Beberapa perempuan sering mengalami haid atau menstruasi disertai dengan nyeri yang tak tertahankan. Nyeri haid bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah nyeri haid karena endometriosis.
Nyeri haid karena endometriosis terkadang menciptakan rasa sakit sangat parah selama periode menstruasi. Bahkan, nyeri tersebut bisa jauh lebih buruk dari biasanya. Rasa sakit juga dapat meningkat seiring waktu.
Apa Itu Endometriosis?
Melansir laman Mayo Clinic, endometriosis adalah gangguan yang sering menyakitkan di mana jaringan yang mirip dengan jaringan yang biasanya melapisi bagian dalam rahim (endometrium) yang tumbuh di luar rahim. Endometriosis paling sering melibatkan ovarium, saluran tuba, dan jaringan yang melapisi panggul.
Endometriosis dapat memengaruhi produktivitas dan pekerjaan. Sekitar 60% perempuan mengalami
nyeri panggul sampai 5 tahun. Bahkan, sekitar 50% perempuan dengan dismenore melaporkan nyeri parah.
Artikel Terkait: Membedakan Nyeri Haid Biasa dan Nyeri karena Endometriosis pada Remaja
Gejala Endometriosis
Tanda dan gejala umum endometriosis meliputi:
Nyeri Haid karena Endometriosis yang Menyakitkan (Dismenore)
Nyeri panggul dan kram dapat dimulai sebelum dan berlangsung beberapa hari hingga periode menstruasi. Perempuan mungkin juga mengalami sakit punggung dan perut bagian bawah.
Sakit Saat Berhubungan
Nyeri selama atau setelah berhubungan seks adalah umum dengan endometriosis.
Nyeri Saat Buang Air Besar atau Buang Air Kecil
Kemungkinan besar mengalami gejala-gejala ini selama periode menstruasi. Beberapa perempuan yang mengalami nyeri haid karena endometriosis terkadang merasakan sakit saat buang air besar atau buang air kecil.
Pendarahan yang Berlebihan
Perempuan mungkin mengalami periode menstruasi berat sesekali atau perdarahan di antara periode (pendarahan intermenstrual).
Infertilitas
Kadang-kadang, endometriosis pertama kali didiagnosis pada mereka yang mencari pengobatan untuk infertilitas atau ketidaksuburan.
Tanda dan gejala lainnya mungkin berkisar mengalami kelelahan, diare, sembelit, kembung atau mual, terutama selama periode menstruasi.
Tingkat keparahan rasa sakit mungkin bukan indikator yang dapat diandalkan untuk mengetahui sejauh mana kondisi. Beberapa penyintas mengalami endometriosis ringan dengan rasa sakit yang parah, atau bisa mengalami endometriosis lanjut dengan sedikit atau tanpa rasa sakit.
Endometriosis terkadang disalahartikan sebagai kondisi lain yang dapat menyebabkan nyeri panggul, seperti penyakit radang panggul (PID) atau kista ovarium. Ini mungkin bingung dengan sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS), suatu kondisi yang menyebabkan serangan diare, sembelit dan kram perut. IBS dapat menyertai endometriosis, yang dapat mempersulit diagnosis.
Artikel Terkait: Gejala Endometritis, infeksi rahim pasca melahirkan yang perlu diwaspadai
Pengobatan Endometriosis
Santer terdengar bahwa endometriosis ini adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Namun menurut dr. Achmad Kemal Harzif, SpOG(K), Staf Divisi Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Departemen OBGYN FKUI-RSCM, endometriosis tentu dapat diobati, dan pengobatan dini dapat mengurangi keperluan operasi yang berulang.
Kemal mengatakan, ada beberapa pengobatan untuk menekan endometriosis, seperti KB hormonal tunggal atau pil KB kombinasi.
Nyeri Haid Karena Endometriosis Memengaruhi Kehidupan Perempuan
Endometriosis mempengaruhi 10% perempuan usia produktif di seluruh dunia. Beban ini juga turut memberatkan perempuan di Asia. Endometriosis memengaruhi kehidupan seksual atau kesuburan perempuan. Diketahui, ada sekitar 30% perempuan yang mengalami kesulitan hamil akibat penyakit tersebut.
Tak hanya masalah kehidupan seksual, sekitar 40% perempuan melaporkan kendala pada perkembangan karir. Perempuan kehilangan sekitar 10 jam kerja per minggu sebagai akibat harus istirahat dan menemui dokter akibat penyakit ini.
Selain itu, endometriosis menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian di Asia akibat biaya perawatan medis dan bedah yang tinggi. Nyeri haid karena endometriosis mempengaruhi perempuan dalam banyak aspek dan sangat memberatkan. Untuk itu, jangan diam dalam kesakitan dan meremehkan nyeri haid karena endometriosis.
Psikolog Rika Vira Zwagery menjelaskan, dalam pengalamannya selama ini, tak jarang perempuan yang menderita endometriosis mengalami kecemasan, gangguan suasana hati, kehilangan kontrol diri, ketakutan, merasa tidak berdaya, pesimis, hingga depresi.
“Di tengah tekanan-tekanan yang mungkin mereka rasakan, dan pada saat bersamaan mereka harus menjalani pengobatan dalam waktu yang panjang, maka mereka akan cenderung mengalami stres bahkan depresi. Jika dianalogikan, endometriosis dan kondisi psikologis ini bisa dikatakan sebagai pendulum, keluhan fisik yang dialami oleh penderita endometriosis akan berdampak pada kesehatan psikologis dan kesehatan psikologis akan memengaruhi gejala endometriosis,” jelas Rika dalam acara virtual media briefing bertajuk ‘Peluncuran pedoman tatalaksana diagnosis klinis dan manajemen awal endometriosis untuk Asia dan Kampanye #DontLiveWithPain‘, Selasa (29/03).
Support System yang Dibutuhkan untuk Perempuan yang Mengalami Nyeri Haid Karena Endometriosis
Rika menambahkan, perempuan penderita endometriosis harus didukung dengan support system yang kuat, di antaranya:
- Kepribadian yang kuat (self efficacy, self esteem)
- Dukungan emosional
- Dukungan finansial
- Dukungan sosial
- Penerimaan
- Hubungan dokter-pasien yang baik
- Pendekatan multidisiplin untuk menjawab kebutuhan pasien
Support system tersebut terdiri dari pasangan, keluarga, rekan kerja, dokter, psikolog dan komunitas pasien yang bekerjasama dan saling memberikan dukungan untuk mengoptimalkan kondisi pasien.
“Penelitian menunjukan bahwa adanya hubungan yang baik antara pasien dengan support system-nya merupakan faktor protektif bagi kesehatan mental pasien endometriosis sehingga dapat memperbaiki kondisi mereka. Selain itu, bergabung dengan komunitas endometriosis juga merupakan nilai plus sehingga pasien tetap dibekali dengan informasi yang benar,” tambahnya.
Artikel Terkait: Tersiksa nyeri karena endometriosis? Ini 9 cara untuk mengurangi gejalanya!
Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara kondisi psikologis pasien dengan keberhasilan dan kepatuhan terapi medis.
“Jika pasien merasa nyaman dan dikuatkan oleh orang-orang di sekitarnya, lewat dukungan dan afirmasi positif yang mereka terima, tentu akan membantu untuk menerima dirinya secara penuh dan berdamai dengan segala kondisi yang dialaminya, dan pada akhirnya patuh pada pengobatan,” tutupnya.
Jadi, jangan pernah meremehkan nyeri haid karena endometriosis. Segera hubungi dokter spesialis kandungan dan kebidanan jika merasakan gejalanya, ya!
***
Baca Juga:
Endometriosis, Penyakit yang Membuat Perempuan Sulit Punya Anak
Sakit saat berhubungan seksual karena endometriosis? Coba tips ini!
Inilah 5 Tanda penyakit endometriosis yang tidak diketahui wanita
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.