theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
  • COVID-19
  • Gizi & Stimulasi
  • Toddler & Pra Sekolah
  • Hidrasi Keluarga
  • Cek Alergi
  • Sukses ASI Eksklusif
  • Cari nama bayi
  • Kehamilan
    • Project Sidekicks
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Pilihan Parents
    • Plesiran Ramah Anak
    • Kisah Keluarga
    • Event
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja

Cara menyimpan ASI perah, tips penting untuk busui yang bekerja

Bacaan 4 menit
Bagikan:
•••
Cara menyimpan ASI perah, tips penting untuk busui yang bekerja

Berikut ini berbagai informasi yang perlu diketahui Bunda mengenai cara menyimpan ASI perah di dalam kulkas dan freezer.

Cara penyimpanan air susu ibu perah harus mengikuti panduan yang tepat supaya ASI tidak rusak dan aman untuk dikonsumsi bayi.

ASI lebih baik diberikan dalam kondisi segar dan langsung dari tubuh ibu. Namun, terkadang dalam kondisi tertentu kita terpaksa melakukan penyimpanan air susu ibu tersebut, misalnya untuk ibu bekerja.

Contoh lainnya adalah ibu yang terpaksa harus menjalani operasi sehingga tidak dapat menyusui bayinya dalam waktu beberapa hari. Untuk itu, sebaiknya kita benar-benar mengetahui cara menyimpan ASI (air susu ibu) yang baik.

Tempat Penyimpanan Air Susu Ibu

Tempat yang baik untuk penyimpanan air susu ibu adalah tempat berbahan beling atau plastik dengan tutup yang kedap udara. Misalnya, botol susu dengan tutup yang rapat, atau kantong khusus ASI. Jangan gunakan kantong yang bukan khusus untuk ASI, karena dapat pecah ketika dibekukan di dalam freezer.

Cara Membersihkan Tempat Penyimpanan Air Susu Ibu

Bersihkan botol atau wadah dengan air hangat dan sabun. Kemudian bilas sampai bersih dengan air hangat atau disterilisasi dengan merebusnya seperti halnya mempersiapkan botol susu biasa. Lalu biarkan kering secara alami.

Berhati-hatilah untuk merebus tempat berbahan plastik, karena hanya plastik berlabel BPA-free yang aman bila terkena panas.

5 Cara Menyimpan ASI Perah yang Baik dan Benar

  1. Segera dinginkan ASI dalam waktu kurang dari 1 jam setelah dipompa dari payudara.
  2. Berilah label tanggal dan jam penyimpanan supaya mudah diingat.
  3. Cara menyimpan ASI yang baik adalah dengan membaginya dalam jumlah sedikit-sedikit, karena susu yang tidak habis akan dibuang dan tidak baik bila disimpan kembali.
  4. Jangan mencampur ASI baru dengan ASI yang sudah didinginkan sebelumnya.
  5. Jangan mengisi ASI terlalu penuh pada tempatnya, sisakan ruang kosong sekitar 2,5 cm dari atas.

Suhu dan Waktu Penyimpanan Air Susu Ibu

Pada dasarnya dengan cara menyimpan ASI yang tepat, ASI dapat tahan selama 6-8 jam bila suhu ruangan kurang dari 25°C. Bila kurang dari suhu tersebut, ASI harus disimpan di dalam kulkas atau freezer.

Untuk ibu bekerja di kantor, ASI dapat dipompa pada pagi hari lalu di simpan di dalam kulkas untuk kebutuhan selama bayi ditinggal bekerja. Bila di simpan pada kulkas bersuhu 4°C, ASI dapat disimpan maksimum 5 hari.

ASI juga dapat dipompa ketika ibu berada di kantor lalu kemudian disimpan di dalam kulkas kantor hingga waktunya pulang ke rumah. Gunakan termometer kulkas untuk selalu memantau suhu kulkas atau freezer selama menyimpan ASI.

Walaupun sangat jarang terjadi, kadang kita butuh menyimpan ASI dalam jangka waktu yang lebih lama. Bila dibekukan pada freezer bersuhu -15°C, ASI dapat disimpan selama maksimum 2 minggu.

Selalu letakkan ASI pada bagian belakang kulkas atau freezer, karena bagian ini memiliki suhu paling dingin.  Bila waktu penyimpanan sudah lewat, jangan gunakan lagi ASI tersebut.

Cara Menyajikan ASI yang Sudah Disimpan

Setelah dikeluarkan dari kulkas, cara paling tepat memanaskannya adalah dengan merendam botol atau tempat penyimpanan di dalam mangkuk berisi air panas.

Bila ASI tersebut tidak habis dalam sekali pakai, jangan digunakan kembali setelah 24 jam. Jangan memanaskan ASI dengan microwave.

ASI yang beku dari freezer dapat dicairkan dengan cara :

  • Menaruhnya di dalam kulkas selama 4 jam. Atau, dengan cara ini : sirami tempat penyimpanan (masih dalam kondisi tertutup rapat) dengan air dingin mengalir dari kran.
  • Ketika ASI mulai mencair, gunakan air hangat dari kran sampai seluruhnya mencair. Jangan mencairkan ASI beku dengan cara mendiamkannya pada suhu ruangan.
  • Setelah ASI cair, rendam botol atau tempat penyimpanan di dalam mangkok atau wadah yang diisi air panas

Baca juga: Tips Atasi Bayi Susah Minum ASI dari Botol

Lakukan penyimpanan air susu ibu sesuai panduan di atas. Berhati-hatilah dalam setiap langkah, karena ASI yang sudah rusak atau terkontaminasi dapat berbahaya bagi bayi.

Sumber : Breastfeeding Your Baby – Region of Peel public health booklet

Mari bergabung di Komunitas Ibu Menyusui

Klik di sini untuk bergabung di Komunitas Ibu Menyusui

Share artikel Cara Menyimpan ASI ini agar bermanfaat bagi ibu menyusui lainnya.

 

Baca juga:

Salah menyimpan ASI perah bisa berbahaya bagi bayi, hindari 9 kesalahan ini!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Penulis

Theva Nithy

  • Halaman Depan
  • /
  • Sukses ASI Eksklusif
  • /
  • Cara menyimpan ASI perah, tips penting untuk busui yang bekerja
Bagikan:
•••
  • ASIP Tetap Beku Dalam Perjalanan 16 Jam! Tips Mudik Ibu Menyusui yang Patut Dicoba

    ASIP Tetap Beku Dalam Perjalanan 16 Jam! Tips Mudik Ibu Menyusui yang Patut Dicoba

  • 7 tips menyiapkan ASI perah untuk ibu yang bekerja

    7 tips menyiapkan ASI perah untuk ibu yang bekerja

  • Haru! Seorang ibu bertemu anaknya yang sudah meninggal lewat teknologi VR

    Haru! Seorang ibu bertemu anaknya yang sudah meninggal lewat teknologi VR

  • Ditinggal orangtua, dua bocah ini dicekoki obat tidur oleh pengasuhnya!

    Ditinggal orangtua, dua bocah ini dicekoki obat tidur oleh pengasuhnya!

app info
get app banner
  • ASIP Tetap Beku Dalam Perjalanan 16 Jam! Tips Mudik Ibu Menyusui yang Patut Dicoba

    ASIP Tetap Beku Dalam Perjalanan 16 Jam! Tips Mudik Ibu Menyusui yang Patut Dicoba

  • 7 tips menyiapkan ASI perah untuk ibu yang bekerja

    7 tips menyiapkan ASI perah untuk ibu yang bekerja

  • Haru! Seorang ibu bertemu anaknya yang sudah meninggal lewat teknologi VR

    Haru! Seorang ibu bertemu anaknya yang sudah meninggal lewat teknologi VR

  • Ditinggal orangtua, dua bocah ini dicekoki obat tidur oleh pengasuhnya!

    Ditinggal orangtua, dua bocah ini dicekoki obat tidur oleh pengasuhnya!

  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Sitemap
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami


  • Singapore
  • Thailand
  • Indonesia
  • Philippines
  • Malaysia
  • Sri Lanka
  • India
  • Vietnam
  • Australia
  • Japan
  • Nigeria
  • Kenya
Merek Mitra
Influencer Partner Brand LogoMama's Choice Partner Brand Logo
© Copyright theAsianparent 2021. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan
  • Komuniti
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Nutrisi

Unduh aplikasi kami

google play store
Appstore
  • Beriklan Dengan Kami
  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Hubungi Kami
  • Syarat dan Ketentuan
  • Jadilah Kontributor Kami
Buka di aplikasi