Senin (18/1) lalu, terjadi gempa bumi tektonik di provinsi Sulawesi Barat tepatnya di wilayah Majene dan Mamuju. Gempa tersebut terjadi pada puku 12.11 WITA dan diikuti dengan beberapa gempa susulan lainnya. Akibat bencana alam tersebut, salah satu korban gempa Mamuju bahkan melahirkan di mobil.
Dikutip dari Kompas, menurut hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofosola (BMKG), gempa telah terjadi selama lima hari berturut-turut dan gempa di hari Senin merupakan gempa yang ke-39.
Lokasi gempa tercatat di 27 kilometer arah Tenggara Kota Mamuju dengan kedalaman 10 meter dan merupakan jenis gempa yang dangkal akibat aktivitas Sesar Mamuju-Majene. Dikabarkan gempa ini tidak berpotensi menyebabkan terjadinya tsunami.
Korban Gempa Mamuju Melahirkan di Mobil
Sumber: iNews
Seorang ibu hamil bernama Arsyila, korban gempa bumi di Kabupaten Mamuju melahirkan di dalam mobil ketika akan dibawa ke rumah sakit untuk bersalin.
Saat dalam perjalanan, kepala bayi sudah keluar dan proses persalinan terpaksa dilakukan di dalam mobil. Ketika itu mereka kebetulan berada di depan Puskesmas Matakali, Kabupaten Polewali Mandar.
Berdasarkan keterangan dari keluarganya yang dilansir dari iNews, Arysila dan suaminya saat itu sedang mengungsi di Polewali Mandar lantaran rumah mereka rusak akibat gempa bumi. Proses persalinan Arsyila pun dibantu oleh bidan dari Puskesmas Matakali.
Bayi tersebut sempat terlilit ari-ari, namun akhirnya berhasil lahir secara normal setelah berselang waktu 10 menit. Arsyila melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki dengan berat badan 4,2 kilogram.
Bidan Nurlina yang membantu proses persalinan mengungkapkan bahwa proses persalinan tersebut lancar meski melahirkan di mobil.
Wah, apakah Parents bisa membayangkan bagaimana panik dan tegangnya proses persalinan tersebut? Tetapi untunglah semua berjalan dengan lancar dan sang bayi pun berhasil lahir dengan sehat dan selamat, ya.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Menghadapi Persalinan Darurat?
Tak semua yang kita lakukan bisa berjalan mulus sesuai dengan rencana. Ada kalanya kondisi atau situasi darurat yang terjadi sehingga penting untuk kita mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan. Seperti contoh kasus di atas, apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi persalinan darurat?
Melansir dari What to Expect, skenario persalinan darurat ketika belum sampai di rumah sakit terjadi pada dua dari 1.000 ibu hamil. Berikut adalah beberapa instruksi sederhana apabila Parents berada dalam keadaan darurat.
1. Amati Situasi
Persalinan setiap orang tentu berbeda. Amati terlebih dahulu situasi yang terjadi, seperti apa kontraksi yang sedang terjadi? Apabila Bunda mengalami kontraksi yang kuat, lama, dan sering dan timbul keinginan kuat untuk mengejan, itu bisa berarti tanda-tanda persalinan sudah dekat.
Ketahui pula bahwa anak pertama mungkin cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk lahir dibanding anak berikutnya. Apabila ini adalah kehamilan ke dua atau lebih, maka kemungkinan tinggi bahwa persalinan akan terjadi dengan lebih cepat.
2. Cari Bantuan
Dalam keadaan darurat, Parents bisa menghubungi paramedis untuk mendapatkan bantuan dari ahli. Di Indonesia, nomer telepon darurat tercatat untuk ambulans adalah 118 dan 119.
Jika memang tak bisa pergi ke rumah sakit, ahli akan memandu Anda melalui saluran telepon dan memberitahu apa saja yang harus dilakukan. Jelaskan kepada operator situasi yang tengah dialami.
3. Tetap Tenang
Kepanikan dan kecemasan tentu ada, namun penting untuk bersikap tenang agar tak terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Beritahu ibu hamil untuk mengatur napas dan membuat tubuh serileks mungkin.
Dari buku What to Expect When You’re Expecting, wajah dan mulut yang rileks akan membuat vagina dan jalan lahir menjadi lebih rileks. Bimbing ibu hamil untuk mengikuti gerakan alami tubuh dan mengikuti rasa dan ritme yang muncul.
Itulah beberapa hal yang harus diingat jika Parents menghadapi persalinan darurat, seperti ibu korban gempa Mamuju yang melahirkan di mobil. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga:
Seorang Ibu Melahirkan di Semak-semak, Polisi dan Babinsa Turun Tangan
Amankah Melahirkan di Rumah? Ini Syarat dan Risiko yang Perlu Diwaspadai
Menakjubkan! Ibu ini melahirkan di Laut Merah melalui metode water birth
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.