Asupan yodium penting untuk menunjang tumbuh kembang bayi dan anak-anak. Meski kebutuhannya tak sebanyak zat gizi makro, kekurangan yodium pada anak dapat berdampak fatal.
Mineral yang satu ini dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Namun, bukan tak mungkin Si Kecil dapat mengalami kekurangan asupannya.
Oleh karena itu, Parents sebaiknya mengetahui ulasan mengenai asupan yodium untuk anak berikut ini.
Apa Itu Yodium?
Yodium adalah mineral penting yang digunakan oleh kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid. Hormon inilah yang memiliki peran krusial dalam mengendalikan metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan Si Kecil, Parents.
Secara alami, yodium terdapat di laut dan di tanah. Jadi, yodium juga bisa ditemukan dalam makanan yang berasal dari laut hingga hewan yang makan rerumputan.
Apa Pentingnya Yodium untuk Anak dan Bayi?
Yodium memiliki peran penting untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak, khususnya di 1000 Hari Pertama Kehidupan. Secara khusus, yodium merupakan zat gizi yang penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf.
Asupan yodium dapat membantu perkembangan kelima indra anak, serta memaksimalkan koordinasi dan kewaspadaan.
Bahkan asupan yodium ini dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil sejak Si Kecil berada di dalam kandungan, Parents. Asupannya juga sangat disarankan saat program kehamilan hingga masa menyusui.
Berapa Banyak Yodium yang Dibutuhkan Anak Setiap Hari?
Menurut National Institutes of Health, kebutuhan yodium anak berbeda sesuai dengan usianya. Berikut kebutuhan yodium harian dari usia baru lahir hingga dewasa:
- 0-6 bulan: 110 mcg
- 7–12 bulan: 130 mcg
- 1–8 tahun: 90 mcg
- 9–13 tahun: 120 mcg
- 14–18 tahun: 150 mcg
- Dewasa: 150 mcg
- Ibu hamil: 220 mcg
- Ibu menyusui: 290 mcg
Apa Tanda Tubuh Kekurangan Yodium?
Ketika seseorang mengalami defisiensi yodium, kelenjar tiroid perlu bekerja lebih keras dan akan tampak membesar. Kondisi ini disebut juga dengan penyakit gondok.
Parents, beberapa ciri kekurangan yodium lainnya antara lain:
- Hipotiroidisme, dengan ciri tidak tahan dingin, penambahan berat badan, rambut rontok, kulit kering, dan depresi
- Kesulitan menelan
- Sulit bernapas
- Mengalami kelelahan
- Pertumbuhan terhambat
- Disabilitas intelektual
Penyebab Gondongan Apakah karena Kurang Yodium?
Parents, gondongan tidak disebabkan oleh kekurangan yodium. Gondongan atau mumps terjadi akibat adanya infeksi virus sehingga dapat sangat menular. Salah satu upaya pencegahannya adalah dengan melakukan vaksinasi MMR.
Di sisi lain, kekurangan yodium juga dapat berakibat pada penyakit gondok atau pembesaran kelenjar tiroid. Kondisi ini disebut juga hipotiroidisme.
Kekurangan Yodium Harus Makan Apa?
Beberapa makanan yang diketahui kaya akan yodium antara lain:
- Telur
- Susu dan produk olahannya
- Berbagai jenis seafood
- Garam yang beryodium.
Walaupun kadar yodium dalam makanan tersebut terkategori baik, setiap individu harus tetap mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang. Sebab, asupan yodium yang cukup juga dapat terpenuhi jika konsisten mengonsumsi makanan beragam dan gizi seimbang.
Haruskah Anak-anak Mengonsumsi Suplemen Yodium?
Dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, seharusnya anak-anak dapat terhindar dari defisiensi yodium. Namun, pada sebagian kasus tertentu, dokter dapat meresepkan suplemen tambahan jika Si Kecil didiagnosis kekurangan yodium.
Pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak sebelum memutuskan untuk membeli suplemen dan memberikannya pada Si Kecil, Parents.
***
Itulah berbagai ulasan mengenai kekurangan yodium pada anak. Pastikan untuk memeriksakan kondisi Si Kecil jika mengalami berbagai gejala defisiensi yodium di atas.
Semoga bermanfaat, ya!
***
Baca Juga:
Satu dari Tiga Balita Indonesia Berisiko Anemia Akibat Kekurangan Zat Besi, Kenali Gejalanya!
Ini Gejala dan Obat Gondongan Anak yang Bisa Ditemukan di Apotek, Parents Wajib Tahu!
Beda jenis garam beda juga nutrisinya, mana yang paling baik?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.