Tahukah Anda, terdapat beberapa cara untuk mengatasi keringat berlebih saat hamil.
Saat hamil, banyak perempuan akan merasakan gejala kehamilan yang bisa membuat mereka khawatir. Salah satu kondisi yang kerap mengkhawatirkan bagi ibu hamil, yaitu keringat saat hamil yang berlebihan.
Lalu, apakah masalah keringat berlebihan selama hamil ini normal terjadi? Berikut penjelasannya, Bunda!
Baca juga: Membahayakan Janin, 5 Makanan Ini Tidak Boleh Bumil Konsumsi dalam Keadaan Mentah
Daftar isi
Penyebab Keringat Berlebihan saat Hamil
Penyebab Hormon selama Kehamilan
Dilansir dari What to Expect, perubahan hormon yang terjadi ketika sperma bertemu sel telur, dapat membingungkan hipotalamus (area otak yang membantu mengatur suhu tubuh). Kebingungan hipotalamus menghasilkan keringat untuk mendinginkan tubuh Anda.
Berat Badan Ibu Hamil yang Meningkat Selama Kehamilan
Penyebab keringat berlebih saat hamil lainnya yaitu peningkatan bobot tubuh selama kehamilan.
Kebutuhan Janin dengan Suhu Hangat
Selain itu, janin yang tumbuh dalam rahim juga membutuhkan suhu yang cukup hangat untuk bisa bertumbuh dengan optimal. Alhasil, suhu tubuh Anda pun akan secara alamiah meningkat, dan menyebabkan Anda memiliki keringat lebih banyak dari sebelumnya.
Meskipun peningkatan jumlah keringat ini akan sedikit menganggu, namun hal ini normal terjadi selama kehamilan.
Peningkatan Sirkulasi Darah
Ada lebih banyak darah yang beredar di tubuh Anda selama kehamilan, yang bisa membuat suhu tubuh ibu hamil terasa lebih hangat. Faktanya, pada awal trimester ketiga, volume darah Anda akan meningkat hampir 50%, demikian dikutip laman Very Well Family.
Metabolisme yang Lebih Tinggi
Masih dikutip dari sumber yang sama, ibu hamil membakar lebih banyak kalori dan menghasilkan lebih banyak panas. Ibu hamil benar-benar bekerja untuk dua orang dalam mempertahankan tubuh Anda dan menciptakan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan janin dalam rahim. Hal ini lah yang menyebabkan suhu tubu lebih hangat dan keringat berlebih saat hamil.
Janin dalam Kandungan yang Terus Berkembang
Dibutuhkan lebih banyak upaya untuk bergerak saat ibu hamil membawa beban ekstra yakni janin yang terus membesar, terutama pada trimester ketiga. Usaha ekstra inilah yang menghasilkan lebih banyak panas.
Selain itu, mengandung janin juga berpengaruh dalam menggeser pusat gravitasi tubuh Anda, yang juga dapat membuat tubuh Anda bekerja lebih keras untuk menjaga keseimbangannya, sehingga ibu hamil akan merasa lebih panas.
Cuaca
Ibu hamil bisa berkeringat lebih banyak saat menghabiskan waktu di luar ruangan dalam cuaca panas dan lembap. Ibu hamil juga akan membutuhkan lebih banyak usaha untuk mendinginkan tubuh Anda yang sedang hamil.
Aktivitas Fisik
Saat hamil, ibu hamil mungkin berkeringat lebih banyak dari biasanya saat berolahraga, membersihkan rumah, berjalan-jalan, atau berpartisipasi dalam aktivitas lain yang membebani tubuh Anda.
Kecemasan
Berkeringat adalah respons alami terhadap stres dan kegugupan. Akibatnya, Anda mungkin mengalami keringat berlebih saat hamil jika Anda mengalami kecemasan atau perubahan suasana hati saat hamil.
Sakit selama Hamil
Demam karena pilek, flu, atau penyakit lain juga dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh, yang dapat menyebabkan lebih banyak keringat.
Artikel Terkait: Rekomendasi 4 Barang Wajib Ibu Hamil di Trimester 3 Kehamilan
Hipertiroidisme
Very Well Family juga menulis, ada peningkatan normal aktivitas tiroid selama kehamilan (sebagai respons terhadap perubahan hormonal) yang dapat menyebabkan suhu tubuh lebih tinggi dan jumlah keringat.
Tiroid yang terlalu aktif dapat mempercepat detak jantung dan sistem tubuh Anda, yang menyebabkan keringat berlebih (di luar peningkatan yang diharapkan) dan gejala lainnya.
Efek Pengobatan
Berkeringat adalah efek samping dari beberapa obat yang Anda konsumsi selama kehamilan. Ini termasuk obat-obatan tertentu yang mengobati mual, yang dikonsumsi beberapa ibu hamil untuk mengimbangi mual di pagi hari.
Keringat Berlebih saat Hamil Pengaruh Makanan dan minuman
Makanan pedas dan kafein dapat memicu keluarnya keringat. Jadi, membatasi makanan ini selama hamil dapat membantu mengendalikan keringat.
Ibu hamil harus menghindari alkohol dan menghindari atau membatasi kafein selama kehamilan. Ibu hamil juga sebaiknya membatasi makanan pedas, karena dapat memicu mulas serta berkeringat.
Baca juga: 7 Bahaya jika ibu hamil terlalu lama berdiri
Cara Mengatasi Keringat Berlebihan saat Hamil
1. Tetap Terhidrasi dengan Baik
Anda akan kehilangan air saat Anda banyak berkeringat, hal ini bisa membuat Anda merasa pusing. Jadi, minumlah lebih banyak cairan.
Selalu bawa sebotol air, dan minum ketika Anda haus, jangan menunggu sampai mulut terasa kering. Anda juga harus minum lebih banyak cairan saat berolahraga atau cuaca lebih hangat.
Air putih adalah pilihan cairan yang terbaik, tetapi susu, jus buah alami, teh herbal, dan buah-buahan dan sayuran juga termasuk pilihan yang baik untuk memenuhi kebutuhan cairan.
Jika urin jernih atau berwarna agak kuning, itu indikasi bahwa Anda cukup terhidrasi.
2. Hindari Berolahraga di Hari yang Panas
Hindari berolahraga di siang hari yang terik. Sebagai gantinya, pilihlah berjalan-jalan di pagi atau sore hari, mendaftar untuk kelas di gym ber-AC Anda, atau berenang di kolam renang.
3. Pakailah Pakaian Longgar dan Tipis
Pakaian longgar dapat mencegah panas terperangkap dalam tubuh. Jadi pakaian jenis ini sangat tepat digunakan ibu hamil.
4. Lapisi Bantal dengan Handuk
Ini akan membantu menyerap keringat berlebih saat Anda tidur. Sehingga Anda tetap merasa nyaman saat tidur, meskipun Anda berkeringat.
5. Hindari Minuman Panas dan Makanan Pedas
Makanan panas dan makanan pedas dapat memicu refleks keringat Anda. Jadi, Bumil baiknya menghindari makanan jenis ini.
6. Bawalah Kipas Genggam
Mengipasi diri sendiri akan membantu menguapkan panas berlebih dalam tubuh.
7. Sedia Air Dingin
Cairan dingin dapat membantu tubuh Anda mengatur suhu yang terlalu panas. Selalu bawa sebotol air dingin, dan minumlah saat Anda haus — jangan menunggu sampai mulut Anda terasa kering.
Bunda juga bisa meletakkan air dingin ini di bagian belakang leher Anda untuk mendinginkan Anda saat Anda kepanasan.
8. Buat Nyaman Kamar Tidur Bunda
Turunkan suhu AC Anda beberapa derajat sehingga lebih dingin. Gunakan tempat tidur dengan sprei yang dingin, pilih katun lembut. Pilih kain yang lembut, menyerap keringat, dan ringan untuk pakaian tidur Anda.
Kapan Masalah Keringat saat Hamil yang Berlebih Akan Berhenti?
Bumil mungkin akan tetap mengalami keringat berlebih sebelum mereka melahirkan. Namun, setelah melahirkan, suhu dasar tubuh Anda akan kembali normal.
Artikel terkait: Sering Merasa Kepanasan Saat Hamil? Cobalah 5 Trik Berikut Ini
Cara Mengatasi Bau Badan karena Keringat yang Berlebihan
Salah satu efek langsung yang disebabkan oleh keringat berlebih saat hamil adalah bau badan.
Berat badan Bunda yang bertambah juga menyebabkan Bunda berkeringat lebih banyak dari biasanya. Kelenjar keringat pada ibu hamil menjadi hiperaktif dan mempertajam bau badan. Berikut adalah cara mengatasi bau badan karena keringat berlebih:
Mandi Teratur
Mandi minimal dua kali sehari. Gunakan sabun antibakteri untuk membunuh bakteri yang menyebabkan aroma tidak sedap dan handuk bersih setelahnya.
Jaga Kulit Tetap Segar
Bunda bisa mencoba mandi dengan menambahkan lemon atau daun mint pada air. Ini akan menjaga kesegaran lebih lama.
Keramas Secara Teratur
Keramas dengan shampoo minimal tiga kali seminggu dapat mengurangi bau rambut anda yang terkena keringat.
Cukur Daerah Kemaluan
Rambut di area kemaluan dan ketiak bisa mengakumulasi keringat dan menjadi tempat bersarangnya bakteri. Cukur secara teratur sehingga tidak memproduksi keringat berlebih yang menjadikan aroma tidak sedap.
Gunakan Deodorant atau Antiperspiran
Jika Bunda berkeringat berlebih, menggunakan antiperspiran lebih efektif. Jangan lupa gunakan deodoran atau antiperspiran yang aman untuk ibu hamil.
Artikel terkait: 6 Deodoran yang Bagus, Pilih Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Kapan Harus Menghubungi Dokter Anda?
Meskipun berkeringat berlebih umum terjadi pada kehamilan, ada baiknya untuk mendiskusikan semua gejala dengan dokter Anda selama kontrol kandungan pranatal Anda. Dokter atau bidan Anda dapat memastikan apakah gejala tersebut terkait dengan kehamilan atau hal lain.
Dokter Anda juga dapat menjawab pertanyaan apa pun yang Anda miliki, memberi tahu Anda cara menemukan kelegaan, dan menindaklanjuti masalah keringat berlebih selama kehamilan tersebut.
Laman Very Well Family menulis, ibu hamil harus segera menghubungi dokter jika:
- Anda gatal di sekujur tubuh, terutama jika Anda tidak mengalami ruam.
- Suhu Anda melebihi 38 derajat celcius
- Anda memiliki gejala dehidrasi atau sakit.
- Anda merasa pusing atau pingsan.
- Anda sangat tidak nyaman.
- Berkeringat tidak membaik dalam enam minggu setelah bayi Anda lahir.
- Anda memiliki pertanyaan atau masalah serius.
Berkeringat berlebihan adalah salah satu masalah umum kehamilan. Anda mungkin sering merasa memerah, hot flashes, atau bangun dengan genangan keringat. Semua keringat ini bisa membuat Anda tidak nyaman, tetapi ini adalah bagian normal dari kehamilan dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
Meskipun Anda tidak dapat mengontrol hormon dan suhu tubuh Anda, Anda biasanya dapat merasa lega karena bisa mengurangi dan mengatasi gangguan kecil ini.
Untungnya, komplikasi serius dari berkeringat jarang terjadi. Selama Anda tetap terhidrasi dan mencoba yang terbaik untuk menjaga kulit Anda tetap dingin dan kering, Anda seharusnya dapat mencegah masalah seperti kepanasan, dehidrasi, dan ruam panas.
Pada umumnya, berkeringat adalah pertanda baik bahwa tubuh hamil Anda bekerja sebagaimana mestinya. Semoga informasi di atas bermanfaat!
***
Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi
Sweating During Pregnancy
www.whattoexpect.com/pregnancy/sweating
Excessive Sweating and Night Sweats in Pregnancy
www.verywellfamily.com/sweating-during-pregnancy-4687125
Why You Could Be Having Pregnancy Night Sweats — and What to Do About Them
Baca juga:
Punya Masalah Bau Badan? Ini 8 Tips dan Trik Menghilangkannya Secara Alami
Bikin Tak Percaya Diri, 7 Hal Ini Ternyata Sebabkan Bau Badan Tak Sedap