Ada beberapa jenis alergi bayi yang bisa saja dialami oleh buah hati Bunda, hal ini karena sistem kekebalan tubuhnya yang memang belum sepenuhnya sempurna. Keadaan seperti ini tentu saja akan membuat bayi merasa tidak nyaman dan rewel.
Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap benda atau hal tertentu. Meski umumnya alergi tidak membahayakan, tetapi alergi pada bayi dapat menjadi serius bila tidak ditangani lebih lanjut.
Parents pun tentunya tidak tenang apabila melihat si kecil tidak nyaman dan rewel lantaran alergi. Oleh karena itu, Parents perlu mengetahui apa saja jenis alergi bayi, agar dapat memberikan penanganan yang sesuai.
7 Jenis Alergi Bayi yang Wajib Orangtua Tahu
1. Alergi Makanan
Alergi makanan merupakan jenis alergi yang paling umum ditemui. Bayi dapat mengalami alergi pada satu atau beberapa jenis makanan. Penyebab alergi bisa dari makanan laut, telur, kacang-kacangan, atau susu sapi.
Alergi makanan umumnya mulai muncul ketika bayi menerima MPASI. Namun, pada bayi yang masih menyusu secara eksklusif pun alergi makanan bisa terjadi. ASI yang diisap bayi akan mengandung pemicu alergi dari makanan yang dikonsumsi oleh Bunda.
Reaksi alergi karena makanan biasanya berupa gatal hingga ruam kemerahan pada kulit, sakit perut, diare, muntah, batuk, hidung berair, sulit bernapas, serta pembengkakan bibir atau lidah.
2. Alergi Air Liur
Wajar bagi bayi apabila mengeluarkan air liur hingga belepotan di sekitar muka dan lehernya. Namun untuk bayi yang memiliki kondisi alergi air liur, kebiasaan ini bisa berdampak buruk. Air liur bayi biasanya mengandung ASI yang bersifat lengket.
Alergi air liur biasanya ditandai dengan ruam kemerahan, bintik-bintik, bercak datar dan kulit yang terlihat pecah-pecah. Alergi umumnya terjadi pada bagian yang terkena air liur seperti wajah, leher, hingga dada bayi.
3. Alergi Obat-obatan
Jenis obat-obatan yang paling sering menimbulkan alergi yaitu dari golongan antibiotik. Meskipun tidak menutup kemungkinan jenis obat lain dapat menimbulkan reaksi alergi pada beberapa bayi.
Parents perlu memeriksa bayi apakah mengalami reaksi alergi berupa batuk, ruam, gatal, dan pembengkakan setelah bayi diberikan jenis obat tertentu.
4. Alergi Ruangan
Bayi juga dapat mengalami alergi meskipun berada di dalam ruangan. Debu, bulu boneka, jamur, binatang kecil seperti tungau, dan hewan-hewan mikroskopis yang menempel di kasur, bantal hingga karpet dapat menyebabkan alergi pada bayi.
Bau menyengat di dalam ruangan yang berasal dari pengharum ruangan, parfum, atau asap rokok juga dapat menjadi penyebab alergi. Melansir dari laman WebMD, setidaknya satu dari enam anak akan mengalami alergi dalam ruangan.
Gejala alergi dapat berupa pilek, hidung tersumbat, bersin, ruam pada kulit, hingga gatal-gatal.
5. Alergi Hewan Peliharaan
Bulu, air liur, hingga urine binatang peliharaan juga dapat mengakibatkan alergi pada beberapa bayi. Bulu hewan peliharaan mudah menempel pada kasur, bantal, hingga mainan bayi. Air liur dan urin hewan peliharaan juga dapat mengering dan tersebar di udara sehingga menimbulkan alergi.
Gejala alergi paling sering yang disebabkan hewan peliharaan yaitu bersin-bersin dan hidung berair.
6. Alergi Bahan Kimia
Banyak produk perawatan bayi yang tidak lepas dari kandungan bahan kimia penyebab alergi. Sabun, sampo, deterjen, hingga popok bayi dapat menimbulkan alergi karena mengandung bahan kimia tertentu.
Gejala alergi karena bahan kimia ini adalah kulit menjadi kering, gatal, ruam, hingga bintik kemerahan.
7. Alergi Musiman
Pada musim tertentu udara bisa menjadi sangat dingin atau bahkan sangat panas dan lembap. Alergi yang disebabkan kondisi pada musim tertentu dinamakan rhinitis alergi.
Gejala yang ditimbulkan alergi musiman yaitu batuk, bersin, mata dan hidung berair, hingga sakit telinga.
Mengatasi Alergi pada Bayi
Nah, jika si kecil mengalami alergi-alergi tersebut, Parents bisa mencoba beberapa tips ini untuk mengatasinya.
1. Menghilangkan Penyebab Alergi
Langkah pertama untuk mengatasi alergi yaitu mengetahui penyebab alergi pada bayi. Apabila Parents sudah mengetahui penyebab tersebut, Parents dapat melakukan antisipasi agar bayi terhindar dari penyebab alergi.
Parents bisa mengatur menu makanan si kecil yang alergi jenis makanan tertentu atau tidak membiarkan binatang peliharaan terlalu dekat dengan bayi yang alergi.
2. Memilih Produk Berlabel Hypoalergenic
Beberapa produk bayi sudah diformulasikan agar tidak menyebabkan alergi. Parents bisa mencoba produk yang berlabel hypoalergenik untuk si kecil yang punya masalah dengan gatal-gatal.
Selain itu, Parents juga sebaiknya memilih produk yang tidak mengandung pewangi berlebihan karena dapat mengakibatkan iritasi.
3. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Bersihkan kamar, tempat tidur, dan mainan bayi secara rutin. Kebersihan penyejuk ruangan juga akan menentukan kualitas udara di kamar bayi.
4. Mengoleskan Losion atau Pelembap
Parents bisa mengoleskan pelembap khusus bayi atau jenis lainnya untuk mengatasi kulit bayi yang kering. Pelembap berbahan zinc dan allantoin juga dapat mengatasi iritasi dan kemerahan pada kulit bayi.
5. Berobat ke Dokter
Umumnya alergi akan membaik ketika penyebab alergi sudah dihindari. Namun, pada kondisi tertentu Parents membutuhkan bantuan dokter untuk mengatasi alergi pada bayi. Dokter biasanya akan meresepkan krim oles atau obat yang dapat mengatasi reaksi alergi pada bayi.
Demikianlah informasi seputar jenis alergi bayi dan cara mengtasinya yang penting untuk Parents ketahui. Semoga bermanfaat.
Sumber: WebMD, Sehatq, kompas, klikdokter.
Baca Juga:
id.theasianparent.com/alergi-kulit-saat-hamil/
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.