Pada 17-18 Mei 2022, para menteri urusan ekonomi negara-negara ASEAN mengadakan pertemuan khusus di Bali, Indonesia.
Selama pertemuan khusus itu, para menteri ekonomi ASEAN yang hadir sangat terhibur dengan sajian keindahan alam, seni budaya serta berbagai kuliner nusantara untuk menteri ASEAN.
Menteri Pedagangan RI, Muhammad Lutfi selaku tuan rumah berharap berbagai jamuan nusantara dalam ASEAN Economic Ministers (AEM) Special Meeting ini bisa memberikan semangat dan energi baru buat para tamu yang hadir.
“Kami berharap alam yang memukau di Bali, suasana pantai yang menyenangan, tari-tarian tradisional yang menggambarkan budaya bangsa, dan kuliner nusantara dengan cita rasa yang khas dapat memberikan lebih banyak energi dan semangat kepada para menteri ekonomi untuk memberikan kontribusi terbaiknya bagi ASEAN,” tulis Lutfi.
Menu Kuliner Nusantara Menteri ASEAN
Indonesia memiliki menu kuliner yang beragam dari berbagai daerah di Nusantara. Beberapa menu yang di sajikan dalam SEAN Economic Ministers (AEM) Special Meeting kali ini merupakan menu pilihan yang special untuk para menteri Ekonomi ASEAN yang hadir pada pertemuan itu. Berikut menu kuliner nusantara yang disajikan
1. Lobster Bakar Bumbu Rujak
Sumber: detik.food
Dikenal dengan kekayaan hasil lautnya, Indonesia turut menyajikan lobster terbaik yang diolah dengan cara dibakar dan diberikan aneka bumbu spesial. Bumbu yang dipilih kali ini ialah bumbu rujak yang kerap dipakai diberbagai sajian kuliner lain khas nusantara.
Disajikan sebagai menu makanan utama membuat lobster bakar bumbu rujak menjadi salah satu yang terfavorit dari sajian kuliner nusantara untuk menteri ASEAN.
2. Sop Iga Sapi
Sumber: detik.food
Tak lengkap rasanya bila tidak disajikan menu berkuah yang menjadi andalan dan ciri khas kuliner Nusantara. Salah satu menu utama berkuah yang disajikan dalam meeting istimewa itu adalah Sop Iga Sapi.
Disajikan dengan daging iga sapi pilihan dan aneka syuran segar yang diolah dengan beragam bumbu membuat hidangan ini terasa gurih dan segar disaat bersamaan.
3. Selat Solo
Sumber: detik.food
Selat Solo merupakan salah satu hidangan klasik yang berasal dari Solo. Hidangan ini merupakan adaptasi kuliner Belanda yang mempunyai rasa khas manis dan gurih.
Dalam pertemuan khusus itu tak ketinggalan menu selat solo disajikan untuk tamu yang hadir. Menu ini didominasi oleh sayuran dan sedikit daging sapi. Daging sapi ini diberi bumbu kuah semur serta dilengkapi dengan kentang dan aneka sayuran.
Artikel Terkait: 10 Restoran Indonesia yang Hits di Luar Negeri, Bikin Kuliner Nusantara jadi Mendunia
4. Es Cendol
Sumber: detik.food
Tak lengkap rasanya bila tidak disajikan minuman khas nusantara dalam menu kuliner yang disajikan untuk menteri ASEAN yang hadir. Dalam pertemuan khusus itu dipilih minuman Es Cendol sebagai minuman penutup yang terasa manis dan menyegarkan.
Es Cendol sendiri terbuat dari tepung beras dan sebagainya yang dibentuk dengan penyaring, kemudian dicampur dengan air gula aren dan santan. Dalam penyajiannya tak lupa ditambahkan es batu agar minuman satu itni terasa segar dan dingin.
Sementara itu, selain menyajikan kuliner nusantara untuk menteri ASEAN, Indonesia sebagai tuan rumah juga turut mempekenalkan budaya Indonesia dengan beragam tarian tradisional.
Tarian Tradisional Pada ASEAN Economic Ministers (AEM) Special Meeting
Sumber: Dok.Kemedag
Tari-tarian tradisional yang ditampilkan pada pertemuan khusus itu ditampilkan di sela-sela waktu menikmati makan malam. Tarian tersebut antara lain Tari Cendrawasih, Tari Oleg Tamulilingan, Tari Bali Panyembrama, Tari Legong dan Tari Baris.
“Tarian tradisional memberikan hiburan kepada para menteri yang hadir sembari menikmati makan malam yang disajikan,” kata Lutfi.
Sebagai tarian pertama yang disajikan, Tari Cendrawasih menggambarkan pesona dan keindahan burung-burung khas daerah timur yaitu Papua dan mempunyai gerakan-gerakan yang khas.
Kemudian dilanjutkan dengan Tari Bali Panyembrama yang dibawakan penari-penari perempuan. Tari itu memiliki komposisi gerakan menggambarkan penyambutan dewa yang turun ke kuil.
Selanjutnya, Tari Oleg Tamulilingan yang memliki cerita mengenai sepasang kumbang jantan dan betina di suatu taman bunga.
Tak ketinggalan berikutnya adalah Tari Baris yang memiliki cerita mengenai perjuangan ksatria yang berangkat ke medan perang, Terakhir, Tari Legong turut ditampilkan sebagai tarian pamungkas dan penutup sesi hiburan dalam pertemuan khusus itu.
Ditemui disela acara kala itu, Mendagri yang dulu pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini mengaku sengaja memilih Bali sebagai tuan rumah AEM Special Meeting kali ini.
Hal ini ditujukan untuk menyampaikan pesan positif dengan memberikan bukti nyata, sekaligus membangun semangat kebangkitan kepada masyarakat untuk segera menormalisasi aktivitas perekonomian di segala sisi.
Dalam pertemuan itu pula, tak lupa Lutfi mengajak seluruh menteri ASEAN yang hadir untuk bersama-sama memulihkan perekonomian ASEAN dari wabah ketakutan akibat hoaks arus barang, jasa, dan orang adalah sumber penyebaran penyakit dan pandemi.
Baca Juga:
Korea hingga Amerika, 7 Warteg di Luar Negeri yang Sajikan Kuliner Nusantara
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.