Bayi lahir di KRL Bogor – Jakarta, Kamis (26/4) membuat para penumpang terkejut. Wanita yang diketahui bernama Putri Nabila (21) melahirkan di atas kereta setelah mengalami kontraksi hebat.
Anne Purba, selaku VP Corporate Communications PT KCI, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan peristiwa itu terjadi pada pukul 12.20 WIB.
“Kejadian ini dilaporkan di Stasiun Universitas Indonesia (UI) pada Kamis (25/4) pukul 12.20 WIB,” kata Anne dikutip dari Detik.
Artikel terkait: 25 Foto Suami Menemani Istri Melahirkan Beserta Kisah Haru Dibaliknya
Kronologi bayi lahir di KRL Bogor – Jakarta
Awalnya, ibu muda ini merasakan kontraksi yang hebat di dalam kereta. Setelah diketahui oleh para petugas, Putri langsung dievakuasi petugas keamanan ke Rumah Sakit terdekat Universitas Indonesia.
Sesampainya di Rumah Sakit UI, Putri dibawa ke instalasi gawat darurat untuk dilakukan penilaian awal.
Malangnya, saat sampai di Rumah Sakit, bayi sudah meninggal atau keguguran. Vita Silvana, SpOG, dokter spesialis kandungan yang saat itu menangani Putri mengatakan, saat diperiksa, ternyata kondisi bayinya sudah meninggal.
“Tadi pas dibawa ke sini memang sudah berbentuk bayi, namun beratnya di bawah 500 gram jadi belum bisa hidup sendiri,” kata Vita dilansir dari Kompas.
Vita juga mengatakan kalau bayi masih berusia 18 minggu, sehingga kemungkinan untuk bertahan sangat tipis.
“Karena usia kehamilannya baru 18 minggu, jadi ini jatuhnya bukan melahirkan, tapi abortus atau keguguran,” tereang Vita.
Meskipun demikian, kondisi Putri sudah mulai stabil, dan sudah menjalani penilaian awal yang hasilnya cukup baik. Pihak Rumah Sakit akan melakukan tindakan kuretase lantaran masih ada sisa ari-ari bayi di dalam perut ibu.
Artikel terkait: Apa Yang Sebaiknya Kita Katakan Pada Ibu Yang Mengalami Keguguran?
Risiko kelahiran prematur cukup sering dialami ibu muda
Wanita hamil berusia 14-17 tahun berisiko lebih tinggi mengalami kelahiran prematur dan memiliki anak dengan berat badan lahir rendah. Para peneliti yang menulis dalam jurnal akses terbuka BMC Pregnancy and Childbirth menunjukkan adanya hubungan di antara kedua hal ini.
Dikutip dari Science Daily, para peneliti mengidentifikasi 3.636 orang yang berusia antara 14 dan 17 pada saat kelahiran, 7.506 yang berusia antara 18 dan 19, dan 45.211 berusia 20 hingga 29.
Ali Khashan, dari University Collage Cork, Irlandia, mengatakan penyebabnya mungkin karena kondisi biologis yang belum sepenuhnya matang.
“Ada kemungkinan bahwa peningkatan risiko hasil kehamilan yang buruk terkait dengan ketidaksiapan biologis,” kata Khashan.
Kondisi lain yang bisa menjadi penyebab lain kelahiran bayi prematur adalah preeklamsia (hipertensi selama masa kehamilan), pendarahan dan infeksi.
Baca juga:
7 Hal yang Menjadi Penyebab Terjadinya Persalinan dini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.