Penjelasan Lengkap tentang ASI: Proses Terbentuk, Jenis, Manfaat, hingga Kandungan Nutrisi

Beragam keunggulan ASI berikut ini tak bisa tergantikan oleh apa pun.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Semua setuju kalau Air Susu Ibu (ASI) memegang peranan penting dalam kehidupan bayi. Asupan terbaik ketika bayi dilahirkan adalah ASI, karena cairan ini mengandung semua yang dibutuhkan untuk kesehatan bayi. 

American Academy of Pediatrics (AAP) bahkan sangat merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya, dan paling lama dua tahun untuk asupan nutrisi yang optimal. 

Bukan tanpa alasan AAP merekomendasikan ASI eksklusif ini diberikan pada bayi. Dari sana, bayi bisa mendapatkan berbagai manfaat yang tak hanya untuk pertumbuhannya saja, melainkan dari sisi psikologisnya. 

Mari kita ketahui lebih dalam tentang keunggulan, manfaat, jenis, serta kandungan yang terdapat di dalam ASI berikut ini.

Pengertian dan Proses ASI Terbentuk

ASI merupakan sumber makanan yang dihasilkan oleh ibu setelah melahirkan. Mengutip dari WIC Breastfeeding Support, ASI terbentuk dari kumpulan sel bernama alveoli yang terdapat di dalam payudara. Saat hamil, hormon progesteron dan estrogen meningkat, yang akhirnya memicu alveoli ini memproduksi susu pada payudara. 

Ketika sudah berhasil memproduksi susu, alveoli akan memerasnya lalu menyalurkan ke dalam saluran susu yang dinamakan duktus. Duktus ini bentuknya bercabang, dan pada saat bayi lahir air susu akan keluar melalui puting.

Meski begitu, beberapa ibu sudah mengeluarkan ASI ketika masih mengandung. Biasanya saat trimester kedua dan ketiga kehamilan.

Selanjutnya, ASI akan mulai diproduksi penuh dalam waktu 48-96 jam setelah bayi lahir. Hormon prolaktin yang mendorong alveoli untuk memproduksi ASI dan berperan mengambil protein, gula, dan lemak dari darah ibu.

Selama perjalanan menyusui ini, produksi ASI juga ditentukan oleh bagaimana respons otak ibu. Artinya, ketika bayi mengisap puting ibu, ada banyak saraf merespons pergerakan ini dan memberi sinyal untuk melepaskan hormon prolaktin dan oksitosin. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Peranan kedua hormon ini berbeda. Prolaktin berperan untuk membantu alveoli memproduksi susu, sedangkan oksitosin memicu otot di sekitar alveoli untuk mengeluarkan susu. Proses ini dinamakan juga sebagai let-down reflex. Saat proses ini berjalan dengan baik, bayi akan aktif mengisap puting dan menelan ASI sampai kenyang. 

Artikel terkait: Manfaat tak terduga ASI pada bayi prematur, penelitian ini mengungkapnya

Jenis-Jenis ASI

Produksi ASI seperti yang dijelaskan di atas dimulai selama kehamilan, yang dimulai pada trimester kedua dan ketiga. Saat bayi lahir, Bunda mungkin tidak langsung memperoleh ASI sebanyak yang dibayangkan, tetapi jangan khawatir, ya. Produksi ASI Bunda pasti sudah sesuai dengan yang dibutuhkan si kecil. 

Selama Bunda menjalankan proses menyusui ini, ASI juga mengalami perubahan sesuai dengan tahapannya, yaitu sebagai berikut:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Kolostrum

ASI pertama yang diproduksi selama masa kehamilan dan sesaat setelah melahirkan adalah kolostrum. Cairan ini memang hanya diproduksi sedikit oleh tubuh, tetapi jumlah yang sedikit itu mengandung manfaat yang sangat luar biasa untuk awal kehidupan si kecil. 

Teksturnya kental, berwarna lebih kuning, terkadang lebih lengket. Kolostrum dengan tekstur ini menandakan banyak mengandung protein, lemak, zat-zat antibodi seperti Immunoglobulin yang berperan penting untuk mencegah infeksi dan penyakit.

Kolostrum juga dapat mencegah penyakit kuning dan berperan sebagai pencahar alami yang membersihkan mekonium (kotoran pertama bayi) yang kental, hitam, dan lengket.

Selain itu, kolostrum juga mengandung laktoferin tingkat tinggi, protein yang juga memiliki sifat kekebalan dan membantu penyerapan zat besi. 

2. ASI Transisi 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

ASI transisi adalah kombinasi kolostrum dan ASI yang sudah ‘matang’. Saat ASI sudah mulai masuk, yaitu pada hari kelima setelah melahirkan, ASI akan bercampur dengan kolostrum dan secara bertahap beralih ke ASI matang selama beberapa hari atau seminggu. ASI transisi akan terlihat lebih putih yang mengandung lemak, kalori, dan laktosa. 

3. ASI Matur

ASI matang mulai diproduksi pada saat bayi berusia sekitar dua minggu. Dibandingkan dengan kolostrum, ASI ini lebih rendah protein, tetapi lebih tinggi lemak dan karbohidratnya. Ia mengandung sekitar 90% air untuk memenuhi kebutuhan cairan bayi.

Sebuah studi tahun 2018 menunjukkan bahwa kandungan lemak dan protein ASI meningkat setelah usia 18 bulan, sementara karbohidrat menurun. Para ahli mengatakan bahwa perubahan ini adalah hasil dari ASI yang beradaptasi dengan kebutuhan energi yang lebih tinggi dari balita yang sedang tumbuh.

ASI matur terdiri dari dua jenis, yaitu sebagai berikut:

  •  Foremilk

Foremilk adalah susu yang keluar di awal sesi menyusui. Mengandung lebih banyak laktosa dan lebih sedikit lemak karena bagian dekat puting yang lebih berair. Oleh karenanya, foremilk akan lebih cair, dan susu ini juga bercampur dengan susu yang tersisa dari pemberian terakhir.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Hindmilk

Kebalikannya, hindmilk adalah susu yang keluar di akhir sesi menyusui. Hindmilk memiliki kandungan lemak yang lebih banyak, karena ia berada pada sel-sel bagian dalam payudara. Itulah mengapa teksturnya akan lebih kental daripada foremilk.

Manfaat ASI

Tubuh ibu mengeluarkan air susu secara otomatis untuk menjadi nutrisi pertama bayi. Namun, ASI tidak hanya memberi nutrisi lengkap, cairan ini juga menjadi sumber antibodi untuk melindungi bayi dari penyakit. 

Sifat dinamis air susu ibu ini sangat menarik. Komposisi, warna, volume, dan rasa, semuanya mengandung manfaat yang sangat baik untuk bayi. Begitu juga untuk ibu menyusui itu sendiri.

Bagi ibu, menyusui bisa menguatkan ikatan atau bonding dengan buah hati tercinta. Ketika menyusui, tubuh ibu akan mengeluarkan hormon bahagia atau serotonin yang akan membuat ibu lebih tenang dan senang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Manfaat ASI bagi Bayi

1. Memberikan Nutrisi yang Lengkap

Dibandingkan dengan susu formula, nutrisi dalam ASI lebih baik, lengkap, dan mudah diserap oleh bayi Anda. Ini termasuk gula (karbohidrat) dan protein.

ASI memiliki nutrisi yang terbaik untuk pertumbuhan otak dan perkembangan sistem saraf bayi. Studi tentang bayi yang disusui telah menemukan bahwa mereka lebih baik dalam tes kecerdasan ketika mereka tumbuh dewasa.

Organ mata juga tumbuh dengan baik karena ada beberapa jenis lemak tertentu dalam ASI yang membantu mengoptimalkan organ mata.

2. Mencegah Infeksi dan Berperan sebagai Antibodi Alami

Baik kolostrum maupun air susu ibu yang matang mengandung antibodi, bakteri baik, dan zat lain yang membantu mengurangi risiko infeksi dan kondisi bayi seperti gastroenteritis, infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga, diabetes tipe-1 dan diabetes tipe-2, dan obesitas.

Oleh karena itu, mereka membantu mencegah infeksi ringan hingga berat pada bayi. Sehingga bayi yang mendapatkan cairan emas ini tidak mudah terserang infeksi pencernaan, paru-paru, dan telinga. Bayi yang lahir lebih awal (prematur) yang disusui juga lebih kecil kemungkinannya terkena infeksi usus serius yang disebut NEC (necrotizing enterocolitis). 

3. Membantu Perkembangan Otak Bayi dan Organ Lainnya

Lemak baik dalam ASI penting untuk perkembangan otak bayi. Menyusui penting untuk penglihatan, bicara, perkembangan rahang dan mulut bayi. Bayi yang mendapatkan ASI memiliki risiko kematian mendadak pada masa bayi yang lebih rendah termasuk sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) dan kecelakaan saat tidur lainnya yang fatal.

4. Mencegah Masalah Kesehatan Lainnya

Menyusui dapat membantu melindungi bayi dari banyak masalah kesehatan yang serius. ASI juga dapat mencegah asma, masalah kulit atau alergi, sampai penyakit serius seperti leukemia.

Manfaat Menyusui Bagi Ibu

Perempuan yang menyusui juga mendapatkan banyak manfaat kesehatan. Dari berbagai penelitian, aktif menyusui dapat membantu menurunkan berat badan. Risiko terkena kanker payudara dan ovarium juga lebih rendah ketika Bunda aktif menyusui si kecil.

Manfaat lainnya adalah:

  • Naluri keibuan menjadi lebih peka: Kepekaan ini adalah reaksi dari banyaknya saraf yang bekerja ketika proses menyusui terjadi. Saraf tersebut merespons dengan mengirimkan signal di otak, dan membuat ibu merasa lebih dekat dengan bayinya.
  • Dapat menjadi kontrasepsi alami: Hormon yang berperan dalam produksi air susu ibu dapat menurunkan kadar hormon yang berfungsi pada proses ovulasi. Oleh karenanya, ibu menyusui dapat memberikan jarak kelahiran yang aman.
  • Meningkatkan kesehatan mental dan fisik ibu: Hormon prolaktin yang berperan dalam produksi susu, juga memiliki fungsi dalam kesehatan mental. Oleh karena itu, ibu menyusui akan lebih tenang dan santai.
  • Meningkatkan bonding ibu dan anak: Proses menyusui membawa ketenangan dan rasa nyaman bagi bayi. Aktivitas menyusui juga membuat ibu dan bayi kontak sehingga ikatan batin antara mereka lebih kuat.

Artikel terkait: 5 Cara Menyusui dengan Puting Besar

Kandungan Nutrisi Dalam ASI

Mengutip dari American Pregnancy, air susu ibu banyak mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi. Dengan nutrisi ini perkembangan dan pertumbuhan bayi akan lebih optimal. Berikut ini daftar kandungan nutrisinya.

1. Protein

ASI mengandung dua jenis protein, yaitu whey dan kasein. Sekitar 60% adalah whey, sedangkan 40% adalah kasein. Keseimbangan protein ini memungkinkan pencernaan yang cepat dan mudah.

Jika susu formula memiliki persentase kasein yang lebih besar, maka akan lebih sulit dicerna oleh bayi. Sekitar 60-80% dari semua protein dalam ASI adalah protein whey. Protein ini memiliki sifat perlindungan infeksi yang hebat.

Di bawah ini adalah protein spesifik yang ditemukan dalam cairan emas ini dan manfaatnya:

  • Laktoferin menghambat pertumbuhan bakteri yang bergantung pada besi di saluran pencernaan. Ini menghambat organisme tertentu, seperti coliform dan ragi, yang membutuhkan zat besi.
  • IgA sekretori juga berfungsi untuk melindungi bayi dari virus dan bakteri, khususnya yang terpapar pada bayi, ibu, dan keluarga. Ini juga membantu melindungi dari E. Coli dan kemungkinan alergi. Imunoglobulin lain, termasuk IgG dan IgM, dalam ASI juga membantu melindungi dari infeksi bakteri dan virus. Makan ikan dapat membantu meningkatkan jumlah protein ini dalam ASI Anda.
  • Lisozim adalah enzim yang melindungi bayi dari E. Coli dan Salmonella. Ini juga mendorong pertumbuhan flora usus yang sehat dan memiliki fungsi anti-inflamasi.
  • Faktor bifidus mendukung pertumbuhan lactobacillus. Lactobacillus adalah bakteri baik yang melindungi bayi dari bakteri berbahaya dengan menciptakan lingkungan asam di mana bakteri itu tidak dapat bertahan hidup.

2. Lemak

Air susu ibu juga mengandung lemak yang penting untuk kesehatan bayi. Hal ini diperlukan untuk perkembangan otak, penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, dan merupakan sumber kalori utama.

Asam lemak rantai panjang diperlukan untuk perkembangan otak, retina, dan sistem saraf. Mereka disimpan di otak selama trimester terakhir kehamilan dan juga ditemukan dalam ASI.

3. Vitamin

Jumlah dan jenis vitamin dalam air susu ibu berhubungan langsung dengan asupan vitamin ibu. Inilah sebabnya mengapa sangat penting bagi ibu untuk mendapatkan nutrisi yang cukup, termasuk vitamin.

Vitamin yang larut dalam lemak, termasuk vitamin A, D, E, dan K, semuanya penting untuk kesehatan bayi. Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C, riboflavin, niasin, dan asam pantotenat juga penting. Lantaran kebutuhan akan vitamin ini, banyak penyedia layanan kesehatan dan konsultan laktasi akan meminta ibu menyusui melanjutkan vitamin prenatal.

4. Karbohidrat

Laktosa adalah karbohidrat utama yang ditemukan dalam air susu ibu. Ini menyumbang sekitar 40% dari total kalori yang disediakan oleh ASI.

Laktosa membantu mengurangi sejumlah besar bakteri tidak sehat di perut, yang meningkatkan penyerapan kalsium, fosfor, dan magnesium. Ini membantu melawan penyakit dan mendorong pertumbuhan bakteri sehat di perut.

Kebutuhan ASI untuk Bayi

Baik American Academy of Pediatrics (AAP) maupun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sangat merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya, dan paling lama dua tahun untuk asupan nutrisi yang optimal.

Pada usia 6 bulan, bayi hanya membutuhkan sedikit makanan, dan air susu ibu ini masih merupakan sumber nutrisi utama bayi. Setelah Bunda memperkenalkan makanan padat, sebaiknya bayi tetap menyusui sampai bayi Anda berusia minimal 12-24 bulan.

Kebutuhan ASI Tergantung Usia Bayi

Seberapa banyak bayi menyusu sebenarnya tergantung kebutuhan sang bayi.

Saat bayi baru lahir, ia dapat diberikan kolostrum sebanyak 1 sendok per hari. Ini disebut dengan fase inisiasi dan biasanya bayi hanya mampu menampung 5-7 ml atau sekitar 1-1,5 sendok teh setiap kali menyusui.

Enggak perlu khawatir, ya, Bun. Jumlah ini memang yang dibutuhkan bayi, mengingat ukuran perutnya juga masih kecil.

Lalu pada hari ke-3, perut bayi sudah mulai lebih besar atau setara dengan ukuran kenari. Di sini ia mampu menampung sekitar 22-27 ml setiap kali menyusui.

Pada minggu pertama perut bayi sudah tumbuh sebesar buah aprikot, di mana ia bisa menampung sekitar 45-60 ml setiap kali menyusui. Kemudian pada usia 2 minggu, ia dapat menampung sekitR 80-150 ml per menyusui.

Semakin bertambahnya usia, kemampuan perutnya menampung makanan lebih banyak. Otomatis bayi juga akan lebih banyak menyusu.

Akan tetapi, pada periode 3-6 bulan, bayi mulai tumbuh lebih lambat. Pada masa ini memang sulit mengukur jumlah kebutuhan ASI. Namun menurut penelitian, bayi memerlukan sekitar 750 ml per hari, dan rata-rata bayi membutuhkan ASI sebanyak 570-900ml per hari.

Perlu diingat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI selama 6 bulan pertama tanpa tambahan makanan apa pun. Namun seberapa lama Bunda ingin menyusui si kecil tergantung dari kesiapan Bunda dan bayi. Ada yang sampai 1 tahun ada pula yang sampai 2 tahun. 

Hanya saja, yang terpenting adalah ketika saat menyapih itu datang, sebaiknya Bunda dan bayi sama-sama siap agar proses menyapih lebih mudah dijalani.

Tanda Bayi Cukup ASI

Berikut ini tanda-tanda bayi sudah mendapatkan cukup ASI, melansir dari situs IDAI

  • Produksi air susu ibu berlimpah
  • Menyusu 8-12 kali sehari
  • Bayi tampak puas dan senang
  • Frekuensi BAK lebih dari 6 kali sehari, berwarna jernih dan tidak kekuningan
  • Frekuensi BAB lebih dari 4 kali sehari dengan volume paling tidak 1 sendok makan. 

Artikel terkait: Bayi Lapar atau Kenyang? Kenali Tanda-Tanda Berikut Ini!

Apa itu ASI Eksklusif?

ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain, termasuk air putih, selain menyusui.

Enam bulan pertama semenjak hari pertama lahir merupakan periode emas perkembangan bayi. Dalam fase ini Bunda harus memperhatikan dengan benar asupan nutrisi bagi bayi, dan sumber nutrisi terbaik bagi bayi adalah ASI.

Seperti yang diketahui, air susu yang diproduksi secara alami oleh tubuh memiliki kandungan nutrisi yang penting bagi tumbuh kembang bayi, seperti vitamin, protein, karbohidrat, dan lemak.

Komposisinya pun lebih mudah dicerna ketimbang susu formula. Karena itu, ASI dapat dikatakan sebagai makanan utama bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. Di usia ini, bayi dianjurkan untuk tidak diberikan air putih atau pun jus.

Cara Memberikan ASI Eksklusif

Cara memberikan ASI eksklusif adalah dengan memberikan si kecil air susu ibu penuh selama 6 bulan pertama kehidupannya. Susui bayi setelah lahir, atau selambat-lambatnya setengah jam sampai 1 jam setelah lahir. Sesudah itu bayi disusui setiap kali bayi ingin menyusui hingga minimal berumur 6 (enam) bulan ya Bun.

Salah satu cara terbaik memberikan ASI eksklusif adalah dengan teknik latch on. 

Latch on adalah posisi ketika bayi menyusu dengan mulut melekat pada payudara ibu. Teknik ini membantu bayi menerima ASI secara memadai.

Sebagaimana dilansir dari laman American Pregnancy Association, berikut adalah panduan menerapkan posisi latch on pada bayi dalam proses menyusui.

  • Bunda perlu memastikan posisi menyusui yang nyaman, misalnya duduk di kursi dengan bantalan empuk dan kursi kecil di depan untuk menaruh kaki.
  • Gunakan bantal khusus menyusui bagi bayi, jika dibutuhkan.
  • Pastikan posisi perut bayi dan ibu menempel berhadap-hadapan.
  • Jangan mengarahkan tubuh ke bayi, melainkan biarkan bayi yang menyandar ke tubuh ibu.
  • Jaga agar telinga, bahu, dan panggul bayi sejajar agar bayi bisa menelan ASI lebih mudah.
  • Hidung bayi harus berada di depan putting ibu.
  • Ibu mungkin harus menahan payudara untuk membantu memandu mulut bayi mengarah ke puting. Pegang payudara dalam posisi jari membentuk huruf C atau U. Pastikan jari jauh dari putting agar tidak mengganggu proses menyusui.
  • Arahkan putting ke bagian atas bibir atau hidung, bukan langsung ke tengah mulut.
  • Kepala bayi harus sedikit ke belakang, dagu harus mengarah ke atas.
  • Jangan memaksa memasukkan puting ke mulut bayi. Rangsang saja agar mulut bayi terbuka dengan mengoles-oleskan puting ke mulut bayi.
  • Upayakan bayi menyusu dari bagian bawah areola.
  • Cermati apakah bibir atas dan bawah bayi menjorok atau terlipat ke luar seperti bibir ikan. Bila tidak demikian, ibu bisa menggunakan jari untuk membantu posisi bibir bayi seperti itu.

Artikel terkait: Bagaimana Pelekatan Menyusui yang Benar? Pelajari di Sini, Bunda!

Cara Memompa ASI

Agar produksi ASI kembali melimpah, power pumping adalah salah satu cara memompa ASI yang dapat meningkatkan suplai ASI. Dengan cara memompa ASI yang tepat, produksi ASI diharapkan akan meningkat kembali sehingga mencukupi kebutuhan bayi sehari-hari. Berikut cara selengkapnya

Bunda Perlu Menyisihkan Waktu Khusus Melakukan Power Pumping

Untuk melakukan power pumping, pertama sisihkan waktu satu jam di sela-sela kesibukan dan jadwal pumping rutin. Bunda bisa melakukannya 1 jam sebelum berangkat bekerja, atau malam hari sebelum tidur. 

Posisikan Tubuh Bunda Senyaman Mungkin

Pastikan Bunda merasa nyaman dan santai sebelum melakukan pumping agar produksi ASI dapat ditingkatkan dengan efektif. Jika Bunda menyusui bayi langsung, cobalah melakukan power pumping setelah sesi menyusui.

Gunakan Pompa ASI yang Nyaman

Gunakanlah pompa ASI elektrik ganda yang bisa dipakai di kedua payudara dan bra menyusui hands-free jika memungkinkan. Dengan begini Bunda tidak perlu terus-menerus memegang pompa, melainkan bisa melakukan aktivitas lainnya

Pompa Disela dengan Istirahat

Untuk melakukan power pumping, pertama pompa ASI selama 20 menit terlebih dahulu. Kemudian hentikan pompa dan istirahatlah selama 10 menit.

Lalu Bunda bisa kembali memompa selama 10 menit tanpa henti. Setelah itu, istirahat lagi selama 10 menit. Lakukan kembali pompa ASI selama 10 menit. Bunda bisa kembali ke rutinitas pemompaan atau menyusui normal sesudahnya.

Idealnya power pumping dilakukan satu kali sehari saja, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk melakukannya hingga dua kali. Namun, perlu diingat bahwa sesi power pumping bisa melelahkan fisik dan mental ibu.

Rutin Melakukan Pompa ASI

Tiap ibu tentu berbeda tingkat keberhasilannya. Sebagian ibu merasakan power pumping cukup dilakukan selama 3 hari berturut-turut, dan setelah itu ASI sudah lancar. Namun, ada juga yang merasa perlu melakukannya hingga seminggu berturut-turut bahkan lebih.

Artikel terkait: Cara dan Waktu yang Tepat Memompa ASI agar Hasilnya Berlimpah, Busui Wajib Simak!

Cara Menyimpan ASI

Cara penyimpanan ASI yang benar perlu diperhatikan agar nutrisinya optimal. Agar kualitas tetap terjaga, sebaiknya sediakan wadah khusus. The American Academy of Pediatrics mempunyai beberapa aturan sebagai panduan menyimpan ASI. Berikut selengkapnya:

Perhatikan Suhu kamar

ASI yang baru diperah bisa disimpan pada suhu kamar hingga 8 jam, dan jika ruangannya hangat bersuhu 27-32 derajat celsius, daya tahan ASI perah adalah 3 sampai 4 jam. Sementara itu, di suhu ruang 16 sampai 26 derajat celsius, ASI perah mampu bertahan 4 hingga 8 jam.

Perhatikan Tempat atau Wadah Cooler Bag ASI

ASI perah dapat disimpan di dalam cooler bag tertutup atau tas insulator yang telah diisi ice pack. Di dalam cooler bag dengan suhu sekitar -4 derajat celsius, ASI perah bisa bertahan selama 24 jam.

Perhatikan Kulkas & Freezer

Di dalam kulkas atau lemari es yang bersuhu 4 derajat celsius, ASI perah mampu bertahan selama 5 hari. Namun, ASI perah sebaiknya segera digunakan dalam waktu 3 hari. Jika Anda ingin menghangatkan, cukup hangatkan botol berisi susu dengan air hangat. Hindari menghangatkan ASI menggunakan microwave.

Sebagai informasi, ASI perah dapat disimpan dalam beberapa jenis freezer. Misalnya pada freezer satu pintu bersuhu -15' Celsius, ASI hanya bisa bertahan sekitar 2 minggu. Sedangkan, freezer lemari es dua pintu yang suhunya -18" Celsius bisa menyimpan ASI 3 sampai 6 bulan. Jika ASI disimpan di bagian belakang (deep freezer), ASI perah mampu bertahan hingga 12 bulan.

Pertanyaan Populer Terkait ASI

ASI terbuat dari apa?

ASI dibuat dari kumpulan sel bernama alveoli yang ada dalam payudara. Alveoli memiliki bentuk seperti anggur dengan banyak bintik-bintik yang berkumpul. Setelah bayi lahir, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan menurun, dan hormon prolaktin dilepaskan. Pelepasan hormon prolaktin inilah yang memberi sinyal ke tubuh Bunda agar alveoli tersebut memproduksi lebih banyak ASI untuk diberikan kepada Si Kecil.

Apa tujuan pemberian ASI?

Tujuan pemberian ASI ke bayi adalah untuk mencukupi kebutuhan makannya, karena ASI merupakan sumber nutrisi terbaik bagi bayi. Seperti yang diketahui, air susu yang diproduksi secara alami oleh tubuh memiliki kandungan nutrisi yang penting bagi tumbuh kembang bayi, seperti vitamin, protein, karbohidrat, dan lemak.

Apa fungsi ASI bagi ibu?

Manfaat dan fungsi pemberian ASI eksklusif juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan ibu, diantaranya adalah mengurangi risiko terkena kanker, mengurangi insulin bagi ibu menyusui penderita diabetes. Hormon oksitosin yang dilepas selama ibu menyusui dapat menghilangkan stres yang dapat memicu peningkatan kadar gula darah.

Selain itu, hormon yang akan memproduksi ASI dapat mengurangi hormon pembentukan ovulasi, sehingga dengan demikian menyusui dapat dikatakan sebagai kontrasepsi alami untuk menjaga jarak kelahiran yang aman.

Fungsi utama lainnya adalah untuk meningkatkan naluri keibuan karena secara psikologis menyusui dapat meningkatkan kepercayaan diri dan ikatan emosional antara ibu dan bayi.

Apa yg dimaksud dengan ASI eksklusif?

ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain, termasuk air putih, selain menyusui.

ASI eksklusif umur berapa?

Enam bulan pertama semenjak hari pertama lahir merupakan periode emas perkembangan bayi. Dalam fase ini Bunda harus memperhatikan dengan benar asupan nutrisi bagi bayi, dan sumber nutrisi terbaik bagi bayi adalah ASI.

ASI Eksklusif dimulai dari bayi baru lahir hingga usia 6 bulan. Setelah usia 6 bulan, si kecil sudah dapat diberi makanan pendamping atau MPASI.

Itulah beberapa informasi tentang keunggulan ASI untuk bayi. Semoga bermanfaat!

***

Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi

 

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/manfaat-menyusui-bagi-ibu-dan-bayi

id.theasianparent.com/daun-bangun-bangun

id.theasianparent.com/bolehkah-ibu-menyusui-berpuasa