Fakta Keracunan Makanan Basi, Ini Pertolongan Pertama yang Perlu Dilakukan!

Keracunan makanan basi tentu jadi hal yang menakutkan sekaligus mengkhawatirkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Keracunan makanan basi tentu jadi hal yang menakutkan sekaligus mengkhawatirkan. Terlebih apabila hal ini terjadi pada orang kesayangan Parents di rumah. Sebenarnya, ada sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang keracunan makanan.

Mulai dari bakteri dalam makanan yang berkembang biak, baik dari penanganan yang buruk, cara memasak yang tidak tepat, atau penyimpanan makanan yang buruk.

Hal-hal lain, seperti racun, parasit, bahan kimia, dan virus, dapat mencemari makanan, tetapi penyebab ini jarang terjadi dibandingkan kontaminasi dari bakteri.

Tak hanya itu, keracunan makanan basi juga bisa disebabkan oleh botulisme, yakni bentuk keracunan makanan yang bisa sangat berbahaya dan menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian jika tak segera ditangani.

Racun botulisme paling sering ditemukan dalam madu, makanan kalengan, dan daging asap.

Lantas apa saja gejala hingga pertolongan pertama dalam mengatasi keracunan makanan basi? Berikut penjelasannya. 

Artikel Terkait: Waspada 13 gejala bayi keracunan ASI basi, jangan disepelekan Bunda!

Gejala Keracunan Makanan Basi

Melansir dari Skinsight, dalam beberapa jam atau hari setelah makan makanan yang terkontaminasi, gejala umum dari keracunan makanan basi ialah diare, mual, sakit perut, demam, dan muntah.

Meskipun gejala yang ditimbulkan menyerupai flu, tetapi Parents tak boleh salah terka.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebab, gejala keracunan makanan biasanya disertai dengan sakit kepala, pusing, bicara cadel, kesulitan menelan, dan kesulitan bernapas yang terjadi dalam 12-36 jam setelah kontaminasi.

Siapa yang Berisiko Mengalami Keracunan?

Keracunan makanan basi dapat terjadi pada siapa saja segera setelah menelan makanan yang terkontaminasi.

Ini akan diawali dengan keluhan bahwa makanan yang disantap tidak enak atau makan makanan yang sudah kedaluwarsa, tidak diolah dengan baik, atau dibiarkan pada suhu kamar selama lebih dari 4 jam.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Akan tetapi, orang-orang tertentu lebih rentan terhadap keracunan makanan daripada orang lain, di antaranya:

  • Orang dewasa lanjut usia: Usia yang lebih tua memainkan faktor dalam kepekaan terhadap keracunan makanan karena sistem kekebalan tubuh menjadi lebih lambat untuk merespons dan melemah seiring bertambahnya usia.
  • Bayi/anak kecil: Usia yang lebih muda memainkan faktor dalam kepekaan terhadap keracunan makanan, karena anak kecil dan sistem kekebalan bayi belum sepenuhnya berkembang.
  • Orang dengan sistem kekebalan yang lebih rendah: Penderita diabetes, penderita AIDS, mereka yang menjalani terapi kanker (yaitu, radiasi atau kemoterapi), dan mereka yang sedang hamil juga rentan terserang keracunan makanan. 

Artikel Terkait: 7 Tips Penting Untuk Mencegah Anak Keracunan Makanan

Panduan Pertolongan Pertama pada Keracunan Makanan Basi

Apabila Bunda atau anggota keluarga mengalami keracunan makanan, maka istirahat yang cukup dan minum banyak air putih adalah kucinya.

Selain itu, lakukan pertolongan pertama pada keracunan makanan basi ini agar segera pulih.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
  • Setelah mereda, perlahan-lahan kembali makan dengan mencoba makanan lunak dan mudah dicerna, seperti kerupuk, roti panggang biasa, pisang, nasi, dan ayam. Catatan, berhenti makan jika merasa mual. Hindari produk susu, kafein, alkohol, nikotin, dan makanan berlemak atau pedas selama beberapa hari.
  • Pertimbangkan acetaminophen (Tylenol) untuk menghilangkan ketidaknyamanan, kecuali jika Bunda memiliki penyakit hati. 
  • Jangan konsumsi obat antidiare, karena dapat memperlambat penghapusan bakteri dari sistem tubuh. 

Cara Mencegah Keracunan Makanan

Sumber: freepik

Keracunan makanan basi ternyata dapat dicegah dengan sejumlah cara, yakni: 

  • Cuci tangan sebelum makan atau menyentuh makanan.
  • Cuci tangan setelah menggunakan toilet, mengganti popok, merokok, membersihkan hidung, batuk, atau bersin.
  • Jangan lupa juga cuci tangan setelah menyentuh daging mentah atau telur.
  • Gunakan talenan plastik (bukan kayu) untuk memotong daging mentah.
  • Bersihkan semua permukaan dan peralatan yang bersentuhan dengan daging atau telur mentah.
  • Masak daging dan telur sampai matang sebelum dimakan.
  • Jangan makan atau minum makanan yang terbuat dari telur mentah atau setengah matang, daging, atau produk susu yang tidak dipasteurisasi.
  • Hindari kontaminasi silang makanan dengan memisahkan produk, makanan matang, dan makanan siap saji dari daging mentah dan telur mentah.

Artikel Terkait: Hati-hati! Kebanyakan minum air putih bisa berisiko sebabkan keracunan

Kapan Harus Berobat?

Keracunan makanan sering sembuh dengan sendirinya dalam waktu 48 jam.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Cari perawatan medis jika Anda sakit selama lebih dari 2-3 hari atau jika Anda memiliki tinja berdarah.

Cari perawatan medis darurat jika:

  • Gejalanya parah, seperti diare yang berubah menjadi berdarah dalam waktu 24 jam.
  • Diduga keracunan botulisme.

Artikel Terkait: Tips dan Cara Menyimpan Makanan Di Kulkas Agar Tidak Cepat Basi

Nah, itulah pertolongan pertama pada keracunan makanan basi, gejala, hingga perawatannya.

Jangan lupa selalu menjaga kesehatan sebelum dan sesudah makan, ya, Bunda!

***

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca Juga: 

Sariawan pada Anak, Ketahui Cara Mengobati dan Pencegahannya

Bolehkah Ibu yang Keracunan Makanan Tetap Menyusui Bayinya?

Radang Tenggorokan Mengganggu? Ini 12 Obat yang Efektif dan Aman Dikonsumsi

Penulis

lolita