Pernahkah Bunda merasa mual setelah berhubungan seks dengan suami? Terkadang orang menyangkutpautkan rasa mual tersebut dengan tanda-tanda kehamilan, tetapi apakah benar begitu?
Memang mual di pagi hari atau morning sickness adalah salah satu dari tanda awal kehamilan. Namun, merasa mual setelah berhubungan seks bukan berarti Bunda sedang hamil karena memerlukan waktu bagi sperma untuk membuahi sel telur yang ada di dalam rahim.
Saat pembuahan pun, reaksi seperti mual tidak akan langsung terasa pada saat itu juga. Agar tak salah paham, ketahui 10 penyebab mual setelah berhubungan seks yang mungkin Bunda alami berikut ini.
9 Penyebab Mual Setelah Berhubungan Seks
1. Respon Emosional
Mengutip dari Women’s Health Magazine, rasa cemas atau panik dapat menyebabkan respon seperti mual setelah berhubungan seksual. Hal ini bisa saja terjadi jika Bunda tidak nyaman melakukan hubungan seks atau berada dalam hubungan yang abusif. Tak jarang pula trauma dari masa lalu dapat berpengaruh terhadap kondisi emosional Bunda yang menyebabkan rasa tidak nyaman secara fisik.
Jika rasa mual tersebut berhubungan secara psikis, ada baiknya Bunda mempertimbangkan untuk berkonsultasi kepada dokter atau psikolog untuk menemukan penyebabnya secara pasti.
2. Orgasme
Rahim yang berkontraksi selama orgasme dapat menciptakan respon mendalam yang membuat Bunda merasa mual. Bagi sebagian orang, kontraksi tersebut dapat terasa menyakitkan hingga menyebabkan pusing dan mual.
Untuk mengatasi kontraksi rahim ini, Bunda bisa menggunakan obat penghilang rasa sakit jika rasa sakitnya sudah menyebabkan rasa yang tidak nyaman.
3. Penetrasi yang Terlalu Dalam
Menurut Erin Carey, asisten profesor dan direktur divisi Bedah Ginekologi di University of North Carolina, salah satu alasan paling umum timbulnya rasa sakit atau mual adalah karena penetrasi yang melampaui batas kenyamanan.
Penetrasi yang terlalu dalam dapat memanipulasi organ panggul seperti uterus dan leher rahim atau mengenai serviks. Pada serviks terdapat banyak ujung syaraf yang dapat menyebabkan respon vagal, yaitu respon otomatis dalam tubuh yang terjadi sebagai akibat stimulasi saraf vagus yang menghubungakan otak dengan beberapa area utama tubuh.
Tak jarang pula penetrasi yang terlalu dalam menyebabkan penurunan tekanan darah dan detak jantung secara tiba-tiba. Hal serupa juga dapat terjadi saat pemeriksaan panggul, pap smear, dan penempatan IUD.
Reaksi ini umum dan cenderung menghilang dengan cepat. Untuk mengatasinya, segeralah berbaring, mengangkat kaki dan menarik napas dalam-dalam.
4. Fibroid atau Kista Ovarium
Ada pendapat bahwa hubungan seks bisa menyebabkan iritasi pada kista ovarium atau fibroid yang terdapat pada tubuh Bunda. Hal ini menyebabkan gangguan pada organ panggul yang menyebabkan gejala seperti mual.
Oleh karena itu, bisa saja rasa mual tersebut adalah suatu tanda bahwa ada yang tidak beres dengan tubuh Bunda. Segeralah berkonsultasi kepada dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
5. Reaksi Alergi Terhadap Air Mani
Meski kasusnya sangat jarang terjadi, bisa saja Bunda mengalami reaksi alergi terhadap air main suami atau beberapa komponen di dalamnya.
Tak hanya mual, reaksi alergi lainnya yang bisa diperhatikan adalah sebagai berikut.
- Lelah
- Gatal
- Sesak nafas
- Pembengkakan kelamin
Sebuah studi di tahun 2007 menemukan bahwa seorang perempuan yang alergi dengan kacang Brazil mengalami reaksi alergi terhadap air mani pasangannya yang sebelumnya sempat mengonsumsi kacang Brazil.
Jika Bunda memiliki alergi terhadap makanan tertentu, suami perlu menghindari makanan yang sama sebelum berhubungan seksual atau memakai kondom untuk mengurangi risiko reaksi alergi.
6. Dehidrasi
Ketika tubuh kekurangan cairan dan mengalami dehidrasi, keseimbangan zat gula dan garam dalam tubuh menjadi terganggu. Kondisi ini bisa saja menyebabkan rasa mual, muntah-muntah, hingga diare.
7. Vertigo
Pada sebagian penderita vertigo, rasa mual dan muntah-muntah kerap terjadi. Hal ini terjadi ketika vertigo menyerang yang menyebabkan sekeliling terasa berputar dan diikuti dengan telinga berdengung.
8. Post Orgasmic Illness Syndrome (POIS)
Mengutip dari Healthline, sindrom penyakit pasca orgasme atau POIS umumnya dialami oleh pria, namun tak menutup kemungkinan untuk terjadi pada perempuan seperti yang tertulis pada jurnal Translational Andrology and Urology.
Kondisi ini menyebabkan seseorang mengalami gejala-gejala seperti berikut setelah ejakulasi atau mengalami orgasme.
- Penglihatan kabur
- Kelelahan yang ekstrim
- Demam
- Suasana hati yang berubah-ubah
- Nyeri otot
- Susah berkonsentrasi
Penyebab dari sindrom ini masih belum diketahui dengan pasti, namun ada hubungannya dengan kondisi autoimun dimana tubuh bereaksi negatif terhadap cairan ejakulasi atau sperma.
9. Endometriosis
Ketika jaringan lapisan rahim tumbuh di luar rongga rahim, hal tersebut dapat mengakibatkan nyeri seksual yang tidak diinginkan selama penetrasi. Beberapa pengidap endometriosis juga melaporkan timbulnya rasa mual karena rasa sakit tersebut.
Jika Bunda mengidap endometriosis, sebelum melakukan hubungan seksual Bunda bisa mencoba meminum obat pereda nyeri untuk mengatasi rasa mual yang terjadi setelah berhubungan.
Apabila rasa mual yang dirasakan setelah berhubungan seksual terus menerus berulang dan terasa sudah mengganggu, sebaiknya Bunda segera berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Semoga informasi ini bisa bermanfaat.
Baca Juga:
6 Perbedaan mual tanda kehamilan dan GERD, jangan sampai terkecoh!
Suami Ikut Ngidam dan Mual saat Bunda Hamil? Ini Penyebabnya
Hati-hati! Sering mual dan perut kembung bisa jadi tanda sindrom dispepsia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.