Tepat rasanya jika perjalanan kehamilan sejatinya satu paket dengan fase selanjutnya yakni menyusui. Jelang melahirkan, jangan kaget jika Bunda mendapati kondisi leaking breast milk alias ASI bocor.
Semasa kehamilan, akan ada beberapa calon ibu menyadari puting payudara mereka mengeluarkan cairan seperti ASI. Lo, kok, bisa, kan, belum lahir bayinya? Jangan khawatir karena sesungguhnya ini adalah hal yang normal.
Sebenarnya selama hamil, payudara akan mulai memproduksi susu sekian minggu bahkan sekian bulan lamanya sebelum Bunda melahirkan. Wajar saja, tubuh tengah mempersiapkan diri untuk menyusui bayi.
Artikel terkait: Normalkah Jika ASI Berubah Warna? Cari Tahu Arti dan Penyebabnya, Bun!
Mengenal Leaking Breast Milk a.k.a ASI Bocor
Saat ada cairan keluar dari puting, zat tersebut merupakan kolostrum. Kolostrum adalah cairan kaya protein dan antibodi yang diproduksi tubuh untuk bayi Anda nanti.
Tubuh mulai mengeluarkan kolostrum sejak trimester awal hingga jelang melahirkan. Uniknya, ada juga calon ibu yang tidak mengeluarkan cairan ini sampai tiba waktunya melahirkan.
Banyak pihak menyebut kolostrum dengan foremilk karena ia keluar sebelum ASI yang sesungguhnya. Mengingat ini cairan pra-ASI, ada juga yang menyebutnya emas cair. Ada beberapa manfaat yang akan diberikan kolostrum kepada bayi, antara lain:
- Sebagai nutrisi ideal untuk bayi baru lahir.
- Melindungi bayi dari infeksi.
- Dikenal sebagai nutrisi yang mudah dicerna.
- Memiliki efek pencahar, berfungsi membersihkan mekonium (feses pertama bayi) dari saluran pencernaan. Membiarkan mekonium akan membuat bayi berisiko menderita sakit kuning.
- Membantu membangun mikrobioma usus yang lebih sehat.
Sebagai informasi, kolostrum memiliki tekstur cairan bening, putih krem, kuning, bahkan oranye (warna ini didapat dari kandungan beta karoten). Lebih lanjut, kolostrum kental dan kadang sedikit lengket.
Berbeda dengan ASI yang lebih matang, tekstur terlihat lebih creamy dan berwarna putih atau putih kebiruan. ASI akan mulai diproduksi di hari ketiga atau keempat pascamelahirkan.
Walaupun merupakan hal yang normal, ini bisa mengganggu beberapa calon ibu. Jika begini adanya, Bunda bisa meletakkan tisu atau bantalan payudara untuk menyerap cairan yang keluar di bra Anda. Bantalan payudara ini banyak tersedia di toko perlengkapan ibu dan bayi.
Artikel terkait: Ampuh Basmi Gatal, Amankah Minum CTM untuk Ibu Menyusui?
Kapan Kolostrum Mulai Diproduksi?
Sumber: Wikimedia Commons
Kolostrum bisa berbeda di setiap ibu hamil, tetapi umumnya mulai keluar tiga atau empat bulan setelah Bunda dinyatakan hamil. Setelah hamil, Bunda akan menyadari payudara terlihat lebih besar. Wajar, kelenjar susu bertambah menyesuaikan kebutuhan bayi.
Bahkan, memasuki trimester kedua, kadar susu akan berkembang untuk mempersiapkan kehadiran bayi. Pada fase ini sampai melahirkan, hormon estrogen dan progesteron memblokir payudara memproduksi ASI.
Di waktu yang sama, hormon prolaktin semakin aktif utamanya di trimester akhir. Prolaktin inilah yang membantu payudara memproduksi ASI dan sebagai penanggung jawab bila tubuh kembali mengeluarkan kolostrum.
Kebocoran akan terlihat ketika memasuki trimester kedua, tetapi lebih sering terjadi di minggu terakhir kehamilan. Jangan kaget jika Bunda akan mulai melihat titik berwarna kuning atau oranye di bra yang sedang dikenakan.
Hal ini selain terjadi secara alami, kebocoran ASI bisa terjadi ketika ada rangsangan terhadap payudara. Misalnya bra menggesek payudara, atau ketika Anda sedang berhubungan seks. Lantas, bagaimana jika Anda tidak memproduksi kolostrum?
Ini juga merupakan hal yang normal, kelak bayi akan mendapatkannya juga ketika ia menyusu nanti. Bagi Bunda yang penasaran, bisa juga merangsang sendiri keluarnya kolostrum secara mandiri.
Beberapa penelitian menunjukkan korelasi kolostrum dengan persalinan prematur atau mastitis. Jangan ragu berkonsultasi dengan pakar laktasi untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Artikel terkait: Sheila Marcia Menyusui Anak Saat Bekerja, Dipuji Tangguh dan Hebat
Yang Sebaiknya Dilakukan
Kendati merupakan hal yang normal, jangan menunda ke dokter bila Anda mengeluarkan mandiri kolostrum sekaligus atau kolostrum meningkat tiba-tiba. Waspadai juga jika kolostrum bertekstur terlalu kental, ada darah di kolostrum yang bisa mengindikasikan saluran susu tersumbat.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini:
- Kenakan bantalan menyusui ke dalam bra untuk mencegah bocornya cairan di waktu yang tidak memungkinkan.
- Minimalisir stimulasi berhubungan dengan puting.
- Percaya diri, yakinkan bahwa payudara yang mengeluarkan cairan adalah pertanda tubuh Anda sedang mempersiapkan diri untuk menyambut bayi Anda.
Tuh, kan, Parents, leaking breast milk alias bocor ASI bukanlah hal yang harus membuat Anda parno. Tubuh memiliki prosedur sendiri untuk mempersiapkan segala hal, tak terkecuali menyambut bayi. Selamat mengASIhi!
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
Sarat Bahan Kimia, Bolehkah Ibu Menyusui Smoothing Rambut?
7 Tanda Bayi Kurang ASI yang Wajib Diketahui Ibu Menyusui, Cek di Sini!
Beredar Hoaks Vaksin Pfizer Berbahaya untuk Ibu Menyusui, Cek Faktanya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.