Untuk membantu menjawab kekhawatiran Mams, pada tanggal 19 Januari 2019 lalu, Wyeth bersama Parenting Club Indonesia mengadakan acara dengan tema “Sudahkah Si Kecil Tumbuh Kembang Sesuai Usianya?”
Acara ini dihadiri para Mams yang membawa buah hatinya untuk menyimak paparan dari Dr. dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), Dokter Spesialis Anak-Konsultan tumbuh kembang pediatri sosial, yang lebih akrab disapa Dokter Wawan.
Dalam paparannya, Dokter Wawan menekankan bahwa tumbuh kembang anak sesuai usia dapat menjadi semakin optimal ketika Mams dan Paps berpartisipasi aktif dalam kegiatan si Kecil setiap harinya. Mengapa demikian? Karena proses tumbuh kembang anak sesuai usia berlangsung secara sistematis dan bertahap.
Perubahan kemampuan si Kecil yang menandakan pertumbuhan dan perkembangannya dipengaruhi oleh aspek fisik dan pengalaman belajar yang Mams dan Paps perkenalkan kepadanya setiap hari.
Karena itu, peran Mams dan Paps dalam memberi stimulasi amat penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak sesuai usia, contohnya:
Mams dan Paps dapat menekankan stimulasi untuk membantu pertumbuhan kelima indra si Kecil (penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap).
Di usia ini pun si Kecil sudah menunjukkan keinginan besar untuk belajar dan mengeksplorasi dunianya. Apalagi jika ia sudah memasuki tahap “memasukkan segala benda ke dalam mulut”.
Periode ini bisa Mams manfaatkan untuk memperkenalkan tentang tekstur (halus/kasar), atau rasa (manis, pahit, masam), dan masih banyak contoh stimuli lainnya yang bisa Mams gunakan.
Si Kecil akan mulai meningkatkan potensi motorik kasar, motorik halus, bicara bahasa, dan kemampuan personal sosialnya. Si Kecil di usia ini sudah mulai lebih aktif dari sebelumnya.
Terlepas dari usia merangkak, beberapa sudah mulai berdiri, dan meski belum lancar berbicara, mereka sudah bisa berinteraksi dengan Mams dan Paps dengan ocehan-ocehan pendeknya. Ini tak hanya menunjukkan perkembangan bicara-bahasanya saja lho, tapi juga kemampuan sosialnya.
Di usia ini, Mams dan Paps dapat membantu memberi stimulasi dengan mengajak si Kecil bermain kartu bergambar untuk mengenal kata-kata, atau membuat jejak mainan kesukaannya di lantai agar ia belajar merangkak atau berjalan dan meraih benda tersebut.
Di periode ini, semua perekembangan yang telah si Kecil alami di usia sebelumnya akan menjadi fondasi sehingga ia memiliki kecerdasan dan perilaku baik yang dapat digunakan untuk masa depannya.
Di antara perkembangan lainnya, salah satu yang paling menonjol bagi si Kecil di atas usia 3 tahun adalah kemandiriannya. Ia akan menunjukkan kemandiriannya dalam tingkatan yang berbeda-beda.
Mulai dari mencoba segala sesuatu tanpa bantuan Mams dan Paps, mengambil keputusan sendiri, hingga mencoba memecahkan masalah sendiri.
Dalam tingkatan yang paling mudah, contohnya, Mams dapat mulai mengajak si Kecil untuk memilih dan memakai pakaiannya sendiri (mengancingkan baju, memakai atasan dan celana sendiri, dsb).
Empat aspek perkembangan dasar yang akan selalu ada sejak si Kecil lahir hingga dewasa ini, yaitu aspek Motorik Kasar, Motorik Halus, Bicara-Bahasa, serta Sosialisasi dan Kemandirian saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan proses perkembangannya. Sinergi dari keempat aspek ini dalam keseharian Si Kecil terwujud ke dalam kepintaran Akal, Fisik, dan Sosial.
Pemberian stimulasi untuk membantu perkembangan Akal-Fisik-Sosial si Kecil tidak bisa sembarangan lho, Mams. Stimulasi yang tepat diberikan untuk si Kecil harus sesuai dengan usianya.
Karena itu disarankan agar Mams berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli tumbuh kembang anak, selain itu harus dilakukan sejak dini, secara rutin, kontinyu, dan terdokumentasi agar Mams dapat memantau dan belajar dari proses tersebut.
Kalkulator Akal-Fisik-Sosial untuk bantu stimulasi tumbuh kembang.
Optimalkan tumbuh kembang anak sesuai usia
Untuk membantu Mams mengetahui apakah tumbuh kembang si Kecil sudah sesuai dengan tahapan perkembangan untuk usianya atau belum, Parenting Club menghadirkan Kalkulator Akal-Fisik-Sosial.
Alat ini merupakan hasil kreasi dan telah diverifikasi oleh Dr. Ahmad Suryawan, dr., SpA(K), untuk membantu Mam dan Pap mengenali tahapan sinergi Akal Fisik dan Sosial si Kecil yang berusia 6 bulan sampai 7 tahun.
Mams dan Paps cukup mengisi profil si Kecil dan menjawab pertanyaan mengenai apa saja yang sudah bisa dilakukan Si Kecil sesuai dengan usianya saat ini. Untuk tiap tahapan usia yang berbeda, pertanyaannya pun akan berbeda, sehingga hasil yang didapat untuk setiap anak bisa berbeda sesuai dengan tumbuh kembangnya.
Dalam acara ini, Mam Lily dari Parenting Club Indonesia mengajak para Mams yang hadir untuk mencoba langsung kalkulator Akal-Fisik-Sosial dan mendapatkan hasil serta rekomendasi stimulasi yang sesuai untuk mengembangkan sinergi Akal Fisik Sosial si Kecil.
Tak ketinggalan Mam Enno Lerian yang tampak antusias mencoba kalkulator Akal-Fisik-Sosial, dan Mam Cynthia Ramlan yang mencoba dan mengunggah hasil sinergi Akal-Fisik-Sosial dari si kecil Keanu yang ternyata seimbang 100% untuk usianya yang 3 tahun.
Stimulasi tumbuh kembang anak sesuai usia.
Tak hanya itu, setelah mendapatkan hasil dan rekomendasi, Mams yang hadir langsung diajak untuk mencoba mempraktekkan beberapa aktivitas untuk menstimulasi perkembangan
Akal-Fisik-Sosial si Kecil. Mulai dari gerakan sederhana seperti mengajak si Kecil melompati kertas, hingga mengajak si Kecil membuat kalung sederhana dari gelang-gelang dan tali.
Tumbuh kembang anak sesuai usia
Tak hanya seru, ternyata aktivitas stimulasi tersebut ada maknanya juga, lho, Mams.
- Mengajak si Kecil melompati kertas dan membiarkan si Kecil untuk meniru gerakan Mams. Kegiatan ini tak hanya melatih aspek motorik kasar si Kecil (menggunakan fisiknya untuk melompat), tapi juga merupakan latihan untuk menstimulasi kemampuan bahasa si Kecil (apakah ia mampu mendengar dan memahami instruksi Mams), dan kemampuan personal sosialnya (dengan mau mengikuti ajakan Mams dan berinteraksi dengan Mams).
- Mengajak si Kecil meronce, merupakan kegiatan untuk melatih koordinasi antara motorik halus, panca indra, kemampuan personal sosial, dan juga kemampuan berbahasa si Kecil. Setelah Mams memberi contoh cara memasukkan manik-manik ke tali, si Kecil diberikan kesempatan untuk mengikuti dan berkreasi, merangkai medali sesuai kreativitasnya.
- Mengalungkan medali hasil ronce ke Mams, sambil setelahnya Mams mengicapkan terima kasih dan menunjukkan pipi agar si Kecil mencium pipi Mams. Terlihat seperti bukan kegiatan untuk stimulasi si Kecil ya, Mams?Padahal, selain melatih motorik kasar dan halusnya, kegiatan ini juga merangsang aspek personal sosial si Kecil, dengan mengajarkan tentang apresiasi melalui gerakan yang menunjukkan kedekatan dan kasih sayang. Melalui kegiatan ini juga si Kecil diajak untuk mengenal bagaimana mengekspresikan rasa kasih sayang.
Ternyata stimulasi Akal, Fisik, dan Sosial tak perlu rumit ya, Mams? Cukup dengan gerakan sederhana dan mudah diikuti si Kecil, Mams sudah dapat menstimulasi banyak aspek pertumbuhannya. Yang terpenting bukan seberapa kompleks dan ‘keren’ kegiatannya, namun peran Mams dan Paps untuk memberikan stimulasi secara terus-menerus dan tidak memaksa, sesuai dengan kondisi si Kecil.
Ingin tahu lebih banyak mengenai tumbuh kembang anak sesuai usia dan stimulasi Akal-Fisik-Sosial? Gabung saja di www.parentingclub.co.id, Mams. Di sini, Mams dapat membaca banyak cerita dan pengalaman orangtua lainnya dalam mendukung si Kecil, mencoba berbagai alat untuk mengenal si Kecil lebih dalam, dan bahkan dapat langsung bertanya seputar dunia si Kecil kepada tim ahli kami.
Jangan lupa untuk dampingi terus tumbuh kembang si Kecil agar memenuhi potensi Akal, Fisik, dan Sosialnya secara optimal ya, Mam!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.