Hipseat atau gendongan bayi menjadi perlengkapan bayi lekat dengan kehidupan orangtua milenial masa kini. Alat satu ini bisa membuat Parents melakukan aktivitas lain sambil menggendong bayi dengan nyaman. Sayangnya, tanpa sadar orangtua melakukan kesalahan menggunakan hipseat yang bisa berakibat fatal bagi tumbuh kembang si kecil.
Menurut konsultan menggendong bayi dari Trainee School of Babywearing UK, dr Astri Pramarini, terdapat lima aturan ketika menggendong si kecil yakni:
- Tight atau ketat, kain gendongan harus dipasang dengan erat sehingga bayi merasa seperti dipeluk
- In view at all times; Pastikan bayi selalu terlihat, tidak tenggelam dalam gendongan
- Close enough to kiss. Artinya, bayi sejauh jarak kecupan saat digendong
- Keep chin off the chest. Pastikan dagu bayi tidak menempel ke dada agar saluran pernapasan tidak terganggu
- Supported back, yakni menggunakan gendongan yang dapat menyangga punggung bayi sampai leher dengan sempurna
5 Kesalahan Menggunakan Hipseat yang Harus Dihindari
Dengan teknik yang tepat, menggunakan gendongan bayi memberikan perubahan besar bagi bayi. Parents dapat memperkuat bonding dan menenangkan bayi dalam kondisi apapun.
Ironisnya, data yang dirilis oleh U.S. Consumer Product Safety Commission (CPSC) menemukan 159 insiden sling yang tidak pas pada gendongan bayi yang mengakibatkan 17 kematian dalam kurun waktu 14 tahun.
“Selalu andalkan rekomendasi dari dokter Anda setiap kali mendiskusikan sesuatu tentang gendongan bayi,” ungkap Dr. Robert Raspa seorang dokter anak di Jacksonville, Florida sekaligus anggota American Academy of Family Physicians.
Dr. Robert melihat secara gamblang bagaimana orangtua keliru saat menggunakan gendongan bayi yang berisiko bagi perkembangan bayi.
Berikut ini adalah 5 kesalahan menggunakan hipseat yang harus dihindari karena bisa berakibat fatal.
1. Posisi kepala dan wajah bayi tidak bebas
Praktis bagi orangtua belum tentu berlaku bagi anak. Saat buah hati ada dalam gendongan, pastikan wajah tidak ditekan ke dada atau punggung ya, Parents. Yakinkan ia tetap bisa melihat ke arah manapun secara fleksibel.
“Pinggul dan lutut harus ditekuk, dan lengan bisa bergerak. Untuk bayi yang masih belum memiliki otot leher yang baik, penyangga kepala dianjurkan,” sambung Robert.
Selain itu, pilihlah gendongan bayi sesuai ukuran tubuh dan usianya agar ada ruang bagi si kecil menggerakkan kepala.
“Lengan harus dalam posisi tertekuk, dengan bahu turun dan siku naik. Lutut juga harus naik untuk memungkinkan beberapa gerakan dari sisi ke sisi. Setiap anggota badan harus bisa bergerak sedikit,” jelas Robert.
2. Jalur pernapasan terhambat
Posisi menggendong turut berpengaruh terhadap bayi, pastikan bayi tidak dipaksa dalam posisi chin-to-chest atau C-shape, yang tidak memungkinkannya untuk meluruskan kepala. Jika dibiasakan, risiko terputusnya saluran napas mengintai buah hati Anda.
“Saat menggendong, perhatikan saat bayi menggeliat jangan sampai wajahnya berubah warna. Itu adalah tanda peringatan pasti bahwa jalur pernapasan terganggu dan anak Anda ingin memiliki ruang untuk bergerak,” ujarnya.
3. Kesalahan menggunakan hipseat: Mengikat terlalu ketat
Kesalahan menggunakan hipseat selanjutnya adalah mengikat terlalu ketat. Kendati keamanan bayi terjaga, kekeliruan ini berisiko membahayakan bayi yang sayangnya menjadi kesalahan yang sering ditemukan.
Tak hanya sulit bernapas, kebiasaan ini dapat membuat si kecil kesakitan bahkan sulit bernapas. Jangan juga memaksakan bayi masuk ke dada ibu yang juga bisa mengakibatkan kepanasan bahkan kematian.
4. Membiarkan kaki bayi menggantung lurus
“Kami ingin pinggul bayi tetap dalam posisi dekat dengan perutnya lewat M-shape. ini adalah rentang alami yang terbuka dari pangkal paha ketika lutut anak diangkat,” jelas Robert.
Membiarkan kaki si kecil menggantung lurus ke bawah terlalu lama menyebabkan anak mengalami displasia panggul. Displasia merupakan kondisi kelainan bentuk sendi yang rentan bagi bayi yang usianya di bawah enam bulan.
Untuk itu, jangan lupa memilih gendongan dengan alas lebar dan membungkus bagian bawah bayi hingga belakang lutut untuk menghindari risiko ini.
5. Tidak memerhatikan posisi lengan
Tak kalah penting, mengabaikan posisi lengan bayi menjadi kesalahan berikut. Kala meletakkan bayi di dalam gendongan, pastikan lengan bayi tidak menjulur ke samping.
Kondisi ini memungkinkan risiko bayi mengalami cendera tangan dan pundak. Posisikan bayi sedemikian rupa sehingga lengannya sedikit menekuk.
Mengingat dampaknya yang signifikan terhadap kesehatan bayi, sebaiknya kesalahan menggunakan hipseat sebisa mungkin dihindari ya, Parents.
Sumber: Fatherly
Baca juga :
11 Gendongan Bayi Hipseat Pilihan di 2024, Nyaman dan Aman
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.