X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Simak, Berbagai Masalah Menstruasi pada Anak Perempuan yang Wajib Parents Ketahui!

Bacaan 6 menit

Apakah Parents memiliki anak perempuan berusia 11-14 tahun? Umumnya, pada rentang umur tersebut, perempuan akan mengalami menstruasi sebagai salah satu tanda pubertas. Sayangnya, tidak semua siklus menstruasi berjalan normal. Ada beberapa anak perempuan yang mengalami masalah menstruasi.

Pada tahun-tahun pertama menstruasi, sering terjadi siklus anovulasi, dapat mencakup 50% siklus, tetapi kebanyakan siklus biasanya dalam kurun waktu 21-45 hari, dan berlangsung 2-7 hari (rata-rata 5 hari). Pada siklus menstruasi normal, seorang perempuan akan kehilangan sekitar 30-40 mL darah, atau menggunakan sekitar 3-6 pembalut atau tampon sehari. Kehilangan darah lebih dari 80 mL atau perdarahan yang persisten lebih dari 7 hari, dapat mengindikasikan adanya abnormalitas pada siklus menstruasi.

Namun tahukah, sebelum membahas lebih lanjut mengenai haid pada anak perempuan, ada beberapa masalah menstruasi yang wajib Parents ketahui. 

Berikut penjelasan dr. Kelby Lesmana, seorang embriologist dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia (@bocahindonesia_) dalam Kulgram theAsianparent bertajuk “Seputar Menstruasi yang Wajib Parents Ketahui”.

Inilah Berbagai Masalah Menstruasi yang Sering Terjadi

masalah menstruasi

Dr. Kelby menyebutkan ada beberapa masalah menstruasi yang sering terjadi pada perempuan. Umumnya, yaitu:

  1. Amenorrhea
  2. AUB (Abnormal Uterine bleeding)
  3. Dysmenorrhea (rasa nyeri yang berlebihan pada saat menstruasi).

Penyebab Masalah Menstruasi

1. Amenorrhea

Amenore atau amenorrhea adalah tidak adanya menstruasi, sering didefinisikan sebagai hilang satu atau lebih periode menstruasi. Jenis gangguan menstruasi ini memiliki 2 tipe. 

Amenore primer merupakan kondisi tidak terjadi menstruasi setelah menginjak usia 15 tahun (atau 3 tahun setelah munculnya ciri seks sekunder), dengan pertumbuhan pubertas yang normal. Bahkan bisa juga, tidak tumbuh ciri seks sekunder pada usia 13 tahun. Penyebab paling umum dari amenore primer berhubungan dengan kadar hormon, meskipun masalah anatomi juga dapat menyebabkan amenore.

Sementara, amenore sekunder adalah kondisi tidak terjadinya menstruasi dalam 6 bulan. Kehamilan adalah penyebab paling umum dari amenore sekunder, meskipun masalah dengan hormon juga dapat menyebabkan amenore sekunder.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, amenore dapat terjadi karena berbagai alasan. Beberapa normal, sementara yang lain mungkin merupakan efek samping dari pengobatan atau tanda masalah medis.

Amenore Alami

Selama perjalanan hidup Anda yang normal, Anda mungkin mengalami amenore karena alasan alami, seperti:

  • Kehamilan
  • Menyusui
  • Menopause

Kontrasepsi

Beberapa orang yang mengonsumsi pil KB (kontrasepsi oral) mungkin tidak mengalami menstruasi. Bahkan setelah menghentikan pil KB, mungkin diperlukan beberapa waktu sebelum ovulasi teratur dan menstruasi kembali. Kontrasepsi yang disuntikkan atau ditanamkan juga dapat menyebabkan amenore, seperti halnya beberapa jenis alat kontrasepsi.

Obat-Obatan

Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan periode menstruasi berhenti, termasuk beberapa jenis:

  • Antipsikotik
  • Kemoterapi kanker
  • Antidepresan
  • Obat tekanan darah
  • Obat alergi

Faktor Gaya Hidup

Terkadang, faktor gaya hidup berkontribusi terhadap amenore, misalnya:

  • Berat badan rendah

Berat badan yang terlalu rendah, sekitar 10% di bawah berat normal dapat mengganggu banyak fungsi hormonal dalam tubuh, berpotensi menghentikan ovulasi. Perempuan yang memiliki gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia, sering kali berhenti menstruasi karena perubahan hormonal yang tidak normal ini.

  • Olahraga berlebihan

Perempuan yang berpartisipasi dalam aktivitas yang membutuhkan latihan keras, seperti balet, mungkin mengalami gangguan siklus menstruasi. Beberapa faktor bergabung untuk berkontribusi pada hilangnya periode pada atlet, termasuk lemak tubuh rendah, stres dan pengeluaran energi yang tinggi.

  • Stres 

Stres mental untuk sementara dapat mengubah fungsi hipotalamus atau area otak yang mengontrol hormon yang mengatur siklus menstruasi. Ovulasi dan menstruasi dapat berhenti sebagai hasilnya. Periode menstruasi yang teratur biasanya dilanjutkan setelah stres berkurang. 

2. AUB (Abnormal Uterine Bleeding)

masalah mentruasi

Pendarahan uterus abnormal atau Abnormal Uterine Bleeding (AUB) adalah perdarahan dari rahim yang lebih lama dari biasanya atau yang terjadi pada waktu yang tidak teratur. Pendarahan mungkin lebih berat atau lebih ringan dari biasanya dan sering terjadi atau secara acak. AUB dapat terjadi:

  • Seperti bercak atau pendarahan di antara menstruasi
  • Setelah berhubungan seks
  • Untuk hari yang lebih lama dari biasanya
  • Lebih berat dari biasanya
  • Setelah menopause

Dr. Kelby menyebutkan, ada beberapa penyebab masalah menstruasi ini, yaitu:

  • Gangguan ovulasi
  • Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS)
  • Perdarahan menstruasi berlebihan (menorrhagia), seperti kehilangan darah >80 mL atau perdarahan >7 hari pada setiap siklus menstruasi. Bahkan, dapat terjadi karena defisiensi faktor pembekuan darah. 
  • Perdarahan di antara siklus menstruasi, seperti kehamilan, infeksi menular seksual (Chlamydia, Trichomoniasis, Gonorrhoeae, Herpes SImplex, Human papillomavirus), hingga iatrogenik (seperti penggunaan kontrasepsi oral atau steroid).

Karena ada begitu banyak penyebab perdarahan menstruasi yang tidak normal, dokter akan menggunakan kerangka kerja yang disebut “PALM-COEIN” untuk membantu menentukan penyebab masalah menstruasi. 

PALM-COEIN adalah singkatan dari polip, adenomiosis, leiomioma, keganasan, koagulopati, disfungsi ovulasi, endometrium, iatrogenik, dan belum terklasifikasi. Lebih dari satu penyebab perdarahan uterus abnormal dapat muncul pada satu waktu. 

3. Dysmenorrhea

Dismenore adalah rasa nyeri yang berlebihan pada saat menstruasi. Masalah menstruasi ini ditandai dengan kram menstruasi yang parah dan sering serta nyeri selama periode Anda. Dismenore mungkin primer atau sudah ada sejak awal periode. Mungkin juga sekunder atau terjadi karena kondisi yang mendasarinya.

Perempuan dengan dismenore primer memiliki kontraksi rahim yang tidak normal karena ketidakseimbangan kimia dalam tubuh. Misalnya, zat kimia prostaglandin mengontrol kontraksi rahim.

Sedangkan, dismenore sekunder disebabkan oleh kondisi medis lain, paling sering endometriosis. Ini adalah kondisi di mana jaringan endometrium tertanam di luar rahim. Endometriosis sering menyebabkan perdarahan internal, infeksi, dan nyeri panggul.

Cerita mitra kami
3 Hal yang Bisa Orangtua Pelajari dari Modul ‘Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia
3 Hal yang Bisa Orangtua Pelajari dari Modul ‘Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia
Susu Organik untuk Membantu Asupan Nutrisi di 1000 Hari Pertama Si Kecil
Susu Organik untuk Membantu Asupan Nutrisi di 1000 Hari Pertama Si Kecil
Persiapan Sekolah untuk Anak Hebat, Ini 5 Cara Mengatur Dana Pendidikan Menurut Pakar
Persiapan Sekolah untuk Anak Hebat, Ini 5 Cara Mengatur Dana Pendidikan Menurut Pakar
3 langkah ini mampu mencegah bayi digigit nyamuk, apa saja?
3 langkah ini mampu mencegah bayi digigit nyamuk, apa saja?

Penyebab lain dari dismenore sekunder bisa saja penyakit radang panggul (PID), fibroid rahim, kehamilan abnormal (keguguran atau hamil di luar rahim atau ektopik), atau infeksi, tumor, atau polip di rongga panggul.

Gejala dismenore yaitu:

  • Kram di perut bagian bawah
  • Sakit di perut bagian bawah
  • Nyeri punggung bawah
  • Nyeri menjalar ke kaki
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Kelelahan
  • Kelemahan
  • Pingsan
  • Sakit kepala.

Perempuan yang mengalami haid sebelum usia 11 tahun berisiko mengalami masalah menstruasi ini. Gangguan haid ini dapat terjadi pada siklus menstruasi yang normal, atau berkaitan dengan AUB.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

masalah menstruasi

Dr. Kelby menyarankan, bagi Parents yang memiliki anak perempuan di usia subur ini wajib memerhatikan hal-hal berikut:

  • Pertumbuhan seks sekunder normal, tetapi belum menstruasi hingga usia 15 tahun, atau 3 tahun setelah payudara mulai tumbuh
  • Tumbuhnya ciri seks sekunder laki-laki pada perempuan (hirsutisme)
  • Usia menstruasi atau menarche yang terlalu dini
  • Pola siklus menstruasi 12 bulan terakhir
  • Durasi dan beratnya perdarahan menstruasi
  • Nyeri pinggang terkait menstruasi
  • Riwayat aktivitas seksual
  • Riwayat penyakit kronik, konsumsi obat-obatan dan/atau suplemen
  • Riwayat gangguan perdarahan pada individu/keluarga
  • Riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal
  • Riwayat tindakan pembedahan dan komplikasi yang pernah terjadi
  • Tanda dan gejala keganasan (discharge vagina yang berbau menyengat, berat badan turun tanpa sebab yang jelas, lemas)
  • Pertumbuhan yang tidak sesuai dengan anak-anak remaja yang seusianya.

Jika anak mengalami salah satu atau beberapa hal tersebut, lebih baik konsultasikan kepada dokter spesialis kandungan dan kebidanan atau Obgyn guna mencegah terjadinya masalah menstruasi di kemudian hari.

Semoga informasi tersebut bermanfaat ya, Parents!

***

Amenorrhea
www.mayoclinic.org/diseases-conditions/amenorrhea/symptoms-causes/syc-20369299

Abnormal uterine bleeding
medlineplus.gov/ency/article/000903.htm#:~:text=Abnormal%20uterine%20bleeding%20(AUB)%20is,After%20sex

Dysmenorrhea
www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/

 

Baca Juga:

Jangan Remehkan Nyeri Haid Karena Endometriosis, Perempuan Butuh Support System yang Kuat

Simak! Inilah Cara Mengatasi Nyeri Haid yang Mengganggu

Waspada, ini tanda sakit menstruasi yang tidak normal!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Nikita Ferdiaz

  • Halaman Depan
  • /
  • Praremaja
  • /
  • Simak, Berbagai Masalah Menstruasi pada Anak Perempuan yang Wajib Parents Ketahui!
Bagikan:
  • Kapan Anak Boleh Pakai Skincare Wajah? Ini Ulasannya, Parents

    Kapan Anak Boleh Pakai Skincare Wajah? Ini Ulasannya, Parents

  • 8 Cara Mendidik Anak Perempuan yang Beranjak Dewasa, Parents Perlu Tahu

    8 Cara Mendidik Anak Perempuan yang Beranjak Dewasa, Parents Perlu Tahu

  • 6 Bahaya Belajar Mengemudi Saat Anak Belum Cukup Umur, Parents Jangan Abai!

    6 Bahaya Belajar Mengemudi Saat Anak Belum Cukup Umur, Parents Jangan Abai!

  • Kapan Anak Boleh Pakai Skincare Wajah? Ini Ulasannya, Parents

    Kapan Anak Boleh Pakai Skincare Wajah? Ini Ulasannya, Parents

  • 8 Cara Mendidik Anak Perempuan yang Beranjak Dewasa, Parents Perlu Tahu

    8 Cara Mendidik Anak Perempuan yang Beranjak Dewasa, Parents Perlu Tahu

  • 6 Bahaya Belajar Mengemudi Saat Anak Belum Cukup Umur, Parents Jangan Abai!

    6 Bahaya Belajar Mengemudi Saat Anak Belum Cukup Umur, Parents Jangan Abai!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.