Apakah Bunda menyadari adanya perubahan warna ASI ketika mulai menyusui si kecil? Ternyata ada, lho, arti perubahan warna ASI. Sudah tahukah Bunda?
Sebenarnya perubahan warna ASI tidak perlu begitu diperhatikan. Sebab, terkadang warna ASI berubah karena pengaruh dari makanan yang Bunda konsumsi.
Akan tetapi, ada perubahan warna tertentu yang memang harus Bunda waspadai. Apa sajakah itu? Oleh karenya, yuk simak pemaparannya di sini.
Arti Perubahan Warna ASI saat Mulai Menyusui
Saat Bunda mulai menyusui buah hati, ASI berubah tidak hanya dari segi kuantitas, tetapi juga dari segi warnanya. Jadi, bagaimanakah tahapan perubahan warna ASI? Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Tahap Pertama: Kolostrum
Kolostrum adalah ASI tahap pertama yang diproduksi oleh tubuh Bunda. ASI pada tahapan kolostrum hanya diproduksi sedikit saja, tetapi memiliki zat antibodi dan gizi yang amat tinggi.
ASI dalam tahap kolostrum terkadang terlihat bening, encer, berair. Namun, paling sering berwarna kuning atau oranye kental. Zat beta karoten yang tinggi dalam kolostrum yang membuat warnanya menjadi kuning tua atau oranye.
ASI Kolostrum ini berlangsung paling tidak selama lima hari setelah Bunda melahirkan buah hati. Jadi, jangan sampai melewatkan pemberian ASI kolostrum pada buah hati, ya, Bunda.
2. Tahapan Kedua: ASI Transisi
Setelah tubuh selesai produksi ASI kolostrum yang berwarna kuning tua dan kaya gizi, selanjutnya produksi ASI akan meningkat dan tubuh mulai menghasilkan ASI transisi. Warna ASI transisi biasanya putih atau krem. Tahapan ini berlangsung paling tidak selama 5-14 hari.
Setelah ASI transisi selesai, tubuh Bunda biasanya akan siap produksi ASI dalam tahap matang.
3. Tahapan Ketiga: ASI Matang
Sekitar dua mingguan, tubuh Bunda mulai menghasilkan ASI dalam tahap matang. ASI dalam tahapan ini berubah berdasarkan seberapa banyak lemak yang dikandungnya. Setidaknya, ada dua jenis ASI yang diproduksi dalam tahapan ini.
Foremilk adalah bentuk ASI pada awal sesi menyusui atau pemompaan, yang biasanya lebih encer dan rendah lemak. Warnanya cenderung terlihat bening dan kebiruan.
Hindmilk adalah ASI yang keluar pada saat sesi menyusui akan berakhir, di mana kandungan lemak sudah mulai mengalami peningkatan karena proses menyusui atau pemompaan yang terus terjadi.
Saat lemak meningkat, ASI berubah menjadi susu yang lebih lembut dengan warna putih atau kuning dengan tekstur yang lebih kental.
Perubahan Warna ASI karena Alasan yang Lain
Warna ASI tentu juga dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi oleh Bunda. Ada makanan tertentu, seperti jamu, suplemen nutrisi, dan obat-obatan yang mampu memengaruhi warna ASI. Selain ASI, bahkan zat tertentu ini juga bisa memengaruhi warna urine Bunda dan buah hati.
Meskipun pada umumnya hal ini tidak berbahaya, tetapi Bunda tetap perlu mengetahui arti perubahan warna ASI yang terjadi.
Beragam Arti Perubahan Warna ASI
Jika Bunda merasa ASI berwarna kehijauan, coba ingat kembali daftar makanan yang dikonsumsi akhir-akhir ini. Hal ini mungkin disebabkan oleh makanan atau minuman yang mengandung warna hijau, seperti sayuran hijau, bayam, rumput laut, atau suplemen tertentu.
Jika benar itu yang terjadi, Bunda tak perlu cemas karena ASI seperti ini aman untuk dikonsumsi buah hati.
-
ASI Berwarna Merah Muda, Jingga, dan Kemerahan
ASI yang berwarna merah muda, jingga, dan merah disebabkan oleh minuman atau makanan yang mengandung warna serupa, seperti buah bit, soda jeruk, atau minuman buah. Sayur-sayuran berwarna jingga, seperti wortel dan labu juga bisa menjadi alasan ASI berubah menjadi warna yang serupa.
Akan tetapi, dilansir dari Healthline, warna merah dan merah muda juga bisa berarti pertanda adanya darah yang masuk ke dalam ASI Bunda. Hal ini bisa terjadi karena pembuluh kapiler yang pecah atau puting yang mengalami perdarahan.
-
ASI Berwarna Karat Kecokelatan
Selain merah dan merah muda, pertanda masuknya darah ke dalam ASI bisa terlihat dengan adanya warna yang kotor, seperti cokelat, jingga tua, atau berwarna karat.
Jika Bunda mengalami perdarahan di puting payudara, ASI juga bisa berubah warna dengan terlihat seperti garis merah atau merah muda seperti yang sudah disebutkan di atas.
Jika perdarahan ini terus terjadi tanpa menunjukkan adanya tanda-tanda kesembuhan, segera konsultasikan hal ini dengan dokter.
Produksi ASI berwarna kehitaman sering disebabkan dengan konsumsi antibiotik Minocin (minocycline). Antibiotik ini juga menyebabkan kulit menjadi gelap.
Penting untuk diketahui bahwa penggunaan Minocin tidak dianjurkan saat menyusui. Oleh karena itu, beritahu dokter jika Bunda sedang menyusui sebelum menerima resep obat dari dokter.
Perubahan Warna ASI karena Proses Pembekuan
ASI yang dibekukan di dalam freezer juga kadang mengalami perubahan bentuk dan warna. ASI mungkin saja terlihat terpisah, dengan lapisan tebal berwarna krem di bagian atas dan lapisan yang lebih tipis berwarna bening atau biru di bagian bawah.
Itu adalah hal normal. Saat Bunda hendak menggunakan ASI seperti ini, cukup putar botol susu dengan perlahan agar lapisan yang terlihat terpisah ini kembali tercampur. ASI beku juga mungkin akan terlihat berbeda, dengan warna yang terlihat lebih kuning.
Itulah informasi tentang arti perubahan warna ASI. Semoga bisa bermanfaat bagi Bunda semua, ya.
Sumber: verywellfamily, healthline
Baca Juga:
Payudara kecil hasilkan sedikit ASI, benarkah? Ini faktanya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.