakin para ibu masih bisa berhubungan dengan saya. Baik melalui pesan teks ataupun Facebook Messenger.
Saya merasa penting untuk memberikan berbagai tips kepada para ibu baru tentang apa yang bisa mereka lakukan untuk bayinya selama karantina. Banyak cara untuk melakukannya, saya juga mengadakan sesi Facebook Live dengan klien-klien saya untuk saling berbagi,” ungkapnya.
Dengan berbagai hal baru yang harus dihadapai selama pandemi COVID-19, Kara Michael mengaku bahwa dirinya terkesan dengan berbagai komunitas yang saling memberi dukungan, terutama untuk para ibu.
“Masih banyak orang baik, banyak perbuatan baik di tengah wabah ini. Saya tahu banyak sekali ibu yang berjuang untuk mengerjakan banyak hal, seperti bekerja di kantor, mengurus rumah dan keluarga, serta turut mengajari anak-anak dalam pembelajaran jarak jauh. Banyak tanggung jawab baru yang muncul saat ini,” Kara memaparkan.
Ia juga bersyukur bahwa donasi ASI perah jauh lebih meningkat secara signifikan dibanding sebelumnya sejak COVID-19. Berbagai donasi lainnya seperti mainan atau pakaian untuk bayi juga menumpuk di kliniknya.
“Benar-benar menginspirasi melihat banyak perempuan hebat yang saling tolong menolong dengan sesamanya,” tutur Kara.
Sumber: Parents.com
Baca juga:
3 Panduan Khusus Menyimpan ASIP agar Tetap Berkualitas
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.